Anda di halaman 1dari 3

KETELA POHON

Di Indonesia, singkong merupakan produk hasil pertanian pangan kedua terbesar setelah padi, sehingga
ketersediaan singkong mempunyai potensi sebagai bahan baku yang penting dalam berbagai produk
makanan. Singkong adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Umbi
singkong ini memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap. Singkong mengandung energi per 100 g
sebesar 154 kkal, protein 1 g, karbohidrat 36,8 g, lemak 0,3 g, kalsium 77 mg, fosfor 24 mg, dan zat besi
1,1 mg. Selain itu di dalam singkong juga terkandung vitamin B1 0,06 mg dan vitamin C 31 mg. Singkong
mempunyai beberapa keunggulan yaitu, 1) kadar gizi makro (kecuali protein) dan mikro tinggi, 2) kadar
glikemik dalam darah yang dihasilkan ketika mengonsumsi singkong rendah dan 3) kadar serat pangan
larut yang ada pada singkong tinggi (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2012).

Pertumbuhan singkong yang paling banyak di dataran rendah tropis, di ketinggian 150 meter dari
permukaan laut dengan temperatur rata-rata 25°C sampai 27°C, tetapi ada beberapa varietas singkong
yang tumbuh sampai pada ketinggian 1500 meter dari permukaan laut. Singkong juga dapat tumbuh
dengan baik ketika curah hujan cukup melimpah. Curahhujan setiap tahun yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan singkong sebesar 500 mm sampai 5000 mm. Singkong dapat tumbuh pada tanah liat
berpasir atau tanah liat berpasir yang lembab dan subur ataupun jenis tanah yang lain dengan tekstur
tanah cukup gembur untuk memungkinkan perkembangan umbi (Grace, 1997).

Berdasarkan hasil identifikasi tumbuhan oleh Herbarium Medanense (2016) dan literatur pengantar dari
Rukmana (2002), taksonomi singkong diuraikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Euphorbiales

Familia : Euphorbiaceae

Genus : Manihot

Spesies : Manihot utilissima Pohl.


- BATANG SINGKONG

Menurut Rukmana (2002) dalam Kurniani (2009), batang tanaman singkong berbentuk bulat diameter
2,5 – 4 cm, berkayu beruas – ruas dan panjang. Ketinggiannya dapat mencapai 1 – 4 meter. Warna
batang bervariasi tergantung dari kulit luar, tetapi batang yang masih muda pada umumnya berwarna
hijau dan pada saat tua berubah keputih – putihan, kelabu, hijau kelabu atau coklat kelabu. Empulur
batang berwarna putih, lunak, dan strukturnya empuk seperti gabus.sedang permukaan beralur dan
bercabangan dan tidak bercabang (Rini Restiani, dkk 2014).

-DAUN SINGKONG

Daun pada tanaman singkong termasuk daun tunggal yang bertulang daun dan berbentuk menjari. Daun
singkong memiliki tangkai yang panjang dengan helaian daunnya menyerupai telapak tangan, (Djaafar,
2003).Daun singkong tumbuh di sepanjang batang dengan tangkai yang panjang. Daun singkong
berwarna kehijauan dan tulang daun yang majemuk menjari dengan anak daun berbentuk elips yang
berujung runcing Posisi duduk daun spiral dengan rumus 2/5, ruas antara tangkai daun pendek 3-5 cm .
Warna daun muda (pucuk) hijau kekuningan atau hijau keunguan sedangkan daun dewasa berwarna
hijau tua dan bagian tiap daun (cuping daun) berukuran lebar (p/l <5 cm) dengan jumlah tiap daun 5, 6,
dan 7 helai, berbentuk lanset ujung daun meruncing (Rini Restiani,dkk 2014). Tangkai daun panjang
dengan warna hijau, merah, kuning, atau kombinasi dari ketiganya (Najiyati dan Danarti, 2002 dalam
Kurniani, 2009).

-BUNGA SINGKONG

Bunga pada singkong muncul saat 9 bulan setelah tanam. Umbi berbentuk silindris (Cylindrical) dengan
ketebalan korteks, sedang (2-3 mm), Bunga betina lebih dulu muncul dan matang. bunganya berumah
satu (Monoecius) dan proses penyerbukannya bersifat silang. Jika selama 24 jam bunga betina tidak
dibuahi, bunga akan layu dan gugur (Rini Restiani,dkk 2014),

-AKAR SINGKONG

Akar penyokong memberikan tambahan topangan untuk tumbuh tegak dan membantu penyerapan
hara. Akar akan membesar dan membentuk umbi. Umbi pada singkong merupakan akar pohon yang
membesar Umbi singkong berbeda dengan umbi tanaman umbi-umbian lain. Umbi secara anatomis
sama dengan akar, tidak mempunyai mata tunas sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat
perbanyakan vegetatif. Bagian umbi atau daging merupakan bagian terbesar, dan ditengahnya terdapat
sumbu dimana sumbu ini berfungsi sebagai penyalur makanan hasil fotosintesis dari daun ke akar/umbi
(Arif Hariana, 2015) Secara morfologis, bagian umbi dibedakan menjadi tangkai, umbi, dan bagian ekor
pada bagian ujung umbi. Tangkai ujung bervariasi dari sangat pendek (kurang dari 1 cm) hingga panjang
(lebih dari 6 cm). Ekor umbi ada yang pendek dan ada yang panjang. Bentuk umbi beragam mulai agak
gemuk membulat,lonjong, pendek hingga memanjang dengan rata – rata bergaris tengah 2- 3 cm dan
panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam (Purnomo dan Purnamawati, 2007
dalam Savitri, 2014).
-KULIT UMBI SINGKONG

Umbi singkong terdiri atas tiga lapis, yaitu kulit luar berwarna coklat, lapisan kulit dalam berwarna putih
atau kekuningan, dan lapisan daging berwarna putih atau putih kekuningan sesuai dengan jenisnya. Di
antara kulit dalam dan kulit luar, terdapat jaringan kambium yang menyebabkan umbidapat membesar.

Restiani ,2014, KARAKTER MORFOLOGI UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) HIJAU DARI KABUPATEN
PELALAWAN, https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFMIPA/article/view/4017&ved=2ah
UKEwjp8bWjkILwAhX7lEsFHZAJCD0QFjAAegQIBBAC&usg=AOvVaw3GXJBeHAeKG2SYTAdtFhQl&cshid=16
18554332782 ,16 April 2021

repository.usd.ac.id,POTENSI PEMANFAATAN SINGKONG (Manihot utilissima) SEBAGAI BAHAN


TAMBAHAN DALAM PEMBUATAN ES PUTER SECARA TRADISIONAL, https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.upnyk.ac.id/6244/2/02_-_BAB_II_-_SINGKONG_-
_buku_9_UMBI_UTAMA_-_Ir.HM.Bargumono%252C_MSi_dan_Ir.H._Suyadi%252C_MP_-_Oke!Oke!
_Siap!.pdf&ved=2ahUKEwih9aG6wdnvAhUBbisKHaicC34QFjAQegQIFhAC&usg=AOvVaw0Yx2xc9mqXxzM
KHd8kZ8Kk, 31 maret 2021

Anda mungkin juga menyukai