Anda di halaman 1dari 20

ASKEP DIABETES MELLITUS

Dosen Pengampu : Ns. Noor Yunida Triana S.Kep

Disusun Oleh : Kelompok 2

1. Endro Julianto 121440124350032


2. Eny Hikmawati 121440124360033
3. Era Raudatul Jannah 121440124370034
4. Febri Agung Wijayanto 121440124450042
5. Haryana Suyana 121440124480045
6. Iffah Qosdina 121440124490046
7. Isnaeni Ernawati 11/2029/PD/0042
8. Lina Wijayanti 121440124530050
9. Melia Puspita Rini 121440124580055
10. Milah Ristiani 121440124590056
11. Mim Mahdi Su’udi 121440124600057
12. Mita Rina Prihastuti 121440124610058
13. Nita Widyasari 121440124620059
14. Nony Marlina 121440124630060
15. Novarya Dyan Armadany 121440124640061
16. Novi Astikasari 121440124650062

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN 3A


STIKES HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2013
KASUS PEMICU DIABETES MELLITUS

Seorang laki-laki berusia 53 tahun dirawat di RS sejak tanggal 18 Desember 2011 dengan
keluhan sesak napas, batuk berdahak warna putih kekuningan dan kental, badan terasa lemas,
sering lapar, sering haus dan sering kencing. Terdapat luka ulkus di dorsal pedissinistraluas ±
8x6, 5x2cm3 dan plantar pedissinistraluas ± 4x2x2 cm3 , terdapat pus, jaringan mati, warna
hitam kekuningan, bau khas ada sedikit granulasi warna kemerahan dan tidak ada krepitasi.
Klien mengalami keterbatasan aktivitas karena anggota gerak sebelah kiri (ekstrimitas atas
dan bawah) mengalami kelumpuhan. Aktivitas klien dilakukan di tempat tidur dengan dibantu
keluarga. Klien pernah dirawat sebelumnya di RS dengan penyakit DM tahun 2003. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan data: TB: 168 cm, BB: 60 kg, TTV (TD: 130/80 mmHg, nadi: 110
x/menit, napas: 30x/menit, suhu: 37,5 0 C), terdapat suara nafas tambahan ronkhi basah halus di
bagian bronchus kanan. Hasil pemeriksaan penunjang: foto rontgen menunjukkan adanya
kesan bronkopneumonia; pemeriksaan laboratorium: hemoglobin 11.7%, leukosit 18.90
rb/mmk, GDS 329 mg/dl, ureum 6 mg/dl, kreatinin 0.87 mg/dl.

Lakukan pengkajian lebih lanjut pada pasien dengan kasus di atas berdasarkan format
pengkajian di bawah!
Tentukan analisa data dan diagnosa yang muncul pada pasien!
Tentukan intervensi berdasarkan NOC dan NIC yang ada!
Lakukan implementasi dari intervensi yang sudah disusun !
Catat perkembangan pasien selama 3 hari dirawat di rumah sakit !
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn A DENGAN DIABETES MELLITUS
DI RUANG MAWAR NO 5
RSUD X PURWOKERTO

A. Pengkajian, Tanggal : 18 Desmber 2011 pukul 06.00


1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn A
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/ bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : (kaji/tanyakan kepada pasien/keluarga)
Pendidikan : (kaji/tanyakan kepada pasien/keluarga)
Alamat : (kaji/tanyakan kepada pasien/keluarga)
Tanggal MRS : 18 desember 2011
Diagnosa medis : Diabetes Mellitus

2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


(kaji/tanyakan kepada pasien/keluarga) yaitu meliputi :
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Suku/ bangsa :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :
Hub dengan pasien :

3. RIWAYATKESEHATAN
a. KELUHAN UTAMA : pasien mengatakan sesak napas.
b. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG : pasien mengatakan sesak napas, batuk
berdahak warna putih kekuningan dan kental, badan terasa lemas, sering lapar,
sering haus dan sering kencing. Terdapat luka ulkus di dorsal pedissinistraluas ±
8x6, 5x2cm3 dan plantar pedissinistraluas ± 4x2x2 cm3 , terdapat pus, jaringan mati,
warna hitam kekuningan, bau khas ada sedikit granulasi warna kemerahan dan
tidak ada krepitasi. Klien mengalami keterbatasan aktivitas karena anggota gerak
sebelah kiri (ekstrimitas atas dan bawah) mengalami kelumpuhan. Aktivitas klien
dilakukan di tempat tidur dengan dibantu keluarga.
c. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Klien pernah dirawat sebelumnya di RS
dengan penyakit DM tahun 2003.
d. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : kaji/tanyakan kepada pasien/keluarga
apakah terdapat riwayat penyakit keluarga.

4. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan umum : komposmentis
Kesadaran : 15
Eye = 4
Verbal = 5
Motorik = 6
Status gizi : IMT =BB/ (TB)2
IMT = 60/(1,68)2
IMT = 60/2,82 = 21,27
Penampilan : baik
TTV :
TD = 130/80 mmHg
RR = 30x/menit
HR = 110 x/menit
T = 37,50 C
PEMERIKSAAN FISIK
Auskultasi paru-paru : terdapat suara nafas tambahan ronkhi basah halus di bagian
bronchus kanan.
5. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Foto rontgen menunjukkan adanya kesan bronkopneumonia.
b. Pemeriksaan laboratorium:
hemoglobin 11.7%
leukosit 18.90 rb/mmk
GDS 329 mg/dl
ureum 6 mg/dl
kreatinin 0.87 mg/dl.

B. DIAGNOSA
No. Tanggal/ Data Problem Etiologi
Jam
1. 18 DS : pasien mengatakan sesak Ketidakbersihan Mukus dalam
Desember napas, batuk berdahak jalan napas jumlah yang
2011 warna putih kekuningan berlebihan
07.00 dan kental.
DO : TD: 130/80 mmHg,
nadi: 110 x/menit, napas:
30x/menit.
terdapat suara nafas
tambahan ronkhi basah
halus di bagian bronchus
kanan.
Hasil pemeriksaan
penunjang: foto rontgen
menunjukkan adanya
kesan bronkopneumonia.
2. 18 DS : pasien mengatakan Kekurangan Kehilangan
Desember badan terasa lemas, sering volume cairan cairan aktif
2011 lapar, sering haus dan
07.00 sering kencing.
DO : TD: 130/80 mmHg
nadi: 110 x/menit
Pemeriksaan laboratorium:
hemoglobin 11.7%,
leukosit 18.90 rb/mmk,
GDS 329 mg/dl, ureum 6
mg/dl, kreatinin 0.87
mg/dl.
3. 18 DS : - Kerusakan Faktor
Desember DO : Terdapat luka ulkus di integritas jaringan mekanik
2011 dorsal pedissinistraluas ±
07.00 8x6, 5x2cm3 dan plantar
pedissinistraluas ± 4x2x2
cm3 , terdapat pus, jaringan
mati, warna hitam
kekuningan, bau khas ada
sedikit granulasi warna
kemerahan dan tidak ada
krepitasi.
4. 18 DS : Klien mengatakan Hambatan Intoleran
Desember mengalami keterbatasan mobilitas fisik aktivitas/penu
2011 aktivitas karena anggota runan
07.00 gerak sebelah kiri kekuatan otot
(ekstrimitas atas dan
bawah) mengalami
kelumpuhan.
DO : Aktivitas klien tampak
dilakukan di tempat tidur
dengan dibantu keluarga.

Prioritas Masalah :
1. Ketidakbersihan jalan napas b.d mukus dalam jumlah yang berlebihan.
2. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif.
3. Kerusakan integritas jaringan b.d faktor mekanik.
4. Hambatan mobilitas fisik b.d Intoleran aktivitas/penurunan kekuatan otot.

C. INTERVENSI
Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
/Jam Hasil
18 Ketidakbersihan Setelah dilakukan
Airway Management
Desember jalan napas b.d tindakan keperawatan
2011 mukus dalam selama 3 x 24 jam  Buka jalan nafas
07.10 jumlah yang diharapkan jalan napas  Posisikan pasien
berlebihan pasien bersih dengan KH untuk
: memaksimalkan
Respiratory status : ventilasi
Ventilation  Identifikasi pasien
 Mendemonstrasikan perlunya pemasangan
batuk efektif dan alat jalan nafas buatan
suara nafas yang  Lakukan fisioterapi
bersih, tidak ada dada jika perlu
sianosis dan  Auskultasi suara
dyspneu (mampu nafas, catat adanya
mengeluarkan suara tambahan
sputum, mampu  Berikan bronkodilator
bernafas dengan bila perlu
mudah)
 Atur intake untuk
 Menunjukkan jalan cairan
nafas yang paten mengoptimalkan
(klien tidak merasa
keseimbangan.
tercekik, irama
nafas, frekuensi
pernafasan dalam
rentang normal (16-
20 x/menit), tidak
ada suara nafas
abnormal)
 Mampu
mengidentifikasikan
dan mencegah
factor yang dapat
menghambat jalan
nafas
18 Kekurangan Setelah dilakukan
Fluid management
Desember volume cairan b.d tindakan keperawatan  Pertahankan catatan
2011 kehilangan cairan selama 3 x 24 jam intake dan output yang
07.20 aktif. diharapkan volume akurat
cairan pasien adekuat  Monitor status hidrasi (
bersih dengan KH : kelembaban membran
Fluid balance mukosa, nadi adekuat,
 Mempertahankan tekanan darah normal),
urine output sesuai jika diperlukan
dengan usia dan BB,  Monitor vital sign
HT normal  Monitor masukan
 Tekanan darah, nadi, makanan / cairan
suhu tubuh dalam  Kolaborasikan
batas normal pemberian cairan
 Tidak ada tanda tanda intravena IV
dehidrasi, Elastisitas  Dorong masukan oral
turgor kulit baik,
 Dorong keluarga untuk
membran mukosa membantu pasien
lembab, tidak ada makan
rasa haus yang
berlebihan
18 Kerusakan Setelah dilakukan Pressure Management
Desember integritas jaringan tindakan keperawatan  Anjurkan pasien untuk
2011 b.d faktor mekanik. selama 3 x 24 jam menggunakan pakaian
07.30 diharapkan integritas yang longgar
jaringan pasien membaik  Hindari kerutan padaa
dengan KH : tempat tidur
Tissue Integrity : Skin  Jaga kebersihan kulit
and Mucous Membranes agar tetap bersih dan
 Integritas kulit yang kering
baik bisa  Mobilisasi pasien (ubah
dipertahankan posisi pasien) setiap dua
(sensasi, elastisitas, jam sekali
temperatur, hidrasi)  Monitor kulit akan
 Tidak ada luka/lesi adanya kemerahan
pada kulit  Oleskan lotion atau
 Perfusi jaringan baik minyak/baby oil pada
 Menunjukkan derah yang tertekan
pemahaman dalam  Monitor aktivitas dan
proses perbaikan kulit mobilisasi pasien
dan mencegah
terjadinya sedera
berulang
 Mampu melindungi
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
18 Hambatan Setelah dilakukan Exercise therapy :
Desember mobilitas fisik b.d tindakan keperawatan ambulation
2011 Intoleran selama 3 x 24 jam  Monitoring vital sign
07.40 aktivitas/penurunan diharapkan pasien dapat sebelum/sesudah
kekuatan otot. melakukan latihan dan lihat respon
aktivitas/mobilisasi pasien saat latihan
dengan KH :  Bantu klien untuk
Joint Movement : Active menggunakan tongkat
 Klien meningkat saat berjalan dan cegah
dalam aktivitas fisik terhadap cedera
 Mengerti tujuan dari  Ajarkan pasien atau
peningkatan mobilitas tenaga kesehatan lain
 Memverbalisasikan tentang teknik
perasaan dalam ambulasi
meningkatkan  Kaji kemampuan
kekuatan dan pasien dalam
kemampuan mobilisasi
berpindah  Dampingi dan Bantu
 Memperagakan pasien saat mobilisasi
penggunaan alat dan bantu penuhi
Bantu untuk kebutuhan ADLs ps.
mobilisasi  Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi.

D. IMPLEMENTASI
No. Tanggal/ Tindakan Respon Klien Paraf
Dx Jam
1. 18
Desember
2011
08.00  Membuka jalan nafas DS : Pasien mengatakan
(memberikan oksigen) sesaknya berkurang.
DO : pasien tampak terpasang
oksigen.
08.10  Memposisikan pasien DS : Pasien mengatakan
untuk nyaman dengan posisi yang
memaksimalkan diinstruksikan perawat.
ventilasi (semifowler) DO : pasien tampak nyaman
dengan posisinya.
08.20  Mengidentifikasi DS : pasien mengatakan tidak
pasien perlunya memerlukan alat jalan nafas
pemasangan alat buatan.
jalan nafas buatan . DO : -
08.30  Melakukan DS : Pasien mengatakan

fisioterapi dada. dahaknya tidak bisa keluar.


DO : Pasien tidak tampak
mengeluarkan dahak.

08.40  Mengauskultasi DS : -

suara nafas, DO : terdengar suara nafas


mencatat adanya tambahan ronkhi basah halus
suara tambahan. di bagian bronchus kanan.

08.50  Memberikan DS : Pasien mengatakan


bronkodilator dapat mengeluarkan
dahaknya dengan mudah.
DO : Pasien tampak
mengeluarkan dahak.
09.00  Mengatur intake DS : keluarga mengatakan
untuk cairan akan sering memberikan air
mengoptimalkan hangat kepada pasien
keseimbangan DO : keluarga tampak
(menginstruksikan memberikan air hangat
untuk meminum air kepada pasien.
hangat)
09.10  Mengkaji respirasi DS : Pasien mengatakan
masih sesak nafas.
DO : RR : 28 x/menit
2. 18
Desember
2011
09.20  Mempertahankan DS : Pasien mengetakan pagi
catatan intake dan ini sudah kencing lebih dari
output yang akurat 10 kali
DO : urine bag hampir penuh
(1500ml)
09.30  Memonitor status DS : -
hidrasi ( kelembaban DO : Membran mukosa
membran mukosa, lembab, nadi 105 x/menit, TD
nadi adekuat, tekanan 130/80 mmHg.
darah normal)
09.40  Memonitor vital sign DS :-
DO : TD 130/80 mmHg,
nadi105 x/menit, RR
28x/menit, suhu 37,50 C.
09.50  Memonitor masukan DS : Pasien mengatakan
makanan / cairan makan banyak tapi tetap lapar
dan banyak minum.
DO : urine bag tampak
penuh.
10.00  Berkolaborasi DS : -
pemberian cairan DO : Pasien tampak
intravena IV (infus terpasang infuse RL.
RL)
10.10  Mendorong masukan DS : Pasien mengatakan mau
oral (obat) minumk obat.
DO : Tampak obat di meja
pasien.
10.20  Mendorong keluarga DS : Keluarga mengatakan
untuk membantu mau membantu pasien
pasien makan makan.
DO : Keluarga tampak
mengerti yang diinstruksikan
perawat.

3. 18
Desember
2011
10.30  Menganjurkan pasien DS : Pasien mengatakan akan
untuk menggunakan menggunakan pakaian
pakaian yang longgar. langgar.
DO :-
10.40  Menghindari kerutan DS : -
pada tempat tidur DO : Tempat tidur pasien
tampak tidak mengkerut.
10.50  Menjaga kebersihan DS : -
kulit agar tetap bersih DO : Kulit pasien tampak
dan kering terdapat luka dan lembab
berkurang.
11.00  Memobilisasi pasien DS : Pasien mengatakan mau
(ubah posisi pasien) diubah posisinya.
setiap dua jam sekali. DO : Posisi pasien tampak
berubah.
11.10  Memonitor kulit akan DS : -
adanya kemerahan . DO : kulit pasien tampak
merah.
11.20
 Mengoleskan lotion DS : Pasien merasa lebih
atau minyak/baby oil enakan dengan dioleskan
pada daerah yang lotion pada daerah yang
tertekan tertekan.
DO : -
11.30
 Memonitor aktivitas DS : Pasien mengatakan
dan mobilisasi pasien. aktivitas dibantu oleh
keluarga.
DO : Pasien tampak sering di
tempat tidur.
4. 18
Desember
2011
11.40  Memonitoring vital DS : -
sign sebelum/sesudah DO : TD : 130/80 mmHg,
latihan dan lihat nadi 105 x/menit, RR
respon pasien saat 27x/menit, suhu 37,50 C
latihan
11.50  Membantu klien DS : Pasien mengatakan
untuk menggunakan senang atas bantuan perawat.
tongkat saat berjalan DO : Pasien tampak
dan cegah terhadap menggunakan tongkat saat
cedera berjalan.
12.00  Mengajarkan pasien DS : Pasien mengatakan mau
atau tenaga kesehatan diajari tentang teknik
lain tentang teknik ambulasi.
ambulasi DO : Pasien tampak paham
atas penjelasan perawat.
12.10  Mengkaji kemampuan DS : Pasien mengatakan bisa
pasien dalam berjalan sendiri dengan alat
mobilisasi bantu jalan.
DO : -
12.20  Mendampingi dan DS : Pasien mengatakan tidak
membantu pasien saat perlu dibantu saat mobilisasi.
mobilisasi dan bantu DO : -
penuhi kebutuhan
ADLs pasien

12.30 DS : pasien mau diajari


 Mengajarkan pasien bagaimana merubah posisi.
bagaimana merubah DO : Pasien tampak paham
posisi dengan penjelasan perawat.
No. Tanggal/ Tindakan Respon Klien
Dx Jam
5. 18
Desember  Membuka jalan nafas DS : Pasien mengatakan
2011 (memberikan oksigen) sesaknya berkurang.
08.00 DO : pasien tampak terpasang
oksigen.
 Memposisikan pasien DS : Pasien mengatakan nyaman
untuk memaksimalkan dengan posisi yang
08.10 ventilasi (semifowler) diinstruksikan perawat.
DO : pasien tampak nyaman
 Mengidentifikasi pasien dengan posisinya.
perlunya pemasangan DS : pasien mengatakan tidak
alat jalan nafas buatan . memerlukan alat jalan nafas
08.20  Melakukan fisioterapi buatan.
dada. DO : -
DS : Pasien mengatakan
dahaknya tidak bisa keluar.
08.30 DO : Pasien tidak tampak

 Mengauskultasi suara mengeluarkan dahak.


nafas, mencatat adanya
suara tambahan. DS : -
DO : terdengar suara nafas
08.40  Memberikan tambahan ronkhi basah halus di

bronkodilator bagian bronchus kanan.

DS : Pasien mengatakan dapat


mengeluarkan dahaknya dengan
08.50 mudah.
 Mengatur intake untuk
mengoptimalkan DO : Pasien tampak
cairan
mengeluarkan dahak.
keseimbangan
DS : keluarga mengatakan akan
(menginstruksikan
untuk meminum air sering memberikan air hangat
09.00 hangat) kepada pasien
 Mengkaji respirasi DO : keluarga tampak
memberikan air hangat kepada
pasien.

DS : Pasien mengatakan masih


sesak nafas.
09.10 DO : RR : 28 x/menit
6. 18
Desember
2011
09.20  Mempertahankan catatan DS : Pasien mengetakan pagi ini
intake dan output yang sudah kencing lebih dari 10 kali
akurat DO : urine bag hampir penuh
(1500ml)
DS : -
09.30  Memonitor status hidrasi DO : Membran mukosa lembab,
( kelembaban membran nadi 105 x/menit, TD 130/80
mukosa, nadi adekuat, mmHg.
tekanan darah normal)
 Memonitor vital sign DS :-
09.40 DO : TD 130/80 mmHg, nadi105
x/menit, RR 28x/menit, suhu
37,50 C.
 Memonitor masukan DS : Pasien mengatakan makan
09.50 makanan / cairan banyak tapi tetap lapar dan
banyak minum.
DO : urine bag tampak penuh.
DS : -

 Berkolaborasi pemberian DO : Pasien tampak terpasang


10.00 cairan intravena IV infuse RL.
(infus RL)
 Mendorong masukan DS : Pasien mengatakan mau
oral (obat) minumk obat.
10.10 DO : Tampak obat di meja
pasien.
 Mendorong keluarga DS : Keluarga mengatakan mau
untuk membantu pasien membantu pasien makan.
10.20 makan DO : Keluarga tampak mengerti
yang diinstruksikan perawat.

7. 18
Desember
2011
10.30  Menganjurkan pasien DS : Pasien mengatakan akan
untuk menggunakan menggunakan pakaian langgar.
pakaian yang longgar. DO :-
DS : -
10.40  Menghindari kerutan pada DO : Tempat tidur pasien tampak
tempat tidur tidak mengkerut.
DS : -
10.50  Menjaga kebersihan kulit DO : Kulit pasien tampak
agar tetap bersih dan terdapat luka dan lembab
kering berkurang.
DS : Pasien mengatakan mau
11.00  Memobilisasi pasien (ubah diubah posisinya.
posisi pasien) setiap dua DO : Posisi pasien tampak
jam sekali. berubah.
DS : -
11.10  Memonitor kulit akan DO : kulit pasien tampak merah.
adanya kemerahan .
DS : Pasien merasa lebih enakan
11.20 dengan dioleskan lotion pada
 Mengoleskan lotion atau daerah yang tertekan.
minyak/baby oil pada DO : -
daerah yang tertekan
DS : Pasien mengatakan aktivitas
dibantu oleh keluarga.
11.30  Memonitor aktivitas dan DO : Pasien tampak sering di
mobilisasi pasien. tempat tidur.

8. 18
Desember  Memonitoring vital sign DS : -
2011 sebelum/sesudah latihan DO : TD : 130/80 mmHg, nadi
11.40 dan lihat respon pasien 105 x/menit, RR 27x/menit, suhu
saat latihan 37,50 C
11.50  Membantu klien untuk
menggunakan tongkat DS : Pasien mengatakan senang
saat berjalan dan cegah atas bantuan perawat.
terhadap cedera DO : Pasien tampak
12.00  Mengajarkan pasien atau menggunakan tongkat saat
tenaga kesehatan lain berjalan.
tentang teknik ambulasi DS : Pasien mengatakan mau
diajari tentang teknik ambulasi.
12.10  Mengkaji kemampuan DO : Pasien tampak paham atas
pasien dalam mobilisasi penjelasan perawat.
DS : Pasien mengatakan bisa
12.20  Mendampingi dan berjalan sendiri dengan alat
membantu pasien saat bantu jalan.
mobilisasi dan bantu DO : -
penuhi kebutuhan ADLs DS : Pasien mengatakan tidak
pasien perlu dibantu saat mobilisasi.
DO : -
12.30  Mengajarkan pasien DS : pasien mau diajari
bagaimana merubah bagaimana merubah posisi.
posisi DO : Pasien tampak paham
dengan penjelasan perawat.

E. EVALUASI
Waktu No. Evaluasi Paraf
Dx
18 1. S : Pasien mengatakan sesak napas berkurang dan masih
desember batuk dengan dahak.
2013 O : RR 27x/menit
13.30 A : masalah teratasi sebagian.
P : Lanjutkan Intervensi :
 Membuka jalan nafas (memberikan oksigen)
 Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan.
 Berikan bronkodilator
 Kaji respirasi
13.40 2. S : Pasien mengatakan masih sering kencing, haus, lemas
berkurang
O : urine bag pasien tampak penuh, TD 130/80 mmHg,
nadi 105 x/menit, suhu 37,50 C
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Lanjutkan Intervensi
 Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
 Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa)
 Monitor vital sign
 Monitor masukan makanan / cairaan
 Kolaborasi pemberian cairan intravena IV (infus RL)
 Dorong masukan oral (obat)
13.50 3. S : Pasien mengatakan tau bagaimana cara untuk mencegah
lukanya tidak makin memburuk
O : tidak tampak kotor pada bagian luka pasien
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
 Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
 Monitor kulit akan adanya kemerahan
 Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien.
14.00 4. S : Pasien mengatakan masih kesuklitan untuk melakukan
aktivitas sendiri, mobilisasi pasien dibantu oleh keluarga,
mengerti bagaimana menggunakan alat bantu dan taucara
memperagakannya.
O : pasien tampak tidur di bed
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
 Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan
dan cegah terhadap cedera
 Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
 Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi

Anda mungkin juga menyukai