Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bagi Dokter dalam Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
di 120 Kab/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI & AKB
Melalui Metode Blended Learning
Ditkesga Kemenkes RI - September 2020
PNEUMONIA
Kematian pada Anak Balita di Dunia
Pneumonia: “The Forgotten Killer”
5.9 juta
kematian balita di 2015
The United Nations Children's Fund (UNICEF). Comitting to Child Survival: A Progress Renewed. Progress Report 2015. UNICEF. September 2015.
http://www.unicef.org/publications/index_83078.html. Accessed January 22, 2016
Etiologi Pneumonia berdasarkan Usia
Usia Etiologi
Neonatus Streptokokus grup B, Escherichia coli, bakteri batang Gram negatif,
(<3 minggu) Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenza tipe b,*
nontypeable)
3 minggu-3 Respiratory syncytial virus (RSV), Virus lain (rhinovirus, parainfluenza virus,
bulan influenza virus, human metapneumovirus (HMPV), adenovirus)
S. pneumoniae, H. influenza (tipe b,* nontypeable); jika pasien tidak
panas pertimbangkan Chlamydia trachomatis
4 bulan-4 Respiratory syncytial virus (RSV), Virus lain (rhinovirus, parainfluenza virus,
tahun influenza virus, HMPV, adenovirus),
S. pneumoniae, H. influenza (tipe b,* nontypeable); Mycoplasma
pneumoniae, Streptokokus grup A
≥5 tahun M. pneumoniae, S. pneumoniae, Chlamydophila pneumoniae, H. influenza
(tipe b,* nontypeable), influenza virus, adenovirus, virus lain, Legionella
pneumophila
Kerapatan penduduk
Diagnosis-Anamnesis
Kelly MS, Sandora TJ. Community-acquired pneumonia. Community-aquired pneumonia. Nelson textbook of Pediatcs. 2019.
Diagnosis- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum dan tanda vital (laju napas dihitung
dalam 1 menit, suhu, nadi)
Lakukan pemeriksaan saturasi oksigen
Pemeriksaan Kepala: hidung, rongga mulut, tonsil,
faring, telinga
Nafas cepat/tachypnea berdasarkan
usia (kali/menit):
< 2 bulan ≥ 60
2 - <12 bulan ≥ 50
1 - < 5 tahun ≥ 40
Mulholland K. Pneumonia in children 2016; WHO 2013; tatalaksana pneumonia di fasyankes 2017
Diagnosis-Pemeriksaan Fisik
Desaturasi: saturasi oksigen <92% dengan pulse oximetry
Pemeriksaan dada: Inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
Suara napas tambahan seperti crackles
Adakah suara napas tambahan lain? Adakah tanda bahaya?
Pemeriksaan lain sesuai kondisi pasien (kelainan yang menyertai)
Tarikan dinding dada ke dalam (TDDK)
WHO 2014
PENDEKATAN DIAGNOSIS PNEUMONIA
BALITA 2018
Klasifikasi BATUK dan/atau KESUKARAN BERNAPAS
Anak usia 2-59 bulan
Gejala Klasifikasi
• Ada tanda bahaya Pneumonia berat
•TDDK atau atau
Saturasi O2 <90% Penyakit sangat berat
Napas cepat Pneumonia
Tidak ada tarikan dinding dada
ke dalam Batuk bukan pneumonia
Tidak ada napascepat
Kementerian Kesehatan RI. Tatalaksana Pneumonia Balita di FKTP 2018
PENDEKATAN DIAGNOSIS PNEUMONIA BALITA 2018
Tanyakan keluhan utama:
Apakah anak menderita batuk dan/atau kesukaran bernapas ?
PNEUMONIA BERAT
PNEUMONIA
Napas Cepat
60 x/menit atau lebih pada anak usia <2 bulan
50 x/menit atau lebih pada anak usia 2-11 bulan
40 x/menit atau lebih pada anak usia 12-59 bulan
Rawat jalan
Amoxicillin per oral 80 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
Obat simtomatis
Sesuai penyebab batuk
WHO 2014
Kriteria pulang
• Gejala dan tanda pneumonia menghilang
• Asupan per oral adekuat
• Pemberian antibiotik dapat diteruskan di
rumah (per oral)
• Keluarga mengerti pemberian terapi di rumah
dan rencana kontrol
• Kondisi rumah memungkinkan untuk
perawatan lanjutan di rumah
Pendekatan untuk
Mengontrol Pneumonia
24
Diagnosis - Anamnesis
Gejala umum TBC
• Berat badan sulit naik, menetap, atau malah turun dalam 2 bulan terakhir
• Demam ≥2 minggu (etiologi demam kronik yang lain perlu disingkirkan
dahulu)
• Batuk ≥2 minggu tidak membaik dengan pengobatan
• Pembesaran kelenjar getah bening superfisial terutama di daerah leher
Keluhan spesifik tergantung organ yang terkena
Diagnosis-Pemeriksaan Fisik
• Umumnya TBC paru: pemeriksaan fisik normal
• Status gizi: gizi kurang/gizi buruk, lihat grafik
antropometri
Kelainan TBC ekstra paru:
• TBC vertebra: gibbus, kifosis, paraparesis/paraplegia
• TBC sendi: jalan pincang, nyeri pada pangkal paha
atau lutut.
• Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) multipel,
diameter >1 cm, tidak nyeri tekan, dan konfluens
• Meningitis TBC: gangguan kesadaran, kaku kuduk dan
tanda rangsang meningeal lain
• Skrofuloderma: Ulkus kulit dengan skin bridge
biasanya terjadi di daerah leher, aksila, atau inguinal.
Anak dengan satu atau lebih gejala TBC:
Pemeriksaan
Ada akses foto rontgen toraks dan/atau uji Tidak ada akses foto ronthen toraks dan uji
tuberkulin*) tuberkulin
Sistem skoring
TBC anak
terkonfirmasi Ada kontak TBC Tidak Ada/tidak
bakteriologis TBC Anak klinis paru** jelas kontak TBC
paru**
Terapi OAT*** Observasi gejala selama 2 mgg, bila persisten rujuk untuk
evaluasi
Anak dengan satu atau lebih gejala khas TB:
Batuk ≥ 2 minggu
Demam ≥ 2 minggu
ALUR DIAGNOSIS TB
BB turun atau tidak naik dalam 2 bulan sebelumnya
ANAK 2016 (1) Malaise ≥ 2 minggu
Gejala-gejala tersebut menetap walau sudah diberikan terapi
yang adekuat
Pemeriksaan mikroskopis/
tes cepat molekuler (TCM) TB
Terapi OAT
ALUR DIAGNOSIS TB Ada akses foto rontgen Tidak ada akses foto
ANAK 2016 (2) toraks dan/atau uji rontgen toraks dan uji
tuberkulin tuberkulin
Skoring sistem
TB anak klinis
Menetap Menghilang
Terapi OAT
Bukan TB
ALUR DIAGNOSIS TB Ada akses foto rontgen Tidak ada akses foto
ANAK 2016 (3) toraks dan/atau uji rontgen toraks dan uji
tuberkulin*) tuberkulin
Observasi gejala
selama 2 minggu
Menetap Menghilang
TB anak klinis
Bukan TB
Terapi OAT
Skoring TBC Anak
0 1 2 3
Kontak Tidak jelas - Laporan BTA (+)
ortu, BTA
(-)
PPD negatif - - positif
Berat badan - BB/U < 80% BB/U < -
60%
Demam - > 2 minggu - -
Batuk - >3 minggu - -
Pembesaran - multipel , >1cm, nyeri (-) - -
KGB
Sendi - bengkak - -
Rontgen dada normal sugestive - -
Total score: ≥ 6
Diagnosis – Pemeriksaan Radiologi
• Foto toraks antero-posterior (AP), dapat
dilakukan lateral kanan bila dibutuhkan.
Gambaran radiologis yang sugestif TBC
di antaranya:
• Pembesaran kelenjar hilus,
• Konsolidasi,
• Milier,
• Kavitas,
• Efusi pleura,
• Atelektasis,
• Kalsifikasi
Diagnosis – Uji Tuberkulin
Uji tuberkulin
– Penyuntikan 0,1 ml larutan
tuberkulin/PPD secara intra
kutan di volar lengan bawah
2.5 inci dari lipat siku.
Pembacaan 48-72 jam setelah
penyuntikan dengan mengukur
diameter transfersal indurasi
dalam mm
– Positif: Indurasi ≥10 mm,
(imunokompeten)
Positif: indurasi ≥5 mm
(imunokompromais)
– Uji tuberkulin positif
menunjukkan adanya infeksi
TBC dan kemungkinan sakit
TBC pada anak.
Cara mendapatkan spesimen TBC
TBC PARU
• Berdahak langsung
• Bilas lambung
• Induksi sputum
aman untuk anak semua umur
Diagnosis - Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan mikrobiologik:
• Basil tahan asam/BTA dengan pewarnaan ZN
• Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM): yang
dapat mengonfirmasi kuman M. tuberculosis +
sensitifitas terhadap Rifampisin
• Biakan Mycobacterium tuberculosis + DST
• Hasil BTA atau biakan negatif tidak
menyingkirkan diagnosis TBC
Pemeriksaan patologi dari biopsi kelenjar, kulit, atau
jaringan lain yang dicurigai TBC
Pemeriksaan darah tepi, laju endap darah,
serologis, tidak direkomendasikan dalam
diagnostik TBC.
Konsep sakit dan infeksi pada TBC
- - - -
+ - - Profilaksis primer
+ + - Profilaksis sekunder
+ + + Terapi OAT
PRINSIP TERAPI TB
Keuntungan:
•Terapi mudah
•Cegah monoterapi
•Kepatuhan minum obat lebih baik
•Penyediaan logistik sederhana
KDT anak berdasarkan BB (baru)
Cari sumber
penularan
Pasien TB
anak