Pengkajian Sekunder
a. Anamnesis :
Klien mengatakan badannya terasa lemah, nyeri dari punggung sampai
pinggang, pusing seperti berputar-putar,dan tidak mampu berjalan sendiri.
Klien memiliki penyakit diabetes mellitus.
Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan abdomen :
B. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas berhubungan dengan
badannya terasa lemah, nyeri dari punggung sampai pinggang, pusing
seperti berputar-putar,tidak mampu berjalan sendiri dan sulit menelan.
C. Tindakan dan Respon
DIAGNOSA JAM TINDAKAN RESPON/HASIL
KEPERAWATAN
Intoleransi aktivitas 20.50 1. Menentukan penyebab S:
berhubungan Wib keletihan (misalnya, Klien mengatakan
dengan imobilitas perawatan, nyeri dan masih lemah,belum
berhubungan pengobatan) bisa berjalan secara
dengan badannya 2. Memantau respon mandiri, dan sudah
terasa lemah, nyeri oksigen pasien misalnya, tidak sesak.
dari punggung denyut nadi, irama O:
sampai pinggang, jantung, dan frekuensi Klien tampak lemah.
pusing seperti pernapasan terhadap Klien tampak rileks,
berputar-putar,tidak aktifitas perawatan atau GCS 15 (compos
mampu berjalan aktifitas keperawatan mentis)
sendiri dan sulit (Memberikan oksigen Td : 150/80 mmhg
menelan. nasal canul 3 liter) N : 78, rr: 20, S: 36.
3. Membantu dengan Spo2: 98%.
aktivitas fisik teratur
4. Memonitor TTV
5. Memberikan lingkungan
yang tenang
6. Kolaborasi pemberian
obat pirocetam, ranitidine,
citicolin,cpc dan
simpastatin.
D. Evaluasi
Diagnosa Keperawatan Jam SOAP
Hipertermi 19.10 S:
berhubungan dengan Wib Klien mengatakan masih lemah,belum bisa
penyakit ditandai berjalan secara mandiri, dan sudah tidak
dengan klien mengeluh sesak.
demam dan suhu tubuh O:
37,9oC Klien tampak lemah.
Klien tampak rileks,
GCS 15 (compos mentis)
Td : 150/80 mmhg
N : 78, rr: 20, S: 36.
Spo2: 98%.
A:
Intoleransi aktivitas belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan