Kepastian Hukum Dari Pendaftaran HAKI
Kepastian Hukum Dari Pendaftaran HAKI
OLEH :
HERMAN CHANDRA SETIAWAN
11307418011
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang
sehingga makalah ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
merupakan salah satu bagian dari pada ilmu hukum di Indonesia khususnya hukum
positif.
Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa
meminta maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang berkenan.
Serta tak lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan yang membangun
Penulis ,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(HAM) yang dirugikan orang lain dan perlindungan itu diberikan kepada masyarakat
agar dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum (Rahardjo,
2000:54). Pendapat lain tentang perlindungan hukum yaitu perlindungan atas harkat
dan martabat, serta pengakuan terhadap HAM yang dimiliki oleh subyek hukum
sebagai tindakan pemerintah yang bersifat preventif dan represif (Hajon, 1987:2).
perlindungan hukum adalah keadaan atau posisi dimana subyek hukum memperoleh
dengan suatu sangsi. Perlindungan hukum ini dapat dijadikan dasar untuk bertindak
pada saat mengalami gangguan pihak lain yang sengaja melakukan pelanggaran
hukum. Terciptanya jaminan dan kepastian hukum merupakan syarat utama untuk
mewujudkan terpeliharanya keamanan, ketertiban, tegaknya hukum serta
B. Pembatasan Masalah
C. Perumusan masalah
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kepastian hukum dari pendaftaran haki dan memenuhi tugas Mata
PEMBAHASAN
Hak Cipta merupakan hak khusus bagi pencipta atau pemegangnya untuk
dengan lahirnya suatu ciptaan. Pencipta berhak pula atas manfaat ekonomi yang lahir
dari ciptaannya tersebut, baik dibidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra.
untuk melakukan praktek perdagangan yang tidak jujur melalui proteksi. Untuk
Tahun 2002 Tentang Hak Cipta yang diganti dengan Undang-Undang Nomor 28
landasan utama yaitu pancasila sebagai ideology dan falsafah Negara. Arti lain bahwa
konsepsi dari perlindungan hukum bagi rakyat di barat bersumber pada Rechstaat dan
“Rule of the law” . dengan menggunakan konsepsi barat sebagai kerangka berfikir
itu berangkat daripenjelasan di atas, konsep perlindungan hukum terhadap suatu cipta
2014 yang berbunyi: ”Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2), termasuk perlindungan terhadap ciptaan yang tidak atau belum dilakukan
penggandaan Ciptaan tersebut” Atas dasar tersebut di atas bahwa dalam ciptaan yang
tidak atau belum dilakukan pengumuman tetapi sudah diwujudkan dalam bentuk
perlindungan hukum yaitu dengan adanya instrument hukum yang berkaitan dengan
hak cipta, maka dengan begitu tidak mengurangi isi pasal (1) angka 1 dalam undang-
“Hak Cipta adalah hak ekslusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa
undangan”Khusus terhadap suatu ciptaan yang sudah terdaftar dalam daftar umum
Kekayaan Intelektual. Agar peralihan hak cipta dan hak terkait sah secara terkait sah
secara hukum .Artinya setiap peralihan hak cipta atau hak terkait hanya sah dan dapat
diperkenankan secara yuridis jika dilakukan oleh orang yang berhak untuk
mengalihkannya. Tata cara peralihan hak cipta dan hak terkait dapat dialihkan
kepemilikannya dengan cara-cara berikut ini : a) Pewarisan yang diatur dalam Pasal 4
Ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, b)
Hibah yang diatur dalam Pasal 3 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta, c) Wasiat yang dibuat dengan syarat adanya surat perjanjian
secara unilateral, pemberi wasiat setiap saat dapat mencabut kembali wasiat yang
dunia, Perjanjian yang didasari oleh peraturan secara yuridis dalam Pasal 1320, Pasal
1332 jo. Pasal 1333 ayat (1) dan (2), Pasal 1335 jo. Pasal 1337 Kitab Undang Undang
Hukum Perdata, e) peralihan hak karena Undang Undang yang diatur dalam Pasal 3
ayat (2) huruf e Undang Undang Hak Cipta 2014 jo. Pasal 7 Undang Undang No 5
Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya jo. Pasal 10 Undang Undang Hak Cipta.
perlindungan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berasal dari kata lindung
yang berarti menempatkan dibalik atau di belakang sesuatu agar tidak kelihatan
menjaga dan memberikan pertolongan supaya selamat. Kata hukum menurut Kamus
hukum adalah segala peraturan atau kaidah-kaidah dalam kehidupan bersama yang
kepentingan (masyarakat) umum, yaitu berupa pemberian hak dan kewajiban yang
dijamin dalam peraturan hukum baik kepada perseorangan maupun masyarakat luas.
dan kedalamannya. Kekuasaan yang demikian itulah yang disebut dengan hak
memberikan pengayoman terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) yang dirugikan orang
lain dan perlindungan itu diberikan kepada masyarakat agar dapat menikmati semua
hak-hak yang diberikan oleh hukum (Rahardjo, 2000:54). Pendapat lain tentang
perlindungan hukum yaitu perlindungan atas harkat dan martabat, serta pengakuan
terhadap HAM yang dimiliki oleh subyek hukum berdasarkan ketentuan hukum dari
bersifat preventif dan represif (Hajon, 1987:2). Perlindungan hukum yang preventif
penjelasan di atas, maka dapat dikaji bahwa perlindungan hukum adalah keadaan atau
posisi dimana subyek hukum memperoleh kepastian hukum dan memperoleh hak dan
dan dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sangsi. Perlindungan hukum ini
dapat dijadikan dasar untuk bertindak pada saat mengalami gangguan pihak lain yang
Perlindungan HKI dapat membuat banyak orang atau pihak dalam masyarakat
menjadi termotivasi untuk terus berkreasi dan dapat memberikan manfaat bagi
yang merupakan kunci dan sekaligus tujuan publik dari hak kekayaan intelektual.
menjadi lebih baik dari hari kehari (TRIPs art 7.) Pasal 28CUUD 1945 dapat menjadi
dasar kuat bagi pengembangan sistem HKI. Ketentuan lain yang merupakan dasar
hukum seperti tercantum dalam pasal 28D ayat 1, Setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
hukum serta perlakuan yang sama di hadapan hukum jika diwujudkan maka akan
muncul rasa aman dalam diri subyek kreatif sehingga dapat memunculkan kebebasan
untuk berkreasi. Hal ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh
masyarakat
HKI adalah hak memperoleh perlindungan secara hukum atas kekayaan intelektual
2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, Undang-undang Nomor 14 Tahun
2001 tentang Paten, Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek, Undang-
Secara konvensional HKI dibagi dalam dua bagian (Direktorat Jenderal Hak
Kekayaan Intelektual, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I, 2003 : 3)
yaitu : Hak cipta (copyright) dan Hak Kekayaan Industri (industrial property rights),
PENUTUP
Kesimpulan
untuk melakukan praktek perdagangan yang tidak jujur melalui proteksi. Untuk
Tahun 2002 Tentang Hak Cipta yang diganti dengan Undang-Undang Nomor 28
http://e-journal.uajy.ac.id/6573/2/MIH201992.pdf
http://repository.unpas.ac.id/31687/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.ums.ac.id/22698/2/BAB_I.pdf