DI SUSUN OLEH :
ANISA SAFUTRI
G1B220017
PEMBIMBING AKADEMIK :
Luri Mekeama.,S.Kep.,Ners.M.Kep
Ns. Riska Amalya Nasution, Sp.Kep.J
Ns. Meinarisa,S.Kep.M.Kep
PEMBIMBING KLINIK :
Ns. Ana, S.Kep
H. Pathway Gastritis
I. Klasifikasi
a. Gastritis akut
Disebabkan oleh mencerna asam atau alkali kuat yang dapat
menyebabkan mukosa menjadi gangren atau perforasi. Gastritis akut dibagi
menjadi dua garis besar yaitu :
a) Gastritis eksogen akut
biasanya disebabkan oleh faktor-faktor dari luar, seperti bahan kimia.
Misalnya lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid, mekanis iritasi
bakterial, obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis
rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).
b. Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang lama, dapat disebabkan oleh ulkus benigna
atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory. Gastritis
kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B. Dikatakan
gastritis kronik tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe ini
dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa.
Penurunan pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia
pernisiosa berkembang pada proses ini. Gastritis kronik tipe B lebih lazim.
Tipe ini dikaitkan dengan infeksi Helicobacter pylori yang menimbulkan
ulkus pada dinding lambung.
J. Komplikasi
a. Perdarahan saluran cerna bagian atas berupa hematimesis dan melena yang
dapat berakhir sebagai syok hemoragie.
b. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbsi vitamin
B12
K. Pemeriksaan penunjang
a. Darah lengkap.
b.Gastroscopy
c. Nasogastrik aspiration.
d. Angiografie visualization i. Double-contrast
e. Semin-gastrin
f. Faeces
g. Biosi dan sitology
h. Endoscopy
h. Endoscopy
K. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
2. Sirkulasi
Gejala : · Hipotensi.
Takhikardi. Disritmia.
Kelemahan nadi / perifer
Pengisian kapiler lambat.
Warna kulit pucat, sianosis.
Kelembaban kulit, berkeringat.
3. Integritas Ego
Perhatian menyempit.
4. Eliminasi
5. Makanan / Cairan
6. Neorosensori
7. Nyeri / Kenyamanan
8. Keamanan
2. Test dignostik
Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan
letaknya tersebar.
Pemeriksaan Hispatologi : akan tampak kerusakan mukosa karena erosi
tidak pernah melewati mukosa muskularis.
Pemeriksaan radiology.
Pemeriksaan laboratorium.
Gastroscopy.
Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi area
perdarahan dan mengambil jaringan untuk biopsy
Rencana Tindakan :
2. Berikan makanan lunak sedikit demi sedikit dan beri minum yang hangat.
Rasional :
2. Dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makan terlalu cepat etelah
periode puasa.
Rencana Tindakan
Rasional :
2. Memberikan rasa nyaman pada mulut dan dapat mengurangi rasa mual.
3. Membantu dalam mempertahankan tonus otot dan berat badan juga untuk
mengontrol tingkat pembakaran kalori.
Rencana Tindakan
Rasional :
c. Implementasi
Dalam pelaksanaan tindakan ada tiga tahapan yang harus dilalui yaitu
persiapan, perencanaan dan dokumentasi.
b. Fase intervensi:
c. Fase dokumentasi
Merupakan suatu pencatatan lengkap dan akurat dari tindakan yang telah
dilaksanakan yang terdiri dari tiga tipe yaitu:
4. Penkes kepada pasien mengenai therafi yang diberikan dan indikasi dari
pemberian obat - obatan .
d. evaluasi
(Nursalam, 2001 ; 74, dikutip dari Pinnell & Meneses, 1986 ) Adapun kriteria
yang diharapkan pada evaluasi penyakit Gastritis adalah: