Anda di halaman 1dari 29

Gastritis???

Sama dengan maag


bukan ya???
Gastritis adalah nama ilmiah dari
penyakit maag yang selama ini dikenal
oleh masyarakat. Penyakit ini
merupakan peradangan pada dinding
mucosa lambung yang bersifat kronis
sehingga dinding lambung menjadi
merah, bengkak, dan luka pada dinding
lambung serta usus 12 jari.
Gastritis adalah penyakit pada lambung yang
disebabkan oleh peradangan akut pada
mukosa lambung karena kelebihan
asam lambung.
Macam-macam

Penyebab
Gastritis

Tanda dan Gejala


Macam-macam Gastritis
Gastritis
Akut
Gastritis
Gastritis
Kronik
Gastritis akut ialah inflamasi akut dari
lambung, biasanya terbatas pada mukosa.

Gastritis Gastritis
eksogen akut endogen akut

bahan kimia, oleh termis, mekanis, kelainan dalam badan


iritasi bakteriel dan lain-lain. infeksiosa akut
karena toksin atau bakteri
yang beredar dalam darah
dan masuk ke dalam
jantung

Gastritis Infeksiosa Akut:


toksin/bakteri yg beredar
dlm drh msk jtg

Gastritis
Endogen Akut

Gastritis Flegmonos Akut

proses inflamasi bersifat


purulent dari dinding
lambung yang difus atau
lokal
Gastritis kronik ialah perubahan inflamotorik
yang kronik pada mukosa lambung sehingga
terjadi atrofi mukosa dan metaplasia epitel
(Mitchell dkk, 2009: 474).

HOME
Umum 1. Waktu makan yang
tidak teratur
2. Stres, kelelahan, dan
Penyebab
tekanan emosional yang
berlebihan.
Khusus
3. Asam lambung
klorida dan pepsin yang
berlebihan di lambung.
Gastritis Akut 4. Terlalu banyak makan
yang pedas, asam,
minuman berakohol dan
obat-obatan seperti
Gastritis Kronik aspirin dan kortison.
Gastritis Akut
Penyebab :
 1. obat-obat anti-inflamasi nonstreroid dalam jangka
panjang dengan dosis tinggi.
 2. konsumsi alcohol yang berlebihan dan perokok
berat.
 3. Stres berat (luka bakar, pembedahan), iskemi, dan
syok.
Gastritis Kronik

Penyebab (Misnadiarly, 2009: 22) :


Infeksi (khususnya oleh C.pylori)
Gastropati reaktif
Autoimun (pada anemia perniciosa)
Adanya tumor pada lambung
Faktir kejiwaan atau stress juga berperan
terhadap timbulnya serangan ulang penyakit
tersebut.

HOME
Tanda dan Gejala
1. Mual
2. Sebagian penderita bisa muntah darah
3. Nyeri epigastrium
4. Nausea (Perasaan ingin muntah)
5. Muntah dan cegukan
6. Sakit kepala

Gastritis akut
• Nyeri epigastrium, mual, kembung muntah
• Dpt ditemukan hematemesis dan melena.
Gastritis kronik
Kebanyakan tdk mempunyai keluhan, hanya sbg mengeluh nyeri ulu
hati, anoreksia, nausea
Bagaimana patofisiologi dari penyakit gastritis?
Patofisiologis
PENYEBAB GASTRITIS
Menurut Wijayakusuma penyakit gastritis dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Waktu makan yang tidak teratur atau sering terlambat
2. Stress, kelelahan, dan emosional yang berlebihan
3. Asam lambung klorida dan pepsin yang berlebihan
4. Terlalu banyak makan yang pedas, manis, minuman
beralkohol, dan obat-obatan seperti aspirin dan kortison,
sulfonamide.
5. Sering juga disertai infeksi bakteri, virus, dari iritasi oleh
sekresi pankreas, dan substansi yg bersifat korosif
Bagaimana penatalaksanaan dan pencegahan penyakit
gastritis?
Dapat dilakukan dengan cara apa saja?
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
 Pemeriksaan diagnostik
 Pemeriksaan laboratorium
1. Kultur  ada/ tidak infeksi Helicobacter Pylori
2. RUT (Rapid Ureum Test) menegakkan diagnosis H.
Pylori
3. Px. Serologi  diagnosis awal
4. Analisis cairan lambung  memperjelas diagnosis
 Pemeriksaan radiologi
1. Endoskopi
2. Hispatologi
3. Topografi
4. Morfologi
3. Pemeriksaan radiologi
 Endoskopi saluran pencernaan bagian atas
 Hispatologi dengan melakukan biopsy pada semua segmen
lambung dimana hasilnya meliputi :
1. Etiologi
Menyebutkan ada tidaknya bakteri Helicobacter Pylori
2. Topografi
Meliputi gastritis kronis antrum, korpus atau gastritis dengan
predomonasi antrum atau korpus.
3. Morfologi
Menerangkan tentang inflamasinya, aktivitas radang, metaplasia
intestinal, Helicobacter pylori.
 Scan ultrasonik perut
 Sinar-x kontras barium
Bagian saluran pencernaan yang tidak terlihat dengan sinar-x biasa
(datar) dapat dicitrakan dengan kontras barium. Untuk
pemeriksaan oesofagus, lambung dan duodenum diberikan barium
sulfat, zat penahan sinar-x, dalam bentuk minuman (prosedur
barium telan).
PENATALAKSANAAN
1. Gastritis akut
 Penatalaksanaan medis
Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat
asam atau alkali, pengobatan terdiri dari pengenceran dan
penetralisasian agen penyebab.
 Penatalaksanaan keperawatan
Mengintrusikan pasien untuk menghindari alkohol dan
makanan sampai gejala berkurang. Bila pasien mampu
makan melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila
gejala menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral. Bila
pendarahan terjadi maka penatalaksanaan adalah serupa
dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran
gastrointestinal.
2. Gastritis kronik
 Penatalaksanaan medis
Pengobatan medis atau pemberian obat-obatan ditunjukan
untuk mengatur sekresi asam lambung berupa antagonis
resptor H2 (seperti ronitidin), sukralfat, antasida
(Soeparman,1990)
 Penatalaksanaan keperawatan
Faktor utama adalah dengan menghilangkan etiologinya
dengan pengaturan diet yaitu mengkonsumsi makanan lunak
dalam porsi kecil tapi sering,berhenti mengkonsumsi
makanan yang pedas dan asam,berhenti merokok,serta
berrhenti minum-minuman beralkohol.

ANATOMI PENYAKIT GASTRITIS
Gastritis yang sudah akut
PENCEGAHAN
 Jika lapar, jangan langsung minum minuman yang
mengandung kafein seperti teh, tetapi digantikan dengan air
putih hangat
 Makan secara benar, hindari makan makanan yang dapat
mengiritasi terutama makanan yang pedas & asam
 Makan dengan jumlah yang cukup, pada waktunya & lakukan
dengan santai
 Mengunyah makanan sampai benar-benar lumat
 Minum air putih yang banyak atau dapat digantikan dengan
minuman ber-ion
 Menjaga kebersihan lingkungan seperti alat-alat makan,
tempat tidur, dll
 Hindari minum alkohol
 Hindari untuk merokok
 Lakukan olahraga secara teratur
 Menghindari aspirin saat merasa tidak enak badan,
digantikan dengan istirahat yang cukup
 Hindari stress yg berlebihan.
Pencegahan
1. Menjaga pola makan yang
sehat.
2. Teratur berolahraga.
3. Tidak terlalu banyak makan
yang pedas, asam, minuman
berakohol dan obat-obatan
seperti aspirin dan kortison.
4. Hindari stress.
5. Perbanyak minum air putih.
6. Hindari makanan yang terlalu
7. Hindari makanan yang asam.
mengandung banyak
gas dan sulit dicerna.
8. Perbanyak makanan
yang mengandung
serat.
9. dll.

Anda mungkin juga menyukai