Disusun oleh:
Nur Rizky Diniah
(11200140000097)
Muhammad Hafiz
(11200140000110)
Labibatul ‘Ula
(11200140000107)
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KEMUKJIZATAN AL-
QURAN” ini dengan tepat waktunya. Adapun Tujuan dari makalah ini untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Tafsir dan Hadist Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang AL-QUR’AN bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya
mengucapkan terima kasih kepada Dr. Romlah Abubakar Askar MA selaku Dosen Mata Kuliah
Tafsir dan Hadist Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat membantu saat proses
pembelajaran. Adapun saya menyadari, makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang menjadi mukjizat abadi bagi Nabi Muhammad
Saw. Terdapat perbedaan pendapat tentang kemukjizatan Al-Qur’an, yang pertama
menyebutkan bahwa kemukjizatan Al-Qur’an berasal dari luar yaitu faktor eksternal, dan
bukan dari Al-Qur’an itu sendiri. Sedangkan pendapat lain menyebutkan bahwa
kemukjizatan Al-Qur’an berasal dari Al-Qur’an itu sendiri yang disebut faktor internal. Di
dalam fakta sejarah dan dalil-dalil Al-Qur’an telah jelas menerangkan bahwa kemukjizatan
Al-Qur’an itu berasal dari Al-Qur’an itu sendiri. Kemukjizatan Al-Qur’an dapat ditinjau dari
beberapa segi diantaranya; keindahan bahasa, munasabah, berita gaib, informasi sejarah, ilmu
pengetahuan, hukum dan bilangan.
2. RUMUSAN MASALAH
Kami telah Menyusun beberapa masalah yang akan di bahas dalam makalah ini,
diantaranya
Apa itu kemukjizatan Al-Qur’an?
Apa saja teori kemukjizatan Al-Qur’an?
Bagaimana kemukjizatan Al-Qur’an dari segi keindahan bahasa, munasabah, berita
ghaib, informasi sejarah, ilmu pengetahuan, hukum, dan bilangan
3. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui apa itu kemukjizatan Al-Qur’an
Untuk mengetahui teori teori kemukjizatan Al-Qur’an
Untuk mengetahui Bagaimana kemukjizatan Al-Qur’an dari segi keindahan bahasa,
munasabah, berita ghaib, informasi sejarah, ilmu pengetahuan, hukum, dan bilangan
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MUKJIZAT
Allah Swt. mengutus para nabi dan rasul ke bumi untuk mengajarkan kepada para manusia
ajaran-Nya. Di antara banyaknya manusia di bumi ini, ada yang beriman kepada kenabian dan
kerasulan tersebut, namun ada pula yang mengingkarinya. Sebagai bekal untuk terjun langsung
mengajarkan ajaran tauhid ke umat manusia, Allah menguatkan para Utusan-Nya dengan
mukjizat-mukjizat. Mukjizat-mukjizat tersebut diperlihatkan kepada para pembangkang sebagai
konsekuensi yang sama jika mereka tetap tidak mau beriman. Al-Qur’an merupakan salah satu
dari mukjizat-mukjizat tersebut, diberikan oleh Allah Swt. kepada nabi Muhammad Saw.
Tapi, apa arti dari mukjizat itu sendiri? Dalam kamus besar bahasa Indonesia sendiri, mukjizat
diartikan sebagai: kejadian (peristiwa) ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal
manusia, namun itu bukanlah pengertian yang dimaksud dalam ajaran islam. Mukjizat dalam
istilah agama Islam, sebagaimana yang didefinisikan oleh pakar agama Islam, antara lain:
sebagai suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seorang yang mengaku nabi,
sebagai bukti kenabiannya, yang ditantangkan kepada yang ragu, untuk melakukan atau
mendatangkan hal serupa, namun mereka tidak mampu melayani tantangan itu.
Seperti yang telah dibahas pada bab pendahuluan di awal, bahwa mengenai sumber
kemukjizatan Al-Qur’an, terdapat perbedaan pendapat yang saling berlawanan antara satu
dengan lainnya: pertama, pendapat yang memandang kemukjizatan Al-Qur’an merupakan sebab
eksternal. Sedangkan yang lainnya berpendapat itu merupakan sebab internal. Teori pertama
adalah pendapat sebagian tokoh Mu’tazilah dan Syiah, sedangkan teori kedua adalah pendapat
mayoritas ulama Islam.
Mari kita bahas satu persatu dari teori tersebut.
1. Teori Eksternal
Penganut teori eksternal mengatakan bahwa kemukjizatan Al-Qur’an bukan berasal dari Al-
Qur’an itu sendiri, akan tetapi berasal dari luar, yaitu Allah Swt Sang Pencipta. Pendapat itu
dikenal dengan istilah ash-shorfah atau mu’jiz bi ash-shorfah. Ash- sharfah terambil dari akar
kata sharafa yang berarti memalingkan; dalam 4 arti Allah memalingkan manusia dari upaya
membuat semacam Al-Qur’an, sehingga seandainya tidak dipalingkan, maka manusia akan
mampu. Dengan kata lain, kemukjizatan Al-Qur’an lahir dari faktor eksternal, bukan dari
AlQur’an itu sendiri.
Makna Sharfah menurut An-Nadhzhom adalah, bahwa Allah telah memalingkan orang Arab dari
menandingi Al-Qur’an padahal mereka mampu melakukannya, maka perihal memalingkan ini
adalah suatu yang luar biasa. Dan makna sharfah menurut pandangan Murtadha adalah, bahwa
Allah mencabut dari mereka, ilmu-ilmu yang mereka butuhkan untuk mendatangkan semisal Al-
Qur’an. Sehingga mereka tidak mampu mendatangkan yang semisal dengannya.
2. Teori Internal
Penganut teori internal mengatakan, bahwa kemukjizatan Al-Qur’an itu berasal daro Al-Qur’an
itu sendiri (Mu‟jiz bidzatih). Maksud dari pendapat ini adalah Al-Qur’an dengan seluruh yang
ada di dalamnya, termasuk struktur kalimat, balaghah, bayan (penjelasan), perundang-
undangan (tasyri’), berita berita gaib dan seluruh persoalan lain yang merupakan mukjizat, telah
menyebabkan seluruh manusia tidak mampu membuat yang serupa dengannya. Pendapat ini
merupakan pendapat mayoritas ulama Islam dan pendapat ini pulalah yang dipilih oleh penulis.
Dari teori ini, pembahasan selanjutnya akan menjelaskan tentang kemukjizatan Al-Qur’an dari
segi keindahan bahasa, munasabah, berita ghaib, informasi sejarah, ilmu pengetahuan, hukum
dan bilangan yang kita bahas di sub-bab berikutnya.
a. Keindahan Bahasa