0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang sindrom Down, yaitu kelainan genetik yang disebabkan oleh adanya kromosom ekstra nomor 21. Penderita sindrom Down akan mengalami gangguan fisik dan kecerdasan. Risikonya meningkat pada ibu hamil berusia lanjut atau memiliki riwayat keluarga dengan sindrom Down. Gejala umumnya adalah tulang pipi rata dan tungkai pendek. Deteksi dini dapat dilakukan dengan USG, tes
Dokumen tersebut membahas tentang sindrom Down, yaitu kelainan genetik yang disebabkan oleh adanya kromosom ekstra nomor 21. Penderita sindrom Down akan mengalami gangguan fisik dan kecerdasan. Risikonya meningkat pada ibu hamil berusia lanjut atau memiliki riwayat keluarga dengan sindrom Down. Gejala umumnya adalah tulang pipi rata dan tungkai pendek. Deteksi dini dapat dilakukan dengan USG, tes
Dokumen tersebut membahas tentang sindrom Down, yaitu kelainan genetik yang disebabkan oleh adanya kromosom ekstra nomor 21. Penderita sindrom Down akan mengalami gangguan fisik dan kecerdasan. Risikonya meningkat pada ibu hamil berusia lanjut atau memiliki riwayat keluarga dengan sindrom Down. Gejala umumnya adalah tulang pipi rata dan tungkai pendek. Deteksi dini dapat dilakukan dengan USG, tes
• Down syndrome merupakan kelainan genetik yang cukup sering terjadi. Data WHO memperkirakan 3000 hingga 5000 bayi terlahir dengan kondisi ini setiap tahunnya • Satu salinan ekstra dari kromosom nomor 21. Kromosom atau struktur pembentuk gen normalnya berpasangan, dan diturunkan dari masing-masing orang tua. • Pada penderita Down syndrome, kromosom 21 memiliki 1 salinan ekstra, sehingga menjadi 3. Kromosom ekstra inilah yang menyebabkan gangguan pada fisik dan kecerdasan anak. FAKTOR RISIKO Terdapat beberapa faktor yang berisiko menimbulkan salinan ekstra pada kromosom 21, antara lain: • Ibu sudah cukup berumur saat hamil. Anak yang lahir dari wanita berusia >35 tahun lebih rentan mengalami Down syndrome. Risiko akan semakin meningkat, jika usia ayah di >40 tahun. • Ada penderita Down syndrome lain dalam keluarga. Memiliki kerabat yang menderita Down syndrome meningkatkan risiko memiliki anak dengan kondisi ini, dan bahkan bisa terjadi bukan hanya pada 1 anak. GEJALA • Tulang hidung rata. • Mulut kecil. • Leher pendek. • Kulit di belakang leher kendur. • Tungkai kecil dan jari-jari pendek. • Telapak tangan lebar dan hanya memiliki satu garis tangan. • Otot lemah dan sangat lentur • Berat badan lahir rendah. • Ukuran kepala lebih kecil. • Bagian belakang kepala datar. • Sudut mata luar naik ke atas. • Terdapat bintik-bintik putih di bagian hitam mata (iris mata). • Bentuk telinga kecil atau tidak normal. DETEKSI SINDROM DOWN • USG kehamilan Dilakukan setiap kali ibu hamil melakukan kontrol kandungan. • Tes darah Kadar protein PAPP-A (pregnancy- associated plasma protein-A) dan hormon • Tes air ketuban HCG pada trimester awal kehamilan. Amniocentesis dilakukan untuk mengetahui apakah janin menderita kelainan genetik, dilakukan pada trimester kedua. • Uji sampel ari-ari Kelainan genetik juga dapat diketahui melalui pengambil sampel jaringan ari-ari atau plasenta. Pemeriksaan ini disebut chorionic villus sampling (CVS). KOMPLIKASI • Kelainan jantung penderita SD mempunyai risiko penyakit jantung bawaan, • Gangguan pencernaan mengalami gangguan pencernaan, disfagia dan penyakit celiac. • Demensia risiko terserang demensia dan Alzheimer. • Gangguan penglihatangangguan • Sleep apneaKelainan bentuk tulang dan penglihatan, seperti katarak, rabun jauh, jaringan bisa menyebabkan sumbatan napas rabun dekat, juling, penipisan kornea, nistagmus, mata malas, dan konjungtivitis. • Gangguan psikologis dan mentalSekitar 1 dari 5 penderita Down • Masalah kesehatan mulutmulut kering, syndrome mengalami gangguan mental, kesulitan saat menyikat gigi, gigi berlubang, seperti gangguan obsesif-kompulsif, dan radang gusi. autisme, depresi, dan ADHD. TAKE HOME MESSAGE • Down syndrome memang tidak bisa diobati. Namun dengan dukungan yang baik dari keluarga, serta rutin menjalani terapi dan pemeriksaan ke dokter, penderita Down syndrome dapat hidup mandiri dan terhindar dari komplikasi. TERIMAKASIH