Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KIMIA

“POLIMER”

Oleh:

Yuni Septia Riharja. Tj

Kelas XII MIA 2

Guru Pembimbing:

Ridha Wanda, S.Pd

NIP. 197407032000082001

PEMERINTAH KABUPATEN SIMEULUE

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 SINABANG


1. PENGERTIAN POLIMER

Pengertian polimer menurut asalkatanya. Kata Polimer berasal dari bahasa yunani Polys dan
Meros, Polys berarti banyak dann meros berarti bagian. Polymer = “Banyak Bagian”. Polimer adalah
molekul besar yang terbangun oleh susunan unit ulangan kimia yang kecil, sederhana dan terikat
oleh ikatan kovalen. Unit ulangan ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer yaitu
bahan awal dari polimer.

Polimer didefinisikan sebagai makromolekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang
kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat polimer. Akibatnya,
molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Hal inilah yang
menyebabkan polimer memperlihatkan sifat sangat berbeda dari molekul-molekul biasa meskipun
susunan molekulnya sama. Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-
konduktif atau isolator. Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang
bersifat konduktif maupun semikonduktif. Bahan komposit diartikan sebagai gabungan dari 2
material atau lebih yang berbeda sifatnya dan akan membentuk sifat fisis yang baru. Komposit
polimer-karbon terbentuk dari gabungan polimer dengan karbon yang membentuk sebuah material
yang mempunyai sifat yang baru yaitu mempunyai resistansi tertentu dan nilai resistansinya
berubah apabila terkena gas. Polimer mempunyai banyak variasi sifat, dan itulah mengapa polimer
mempunyai banyak sekali kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Di era modern, hampir setiap
bagian hidup manusia melibatkan polimer. Termasuk jenis polimer antara lain plastik, elastomer,
serat, cat dan bahan pelapis. Penggunaan polimer dalam perkakas rumah tangga, alat transportasi,
alat komunikasi dan alat elektronika sangat besar cakupannya.

2. JENIS – JENIS POLIMER

1. Poly Ethylene (PE)

Polietilena (disingkat PE) adalah termo plastik atau merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet
(liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apa bila lama dalam keadaan terbuka di udara
maupun apabila terkena tanah lumpur, tetapi tidak tahan panas. Kegunaan polietena adalah untuk
memproduksi lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.

2. Poly Propylene (PP)

Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh industri
kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya digunakan ntuk dipakai ada
packingmakanan kering atau snack.
3. Poly Vinly Chlorine (PVC)

Plastik ini juga tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC
yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi
bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari. Adapun plastik bentuk fleksibel,
jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.

4. Teflon (PTFE)

Teflon tersusun dari monomer-monomer tetrafluorotena. Teflon bersifat sangat ulet, kenyal, tahan
terhadap zat kimia, tak mudah terbakar, isolator listrik yang baik, dan mampu melumasi diri serta
tidak menempel. Panci untuk memasak/menggoreng menggunakan pelapis teflon, sehingga tidak
memerlukan minyak yang banyak, tidak mudah gosong, serta mudah mencucinya.

5. Polistirena

Polistirena tersusun atas monomer stirena. Polistirena digunakan untuk membuat gelas minuman
ringan, isolasi, dan untuk kemasan makanan.

6. Oriented Polystyrene (OPP)

Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.

7. High Density Polyethylene (HDPE)

Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.

8. Karet Bahan

Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan Elastis.

9. Low Density Polyethylene (LDPE)

Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.

10. Polyethylene Terephthalate (PET)

Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan Kelembaban.

11. Lunchbox Polystyrene

Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.


Klasifikasi Polimer

Berdasarkan asal polimer:

1. Polimer alam: polimer yang tersedia secara alami di alam. Contoh: karet alam (dari monomer-
monomer 2-metil-1,3-butadiena/isoprena), selulosa (dari monomer-monomer glukosa), protein
(dari monomer-monomer asam amino), amilum

2. Polimer sintetik: polimer buatan hasil sintetis indukstri/pabrikan. Contoh: nilon (dari asam
adipat dengan heksametilena), PVC (dari vinil klorida), polietilena, poliester (dari diasil klorida
dengan alkanadiol)

Berdasarkan strukturnya

1. Polimer linear

Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat mengikat gugus
substituen.Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat
pada temperatur normal.Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau
termoplastik seperti gelas).

Contoh : Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal sebagai PMMA,
Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan nylon 66.

2. Polimer bercabang

Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan pada struktur
dasar yang sama sebagai rantai utama.

3. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)

Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat antara rantai, seperti
digambarkan pada gambar berikut. Bahan ini biasanya di”swell” (digembungkan) oleh pelarut
tetapi tidak sampai larut. Ketaklarutan ini dapat digunakan sebagai kriteria dari struktur jaringan.
Makin besar persen sambung-silang (cross-links) makin kecil jumlah penggembungannya (swelling).
Jika derajat sambung-silang cukup tinggi, polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang
tak dapat digembungkan, misalnya intan (diamond).

Polimer linear dan bercabang memiliki sifat :

1. Lentur

2. Berat Molekul relatif kecil


3. Termoplastik

Berdasarkan kegunaanya

Polimer komersial (commodity polymers)

Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak dipakai dalam kehidupan
sehari hari. Contoh : Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS), polivinilklorida (PVC),
melaminformaldehid

Polimer teknik (engineering polymers)

Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di negara maju.Polimer ini
cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang lebih baik.
Polimer ini banyak dipakai dalam bidang transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan
(pipa ledeng), barang-barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri
dan barang-barang konsumsi

Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester

Polimer fungsional (functional polymers)

Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuan khusus dengan
produksinya dalam skala kecil

Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka cahaya,
membran, biopolymer.

Sifat polimer

A. Sifat Thermal

Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika didinginkan,
polimer seperti ini disebut termoplas.

Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik.

Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya melamin

B. Sifat Kelenturan

Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya polimer
alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih mudah dibuat
cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah mengembangdan kehilangan
kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.
C. Ketahanan terhadap Mikroorganisme

Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme atau ulat
(rayap).Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.

D. Sifat Lainnya

Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat industri. Untuk
tujuan pengemasan harus diperhatikan :

· Toksisitasnya

· Daya tahan terhadap air, minyak atau panas

· Daya tembus udara (oksigen)

· Kelenturan

· Transparan

Menurut sifat terhadap panas (termalnya) :

a. Polimer Termoplastik: polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas. Jenis plastik
ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear
atau bercabang. Contoh: PVC, polietilena

b. Polimer Termosetting: polimer polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap panas, jika
polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali.
Contoh: melamin, selulosa.

Menurut rantai penyusunnya:

a. Kopolimer: Polimer yang tersusun dari ikatan dua atau lebih unit monomer yang berbeda,
sebagai gambarannya -[A-B-A-B-A-B]-.

b. Homopolimer: Polimer yang tersusun dari unit monomer identik/monomer yang sama, sebagai
gambarannya -[A-A-A-A-A-A]-.

Menurut model reaksi polimerisasinya:


a. Polimer Adisi yaitu monomer molekul ikatan satu sama lain tanpa kehilangan setiap atom
lainnya. monomer alkena adalah kelompok terbesar dari polimer dalam kelas ini.

b. Polimer Kondensasi, yaitu: biasanya dua monomer yang berbeda dikombinasikan dengan
hilangnya sebuah molekul kecil, biasanya air. Poliester dan poliamida (nilon) berada di kelas ini
polimer.

3. REAKSI PEMBENTUKAN POLIMER

Proses pembentukan polimer disebut juga reaksi polimerisasi. Berdasarkan jenis reaksinya
terdapat dua macam polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

1. Polimerisasi adisi, yaitu bergabungnya monomer-monomer yang berikatan rangkap. Ikatan


rangkap akan menjadi jenuh tatkala monomer-monomer itu berikatan satu sama lain. Pada
polimerisasi adisi, tidak ada molekul yang hilang.

Contoh:

CH2=CH-Cl vinil klorida (monomer)

CH2-CH-CH2-CH-CH2-CH-CH2-CH

Cl Cl Cl Cl

Polivinilklorida (PVC, suatu plastik)

CH2=C-CH=CH2 isoprena (monomer)

CH3—–CH2-C=CH-CH2-CH2-C=CH-CH2-CH2-C=CH-CH2

CH3 CH3 CH3

Poliisoprena (karet alam)

2. Polimerisasi kondensasi, yaitu bergabungnya monomer-monomer yang mempunyai gugus


fungsional. Pada polimerisasi kondensasi, ada molekul yang hilang, misalnya pelepasan air.

Contoh:

HO-CO-(CH2)4-C-OH dan H-N-(CH2)6-N-H

H H

Asam adipat heksana diamin


CO-(CH2)4-CO-N-(CH2)6-N-CO-(CH2)4-CO-N-(CH2)6-N

(Nilon)

H-N-CH-CO-OH (asam amino) dan H-N-CH-CO-OH (asam amino)

H R H R

N-CH-CO-N-CH-CO-N-CH-CO-N-CH-CO

H R HR H R HR

(protein)

4. MANFAAT POLIMER

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis
mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan
plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam
jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong
plastik (keresek).

Kita hidup dalam era polimer, plastik, serat, elastomer, karet, protein,

selulosa semuanya ini merupakan istilah umum yang merupakan bagian

dari polimer.

Dari contoh-contoh di atas dapat kita bayangkan bahwa polimer

mempunyai manfaat yang besar dalam semua bidang kehidupan.

Adapun manfaat dari polimer ini antara lain sebagai berikut:

1. Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan seperti: termometer, botol
infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi darah.

2. Dalam bidang pertanian: dengan adanya mekanisasi pertanian.

3. Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan seperti peralatan pesawat.

4. Dalam bidang otomotif: dibuat alat-alat pelengkap mobil. digunakan.


5. DAMPAK NEGATIF POLIMER TERHADAP LINGKUNGAN

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis
mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan
plastik, alat-alat listrik, dan alat-alat rumah tangga. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya
diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik .

Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk sampah yang
tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Bila plastic dikubur
maka akan membuat tanah itu menjadi tak subur dan tak dapat ditanami.

Dan dampak negatif dari penggunaan polimer pada barang-barang disekitar kita terutama bagi
kesehatan tubuh manusia, diantaranya:

Ø Penggunaan sterofoam untuk makanan dapat menimbulkan gejala saraf,seperti kelelahan,


gelisah, sulit tidur, dan anemia

Ø Bahan kimia ftalat pada mainan anak yang terbuat dari plastik banyak menyebabkan infeksi hati
dan ginjal.

Ø Zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu untuk membungkus/melapisi makanan dapat
menyebabkan kanker

6. KESIMPULAN

Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari banyak
kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam. Reaksi pembentukan
polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis polimerisasi yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang
ditemukan dalam tumbuhan. Contoh polimer yang paling terkenal adalah plastik dan DNA. Mengapa
plastik dan DNA dikatakan polimer? Itu dapat terlihat dari struktur dan sifat benda tersebut. Dalam
kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari
kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat
listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik.

Anda mungkin juga menyukai