201051301006
PENDIDIKAN BIOLOGI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah “
Berdasarkan uraian di latar belakang maka rumusan masalah adalah.
1. Bagaimana efektivitas pembelajaran daring berbasis geogle classroom dengan
media power point terhadap hasil belajar IPA Di SMP 52 Makassar?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Efektivitas Pembelajaran
Secara etimologi kata “efektif” berasal dari kata Latin effectivus,yang berarti
kreatif, produktif, atau efektif. Ini muncul dalam bahasa Inggris pertengahan antara
1300 dan 1400 M. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi
efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan,
manjur, membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan.
Menurut Kusumah (2020: 10-11) efektif merupakan sebuah ukuran untuk mengatakan
bahwa sebuah tujuan atau target yang diinginkan telah tercapai. Sementara lanjutnya,
efektivitas pembelajaran adalah ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi
antarsiswa maupun antara siswa dan guru dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Hal yang sama juga dikatakan Zen dan Syafril (2017: 182)
menurutnya, pendidikan dikatakan efektif (ideal) ialah bila hasil yang dicapai sesuai
dengan rencana/ pogram yang dibuat sebelumnya (tepat guna).
Menurut Susanto (2016: 54) hasil pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila
terjadi perubahan tingkah laku yang positif dan tercapainya tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Adapun menurut Susanto (2016: 54-55) beberapa aspek yang harus
diperhatikan untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif, di antaranya:
2. Pembelajaran Daring
Menurut Pohan (2020: 2) pembelajaran daring dikenal juga dengan istilah
pembelajaran online (online learning) atau pembelajaran jarak jauh (learning
distance). Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang berlangsung di dalam
jaringan dimana pengajar dan siswa tidak perlu bertatap muka secara langsung. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui online yang memanfaatkan koneksi
internet dapat saja terjadi dimana saja dan kapan saja.
Menurut Bates (dalam Sanjaya, 2020: 52) pembelajaran daring dapat
didefinisikan sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang penyampaian materinya
dilakukan lewat internet secara synchromous atau asynhromous. Pembelajaran daring
biasanya dikenal dengan e-learnig, pembelajaran virtual, pembelajaran dengan
mediasi komputer, pembelajaran dengan web, dan pembelajaran jarak jauh. Istilah
pembelajaran ini menyiratkan bahwa siswa dan guru tidak harus bertatap muka dalam
proses pembelajaran melainkan dapat menggunakan media teknologi digital seperti
komputer maupun android yang memungkinkan fleksibilitas akses.
5. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Gagne (dalam Dahar, 2011: 2) belajar ialah suatu proses yang dimana
suatu organisasi berubah tingkahlakunya yang disebabkan adanya pengalaman.
Sementara menurut Abdillah (dalam Aunurrahman, 2013: 35) belajar didefinisikan
sebagai suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku
baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.
Menurut Furdyartanto (dalam Baharuddin & Wahyuni, 2006: 15) belajar dapat
diartikan sebagai kegiatan untuk memperoleh kepandaian yang belum dimiliki
sebelumnya sehingga dengan kegiatan belajar itu manusia menjadi tahu, mengerti,
memahami, memiliki tentang sesuatu dan dapat melaksanakan.
Menurut Thobroni (2015: 15) belajar adalah aktivitas manusia yang sangat vital
dan secara terus-menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup.
Manusia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik atau diajar oleh
menusia lainnya. Sementara menurut Hamalik (dalam Husamah, Pantiwati, Restian &
Sumarsono 2018: 4) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman (learnig is defined as the modification or strengthening og behavior
trough experiencing). Hal ini berarti, belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan
bukan suatu hasil atau tujuan.
b. Ciri-ciri Belajar
Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2006: 18-19) ada beberapa yang menjadi
ciri-ciri belajar yang diantaranya sebagai berikut.
a. Belajar yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku (change behavior).
b. Perubahan perilaku relative permanent.
c. Perubahan tingkah laku yang bersifat potensial. Ini berarti perubahan tersebut tidak
langsung dapat diamati melalui proses belajar yang sedang berlangsung.
d. Perubahan tingkah laku didapat melalui pengalaman individu atau adanya hasil
latihan.
e. Dengan adanya pengalaman yang telah didapat individu akan menjadi kekuatan
berupa semangat untuk mengubah tingkah lakunya agar dapat meningkatkan kualitas
diri.
Husamah, Pantiwati, Restian & Sumarsono (2018: 6) juga menyatakan bahwa
ciri-ciri belajar dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Belajar berbeda dengan kematangan Pertumbuhan juga menyebabkan perubahan
tingkah laku. Bila tingkah laku berubah secara wajar tanpa adanya pengaruh latihan,
maka dikatakan bahwa itu berkat kematangan, bukan karena belajar. namun demikian
seringkali kali terjadi interaksi yang cukup rumit antara kematangan dan belajar
dalam mengubah tingkah laku, misalnya dalam hal berbicara. Setiap anak akan
mengalami kematangan dalam berbicara, tetapi berkat pengaruh percakapan keluarga
atau orang-orang dilingkungannya anak dapat berbicara lebih cepat, tepat waktu, atau
agak terlambat. Hal ini berarti dalam proses kematangan seorang anak, diperlukan
proses belajar.
b. Belajar berbeda dengan perubahan fisik dan mental Perubahan fisik dan mental
juga dapat mempengaruhi perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut
tidak termasuk dalam belajar karena bukan merupakan suatu hasil dari latihan dan
pengalaman. Batasan tentang pengalaman dan latihan inilah yang penting untuk
dipahami sehingga kita bisa melihat perubahan tingkah laku manakah yang
sebenarnya merupakan akibat dari belajar.
C. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku dan hasilnya relatif menetap.
1) Faktor internal; faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa
yang dapat mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor ini terdiri dari:
b. Kesiapan atau kematangan siswa; seorang anak yang memiliki usia yang lebih
matang akan memiliki kesiapan jasmani maupun rohani untuk menghadapai suatu
permasalahan karena didukung oleh tingkat perkembangan yang dimana organ-
organ yang sudah berfungsi dengan baik. Oleh sebab itu, pembelajaran akan lebih
berhasil apabila diiringi dengan kesiapan dan kematangan individu untuk belajar.
c. Bakat anak; setiap orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbedabeda
dalam arti berpotensial untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu dan
keberhasilan dimasa yang akan datang. Sehubunan dengan itu, maka bakat yang
dimiliki oleh siswa akan mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar.
d. Minat; kecenderungan dan keinginan yang tinggi dalam melakukan sesuatu untuk
mencapai keinginannya. Seorang siswa yang memiliki minat yang tinggi terhadapa
suatu pembelajaran akan terlihat pada perolehan hasil belajar yang tinggi. Hal ini
dikarenakan siswa akan memusatkan perhatiannya pada pelajaran tersebut sehingga
akan mudah memahami dan mengerti materi pelajaran.
e. Motivasi belajar; suatu kekuatan (energi) yang mendorong siswa dalam belajar.
2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri siswa baik itu berasal dari
lingkungan sekitar yang ikut mempengaruhi hasil belajar siswa disekolah yaitu :
b. Sekolah; kualitas belajar siswa juga dipengaruhi oleh keadaan sekolah siswa
tersebut yang dimana terdapat sarana dan prasarana yang memadai serta guru yang
kompeten
Google classroom
Pembelajaran
daring berbasis Keefektifan bagi
google classroom peserta didik SMP
dengan media Negeri 52 Makassar
power point audio Media Power Point
2.3. Hipotesis
Berdasarkan karangka berpikir maka rumusan hipotesis penelitian ini adalah
1. Adanya pengaruh positif pembelajaran daring berbasis google classroom
dengan media power point audio
2. Efektifnya pembelajaran daring berbasis google classroom dengan media
power point audio di SMP Negeri 52 Makassar
DAFTAR PUSTAKA
Hammi, Zedha. (2017). Implementasi Google Classroom Pada Kelas XI IPA MAN 2
http://en.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint
Husamah, Yuni Pantiwati, Arina Restian, & Puji Sumarsono. 2018. Belajar dan
Mulatsih, Bekti. 2020. Penerapan Aplikasi Google Classroom, Google Form, dan Qiizizz
Pohan, Albert Efendi. 2020. Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah.
Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group
Thobroni. M. 2015. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Yogyakarta: Arruz Media