Anda di halaman 1dari 3

Infark Miokard

PENDAHULUAN Infark Miokard terjadi jika pembuluh darah koroner mengalami sumbatan (occlusion) > 6
jam.
PROGNOSIS • Pasien dgn MI tanpa komplikasi : terapi suportif.
• Konsensus: bila dicurigai MI : dibawa ke ICCU, terutama untuk pasien dgn IHD & Heart
Failure.
KONDISIS • Pasien angina menjadi MI bila nyeri menetap, cenderung lebih berat & tidak hilang
KLINIK setelah pemberian GTN.
• Gejala: kedinginan, pucat, berkeringat dingin, mual, palpitasi
• Terjadi hipotensi, takikardi / bradikardi & udemaparu.
PENGAMATAN Pasien yang dicurigai MI : di monitor ketat selama 72 jam untuk penegakan diagnosis dan
mengantisipasi komplikasi.
ENZIM SERUM Peningkatan lebih dari 15% dr normal mjd tanda MI.
KARDIAK
PENAGANAN • Nyeri : GTN, opioat + anti emetik
• Stress, gelisah : Opioat, transqulizer
• Hipoksemia : Oksigen
• HF : Bed rest, diuretic, nitrat, ACEI
• Udema paru : Diuretik, opioat
• Shock kardiogenik : Inotropik positif, vasodilator
TINDAKAN 1. Reduksi kerja Jantung
PENYELAMATAN • reduksi heart rate dan kontaktilitas : β bloker, awal: intravena β bloker (metoprolol,
atenolol)
• ACEI: khususnya bila gagal ventrikel / hipertensi, berguna bila KI terhadap β bloker,
digunakan rutin selama minimal 6 minggu.
• Nitrat : tidak digunakan secara rutin (saat kambuh saja).
2. Support metabolik
• pemberian infuse glukosa + insulin + ion K untuk membatasi kerusakan
• glukosa + insulin untuk mencegah metabolisme asam lemak bebas yg dpt menghasilkan
metabolit toksik dan ion K untuk efek antiaritmia
3. Reperfusi : trombolisis
• mengalirkan darah ke daerah iskemik : dgn membuka penyumbatan arteri koroner.
• bedah arteri koroner
• Fibrinolisis endogen : mencegah trombolisis.
REHABILITASI & berhenti merokok, aerobik teratur, reduksi stress, psikoterapi, terapi relaksasi
PENCEGAHAN
SETELAH MI
GAGAL JANTUNG

PENYEBAB CAD : bisa sebabkan angina sampai infark, Hipertensi, Kardiomiopati, idiopati (ada kelainan
pada jantungnya sendiri).
Gagal jantung akut terjadi : Aritmia (fibrilasi ventrikel), Embolisme pulmo, Sepsis, Jantung
iskhemik.
PATOFISIOLOGI terjadinya keabnormalan fungsi miokard (keabnormalan fungsi pemompaan) sehingga
menghambat ventrikel memompa darah dan sistemik menjadi terganggu.
Aktivasi SNS menyebabkan:
• resistensi vaskuler dan meningkatkn TD arteri karena tahanan ditingkatkan
• vasokonstriksi arteri dan vena : meningkatkan tahanan
MANIFESTASI 1. LVF (Left Ventrikel Failure) Tanda: kardiomegali, udema pulmo, takikardi, kecepatan
KLINIK respirasi meningkat.
2. RVF (Right Ventrikel Failure) Tanda: hepatomegali, acites.
KLASIFIKASI • Kelas I: aktivitas fisik tidak dibatasi, karena gejala & tanda tidak mempengaruhi aktivitas
fisik
• Kelas II: aktivitas fisik sedikit dibatasi, misal; pasien cepat lelah / sesak nafas
• Kelas III: aktivitas fisik sangat dibatasi
• Kelas IV: istirahat total => kegagalan pemompaan sudah sangat parah
TERAPI OBAT Yang diperhatikan status patofisiologi, sistemik secara keseluruhan, tidak hanya melihat
lemahnya jantung tapi juga adanya mekanisme kompensasi.
TUJUAN • Meningkatkan kualitas hidup
TERAPI OBAT • Menurunkan mortalits
• Menurunkan mekanisme kompensasi yang menyebabkan simptom
TERAPI TANPA • Regular exercise : direkomendasikan untuk pasien HF stabil kelas I - III
OBAT • Diet sodium dibatasi dan tidak boleh mendapat masukan cairan yg berlebihan
• Berhenti merokok dan minum alkohol
ACEI Digunakan pd pasien dgn simptom fatigue, dyspnea on exertion yg ringan, orthopnea,
udema perifer. Yg paling banyak digunakan: kaptopril, lisinopril,
enalapril. Dosis: diawali dgn dosis sangat rendah, dinaikkan secara perlahan jika telah
terjadi toleransi.
DIURETIK Digunakan pd pasien HF dgn vol udem over load / parah
• Mekanisme aksi: eksresi air + Na naik => preload turun
• Loop diuretik lebih poten (furosemid 20 – 40 mg/hari) dan kombinasi loop diuretik dgn
metolazin- dopamine (jangka pendek) => meningkatkan RBF.
B- BLOKER Dahulu di kontraindikasikan u/ HF krn: bersifat Ionotropik negatif diatasi dgn β bloker •
Digunakan u/ pasien HF stabil kelas II dan III.
DIGOKSIN Digunakan untuk pasien HF disfungsi diastolik LV sebagai terapi tambahan u/ diuretik, ACEI,
dan β bloker. Dosis: 0,25 mg 1x sehari, lansia diturunkan 0,125 atau 0,0625 mg/h
ARB Diberikan pd pasien yg intoleran dgn ACEI. Contoh: losartan, candesartan, valsartan,

Anda mungkin juga menyukai