Anda di halaman 1dari 13

RUMAH SAKIT IZZA

Jl. Raya Ciselang, Cikampek Utara, Kec Kota Baru, Kab Karawang
Telp. (0264) 8386830-32, Fax. (0264) 8386829

POLA KETENAGAKERJAAN

UNIT GIZI
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1. UMUM
a. Rumah Sakit IZZA Cikampek merupakan Rumah Sakit Type C dengan berbagai
keunggulan .
b. Di dalam melaksanakan tugas pokok tersebut diperlukan petugas kesehatan yang
menentukan standar baik kualitas maupun kuantitasnya. Untuk itu diperlukan
penghitungan kebutuhan sumber daya manusia secara cermat agar organisasi
bias berjalan secara efektif dan efisien.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Penyusunan pola ketenagaan ini dilaksanakan dengan maksud untuk diperoleh
gambaran tentang kebutuhan sumber daya baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
b. Tujuan
Penyusunan pola ketenagaan ini bertujuan untuk dijadikan pedoman bagi
pimpinan untuk menghitung kebutuhan sumber daya manusia.

3. TATA URUT
a. BAB I Pendahuluan
b. BAB II Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM
c. BAB III Menetapkan waktu kerja tersedia
d. BAB IV Menyusun standar beban kerja
e. BAB V Menyusun standar kelonggaran
f. BAB VI Penghitungan Kebutuhan SDM per unit kerja
g. BAB VII Analisa Kebutuhan SDM
1.) Analisa beban kerja unit gizi
2.) Pengembangan ketenagaan
3.) Komposisi petugas unit gizi tahun 2021
4.) Daftar Personil
BAB II

MENETAPKAN UNIT KERJA DAN KATEGORI SDM

Menetapkan unit kerja dan kategori SDM tujuannya adalah diperolehnya unit
kerja dan kategori SDM yang bertanggungjawab dalam menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di dalam
dan di luar gedung.

Data dan informasi yang dibutuhkan untuk penetapan unit kerja dan kategori
SDM adalah sebagai berikut :

1. Bagian struktur organisasi RS dan uraian tugas pokok dan fungsi masing –
masing unit kerja.
2. Keputusan direktur RS tentang pembentukan unit kerja struktural dan
fungsional.
3. Data SDM berdasarkan pendidikan pada unit kerja RS.
4. PP 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
5. Peraturan perundang – undangan berkaitan dengan jabatan fungsional
tenaga kesehatan.
6. Standar profesi, standar pelayanan, dan standar operasional (SOP) yang
diberlakukan pada tiap unit kerja RS.
Langkah selanjutnya adalah menetapkan kategori SDM sesuai kompetensi
pendidikan, pelatihan, kursus, pengalaman kerja, jenjang jabatan fungsional dan lain –
lain. Untuk menjamin mutu, efisiensi, dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan atau
pelayanan di tiap unit kerja rumah sakit. Pada tabel di bawah ini disajikan contoh
sederhana kerja unit gizi yang bertanggungjawab melaksanakan upaya pelayanan
kesehatan.
BAB III

MENETAPKAN WAKTU KERJA TERSEDIA

Menetapkan waktu kerja tersedia tujuannnya adalah diperolehnya waktu kerja


efektif kurun waktu satu tahun masing – masing kategori SDM. Data yang dibutuhkan
untuk menetapkan waktu kerja tersedia masing – masing kategori SDM adalah sebagai
berikut:
a. Hari kerja efektif dalam 1 minggu = 6 hari kerja
Dalam satu tahun 6 x 52 minggu = 312 hari
b. Cuti tahunan = 12 hari kerja
c. Pendidikan dan pelatihan untuk unit gizi = 3 hari kerja
d. Hari Libur Nasional berdasarkan SK Menteri:
15 Hari + 4 hari cuti bersama = 19 hari
e. Ketidak hadiran sakit / ijin / tidak masuk tanpa alasan:
6 hari kerja
f. Waktu Kerja per hari = 7 jam

Waktu Kerja Tersedia = A – (B + C +D + E) x F

Tabel I
WAKTU KERJA TERSEDIA
KATEGORI SDM
KODE FAKTOR
Ahli Gizi Juru Masak Pramusaji
A HARI KERJA 312 312 312
B CUTI TAHUNAN 12 12 12
C DIKLAT 3 3 3
D HARI LIBUR NASIONAL 19 19 19
E KETIDAKHADIRAN KERJA 6 6 6
F WAKTU KERJA 7 7 7
HARI KERJA TERSEDIA 272 272 272
WAKTU KERJA TERSEDIA 1.904 1.904 1.904
114.240 114.240 114.240
BAB IV

MENYUSUN STANDAR BEBAN KERJA

Penyusunan standar beban kerja tujuannya adalah diperolehnya volume


kuantitas kegiatan pokok yang dapat dikerjakan selama 1 tahun masing – masing
kategori SDM di tiap unit kerja RS sesuai waktu kerja yang tersedia yang dimiliki oleh
masing – masing kategori SDM.

Standar beban kerja merupakan hasil pembagian waktu rata – rata yang
dibutuhkan tiap kegiatan pokok dengan waktu kerja tersedia yang dimiliki oleh masing
– masing kategori SDM.

TABEL II
KEGIATAN POKOK TENAGA UNIT GIZI
TUGAS RATA –
NO POKOK URAIAN RATA SATUAN
WAKTU
Pelaksana Mengontrol pelayanan makan di instalasi gizi 10 Menit
Ahli Gizi
Melakukan asuhan gizi klinik ke pasien rawat inap 10 Menit
Membuat laporan bulanan 5 Menit
Jumlah waktu yang dibutuhkan 25 Menit

Pelaksana Melakukan persiapan bahan makanan 10 Menit


Juru Masak
Memasak bahan makanan 20 Menit
Pencucian alat masak 5 Menit
Jumlah waktu yang dibutuhkan 35 Menit

Pelaksana Pemorsian/penataan makan pasien 5 Menit


Pramusaji
Distribusi makan ke pasien rawat inap 10 Menit
Pencucian alat makan 5 Menit
Membersihkan area instalasi gizi 10 Menit
Jumlah waktu yang dibutuhkan 30 Menit

TABEL III
KEGIATAN TAMBAHAN KOORDINATOR
TUGAS RATA –
NO TAMBAHAN URAIAN RATA SATUAN
WAKTU
Koordinator Mengumpulkan laporan bulanan jumlah pasien 1 Menit
Gizi rawat inap
Merekap laporan tagihan makan puskesmas 2 Menit
Membantu dan mengontrol pemorsian makan 3 Menit
Jumlah waktu yang dibutuhkan 6 Menit

TABEL IV
KEGIATAN TAMBAHAN TENAGA AHLI GIZI
TUGAS RATA –
N
TAMBAHAN URAIAN RATA SATUAN
O
WAKTU
Pelaksana Mengecek dan mencatat suhu pagi ruang 2 Menit
Ahli Gizi dapur, gudang kering, chiller, freezer, kulkas
Mendata dan menyiapkan makan puskesmas 2 Menit
untuk di antar driver
Mengantar snack dokter ke poli rawat jalan 5 Menit
Merekap seluruh data pasien rawat inap 5 Menit
Merekap dan menghitung jumlah porsi makan 5 Menit
siang pasien
Membuat dan menggunting label snack pagi 2 Menit
Menempel label ke snack pagi pasien 5 Menit
Membuat dan print form sisa makanan pasien 2 Menit
rawat inap
Membuat dan menggunting label makan siang 2 Menit
Membuat dan print form rekapan pasien 2 Menit
Menyiapkan susu telur untuk unit 5 Menit
Mengecek ketersediaan stok gudang kering 5 Menit
Mengontrol pemorsian makan siang 5 Menit
Melakukan asuhan gizi klinik ke pasien rawat 10 Menit
inap
(menyalin buku register, mencatat status
pasien + cppt, visite pasien)
Merekap dan menghitung jumlah porsi makan 5 Menit
sore pasien
Membuat dan menggunting label makan sore 2 Menit
Mengisi dan menghitung sisa makanan pasien 5 Menit
Melakukan pembelanjaan kebutuhan bahan 15 Menit
makanan pasien rawat inap dan isolasi covid
Merekap pasien pulang 5 Menit
Membuat dan menggunting label snack sore 2 Menit
Menempel label ke snack sore pasien 5 Menit
Mengecek dan mencatat suhu sore ruang 2 Menit
dapur, gudang kering, chiller, freezer, kulkas
Merekap dan menghitung jumlah porsi makan 5 Menit
pagi pasien
Membuat dan menggunting label makan pagi 2 Menit
Membuat laporan bulanan 5 Menit
Jumlah waktu yang dibutuhkan 100 Menit

TABEL V
KEGIATAN TAMBAHAN TENAGA PELAKSANA GIZI
TUGAS RATA –
NO TAMBAHAN URAIAN RATA SATUAN
WAKTU
Pelaksana Juru Melakukan pemesanan bahan makanan basah 2 Menit
Masak
Melakukan pengecekan bahan makanan basah 5 Menit
dan buah
Melakukan persiapan menu sayur 10 Menit
Melakukan persiapan menu lauk hewani 10 Menit
Melakukan persiapan menu lauk nabati 10 Menit
Melakukan persiapan menu makanan pokok 5 Menit
Melakukan persiapan menu snack pasien 5 Menit
Menyiapkan snack dokter 5 Menit
Memasak menu makanan pokok (bubur) 20 Menit
Memasak menu sayur 20 Menit
Memasak menu lauk hewani 20 Menit
Memasak menu lauk nabati 20 Menit
Memasak menu snack pasien 20 Menit
Pencucian alat masak dan snack 5 Menit
Membersihkan kulkas 2 Menit
Membersihkan chiller 2 Menit
Membersihkan freezer 2 Menit
Membersihkan ruang pengolahan 2 Menit
Jumlah waktu yang dibutuhkan 165 Menit

Pelaksana Menata air minum di trolly makan untuk 2 Menit


Pramusaji pasien rawat inap
Memasang label makan pasien 2 Menit
Pemorsian/penataan makanan ke dalam alat 5 Menit
makan
Pemorsian menu snack pagi pasien 5 Menit
Mengecek jumlah makan pasien sebelum 2 Menit
distribusi
Menata/memasukan makan pasien ke dalam 5 Menit
trolly makan
Distribusi/pengantaran makan ke pasien rawat 10 Menit
inap
Pengambilan alat makan pasien rawat inap 10 Menit
Distribusi/pengantaran snack ke pasien rawat 10 Menit
inap
Pencucian alat makan 5 Menit
Pengeringan alat makan 2 Menit
Menyusun alat makan setelah kering di ruang 2 Menit
pemorsian
Membersihkan trolly makan 5 Menit
Membersihkan ruang depan instalasi gizi 5 Menit
Membersihkan ruang pemorsian 5 Menit
Membersihkan gudang bahan makanan 5 Menit
Membersihkan blower dan kipas angin 10 Menit
Membersihkan saluran pembuangan 5 Menit
Membersihkan tempat pencucian 5 Menit
Jumlah waktu yang dibutuhkan 100 Menit

Adapun rumus penghitungan untuk memperoleh standar beban kerja masing –


masing kategori SDM adalah sebaga iberikut :
Standar Beban Kerja = Waktu Kerja Tersedia
Rata-rata waktu per Kegiatan Pokok

Standar beban kerja Kordinator Gizi = 114.240 = 19.040


6 menit

Standar beban kerja Ahli Gizi = 114.240 = 4.569


25 menit

Standar beban kerja Pelaksana Juru Masak = 114.240 = 3.264


35 menit

Standar beban kerja Pelaksana Pramusaji = 114.240 = 3.808


30 menit

Tabel VII
STANDAR BEBAN KERJA PER KEGIATAN POKOK

KEGIATAN POKOK RATA – WAKTU STANDAR


KATEGORI
RATA KERJA BEBAN
SDM
WAKTU TERSEDIA KERJA
Kordinator Mengontrol seluruh kegiatan 6 114.240 19.040
unit gizi dan membuat laporan
Ahli Gizi Pelayanan makan dan asuhan 25 114.240 4.569
gizi
Juru Masak Memasak menu makan pasien 35 114.240 3.264
Pramusaji Pemorsian dan distribusi 30 114.240 3.808
makan pasien

BAB V
MENYUSUN STANDAR KELONGGARAN

Penyusunan standar kelonggaran tujuannya adalah diperolehnya kebutuhan


waktu masing – masing kategori SDM untuk menyelesaikan tiap faktor kelonggaran atau
kegiatan yang tidak / kurang terkait langsung atau tidak dipengaruhi tinggi rendahnya
kuantitas atau jumlah kegiatan pokok layanan.
Adapun rumus penghitungan standar kelonggaran yang dimiliki oleh masing –
masing kategori SDM adalah sebagai berikut :
Standar Kelonggaran = Jumlah rata – rata waktu per faktor kelonggaran
Waktu kerja tersedia
Adapun uraian penghitungan faktor kelonggaran untuk kategori SDM
laboratorium adalah sebagai berikut :
a. Waktu Kerja tersedia = 1 jam kerja / tahun
b. Faktor kelonggaran
Rapat 1 bulan 2x pertemuan
1x pertemuan = 2 jam
1 bulan = 4 jam
= 1 jam /minggu
= 1 jam x 52 minggu
= 52 jam / tahun

c. Standar kelonggaran untuk kordinator, ahli gizi, juru masak, dan pramusaji :
= 52 jam = 0,027
1.904 jam kerja/tahun

Tabel VIII
STANDAR KELONGGARAN BERDASARKAN KATEGORI SDM
KATEGORI SDM / FREKUENSI WAKTU JUMLAH WKT SKG
FAKTOR
KELONGGARAN
Kordinator 1 kali / minggu 1 jam 52 jam 1904 0,027
Ahli Gizi 1 kali / minggu 1 jam 52 jam 1904 0,027
Juru Masak 1 kali / minggu 1 jam 52 jam 1904 0,027
Pramusaji 1 kali / minggu 1 jam 52 jam 1904 0,027
Keterangan:
 WKT : Waktu Kerja Tersedia
 SKG : Standar Kelonggaran

BAB VI
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN SDM PER UNIT KERJA

Penghitungan kebutuhan SDM per unit kerja tujuannya adalah diperolehnya


jumlah masing –masing kategori SDM yang dibutuhkan untuk mengerjakan seluruh
beban kegiatan pada tiap unit kerja di unit gizi selama kurun waktu 1 tahun.
Data dan informasi yang dibukukan untuk penghitungan kebutuhan SDM masing
– masing kategori SDM per unit kerja utamanya adalah sebagai berikut :
a. Waktu kerja tersedia
b. Standar beban kerja masing – masing kategori SDM
c. Standar kelonggaran masing – masing kategori SDM
d. Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu satu tahun

TABEL IX
KUANTITAS KEGIATAN POKOK INSTALASI GIZI
UNIT KERJA / KUANTITAS
KEGIATAN
KATEGORI
POKOK A B C D
SDM
Instalasi Gizi Rawat Inap 16.473 2.353 11.765 28.238
Puskesmas 331 47 235 566
TOTAL 28.804

KETERANGAN :
A. Jumlah kegiatan pelayanan selama 7 bulan
B. Jumlah kegiatan pelayanan per bulan
C. Jumlah pelayanan 5 bulan berikutnya (B x 5 bulan)
D. Jumlah kumulatif kegiatan pelayanan selama 1 tahun (A + C)

Penghitungan kebutuhan SDM pada tiap unit kerja dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Kebutuhan SDM = Kuantitas Kegiatan Pokok + Standar Kelonggaran
Standar Beban Kerja

Kordinator Gizi = 28.804 + 0,027 = 1


19.040

SDM Ahli Gizi = 28.804 + 0,027 = 6


4.569

SDM Juru Masak = 28.804 + 0,027 = 8


3.264

SDM Pramusaji = 28.804 + 0,027 = 7


3.808

TABEL X
KEBUTUHAN SDM BERDASARKAN BEBAN KERJA

N SPESIFIKASI KEBUTUHAN REALISASI KEKURANGAN


O
1. Kordinator 1 1 0
2. Ahli Gizi 6 2 4
3. Juru Masak 8 4 4
4. Pramusaji 7 3 4
Jumlah 22 10 12

BAB VII
ANALISA KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA

1. Analisa Beban Kerja Instalasi Gizi

Setelah membandingkan kebutuhan tenaga menurut kebutuhan pasien rawat


inap dan serta pola kebutuhan tenaga Instalasi Gizi dapat disimpulkan bahwa saat
ini :.

a. Dengan melihat beban kerja dan kebutuhan pasien rawat inap maka
membutuhkan rata – rata ahli gizi 6 orang dengan lulusan DIII atau SI/D1V.
b. Dengan melihat beban kerja rata – rata unit instalasi gizi yang cukup berat
maka di instalasi gizi membutuhkan rata – rata 8 juru masak dan 7 orang
pramusaji.
c. Dengan melihat pola kinerja tambahan yang cukup banyak maka dibutuhkan
tenaga administrasi dimana untuk saat ini belum tersedia tenaga administrasi.

2. Pengembangan Ketenagaan

Rencana
NO. Kondisi Saat Ini Diusulkan Keterangan
Pengembangan
1 Kurangnya tenaga Ahli Mengajukan Merekrut tenaga
Gizi permintaan tambahan baru
tenaga D-III Gizi atau
S1/DIV Gizi ke HR
Rumah Sakit
2 Kurangnya tenaga juru Mengajukan Merekrut tenaga
masak dengan permintaan tambahan
baru
kualifikasi SMK Tata tenaga juru masak
Boga
3 Kurangnya tenaga Mengajukan Merekrut anggota Menunggu
pramusaji dengan permintaan tambahan baru / mengambil mutasi dari
kualifikasi SMA tenaga juru masak tenaga yang ada di bagian lain.
bagian lain.
4 Kurangnya tenaga Mengajukan Merekrut anggota Menunggu
administrasi dengan pengadaan tenaga baru / mengambil mutasi dari
kualifikasi SMA administrasi tenaga yang ada di bagian lain.
bagian lain.

Anda mungkin juga menyukai