Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA

FAKULTAS HUKUM DAN BISNIS


PROGRAM STUDI S-1 ILMU HUKUM

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GENAP TA. 2020/2021

Nama : Herman Chandra Setiawan


NIM : 11307418011
Mata Kuliah : Hukum Pajak
Semester/SKS : IV dan VI/2 SKS
Hari/Tanggal : Jum’at, 16 Juli 2021
Dosen : Erika Lismayani, S.H., M.Kn.

SOAL
1. Asas menurut Hukum Pajak harus dipungut dan berlandaskan kepada Keadilan karena
keadilan sebagai asas pungutan pajak. Ada beberapa teori yang muncul dalam Asas
Keadilan. Sebutkan dan Jelaskan !

Jawaban :
a. Teori Asuransi, dimana pajak dianggap sebagai pembayaran preminya yang pada
waktu-waktu tertentu harus dibayar oleh masyarakat kepada negara untuk melindungi
orang dan segala kepentingannya, keselamatan dan keamanan jiwa, serta harta
bendanya
b. Teori Kepentingan, pajak didasarkan atas kepentingan setiap orang dalam tugas-tugas
pemerintah yang bermanfaat baginya, termasuk juga perlindungan atas jiwa orang-
orang tersebut beserta harta bendanya
c. Teori Gaya Pikul, dasar keadilan pemungutan pajak terletak dalam jasa-jasa yang
diberikan oleh negara kepada warganya yaitu perlindungan atas jiwa dan harta
bendanya
d. Teori Kewajiban Pajak Mutlak (Teori Bakti), sebagai kewajiban asli untuk
membuktikan tanda baktinya terhadap negara dalam bentuk pembayaran pajak. Jadi,
dasar hukum pajak terletak dalam hubungan rakyat dengan negara, yang memungut
pajak darinya
e. Teori Asas Gaya Beli, yaitu mengambil gaya beli dari rumah tangga-rumah tangga
dalam masyarakat untuk rumah tangga negara dan kemudian menyalurkannya
kembali ke masyarakat dengan maksud untuk memelihara hidup masyarakat dan
membawanya ke arah tertentu, Teori ini menitikberatkan ajarannya kepada fungsi
kedua dari pemungutan pajak yaitu fungsi mengatur.
2. Dalam pelaksanaannya pemungutan Pajak dikenal beberapa system pelaksanaan Pajak,
yang masih berlaku sampai sekarang ini, yaitu system Official Assessment, Self
Assessment System, Witholding System. Jelaskan masing-masing !

Jawaban :
a. Official Assessment System adalah sistem pemungutan pajak yang membebankan
wewenang dalam penentuan besaran pajak terutang fiskus maupun aparat perpajakan
sebagai pemungut pajak dimana Petugas pajak yang menghitung dan memungut
besaran pajak Terutang, Wajib pajak memiliki sifat pasif dalam menghitung besaran
Pajak dan Pajak terutang besarannya sesuai surat ketetapan pajak yang dikeluarkan
oleh petugas pajak. Pemerintah mempunyai hak penuh dalam penentuan besaran
pajak yang perlu dibayarkan. Contoh sistem pemungutan pajak yang satu ini yakni
dalam pelunasan Pajak Bumi Bangunan (PBB) maupun jenis pajak daerah lainnya.
b. Self Assessment System adalah sistem pemungutan yang membebankan penentuan
besaran pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak yang bersangkutan secara mandiri
dimana Wajib pajak menentukan besaran pajak terutang dan memiliki peran aktif
untuk menyelesaikan kewajiban pajak, mulai dari perhitungan, pembayaran, maupun
pelaporan. Pemerintah tidak harus menerbitkan surat ketetapan pajak, kecuali ketika
wajib pajak telat melapor, telat membayar utang, maupun terdapat kewajiban pajak
yang tidak dibayar oleh wajib pajak.
c. Withholding System adalah sistem pemungutan yang memberikan otoritas kepada
pihak ketiga dalam penentuan besaran pajak terutang wajib pajak. Pihak ketiga yang
dimaksud bukan berasal dari pemerintah maupun wajib pajak yang bersangkutan. 
3. Pak Andika berprofesi sebagai dokter dengan penghasilan Netto di tahun 2021 sebesar
500.000.000.-, sedangkan istrinya bekerja sebagai guru dengan penghasilan
4.000.000.-/bulan, mereka memiliki dua orang anak dan menanggung ibu kandung serta
pamannya untuk tinggal Bersama.
Hitunglah Pajak Penghasilan (PPH) Pak Andika dan istrinya tersebut.

Jawaban :
 Andika dan istri memiliki 2 orang anak, ibu kandung dan paman (K/I/3)
 Penghasilan Andika = Rp 500.000.000
 Penghasilan istri = Rp 4.000.000 x 12 bulan = Rp 48.000.000
 Total Penghasilan = Rp 500.000.000 + Rp 48.000.000 = Rp 548.000.000
 PKP = Rp 548.000.000 – (PTKP K/I/3) Rp 126.000.000 = Rp 422.000.000
 PPh = Tarif 5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
= Tarif 15% x Rp 250.000.000 = Rp 37.500.000
= Tarif 25% x Rp 122.000.000 = Rp 30.500.000
= 2.500.000 + 37.500.000 + 30.500.000 = Rp 70.500.000

4. Luna berencana untuk menjual tanah dan bangunan miliknya kepada Maya, mereka
sepakat untuk Jual Beli dengan harga sebesar Rp.250.000.000.-. Hitunglah pajak BPHTB
dan PPH Untuk Jual Beli tersebut dengan keterangan sebagai berikut :
a. Harga Jual Beli Rp. 250.000.000,-
b. NJOP tanah tersebut Rp.258.000.000.-

Jawaban :
BPHTB = 5 % x Rp. 258.000.000 = Rp. 12.900.000
PPH = 2,5 % x Rp. 250.000.000 = Rp. 6.250.000

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai