Karbohidrat yang merupakan polimer alam (biopolimer) adalah polisakarida. Polisakarida terbentuk dari
monomer-monomer monosakarida yang bergabung melalui ikatan kovalen berupa ikatan glikosida
dalam reaksi polimerisasi kondensasi.
Karbohidrat dengan rumus umum Cx(H2O)y biasanya diklasifikasikan menjadi gula dan nongula. Gula
biasanya berasa manis, berbentuk kristal, dan larut dalam air. Selain itu gula masih dikelompokkan
menjadi mono, di, ataupun trisakarida. Karbohidrat nongula yaitu polisakarida.
Monosakarida
Monosakarida adalah bentuk paling sederhana dari karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis lagi.
Rumus umumnya adalah (CH2O)n dimana n adalah bilangan positif umumnya kurang dari 10.
Monosakarida merupakan senyawa karbonil dengan gugus fungsi berupa aldehida (-CHO) atau keton (-
CO-). Berdasarkan gugus fungsi ini, monosakarida dapat dibedakan menjadi aldosa dengan gugus –CHO
atau ketosa dengan gugus –CO.
Selanjutnya berdasarkan gugus fungsinya, monosakarida juga dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah
atom C dalam molekulnya, yaitu triosa (3 atom C), tetrosa (4 atom C), pentosa (5 atom C), heksosa (6
atom C), dan seterusnya.
Rumus molekul monosakarida biasa ditulis dengan struktur rantai terbuka seperti yang diajukan Emil
Fischer. Rangka C ditulis secara vertikal, dengan gugus aldehida atau keton diletakkan di atas. Kedua
gugus OH terakhir diarahkan ke kanan untuk D-isomer atau ke kiri untuk L-isomer. Semua monosakarida
mempunyai atom C asimetris sehingga monosakarida mempunyai isomer optis (diastereo isomer),
misalnya antara glukosa dan galaktosa keduanya mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus
strukturnya berbeda.
Monosakarida rantai terbuka juga dapat melangsungkan reaksi intramolekul dan membentuk struktur
cincin (siklik). Suatu aldosa seperti glukosa membentuk cincin lingkar 6, sedangkan suatu ketosa seperti
fruktosa membentuk cincin lingkar 5. Perubahan dari struktur rantai terbuka ke struktur cincin dapat
digambarkan dengan struktur Haworth. Misalnya: pembentukan struktur cincin atau siklik dari glukosa:
Keterangan:
* gugus karbonil (CH=O) bereaksi secara adisi dengan gugus –OH pada atom C lainnya.
Sifat-sifat monosakarida
Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari dua monosakarida melalui reaksi kondensasi. reaksi
yang terjadi melibatkan gugus –OH dari atom C anomerik pada monosakarida pertama, dengan suatu
gugus –OH yang terikat pada suatu atom C dari monosakarida kedua. Jenis ikatan yang terbentuk adalah
ikatan kovalen antara atom C anomerik dengan atom O. Ikatan ini disebut dengan ikatan glikosida
(ikatan C-O).
Disakarida mempunyai rumus umum C12H22O12. Karena disakarida diperoleh dari reaksi kondensasi
dua monosakarida, maka sebaliknya disakarida juga dapat terurai kembali melalui reaksi hidrolisis.
Reaksi ini dapat berlangsung dengan bantuan asam atau enzim invertase.
Sifat-sifat disakarida
Sukrosa
Maltosa
* Menunjukkan mutarotasi
* Menunjukkan mutarotasi
3. Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat berupa polimer yang terbentuk dari banyak monomer-monomer
monosakarida melalui ikatan glikosida dalam suatu reaksi polimerisasi kondensasi. Polisakarida
mempunyai rumus umum (C6H10O5)n di mana n adalah bilangan positif.
Amilum
Amilum terdiri dari dua komponen utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Perbedaan amilosa dan
amilopektin yaitu terletak pada sifat-sifatnya yaitu:
Glikogen
Glikogen terdiri dari banyak a-glukosa membentuk rantai bercabang melalui ikatan glukosida a-
(1,4) pada rantai lurus dan a-(1,6) pada percabangan.
Selulosa
Selulosa terdiri dari rantai-rantai lurus ß-D-glukosa yang terikat dengan ikatan glikosida ß-(1-4). Panjang
rantai lurus selulosa rata-rata mengandung 3.000 monomer glukosa. Rantai-rantai lurus ini terikat oleh
ikatan hidrogen karena terdapat banyak gugus –OH pada rantai. Adanya banyak ikatan hidrogen
membuat selulosa memiliki kekuatan yang cukup besar. Ikatan ini menyebabkan selulosa tidak larut
dalam air dan semua pelarut organik tetapi larut dalam Scweiteaer.
Karbohidrat mempunyai peranan penting bagi makhluk hidup, antara lain sebagi sumber energi;
memungkinkan berlangsungnya reaksi-reaksi seperti kontraksi otot dan pengeluaran hormon; sebagai
komponen struktur sel, seperti pada dinding sel tanaman; serta sebagai komponen penting dalam
kontrol genetika pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.