Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
BAB 4 ( Pertemuan 2)
Sekolah : SMP NEGERI 1 PANIMBANG
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/Semester : VII (Tujuh) / 1 (Satu)
Materi Pokok : Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antargolongan dalam Bingkai
Bhineka Tunggal Ika
-Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia
- Keberagaman Agama dan Kepercayaan, Ras dan Antargolongan
Alokasi Waktu : 1 pertemuan x 3 jp (120 menit)

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menghargai norma-norma, memahami dan melaksanakan tanggung
jawab terkait
keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


1 1.4 Menghargai norma norma 1.4.1 Bersyukur atas keberagaman yang
suku, agama, ras dan antargolongan dalam dimiliki bangsa Indonesia.
bingkai Bhineka Tunggal Ika secara adil 1.4.2 Menghargai keberagaman norma, suku,
sebagai sesame ciptaan Tuhan agama, ras, dan antargolongan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.

2 2.4 Menghargai keberagaman suku, 2.4.1 Memiliki keinginan kuat untuk


agama, ras, dan antargolongan mempelajari keberagaman suku, agama,ras,
dalam bingkai Bhinneka Tunggal dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Ika. Tunggal Ika.
2.4.2 Memiliki sikap tidak membedakan
teman yang berbeda suku, agama, dan ras.
3 3.4 Memahami keberagaman suku, 3.4.1 Mendeskripsikan keberagaman
agama, ras, dan antargolongan masyarakat Indonesia.
dalam bingkai Bhinneka Tunggal 3.4.2 Menganalisis faktor penyebab
Ika. keberagaman masyarakat Indonesia.
3.4.3 Mendeskripsikan keberagaman suku
dalam masyarakat Indonesia.
3.4.4 Mendeskripsikan keberagaman rasdalam
masyarakat Indonesia.
3.4.5 Menganalisis keberadaan antargolongan
dalam masyarakat Indonesia.
3.4.6 Mendeskripsikan makna Bhinneka
Tunggal Ika.
3.4.7 Menunjukkan arti penting keberagaman
dalam bingkai Bhinneka Tungga Ika.
4 4.4 Melaksanakan tanggung jawab 4.4.1 Menyusun laporan hasil telaah
terkait keberagaman suku, agama, keberagaman suku, agama, ras, dan 
ras, dan antargolongan dalam antargolongan dalam bingkai Bhinneka
bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Tunggal Ika.
4.4.2 Menyajikan laporan hasil telaah
keberagaman suku, agama, ras, dan
antargolongan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.

C. Materi Pembelajaran

Kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia diperlukan oleh bangsa lain. Hal inilah yang
membuat para pedagang dari bangsa-bangsa lain banyak berdatangan. Selain berdagang, mereka
juga menyebarkan ajaran agama. Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang
sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan
Parsi sekitar abad ke- 13. Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik,
sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima
oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan
dinamisme. Agama mengajarkan kepada umatnya agar berbuat baik dan benar. Melakukan kebaikan
dan menegakkan kebenaran adalah perintah Tuhan yang wajib dilaksanakan.

Kesadaran beragama merupakan perwujudan keyakinan manusia m erhadap keberadaan


Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai pelajar, wajib mempunyai sikap taat dalam beragama, yaitu dengan
menjalankan segala perintah ajaran agama dan menjauhi semua larangan agama yang dianutnya.
Dalam pergaulan sehari-hari, tentu kaliansering menjumpai keberagaman agama. Adanya keragaman
agama tidak boleh menjadi penghambat dalam pergaulan. Setiap pelajar harus mengembangkan
sikap toleran, hormat menghormati, dan bekerja sama antarpemeluk agama serta kepercayaan yang
berbeda-beda sehingga terwujud kerukunan hidup.
Pada dasarnya, manusia diciptakan dalam kelompok ras yang berbedabeda yang
merupakan hak mutlak Tuhan Yang Maha Esa. Istilah Ras berasal dari bahasa Inggris, race. Dalam
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis,
menyebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan.
Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia lainnya karena adanya perbedaan ciri- ciri
fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan,
bentuk dan warna mata, dan ciri fisik yang lain.
Pada dasarnya, manusia diciptakandalam kelompok ras yang berbedabeda Masyarakat
Indonesia memiliki keberagaman ras. Hal ini disebabkan oleh kedatangan bangsa asing ke wilayah
Indonesia, sejarah penyebaran ras di dunia, serta letak dan kondisi geografis wilayah Indonesia.
Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain ras Malayan- Mongoloid yang ada di
Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua adalah ras Melanesoid
yang mendiami daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga adalah ras Asiatic
Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Ras ini tersebar di seluruh Indonesia.
Terakhir adalah ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.
Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras berpotensi menimbulkan konflik
yang tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat tetapi juga merugikan bangsa
Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, setiap warga negara harus menjunjung tinggi rasa
persaudaraan, kekerabatan, dan persahabatan sehingga terwujud perdamaian. Hal itu sesuai dengan
Sila kedua Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab bahwa bangsa Indonesia menjungjung
tinggi harkat dan martabat manusia tanpa membeda-bedakan ras. Manusia hidup bukan hanya dalam
keberagaman suku, agama, dan ras, tetapi juga dalam keberagaman masyarakat.
Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari struktur masyarakatnya.
Struktur masyarakat Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandai dengan dua ciri atau dua titik
pandang. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial
berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan kedaerahan. Secara
vertikal, ditandai dengan adanya lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam Dalam sosiologi,
adanya lapisan dalam masyarakat itu disebut ”Social Stratification” atau biasa disebut dengan kelas
sosial. Adanya perbedaan kelas dalam lapisan masyarakat menyebabkan terjadinya penggolongan
kelas-kelas secara bertingkat. Hal itu diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah
dengan ditandai oleh adanya ketidakseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban individu dan
kelompok di dalam suatu sistem sosial. Dengan demikian, dalam kelas sosial terdapat pengolongan
manusia secara bertingkat atas dasar kedudukan atau status sosial sehingga menyebabkan perbedaan
antara hak dan kewajiban (file.upi.edu).
Selain dilihat dari lapisan masyarakat atau kelas sosial, keberagaman masyarakat
ditandai adanya segmentasi dalam bentuk kelompok-kelompok yang memiliki kebudayaan yang
berbeda satu sama lain. Kelompok-kelompok tersebut dapat berupa kesatuan-kesatuan sosial dan
organisasi kemasyarakatan. Adanya kelas sosial dan kesatuan sosial membentuk golongan-golongan
di masyarakat. Setiap golongan terdiri dari atas dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan satu
sama lain dalam sebuah struktur. Sebagai negara yang memiliki keberagaman, adanya penggolongan
dalam kehidupan masyarakat di Indonesia merupakan suatu kewajaran. Namun, keberadaan
golongan-golongan dalam masyarakat dapat menyebabkan terjadinya konflik. Hal ini dapat muncul
apabila muncul perasaan etnosentrisme yang menganggap hanya kelompok atau golongannya saja
yang paling baik dan sempurna, sementera golongan lainnya dianggap banyak memiliki
kekurangan.Keberagaman antargolongan tidak boleh menyebabkan terjadinyaperselisihan dan
perpecahan di masyarakat.
Adanya keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong terwujudnya persatuan
dan kesatuan bangsa, dan pendorong tumbuhnya kesadaran setiap warga negara akan pentingnya
pergaulan demi memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa misalnya golongan kelas tinggi
membantu golongan kelas rendah. Oleh karena itu, ciri golongan tidak ditonjolkan demi kepentingan
nasional. Meskipun berbeda-beda golongan namun seluruh warga negara hidup dalam satu ikatan
yang kuat, tanah air Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan ciri bangsa
Indonesia harus selalu dilestarika n dan dijadikan dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi
3. Model : Discovery Learning/ Refleksi Nilai-nilai Luhur Pancasila

E. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran: LCD, Netbook, Kitab Suci Alqur,an, Gambar Tempat ibi Indonesadah
agama di Indonesia, Kemajemukan ras dalam lingkungan pelajar di Indonesia,
2. Alat/ Bahan : Papan tulis, Spidol, Panduan Lagu Nasional

F. Sumber Pembelajaran
1. Kitab Suci Alqur’an
2. Buku Guru dan Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMP/MTs
Kelas VII, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2016;
3. Internet

G. Langka-langkah Pembelajaran

Pertemuan Kedua (120 menit)


Alok
N kasi
Kegiatan Proses Pembelajaran
o Wak
tu
1 Pendahul Persiapan 1 Guru menyampaikan ucapan salam dan selamat 5
uan kepada peserta didik menit
2 Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dengan diawali pembacaan Alqur’an QS Al-Ikhlas 5
menit
Absensi 3 Guru menanyakan kehadiran peserta didik serta 5
kebersihan dan kerapihan kelas , kesiapan buku menit
tulis dan sumber belajar
Motivasi 4 Guru memberikan motivasi dengan membimbing 5
siswa untuk menyanyikan lagu wajib nasional ” menit
Hari Merdeka”
Apersepsi 5 Guru melakukan tanya jawab seputar pemahaman 5
peserta didik tentang Faktor penyebab Keberagaman menit
Masyarakat Indonesia dan menjajagi pemahaman
tentang Keberagaman Agama dan kepercayaan, Ras
dan Antargolongan dan memberikan apresiasi atas
jawaban peserta didik
6 Guru menyampaikan kompetensi dasar , indikator 5
pencapaian kompetensi yang akan dicapai, manfaat menit
pembelajaran, cara penilaian dalam pembelajaran
serta peta konsep dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan.

2 Inti Mengamat 1 Guru membimbing peserta didik untuk membagi diri 5


i menjadi 6 kelompok menit
2 Guru meminta peserta didik mengamati gambar
Tempat Ibadah dan kemajemukan ras pelajar di 10
Indonesia dan mencatat hal-hal yang penting atau menit
yang ingin diketahui dalam gambar tersebut. Guru
dapat memberi penjelasan singkat tentang gambar,
sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta
didik berkaitan dengan Keberagaman Agama dan
kepercayaan, Ras dan Antargolongan
Menanya 3 Guru meminta peserta didik secara kelompok 10
menyusun pertanyaan dari wacana yang berkaitan menit
dengan Keberagaman Agama dan kepercayaan,Ras
dan antargolongan. Guru membimbing peserta
didik menyusun pertanyaan :
a. Jelaskan bahwa ajaran agama masuk ke Indonesia
dibawa oleh bangsa asing yang datang ke
Indonesia ! Hal:91
b. Jelaskan bahwa dalam pergaulan sehari-hari
sering menjumpai keberagaman beragama , dan
sikap apa yang harus dikembangkan ! Hal: 91
c.Jelaskan bahwa pada dasarnya manusia
diciptakan dalam kelompok ras yang berbeda-beda !
Hal:93
d.Jelaskan bahwa kondisi masyarakat Indonesia
yang memiliki keberagaman ras berpotensi
menumbulkan konplik ! Hal: 94
e.Jelaskan Struktur masyarakat Indonesia menurut
Syarif Moeis ! Hal: 95

f.Jelaskan bahwa keberagaman antar golongan


tidak boleh menyebabkan terjadinya perselisihan
dan perpecahan dalam
4 masyarakat ! Hal : 96
Guru mengamati keterampilan peserta didik secara
perorangan dan kelompok dalam menyusun
pertanyaan.
Mencari 5 Guru membimbing peserta didik untuk mencari 15
Informasi informasi dengan melakukan kajian dan menit
mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang sudah
disusun, juga mencari melalui sumber belajar lain
seperti buku referensi lain atau internet.
Mengasosi 6 Guru membimbing peserta didik untuk 5
asi mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi menit
yang sudah diperoleh sebelumnya
Mengomu 7 Guru membimbing kelompok untuk 20
nikasikan mempersentasikan hasil informasi kelompok menit
8 Guru mendiskusikan dan membuat kesepakatan
tentang tata tertib selama penyajian materi oleh
kelompok:
a) Setiap peserta didik saling menghormati pendapat
orang lain.
b) Mengangkat tangan sebelum memberikan
pertanyaanatau menyampaikan
pendapat.
9 c) Menyampaikan pertanyaan atau pendapat setelah
dipersilahkan oleh guru
1 (moderator).
0 d) Menggunakan bahasa yang sopan saat
menyampaikan pertanyaan ata pendapat.
e) Berbicara secara bergantian dan tidak memotong
pembicaraan orang lain.
Guru membimbing sebagai moderator kegiatan
penyajian kelompok secara bergantian sesuai tata
cara yang disepakati sebelumnya.
Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban
peserta didik dalam diskusi, dengan meluruskan
jawaban yang kurang tepat dan memberikan
penghargaan bila jawaban benar dengan pujian atau
tepuk tangan bersama.
3 Penutup Menyimp 1 Guru membimbing peserta didik menyimpulkan 5
ul materi pembelajaran menit
Kan melalui tanya jawab secara klasikal.
Refleksi 2 Guru melakukan refleksi pembelajarandengan 5
peserta didik tentang : a. Apa manfaat yang menit
diperoleh dari mempelajari tentang Keberagaman
Agama dan kepercayaan,Ras dan antargolongan. ?
b. Sikap apa yang kalian peroleh dan harus
3 dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-
hari dari pembelajaran ini ?
c. Ketrampilan apa yang kalian peroleh dalam
pembelajaran ini ?
d.Renungkan Kembali apa yang akan terjadi jika di
Indonesia tidak ada kerukunan antarumat beragama?
Guru memberikan umpan balik atas proses
pembelajaran dan hasil telaah kelompok.
Post Test/ 4 Guru memberikan pertanyaan tes akhir secara 10
Tes Akhir tertulis : menit
1. Sebutkan 6(enam) agama yang ada di Indonesia !
2. Sebutkan bangsa asing pembawa agama dan
agama yang dibawanya ke Indonesia !
3. UU No 40 Tahun 2008 tentang apa ?
4. Sebutkan 4(empat) ras yang ada di Indonesia !
5. Apa yang dimaksud dengan Social Stratification ?
Penugasan 5 Coba amati perbedaan golongan di sekitar kalian, 5
seperti di kelurahan! Uraian antargolongan tersebut menit
seperti kedudukan/jabatan di masyarakat,
pendidikan, organisasi kemasyarakatan, pembagian
6 pekerjaan dan sebagainya !
Untuk minggu yang akan datang Bacalah Buku
Paket PPKn tentang “ Arti penting memahami
keberagaman dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika “
halaman :98

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian Kompetensi Sikap
a. Teknik Penilaian : Pengamatan/Observasi
b. Prosedur Penilaian :
c. Instrumen Penilaian
1) Jenis/ Teknik Penilaian : Pengamatan Sikap
2) Bentuk Instrumen dan Instrumen :

Kelas : VII ( )
Hari/Tanggal : Senin/ 29 Agustus 2016
Pertemuan Ke : 1 (satu)
Materi Pokok : Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

Aspek Penilaian
Nama Peserta Kompetensi Spiritual Kompetensi Sosial
No Mensyukuri Menghargai Disipli Tanggung
Didik Peduli
Pancasila Pahlawan n jawab
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

3) Pedoman Penskoran
Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu :
Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai.
Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek sikap yang dinilai.
Jika contoh penilaian terjadi seperti yang ditampilkan di atas, nilai untuk Ani adalah
berdasarkan modus (skor yang paling banyak muncul), yakni 4 atau Sangat Baik.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Teknik : Observasi Selama Diskusi
2) Bentuk Instrumen :

Kelas : VII ( )
Semester : 1 (satu)
Materi Pokok : Permunusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Jawaban
Mendefinisika Mendefinisikan
Nama Peserta Menjawab Mendefinisika
No n dengan Penjelasan
Didik Saja n
dengan Uraian Logis
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6

3) Pedoman Penskoran :
Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor
diantaranya sebagai berikut.
Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan × 25
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Teknik : Observasi Dalam Presentasi
2) Bentuk Instrumen :
Materi: Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
Kemampua
Kemampuan Memberi
n Mengapresiasi
Nama Peserta Berargumentasi Masukan
No Bertanya
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 4 3 2 1
1
1
2
3
4
5
6

3) Pedoman Penskoran :

No Aspek Penskoran
Skor 4 apabila selalu bertanya.
Kemampuan Skor 3 apabila sering bertanya.
1
Bertanya Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
2 Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
Berargumentasi jelas.
Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
tidak jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,
dan tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas.
Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Skor 3 apabila sering memberi masukan.
3 Memberi Masukan
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
4 Mengapresiasi
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist


Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = Skor Perolehan × 50
2

Pembelajaran Pengayaan dan Remedial


Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi
dan secara pribadi sudah mampu memahami Keberagaman agama dan kepercayaan, ras dan
antargolongan. Bentuk pengayaan sebagai berikut:
1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai
sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau
membacakan di depan kelas.
2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.
Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu
memahami Keberagaman agama , dan kepercayaan, ras dan antargolongan Kegiatan remedial
dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah
75%. Sedangkan apabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial
dilakukan dengan :
(1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas,
(2) Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas,
(3) Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang
atau dites kembali adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belumdikuasai
oleh peserta didik. Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan
secara holistis, yang melibatkan guru bimbingan konseling dan orang tua.
Interaksi Guru dan Orang Tua
Interakasi guru dengan orang tua sebagai berikut;
1. Guru meminta kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi peserta didik mempersiapkan
sosiodrama.
2. Guru meminta peserta didik memperlihatkan hasil pekerjaan yang telah dinilai/ dikomentari guru
kepada orang tuanya. Kemudian orang tua mengomentari hasil pekerjaan siswa. Orang tua dapat
menuliskan apresiasi kepada anak sebagai bukti perhatian mereka agar anak senantiasa
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap Hasil penilaian yang telah diparaf guru dan
orang tua kemudian disimpan dan menjadi portofolio siswa.

Catatan Kepala Sekolah :

_____________________________________________________________________
____________________
_____________________________________________________________________
____________________
_____________________________________________________________________
____________________
_____________________________________________________________________
____________________
_____________________________________________________________________
____________________
Panimbangi, 2016
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Drs. H.ENTIS SUTISNA A y a t, S.Pd


NIP. NIP.

Lampiran :

1. Daftar Gambar :
1) Tempat ibadah agama di Indonesia
2) Kemajemukan ras dalam lingkungan pelajar di Indonesia
2. Video Nusantara
3. Lembar soal :
1. Sebutkan 6(enam) agama yang ada di Indonesia !
2. Sebutkan bangsa asing pembawa agama dan agama yang dibawanya ke Indonesia !
3. UU No 40 Tahun 2008 tentang apa ?
4. Sebutkan 4(empat) ras yang ada di Indonesia !
5. Apa yang dimaksud dengan Social Stratification ?
4. Kunci Jawaban :
1. 1) Islam 2) Kristen Protestan, 3) Kristen Katolik, 4) Hindu, 5) Budha , 6) Kong Hu Tsu
2. Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang
dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar
abad ke- 13. Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen dan Katolik,
sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu.
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan
Etnis
4. Beberapa ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain ras Malayan- Mongoloid
yang ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.
Kedua adalah ras Melanesoid yang mendiami daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara
Timur. Ketiga adalah ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea.
Ras ini tersebar di seluruh Indonesia. Terakhir adalah ras Kaukasoid, yaitu orang India,
Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika
5. Social Stratification atau biasa disebut dengan kelas sosial. Adanya perbedaan kelas
dalam lapisan masyarakat menyebabkan terjadinya penggolongan kelas-kelas secara
bertingkat

5. Format Penilaian dan Absensi.


Lampiran :

Gambar

Anda mungkin juga menyukai