PENDAHULUAN
remaja yang tanpa batas, remaja semakin mudah untuk mengetahui berbagai hal di
dunia. Zaman sekarang, sifat seorang remaja cenderung memiliki rasa penasaran
yang tinggi, namun cenderung rasa penasaran itu berdampak negatif bagi remaja,
misalnya pergaulan remaja saat ini yang terlalu bebas. Hal tersebut bisa
karena pengaruh dalam diri remaja semakin bervariasi, semakin banyak hal positif
premanisme, seks bebas, aborsi, dan kriminalitas. Bahkan yang lebih berbahaya
lagi jika remaja tersebut sampai menjadi pengedar dan pengguna narkoba bahkan
membunuh seseorang.
Surabaya, Palu, dan Banjarmasin, sekitar 20 hingga 30% remaja mengaku pernah
melakukan hubungan seks. Pakar seks juga spesialis Obsetri dan Ginekologi Dr.
Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja
yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar 5% pada
tahun 1980-an, menjadi 20% pada tahun 2000. Bahkan di Palu, Sulawesi Tengah
1
pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pra
pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa sebanyak 99,7% anak melihat iklan
rokok di televisi, dimana 68% mengatakan memiliki kesan positif terhadap iklan
rokok tersebut dan 50% mengatakan menjadi lebih percaya diri seperti di iklan.
Dari data tersebut sangatlah nampak bahwa dari tahun ke tahun kenakalan
ekstern dan intern, faktor intern dipengaruhi oleh dalam diri remaja misalnya
kepribadian dan perilaku remaja. Faktor ekstern dipengaruhi oleh beberapa aspek
misalnya lingkungan teman, tetangga, dan yang paling besar pengaruhnya adalah
ayah, ibu dan anak. Keluarga merupakan tempat pertama remaja belajar
efektif perlu diciptakan agar dapat membangun hubungan yang harmonis antara
orang tua dan anak. Keluarga yang sibuk dengan kesibukan masing-masing dan
tidak memperdulikan remaja, serta pertengkaran orang tua yang sering terjadi juga
2
masalah bagi remaja sehingga remaja akan sering berada di luar rumah yang
dirasakan lebih nyaman. Padahal orang tua tidak tahu pergaulan remaja di luar
dan budi pekerti remaja. Banyak orang tua yang menganggap bahwa dengan
tercukupinya fasilitas dan kebutuhan fisik menjadi jaminan remaja akan bahagia
sehingga mereka tidak mau tahu kepentingan dan kebutuhan remaja secara psikis
dan spritual. Dalam hal ini peran orang tua dalam mengasuh anak-anaknnya
sangat penting. Pergaulan remaja dan perilaku remaja saat ini sangat dipengaruhi
Pengawasan orang tua dalam pergaulan anak di luar rumah yang kurang,
Berikut ini dipaparkan hasil penelitian oleh Am. Endah Sri Astuti (2004)
yang berjudul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Gejala Kenakalan Anak/
Semarang)” yang menyatakan bahwa penerapan cara asuh atau model asuh orang
tua yang kaku atau otoriter, terutama cara asuh orang tua yang bersifat permisif
telah memberikan cukup sumbangan yang berarti terhadap perilaku anak dan
bahwa memang ada pengaruh antara pola asuh orang tua dengan kenakalan
remaja.
3
Berdasarkan hasil penelitian dari Fifin Dwi Purwaningtyas (2010) yang
berjudul “Hubungan antara Persepsi terhadap Pola Asuh Otoriter Orang Tua
yang menyatakan bahwa diperoleh nilai korelasi antara persepsi pola asuh otoriter
dengan kenakalan remaja sebesar -0,217 sedangkan Asymp sig (2-tailed) sebesar
0,071. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat ada hubungan yang signifikan
antara persepsi pola asuh otoriter orang tua dengan perilaku kenakalan
lebih lanjut untuk memastikan ada tidaknya pengaruh antara pola asuh orang tua
terhadap kenakalan remaja di kelas XI IPA SMA Kartika III-1 Banyubiru tahun
karena berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK, banyak terjadi kasus
kenakalan yang dilakukan oleh remaja dan kasus tersebut sebagian besar
dipengaruhi oleh pola asuh yang diterapkan orang tua untuk remaja tersebut, dan
pelanggar kasus terbanyak ada pada kelas XI IPA. Sekolah tersebut juga terkenal
Siswa Kelas XI IPA SMA Kartika III-1 Banyubiru Tahun Pelajaran 2012 /
2013”.
4
1.2. Rumusan Masalah
“Adakah pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kenakalan
remaja ?”
2. Manfaat Praktis
5
2.2 Pembimbing BK di Sekolah
sebagai bekal untuk mengenal latar belakang pola asuh yang diterapkan orang tua
2.3 Siswa
untuk siswa agar dapat memilih cara bergaulnya agar terbebas dari kenakalan
remaja dan dapat mengerti pola asuh yang diterapkan orang tuanya untuk dirinya
tersebut.
Penulisan.
Kenakalan Remaja, Pengertian Pola Asuh Orang Tua, Model Pola Asuh Orang
Tua, Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua, Temuan Penelitian yang
Bab III dengan judul Metode Penelitian yang berisi : Jenis Penelitian,
6
Bab IV dengan judul Hasil dan Pembahasan Hasil Penelitian yang berisi :