Anda di halaman 1dari 29

TUGAS MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK (ACT 402) SEKSI Z

AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN


MANAJEMEN PENGELUARAN PUBLIK

Disusun oleh :
Jennifer Olivia 2018-0152-0002 / 12018000242
Nathania Avelia 2018-0152-0005 / 12018000249
Abigail Devis 2018-0152-0023 / 12018000452
Theresia Angela 2018-0152-0018 / 12018000762
Sherina Aurelia 2018-0152-0024 / 12018000561

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
2020
I. LATAR BELAKANG

Akuntansi manajemen merupakan bagian terpenting dari sistem pengendalian


manajemen. Akuntansi Manajemen adalah proses pengidentifikasian, pengukuran,
pengakumulasian, penyiapan, penginterpretasian, dan pengkomunikasian informasi
finansial yang digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, dan pengendalian
organisasi serta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan
akuntabel. Dalam sektor publik, dapat dikatakan manajemen keuangan publik adalah
semua kegiatan atau upaya atau aktivitas yang dilakukan pemerintah (pusat dan daerah)
dalam mengelola semua urusan negara, khususnya yang berkaitan dengan aktivitas
finansial pemerintahan mulai dari pengelolaan penerimaan, pengeluaran hingga kebijakan
mengadakan pembiayaan.
Pengelolaan keuangan publik oleh pemerintah sangat penting mengingat tingkat
kesejahteraan masyarakat di Indonesia masih rendah. Masih banyaknya kemiskinan
dengan tingkat pemenuhan kebutuhan yang rendah, praktik korupsi yang terjadi pada
setiap bidang pemerintahan, pendapatan nasional yang tidak merata, pertumbuhan
ekonomi yang rendah, dan berbagai penyimpangan anggaran lainnya. Hal ini bisa
disebabkan karena kurangnya pemahaman manajemen keuangan publik yang lebih
mendalam. Manajemen pengeluaran publik merupakan salah satu aksi penting dalam
perwujudan good governance dan pertanggungjawaban publik (public accountability)
memerlukan berbagai tindakan lanjutan dalam berbagai praktik penyelenggaraan
pemerintahan. Salah satu sasaran pertanggungjawaban publik tersebut adalah sektor
keuangan publik. Peran pemerintah meningkat hampir di semua sistem ekonomi dengan
meningkatnya peran pemerintah, semakin besar pengeluaran publik sebanding dengan
pendapatan nasional. Peran yang dimaksud adalah peran pemerintah dalam memberikan
informasi akuntansi yang digunakan manajer publik dalam melakukan fungsinya, yaitu
fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian organisasi.
Kami berharap dengan dibuatnya makalah ini mampu mengetahui lebih dalam
lagi terkait penjelasan mengenai akuntansi manajemen, manajemen pengeluaran publik,
dan manajemen pemerintahan. Dan dapat meningkatkan minat terhadap materi
manajemen sektor publik.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa arti, peran, kunci keberhasilan, tujuan, dan dimensi PEM?
2. Apa perbedaan antara PEM dengan Sistem Tradisional?
3. Apa yang mempengaruhi karakteristik PEM di setiap negara?
4. Apa arti Akuntansi Manajemen?
5. Apa saja pekerjaan dan siklus manajemen?
6. Bagaimana sejarah akuntansi manajemen?
7. Apa yang dilakukan dalam akuntansi dan perbedaan diantaranya?
8. Apa peran dan tujuan informasi manajemen?
9. Bagaimana proses akuntansi manajerial?
10. Apa arti value-added dan perannya bagi organisasi dari akuntansi
manajerial?
11. Apa saja tema utama, tujuan, aktivitas, dan pondasi akuntansi manajemen?
12. Apa hubungan akuntansi manajemen dengan perencanaan dan
pengendalian?
13. Bagaimana pengelolaan negara yang baik?
14. Apa fungsi sistem pengendalian Manajemen Sektor Publik?
15. Apa saja tipe dan struktur Pengendalian Manajemen?
16. Apa saja laporan manajerial pemerintah?
17. Bagaimana penerapan akuntansi manajemen di Indonesia?

III. TUJUAN
1. Mengetahui arti, peran, kunci keberhasilan, tujuan, dan dimensi PEM.
2. Mengetahui perbedaan antara PEM dengan Sistem Tradisional.
3. Mengetahui yang mempengaruhi karakteristik PEM di setiap negara.
4. Mengetahui arti Akuntansi Manajemen.
5. Mengetahui pekerjaan dan siklus manajemen.
6. Mengetahui sejarah akuntansi manajemen.
7. Mengetahui yang dilakukan dalam akuntansi dan perbedaan diantaranya.
8. Mengetahui peran dan tujuan informasi manajemen.
9. Mengetahui proses akuntansi manajerial.
10. Mengetahui arti value-added dan perannya bagi organisasi dari akuntansi
manajerial.
11. Mengetahui tema utama, tujuan, aktivitas, dan pondasi akuntansi
manajemen.
12. Mengetahui hubungan akuntansi manajemen dengan perencanaan dan
pengendalian.
13. Mengetahui pengelolaan negara yang baik.
14. Mengetahui fungsi sistem pengendalian Manajemen Sektor Publik.
15. Mengetahui tipe dan struktur Pengendalian Manajemen.
16. Menjelaskan macam-macam laporan manajerial pemerintah.
17. Menjelaskan penerapan akuntansi manajemen di Indonesia
IV. ISI

Kata lain dari keuangan publik adalah keuangan negara. Adapun pengertian keuangan negara
menurut Pasal 1 UU No. 17 Tahun 2003 mengenai Keuangan Negara adalah sebagai suatu
kekayaan pemerintah yang dihasilkan dari penerimaan, hutang, pinjaman pemerintah atau
dapat pula dari pengeluaran pemerintah, kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

4.1) Public Expenditure Management (PEM) / Manajemen pengeluaran


Publik
Pengertian PEM

Manajemen pengeluaran publik ( PEM ) adalah suatu pendekatan baru dalam mengatasi
permasalahan lama. Selama lebih dari satu abad, alokasi ini telah dibuat melalui mekanisme
penganggaran — rutinitas dan prosedur yang dirancang oleh pemerintah untuk menentukan
jumlah yang dibelanjakan, keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran, dan alokasi
dana di antara kegiatan dan entitas publik. Dalam melakukan pengeluaran, anggaran harus
digunakan dengan responsif, ekonomis, efektif, dan efisien yang ditujukan untuk
mewujudkan pemerataan dan keadilan, bukan mencari keuntungan atau profit. Keuangan
publik memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan keuangan sektor swasta,
dimana sumber pendapatan keuangan publik diperoleh secara tidak langsung salah satunya
dari perpajakan. Sementara untuk sumber pendapatan sektor swasta didapatkan secara
langsung.

Perbedaan PEM dengan sistem tradisional

PEM beroperasi melalui keputusan anggaran, tetapi berbeda dalam dua cara penting dari
anggaran konvensional.

1) Melengkapi aturan prosedural konvensional dengan norma-norma kebijakan


substantif. Di PEM, tidak cukup bahwa pemerintah menerapkan prosedur yang benar;
itu juga penting bahwa mereka berusaha untuk secara efisien mencapai hasil
kebijakan yang diinginkan.

2) PEM mencakup berbagai pengaturan kelembagaan dan manajemen, tidak hanya yang
secara tradisional dikaitkan dengan penganggaran. PEM mengakui bahwa hasil
anggaran tidak mungkin optimal jika sektor publik tidak terstruktur dan dikelola
dengan baik, atau jika insentif dan informasi yang diberikan pembuat kebijakan dan
manajer program mendorong mereka untuk bertindak dengan cara yang menghasilkan
hasil yang merugikan.

Perbedaan kritis pertama adalah bahwa penganggaran konvensional beroperasi melalui


norma-norma prosedural yang diterima, sementara PEM menekankan hasil yang substantif.
Hasil ini berkaitan dengan total pendapatan dan pengeluaran, alokasi sumber daya di antara
sektor tor dan program, dan efisiensi dengan lembaga pemerintah yang beroperasi.
Pertimbangan ini mengarah pada perbedaan kedua antara anggaran konvensional dan PEM.

1) Bagaimana proses penyusunan anggaran diatur; PEM Sebaliknya, melemparkan


jaring yang lebih luas yang memperhitungkan bagaimana lembaga-lembaga publik
dikelola. PEM didasarkan pada anggapan bahwa penganggaran bukanlah proses
tersendiri tetapi merupakan bagian dari seperangkat pengaturan kelembagaan dan
pemerintahan yang lebih luas. Untuk mencapai hasil pengeluaran publik yang
positif,perlu bahwa informasi, insentif, dan pengaturan kelembagaan lainnya
disesuaikan dengan benar.

PEM TRADISIONAL

Tidak hanya menekankan prosedur yang Sangat menekankan pada norma dan
baik tetapi juga menekankan efisiensi prosedur (lebih berorientasi pada
untuk mencapai outcome peraturan)

Sangat berkaitan dengan reformasi dan Berkaitan hanya pada manajemen /


pengembangan manajemen dan institusi administrasi yang berkaitan dengan
sektor publik. penganggaran

Makna dan peran PEM

Manajemen pengeluaran publik berperan dalam menggunakan sumber daya yg telah


dialokasikan oleh pemerintah untuk digunakan secara tanggap,efisien dan efektif .

Secara fundamental, manajemen pengeluaran publik untuk masing-masing negara memiliki


karakteristik yg berbeda, tergantung kepada :
- Aspek ekonomi
- Aspek sosial
- Aspek administrasi
- Kapasitas implementasi secara realita yang dimiliki negara tersebut

Kunci keberhasilan dari kebijakan ekonomi secara umum yaitu

- Adanya pertumbuhan
- Ekuitas
- Stabilitas

Dalam jangka panjang, pertumbuhan ekonomi menyediakan sumber daya untuk mengurangi
angka angka kemiskinan, namun hal ini tidak akan tercapai jika tidak adanya stabilitas yang
memadai dan kebijakan yg tepat. Dalam jangka pendek, ketiga kunci keberhasilan tersebut
mungkin saling bertentangan, sehingga membutuhkan suatu solusi yg mencakup ketiga kunci
keberhasilan tersebut kedalam suatu paket kebijakan yg saling terkait.

3 kunci utama dalam tercapainya PEM

- Aggregate Fiscal Discipline-Disiplin fiskal (pengendalian pengeluaran) :


Total anggaran harus hasil dari keputusan yang eksplisit dan harus
dilaksanakan, bukan sekedar daftar keinginan/belanja. Jumlah keseluruhan
ditetapkan terlebih dahulu sebelum penetapan rinciannya. Anggaran harus
berkesinambungan pada jangka menengah. Disiplin fiskal membutuhkan
kontrol yang efektif dari keseluruhan anggaran: total revenue dan total
spending dan keseimbangan di antara keduanya. Jika kontrol berhasil maka
hasilnya adalah anggaran yang disiplin bukan yang sekedar mengakomodasi
keinginan.
- Resource Allocation based on Strategic Priorities-Alokasi sumberdaya
konsisten dengan prioritas kebijakan (alokasi yg strategis) :
Memastikan dialokasikan untuk hal yang strategis dan prioritas, Pengeluaran
harus didasarkan pada prioritas dan keberhasilan program.Sistem
penganggaran harus mendorong re-alokasi dana dari program yang kurang
mendapat prioritas pada program yang berprioritas tinggi, dan dari program
yang kurang berhasil pada program yang lebih berhasil, dengan kata lain,
efisiensi alokatif tercapai. Allocative Efficiency dicapai dengan kombinasi
antara responsive terhadap prioritas pemerintah yang berubah dan
mengevaluasi keberhasilan dari berbagai alternatif program
- Operational Performance-Efficiency and Effectiveness (Manajemen
operasional yang baik ) :
Memastikan pelayanan yang efektif dalam arti efisiensi operasional tercapai.

Tujuan PEM

FUNGSI FUNGSI LEVEL


TUJUAN PENERIMAAN PENGELUARAN ORGANISASI

Disiplin fiskal Peramalan yang Pengendalian Agregat


reliable pengeluaran

Alokasi dan Ekuitas dan Pemrograman Antar institusi


mobilisasi sumber timbulnya pajak pengeluaran kementerian
daya

Manajemen Administrasi Manajemen Dalam institusi


operasional: penerimaan pengendalian kementerian
ekonomis, efisien,
dan efektif

Fungsi PEM

- Sumber Data dan Fakta

Manajemen laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada kelompok yang
memiliki kepentingan untuk mengetahui fakta dan gambaran organisasi secara lebih lengkap.

- Ketaatan dan Pengelolaan Yang Baik

Dengan membuat manajemen keuangan berarti dapat menjamin kepada pihak pengguna
laporan keuangan dan pihak otorisasi penguasa bahwa pengelolaan keuangan sudah
dilakukan dengan baik sesuai dengan hukum dan peraturan yang sudah ditetapkan.

- Kelangsungan Organisasi

Manajemen laporan keuangan dapat berfungsi sebagai media untuk mengetahui


kelangsungan organisasi apakah masih mampu dalam hal menyediakan barang dan jasanya.
Hal ini dapat berfungsi mengontrol organisasi dan lembaga-lembaga di sebuah pemerintahan
tersebut.

- Accountability and Retrospective Report

Laporan keuangan digunakan untuk pertanggungjawaban kepada publik agar mengetahui


kinerja dan evaluasi dari manajemen, mengetahui pencapaian atas target yang sudah
ditetapkan, membandingkan dengan organisasi lain yang sejenis serta memungkinkan untuk
pihak luar mengetahui biaya atas barang dan jasa yang telah diterima dan mengetahui
efisiensi sumber daya yang telah digunakan oleh organisasi.

- Perencanaan dan Informasi Otorisasi

Laporan keuangan berfungsi untuk membuat perencanaan, kebijakan dan aktivitas di masa
yang akan datang dan digunakan untuk mencari informasi pendukung tentang otorisasi
penggunaan dana.

- Hubungan dengan Masyarakat

Laporan keuangan berfungsi untuk membuat perencanaan, kebijakan dan aktivitas di masa
yang akan datang dan digunakan untuk mencari informasi pendukung tentang otorisasi
penggunaan dana.

Dimensi PEM

1. Ekonomi dan keuangan


- Stabilitas makroekonomi : Penentuan dari jumlah pengeluaran,ukuran dari
defisit/surplus dan pendanaannya
- Penganggaran yang efektif : Kesesuaian antara pengeluaran dengan
sumberdaya,menentukan intensitas alokasi sumberdaya di antara fungsi dan di
dalam fungsi,di antara program dan aktivitas.
2. Aspek manajemen
- Disiplin fiskal : Hasil anggaran harus sama dengan estimasi.
- keuntungan efisiensi : Mencapai pengeluaran yg ekonomis dan efisien.
- Manajemen program dan proyek : Manajer harus fleksibel secara operasional
untuk menyelesaikan tujuan di dalam sumberdaya anggaran yg spesifik.
- pengungkapan keuangan : Ketetapan informasi yg akurat dalam status
keuangan pemerintah kepada pembuat kebijakan.
3. Kebutuhan kepentingan masyarakat
- Transparansi : Prosedur yg jelas dalam pembuatan keputusan.
- Akuntabilitas : Ketetapan sebuah produk dan jasa dalam spesifikasi
kualitas,biaya,dan jadwal.
- Orientasi konsumen : Sistem dan prosedur pemerintahan harus didesain demi
melayani kebutuhan grup konsumen.
4. Aspek politik
- Politik yang dapat diterima : Persetujuan masyarakat dalam semua segi-segi
masalah yg penting demi implementasi kebijakan.
- Partisipasi masyarakat : Untuk menyediakan kesempatan kepada masyarakat
untuk berpartisipasi di bidang tertentu dalam manajemen ekonomi.

Contoh Kasus

Manajemen belanja pemerintah Indonesia dapat dikaji dalam Undang-undang RI No.


38 Tahun 2017 tentang APBN Tahun Anggaran 2017. Belanja negara tersebut
bertujuan untuk pencapaian sasaran pembangunan, antara lain melalui upaya memacu
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan merata, mengurangi kemiskinan,
mengurangi pengangguran, dan mengendalikan inflasi. Secara manajemen,
pemerintah juga akan senantiasa mempertajam efisiensi dan efektivitas penggunaan
belanja pemerintah pusat guna meningkatkan kualitas belanja negara.

Dalam ekonomi, belanja pemerintah digunakan untuk memenuhi kebutuhan publik


berdasarkan prinsip-prinsip kepentingan umum. Pembelanjaan public ini sebagai alat
yang efektif untuk mengalihkan sumber-sumber ekonomi dan meningkatkan
pendapatan masyarakat secara keseluruhan. Pengeluaran publik ini terkait dengan
peran pemerintah dalam menjalankan fungsinya, berupa pengaturan kehidupan
beragama yang harmonis, penegakan hukum, perlindungan masyarakat, pemenuhan
kebutuhan dasar, pengelolaan administrasi keuangan, dan pembangunan. Fungsi ini
terfokus pada perwujudan kehidupan masyarakat yang makmur dan sejahtera.

Dalam artikel ADB tanggal 10 November 2016 dengan judul “ Pinjaman ADB $500
Juta Tingkatkan Manajemen Pengeluaran Pemerintah, Kurangi Ketimpangan di
Indonesia “, dapat dilihat kegiatan konkrit upaya pemerintah Indonesia untuk
meningkatkan manajemen pengeluaran publik sebagai berikut:

MANILA, FILIPINA (10 November 2016) — Asian Development Bank (ADB) telah
menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk membantu Indonesia mengelola dan
meningkatkan manajemen fiskal dan pengeluaran pemerintah, dalam mendukung upaya
pengurangan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan yang saat ini sedang berjalan.

“Meningkatkan manajemen pengeluaran pemerintah adalah salah satu elemen penting dalam
upaya Indonesia mengurangi kemiskinan, terlebih pada saat satu dari sepuluh penduduk
Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan,” ungkap Sona Shrestha, Wakil Kepala
Perwakilan ADB di Indonesia. “Program ini akan mendukung penargetan yang lebih baik
untuk program perlindungan sosial, serta menjaga pengeluaran di bidang pendidikan,
kesehatan, dan infrastruktur.”

Kurangnya belanja publik dan investasi di bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur
telah berkontribusi terhadap melebarnya ketimpangan pendapatan di Indonesia selama 15
tahun terakhir. Hal ini terutama akibat kelemahan dalam sistem manajemen pengeluaran
pemerintah di Indonesia, sehingga menghasilkan layanan publik yang bermutu rendah.

Sub Program pertama dari Program Manajemen Fiskal dan Pengeluaran Publik (Fiscal and
Public Expenditure Management Program atau FPEMP) akan menyelaraskan belanja jangka
menengah Indonesia dengan rencana pembangunan nasional, dan juga dengan target-target
Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). FPEMP juga akan
mendukung peningkatan belanja di bidang kesehatan, infrastruktur, dan pendidikan, sembari
memperluas jangkauan asuransi kesehatan nasional agar dapat menambah 4 juta orang yang
termasuk dalam 40% penduduk termiskin.

FPEMP juga akan meningkatkan pencairan, pelaporan, dan evaluasi belanja publik guna
memastikan transparansi dan akuntabilitas guna mewujudkan pelayanan publik yang lebih
efisien. Program ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang ADB untuk meningkatkan
manajemen pengeluaran pemerintah, perlindungan sosial, serta kerangka fiskal dan tata
kelola di Indonesia.

ADB, yang berbasis di Manila, dikhususkan untuk mengurangi kemiskinan di Asia dan
Pasifik melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan yang menjaga kelestarian
lingkungan hidup, dan integrasi kawasan. Didirikan tahun 1966, ADB akan menandai 50
tahun kemitraan pembangunan di kawasan ini pada Desember 2016. ADB dimiliki oleh 67
anggota—48 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik. Pada 2015, keseluruhan
bantuan ADB mencapai $27,2 miliar, termasuk pembiayaan bersama (cofinancing) senilai
$10,7 miliar.

4.2) Akuntansi Manajemen


Menurut The Institute of Management Accountants, akuntansi manajemen adalah

“ Proses perbaikan kontinu yang memiliki penambahan nilai dari perencanaan,


penyusunan, pengukuran dan operasi baik sistem informasi nonfinansial dan sistem
informasi finansial yang memandu tindakan manajemen, memotivasi perilaku, dan
mendukung dan menciptakan nilai budaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-
tujuan strategis, taktis dan operasi dari suatu organisasi. “

Dari definisi tersebut diatas menunjukkan bahwa akuntansi manajemen memberikan


pengaruh yang cukup signifikan terhadap proses manajemen dimana akuntansi manajemen
memberikan informasi yang berguna bagi pihak manajemen suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya. Pengertian ini banyak didukung oleh peneliti yang lainnya diantaranya adalah
Horngren T. Charles yang mengatakan bahwa akuntansi manajemen sebagai proses
mengidentifikasi, mengukur, mengakumulasi, menganalisa, menyiapkan, menafsirkan dan
mengkomunikasikan tentang informasi yang membantu masing-masing manajer untuk
memenuhi tujuan organisasi. Dari definisi tersebut jelas tergambarkan bahwa informasi yang
dihasilkan oleh akuntansi manajemen hanya digunakan oleh pihak internal manajemen
perusahaan saja.

Pekerjaan Manajemen terbagi menjadi 3 yaitu:


1. Planning
2. Directing and Motivating
3. Controlling

Diagram Pengambilan Keputusan :


1. Planning
Perencanaan meliputi aktivitas menyusun strategi dasar, memilih aktivitas dan tindakan, dan
menentukan bagaimana aktivitas dapat terlaksana dengan baik.
Berdasarkan strategi, mengidentifikasi pilihan alternatif kemudian memilih alternatif yang
terbaik dalam rangka mencapai tujuan organisasi, dan terakhir menyusun anggaran untuk
mengetahui kemajuan atas alternatif yang dipilih.
Secara umum, tujuan perencanaan adalah:

1. Untuk mengantisipasi dan merekam perubahan


2. Mengarahkan (direction) kepada administrator maupun non administrator
3. Menghindari atau paling tidak memperkecil pemborosan dan tumpang tindih
pelaksanaan kegiatan.
4. Menetapkan standar yang akan dipakai untuk mempermudah pengawasan.

Planning memiliki beberapa manfaat:

1. Hasil perencanaan menjadi pedoman dan acuan dasar dalam melaksanakan kegiatan
2. Perencanaan bisa memudahkan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan,
apakah telah sesuai dengan yang telah direncanakan atau tidak
3. Perencanaan bisa meminimalisir kesalahan yang mungkin akan terjadi
4. Kegiatan setiap unit manajemen lebih terorganisir
5. Pelaksanaan tugas menjadi lebih tepat, efektif dan efisien
6. Penyimpangan yang berpotensi muncul bisa diantisipasi sedini mungkin
7. Ancaman dan hambatan yang mungkin akan terjadi bisa diprediksi dan diatasi seawal
mungkin
8. Mengantisipasi adanya perubahan kondisi baik internal maupun eksternal yang bisa
berpengaruh pada kegiatan organisasi
9. Sebagai alat koordinasi antar bidang dan antar divisi dalam organisasi
10. Memudahkan pengawasan

Batas Perencanaan:

Perencanaan pada dasarnya memutuskan apa yang diinginkan dan apa akan dilakukan. Jika
ingin lebih detail, perencanaan harus bisa menjawab beberapa pertanyaan yang lebih familiar
disingkat dengan 5W+1H.

1. What
- Apa yang ingin diperoleh perusahaan?
- Perencanaan yang bagus harus bisa menjelaskan tentang tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan.
- Apa yang ingin diperoleh dalam jangka pendek ?
- Apa yang ingin dapatkan dalam jangka menengah ?
- Tujuan seperti apa yang ingin dihasilkan dalam jangka panjang ?

Jawaban atas pertanyaan ini nanti akan dijadikan dasar dalam perencanaan perusahaan
selanjutnya.

2. Why

Why adalah lanjutan dan penjelasan mengenai "what" tujuan yang ingin dicapai oleh
organisasi.

- Mengapa organisasi memutuskan tujuan tersebut? Mengapa bukan tujuan yang


lain?
- Bagaimana alasan yang menyertai dan juga analisisnya?
- Apakah tujuan dari perencanaan sudah realistis? Apakah perencanaan
menguntungkan dan masuk akal untuk dikerjakan?
3. Where

Where berhubungan dengan dimana sebuah proyek dalam menjalankan tujuan akan
dilakukan.
Harus dijelaskan mengapa program untuk mencapai tujuan tersebut harus ditempat
tertentu dan bukan ditempat yang lain.

4. When
- Kapan tujuan yang ditetapkan akan dieksekusi atau dilakukan ?

Menentukan waktu eksekusi pekerjaan yang ingin dijalankan tidak bisa dilakukan secara
sembarangan. Harus ada analisanya.

5. Who

Who berkaitan dengan personel yang akan menjalankan semua hal yang telah disusun diatas.

- Siapa yang akan menjalani tugas? Mengapa dia dan bukan orang lain ?
- Siapa pangsa pasar yang akan dituju? Mengapa dia bukan orang lain?
6. How
- Bagaimana cara tujuan diupayakan? Bagaimana sebuah kegiatan akan
dijalankan?
- Apakah ada alternatif cara lain yang bisa dilakukan dan mengapa memilih cara
ini?

Semua pertanyaan tersebut harus bisa dijawab dalam melakukan perencanaan.

2. Directing and Motivating


Fungsi pengarahan (fungsi manajemen actuating) adalah fungsi pokok manajemen yang bisa
dijalankan setelah fungsi perencanaan sudah terlaksana.
Meliputi:

- Mobilisasi SDM dalam rangka melaksanakan rencana dan menjalankan aktivitas


rutin.
- Mengelola aktivitas sehari-hari agar organisasi berjalan dengan lancar
- Meliputi kegiatan: pemberian tugas pada pegawai, pemecahan masalah rutin, resolusi
konflik, komunikasi yang efektif.

Cara melakukan pengarahan yang baik:

Pemimpin harus punya kemampuan komunikasi yang baik, jelas, dan mudah dimengerti.
Pesan dan instruksi yang diberikan harus dapat sampai dan diterima dengan baik agar dapat
dijalankan dengan baik juga.

Sebaik apapun perencanaannya, jika tidak ada kemampuan komunikasi yang baik di
dalamnya, bagian yang harus melaksanakan perencanaan tersebut akan kesulitan menjalankan
perintahnya dan mengeksekusi perencanaannya. Hasilnya tidak akan maksimal atau malah
menimbulkan masalah / konflik yang menyebabkan kerugian.

Yang harus dilakukan dalam fungsi directing and motivating:

1. Memberi orientasi tugas yang harus dijalankan


2. Memberi petunjuk, baik petunjuk umum dan petunjuk yang khusus
3. Mempengaruhi anggota yang melakukan kegiatan yang direncanakan
4. Meningkatkan hubungan kedekatan dengan bawahan dan juga menyediakan reward
dan punishment yang telah dikomunikasikan secara jelas.

3. Controlling
- Memastikan bahwa rencana benar-benar dilaksanakan dan dimodifikasi dengan baik
seiring dengan perubahan lingkungan.
- Terdapat feedback dalam bentuk laporan kinerja (performance report) yang
membandingkan hasil aktual dengan anggaran sebagai bagian penting terkait fungsi
pengendalian.

Yang harus ada dalam fungsi pengawasan:

1. Ada objek yang diawasi: merupakan pihak yang melaksanakan kegiatan dengan dasar
perencanaan.
2. Ada aturan sebagai landasan dilakukan pengawasan: sesuai peraturan yang ada dan
berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan. Contoh: Peraturan Perundang-
undangan.
3. Pihak atau personil pengawas: Atasan masing-masing divisi.
4. Tindakan pengamatan

Pengawasan adalah suatu usaha yang akan menetapkan standar pada pelaksanaan tujuan dan
membandingkan aktivitas aktual dalam standar yang sudah dipastikan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan dan juga mengambil tindakan intropeksi yang
diperlukan untuk perbaikan kedepannya.

Siklus Manajemen :

Sejarah Akuntansi Manajemen :


1. Awal Penggunaan Akuntansi Manajemen

Factory accounting: Fokus pada administrasi kegiatan di pabrik dari sisi keuangan

Budgeting: Fokus pada penyusunan anggaran dan penggunaan anggaran untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan manajemen

Cost Accounting: Fokus pada penghitungan biaya produksi sehingga dapat dialokasikan ke
harga pokok penjualan dan nilai persediaan akhir. Selain itu juga menekankan pada konsep
pengendalian biaya dan analisis biaya.

Revolusi industri pada abad ke-18 di Eropa menimbulkan keperluan akan informasi tentang
biaya produksi sehingga terciptalah akuntansi biaya disamping akuntansi keuangan berupa
Daftar Neraca dan Laba/Rugi. Perkembangan akuntansi biaya terutama terdapat di Inggris
dengan diterbitkannya buku Robert Hamilton (1798) yang berjudul “Introduction to
Merchandise“, buku ini merupakan dasar akuntansi biaya.

Pada abad ke-19 merupakan perkembangan akuntansi, pada masa itu berkembanglah pula
“depreciation accounting” karena sebelum itu depresiasi tidak dianggap sebagai biaya. Pada
tahun 1877, Garke dan Fells menulis buku “Factory Account” sebagai sumbangan kemajuan
” industrial accounting”.
Pada abad ke-20 akuntansi lebih berkembang di Inggris dan Amerika Serikat serta akuntansi
telah berkembang menjadi dua cabang yaitu : “Financial Accounting” dan “Cost
Accounting”. Cost Accounting yang semula diperlukan untuk informasi biaya, berkembang
menjadi alat untuk dasar berbagai putusan ekonomi para manajer. Sehingga dalam tahun
1950-an oleh Vatter mengganti nama menjadi “Management Accounting”.

2. Perkembangan Akuntansi Manajemen

¨Management Science, Information System dsb.

Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan:

Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan

Pengguna informasi adalah manajer Pengguna informasi adalah para


dalam organisasi (internal). stakeholders, interested parties dan
pihak eksternal lainnya.

Fokus pada masa yang akan datang Fokus pada transaksi masa lalu.
(future orientation).

Tidak harus diverifikasi. Harus dapat diverifikasi.

Tidak harus mengacu pada GAAP. Harus mengacu pada GAAP.

Untuk kepentingan manajerial (decision Lebih pada kepentingan akuntabilitas.


making).

Laporan fokus pada subunit dari Laporan fokus pada organisasi secara
organisasi seperti departemen, bagian, menyeluruh.
wilayah dsb.
Data yang digunakan antara lain Data yang digunakan adalah historical
historical data, perkiraan dan proyeksi transaction data.
kejadian di masa yang akan datang.

Fokus pada akurasi. Fokus pada kerangka waktu (agar


relevan).

Termasuk informasi keuangan dan non- Hanya mementingkan informasi


keuangan. keuangan.

Tidak di bawah peraturan hukum atau Diatur oleh standar, Hukum, peraturan,
peraturan apa pun. dll.

Tidak dikenakan audit atau investigasi Catatan keuangan diaudit sesu


apa pun.

Fokus pada Masa yang Akan Datang (Future Orientation): Salah Satu Karakteristik
Penting Akuntansi Manajemen
- Penekanan pada masa yang akan datang merupakan bagian dari tugas perencanaan
manajemen.
- Pada saat pelaksanaan akan terdapat dinamika/perubahan yang mensyaratkan
perencanaan yang disusun oleh manajer didasarkan pada perkiraan (estimasi) dan
bukan pada ringkasan apa yang telah terjadi.
Informasi Akuntansi Manajemen:
- Akuntansi manajemen memberikan/menyediakan baik informasi keuangan (financial
information) dan informasi non keuangan (non financial information)
- Peran informasi manajemen sebagai dukungan strategis (perencanaan), operasional
(operating) dan pengendalian (performance evaluation) manajemen pengambilan
keputusan.
- Informasi akuntansi manajemen bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengambilan
keputusan di seluruh tingkatan dalam organisasi.
Proses Akuntansi Manajerial
- Identifikasi
- Pengukuran
- Analisis
- Interpretasi
- Komunikasi informasi
Bagaimana Akuntansi Manajerial Memberikan Value-Added bagi Organisasi
- Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan dan perencanaan
- Membantu manajer dalam mengarahkan dan mengendalikan aktivitas
- Memotivasi manajer dan para pegawai kepada pencapaian tujuan organisasi
- Mengukur kinerja dari subunits, aktivitas, manajer dan pegawai lainnya
- Menilai posisi kompetisi organisasi
Contoh Penggunaan Akuntansi Manajemen
- Laporan biaya dari operasi suatu departemen, seperti departemen pembuatan pabrik
mobil atau perusahaan elektronik.
- Biaya produksi dari suatu produk
- Biaya penyediaan pelayanan
- Biaya melaksanakan suatu proses dan aktivitas bisnis
- Pengoptimalan penggunaan sumber daya
- Pengungkapan (disclosure) kepada shareholder dan pihak luar organisasi
- Pengungkapan (disclosure) kepada karyawan

Fungsi Akuntansi Manajemen

- Memprediksi Bisnis di Masa Mendatang

Akuntansi manajemen membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan penting yang dapat


memprediksi tren masa depan bisnis seperti: Haruskah perusahaan berinvestasi lebih banyak
dalam peralatan? Haruskah diversifikasi ke pasar dan wilayah yang berbeda? Haruskah
membeli perusahaan lain?

- Memudahkan Keputusan Bisnis

Informasi yang didapatkan dari akuntansi manajemen tentang biaya dan ketersediaan
produksi adalah faktor penentu dalam pilihan keputusan bisnis. Data dari akuntansi
manajerial memberdayakan pengambilan keputusan di tingkat operasional dan strategis.

- Memperkirakan Arus Kas

Akuntansi manajemen yang melibatkan pembuatan anggaran dan tren, digunakan manajer
untuk memutuskan bagaimana mengalokasikan uang dan sumber daya agar menghasilkan
pertumbuhan pendapatan di kemudian hari.
- Menganalisis Tingkat Pengembalian

Sangat penting bagi manajer atau pebisnis untuk mengetahui tingkat pengembalian atau ROR
sebelum memulai proyek yang membutuhkan banyak investasi. Pertanyaan penting yang
dapat dijawab melalui akuntansi manajemen dalam ROR meliputi: Jika disajikan dengan dua
peluang investasi, bagaimana cara memilih bisnis yang paling memberikan keuntungan?
Dalam berapa tahun perusahaan akan mencapai titik impas pada suatu proyek? Berapa
perkiraan arus kas?

- Perencanaan

Akuntansi manajemen tidak memiliki jadwal ketat seperti akuntansi keuangan. Hal ini
sebenarnya yang membuat akuntansi manajemen sebagai proses yang berkelanjutan. Jadi,
informasi keuangan dan lainnya disajikan kepada manajemen secara berkala seperti
mingguan, bulanan, atau kadang-kadang bahkan setiap hari.

Oleh karena itu. manajer dapat menggunakan analisis dan data ini untuk merencanakan
kegiatan organisasi. Misalnya, jika data terakhir menunjukkan penurunan penjualan untuk
wilayah tertentu, maka manajer penjualan dapat memberi saran kepada timnya dan
merencanakan beberapa tindakan agar memperbaiki situasi.

- Identifikasi Masalah Bisnis

Jika beberapa produk yang tidak berkinerja dengan baik, atau beberapa departemen
mengalami kerugian yang tidak terduga, dll. Akuntansi manajemen dapat membantu
perusahaan mengidentifikasi penyebab yang mendasarinya.

Tujuan Akuntansi Manajemen

1. Akuntansi manajemen membantu manajer dalam perusahaan membuat keputusan.


2. Akuntansi manajemen adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, menafsirkan dan
mengkomunikasikan informasi kepada manajer untuk membantu mencapai tujuan
bisnis.
3. Data yang dikumpulkan mencakup semua bidang akuntansi yang menginformasikan
manajemen operasional bisnis yang berkaitan dengan biaya produk atau layanan yang
dibeli oleh perusahaan. Akuntan manajemen menggunakan anggaran untuk mengukur
rencana operasi bisnis.
4. Sementara itu, laporan kinerja digunakan untuk mencatat penyimpangan hasil aktual
dibandingkan dengan yang dianggarkan.

Keterbatasan Akuntansi Manajemen

- Data berdasarkan akuntansi keuangan – Keputusan yang diambil oleh tim manajemen
didasarkan pada data yang disediakan oleh Akuntansi Keuangan
- Tidak kompehrensif – Manajemen tidak memiliki cukup pengetahuan tentang
ekonomi, keuangan, statistik, dll.
- Data yang kadaluarsa – Tim manajemen menerima data yang lalu, yang mungkin saja
berubah ketika manajemen mengambil keputusan.
- Membutuhkan biaya yang mahal – Menyiapkan sistem akuntansi manajemen
membutuhkan banyak investasi.
4.3 ) Daftar Laporan Manajerial Pemerintah
Manajemen pemerintah harus membuat serangkaian laporan yang tujuan utamanya adalah
untuk mengevaluasi kinerja pemerintah, evaluasi kinerja dengan melakukan penilaian kinerja
dengan mengukur penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola apakah sepadan dengan
tujuan yang telah direncanakan. Selain itu, tujuan pembuatan laporan manajerial pemerintah
adalah untuk memenuhi nilai akuntabilitas, yaitu mempertanggungjawabkan penggunaan
sumber daya dan pelaksanaan perencanaan yang telah dilakukan. Terakhir, yang paling
penting adalah untuk mencapai nilai transparansi, laporan yang disajikan harus terbuka, jujur,
dan menyeluruh ke seluruh masyarakat. Nilai akuntabilitas dan transparansi merupakan
karakteristik dari akuntansi sektor publik, pertanggungjawaban adalah terhadap masyarakat
dan parlemen. Terdapat enam (6) laporan manajerial pemerintah, yaitu:
1. Laporan pelaksanaan anggaran: salah satu dari laporan keuangan pemerintah yang
meliputi sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh
pemerintah, laporan ini menggambarkan perbandingan antara anggaran dan
realisasinya dalam suatu periode tertentu.
2. Laporan spending review: pemerintah menginisiasi pembuatan laporan ini yang
bertujuan untuk mengidentifikasi inefisiensi belanja dan memperbesar ruang fiskal.
Adanya laporan ini dilatarbelakangi oleh adanya tekanan dari aspek finansial
(anggaran).
3. Laporan monitoring dan evaluasi: laporan ini dibuat untuk mengetahui
perkembangan/kemajuan pelaksanaan perencanaan manajemen pemerintah,
mengetahui apakah rencana aksi pelaksanaan perencanaan strategis berjalan sesuai
dengan target yang ditetapkan, dan memberikan masukan untuk segala kekurangan
yang ada pada saat pelaksanaan berjalan.
4. Laporan kajian fiskal: melakukan analisis terarah yang mengelaborasi antara lain
korelasi antara APBN dengan indikator‐indikator perekonomian, merumuskan
hubungan sebab akibat (kausatif) antara kebijakan fiskal dengan indikator‐indikator
perekonomian, menentukan besarnya pengaruh APBN terhadap perkembangan
perekonomian, disertai hal‐hal lain yang berkaitan dengan itu.
5. Laporan kinerja: laporan ini menyajikan informasi tentang: 1.) uraian singkat
organisasi, 2.) rencana dan target kinerja yang telah ditetapkan, 3.) pengukuran
kinerja, dan 4.) evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil
program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud, analisis ini juga
mencakup atas efisiensi penggunaan sumber daya.
6. Government Finance Statistics: memberikan gambaran transaksi dan posisi keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah secara lebih komprehensif dan proporsional,
terutama terkait belanja pemerintah daerah yang dibiayai oleh transfer dari
Pemerintah Pusat, yang pada akhirnya berdampak ke defisit, kewajiban, dan ekuitas
Pemerintah Pusat.
Serangkaian laporan ini tentunya harus dibuat dengan seksama dan mengingat nilai-nilai
akuntabilitas dan transparansi tadi. Laporan-laporan ini juga dibuat demi kepentingan publik
dan pemerintah dalam menjalankan tugasnya untuk bertanggung jawab terhadap publik.
Penyimpangan saat pembuatan serangkaian laporan ini bisa saja terjadi, biasanya untuk
kepentingan satu pihak saja. Penyimpangan laporan ini bahkan sampai bisa menyebabkan
kerugian untuk negara. Terdapat contoh kasus penyimpangan laporan keuangan yang
dilaporkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) pada tahun 2012.
BPK menemukan 13.105 kasus penyimpangan laporan keuangan semester pertama 2012 di
sejumlah kementerian, lembaga negara, pemerintah daerah, dan badan usaha milik negara.
Menurut Ketua BPK Hadi Poernomo, penyimpangan ini mengakibatkan kerugian negara
hingga Rp 12,48 triliun. Pada tahun 2020, ketua BPK Agung Firman Sampurna menyatakan
bahwa dalam laporan hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)
2019, auditor keuangan negara menemukan sejumlah penyimpangan penggunaan rekening
pribadi pada 5 kementerian dan lembaga untuk pengelolaan dana dari APBN. Kelima instansi
tersebut antara lain: kementerian pertahanan, kementerian agama, badan pengawas pemilihan
umum (BAWASLU), kementerian lingkungan hidup dan kehutanan (LHK), dan badan
pengawas tenaga nuklir, Total nilai tersebut mencapai Rp 71,78 milyar.

4.4) Penerapan Akuntansi Manajemen di Indonesia

Peran utama akuntansi manajemen untuk pemerintahan Indonesia adalah untuk perencanaan
strategis dan pengendalian demi kelancaran organisasi dalam mencapai tujuannya. Akuntansi
manajemen sektor publik menggabungkan fungsi akuntansi manajemen dan sektor publik.
Peran akuntansi manajemen sektor publik sangat penting karena memberikan informasi
akuntansi yang kredibel, relevan, handal dan dapat dipercaya kepada pihak manajer.
Sehingga para manajer dapat melaksanakan fungsi pengendalian dan perencanaan organisasi
dengan baik demi mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah contoh-contoh aktivitas
penerapan akuntansi manajemen di Indonesia:
1. Pengelolaan Negara

Pengelolaan suatu negara tentunya dilakukan oleh pemerintah negara tersebut. Sistem
presidensial yang dianut oleh Indonesia, menjadikan presiden sebagai kepala negara
dan dibawahnya terdapat para menteri yang membantu presiden dalam menjalankan
tugasnya. Sistem pemerintahan diharapkan menganut good governance, good
governance diartikan sebagai pemerintahan yang baik. Prinsip-prinsip good
governance dapat dijadikan sebagai tolak ukur kinerja pemerintah, berikut adalah
prinsip-prinsip dari good governance:

- Partisipasi masyarakat: Seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dalam


pengambilan keputusan, baik secara langsung seperti melakukan demonstrasi
maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan yang sah (Komisi Pemilihan
Umum) seperti pada saat pemilihan umum.
- Tegaknya supremasi hukum: Kerangka hukum yang adil dan tanpa pandang
bulu.
- Transparansi: Prinsip ini dibangun atas dasar arus informasi yang bebas dan
dapat diakses oleh seluruh pihak yang berkepentingan. Informasi yang tersedia
harus mudah dipantau dan dipahami.
- Peduli pada stakeholder: Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan
dapat melayani kebutuhan seluruh pihak yang berkepentingan.
- Berorientasi pada konsensus: Konsensus yang terbaik bagi seluruh kelompok
masyarakat, konsensus dalam hal kebijakan dan prosedur.
- Kesetaraan: Masyarakat memiliki kesempatan untuk memperbaiki atau
mempertahankan kesejahteraan mereka.
- Efektifitas dan efisiensi: Proses pemerintahan dan lembaga-lembaga dapat
memberikan hasil untuk seluruh kelompok masyarakat dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada semaksimal mungkin.
- Akuntabilitas: Pertanggungjawaban pemerintah terhadap masyarakat maupun
lembaga-lembaga yang berkepentingan. Bentuk pertanggungjawaban berbeda-
beda tergantung dengan kebutuhan atau jenis organisasi yang bersangkutan.
2. Manajemen Sektor Publik

Manajemen sektor publik berbeda dengan manajemen sektor privat dari segi tingkat
kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku. Peraturan dan kebijakan
berupa undang-undang, peraturan pemerintah, bahkan sampai ketentuan dari para
pelaksana pemerintahan mulai dari bupati, gubernur, bahkan sampai presiden. Pada
manajemen sektor publik, tentu terdapat unsur politik yang terlibat dalam
pengambilan keputusan. Unsur politik ini tidak terlepas dari manajemen sektor publik
karena manajemen diwakili oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah yang
merupakan wakil rakyat. Manajemen sektor publik memiliki 4 rangkaian aktivitas
yang terdiri dari:

a. Perencanaan strategis: UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (SPPN) ditetapkan oleh pemerintah untuk
mewujudkan perencanaan yang baik. SPPN merupakan tata cara perencanaan
pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan perencanaan tahunan
yang nantinya akan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
Perencanaan strategis biasanya memakan waktu yang lama karena proses yang
panjang dan melibatkan banyak pihak. Contoh perencanaan strategis:
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun
2005-2025, untuk perencanaan sebesar ini yang susun untuk 20 tahun
kelangsungan suatu negara pasti membutuhkan pemikiran yang kompleks dan
melibatkan hampir seluruh pelaku pemerintahan.
b. Perencanaan kinerja: Perencanaan kinerja merupakan penjabaran dari
perencanaan strategis, walaupun jangka waktu rencana yang disusun tidak
sepanjang perencanaan strategis tapi tidak kalah rumitnya. Umumnya
perencanaan kinerja mencakup periode satu tahun, contohnya adalah
penyusunan rencana tahunan di tingkat Kementerian Lembaga yaitu Rencana
Kerja Kementerian Negara Lembaga (Renja-KL).
c. Pengukuran dan evaluasi kinerja: Tahap ini diperlukan untuk memastikan
agar anggaran tidak dipakai secara berlebihan dan kegiatan yang direncanakan
telah tercapai, dilakukan perbandingan antara hasil yang direncanakan dan
hasil yang aktual.
d. Pelaporan kinerja: Pemerintah menetapkan PP No. 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah untuk mewujudkan
akuntabilitas keuangan dan kinerja yang terintegrasi. Akuntabilitas pemerintah
pada bidang keuangan diwujudkan dengan pelaporan realisasi anggaran,
neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan (CALK). BPK
selaku auditor negara memeriksa laporan-laporan tersebut sebelum akhirnya
diserahkan kepada legislatif. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
dibuat untuk mewujudkan akuntabilitas pemerintah di bidang kinerja. Laporan
ini menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang pencapaian target kinerja
yang disusun berdasarkan pelaksanaan APBN/APBD.
3. Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik

Sistem pengendalian manajemen sektor publik yang baik dibutuhkan untuk mencegah
kegagalan tercapainya tujuan. Umumnya, tujuan tidak tercapai karena kelemahan
sistem pengendalian manajemen yang dianut. Suatu organisasi memerlukan sistem
pengendalian manajemen untuk memberikan jaminan terlaksananya strategi
organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

a. Tipe Pengendalian Manajemen

Tipe pengendalian manajemen dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu:

- Pengendalian preventif: Pengendalian ini dilakukan sebelum kegiatan


operasional manajemen berjalan, untuk meminimalisir kesalahan.
Perumusan strategi dan perencanaan strategis juga disusun pada tahap
pengendalian ini dalam bentuk program-program.
- Pengendalian operasional: Pada tahap ini, dilakukan pengawasan
pelaksanaan program yang telah disusun. Alat pengawasan pada tahap
ini adalah anggaran yang dibuat awal periode kerja untuk setiap
program yang disusun. Anggaran menjadi alat yang menghubungkan
perencanaan dan pengendalian.
- Pengendalian kinerja: Pada tahap ini dilakukan analisis dan evaluasi
kinerja berdasarkan tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan, biasanya
dilakukan setelah program telah diselesaikan atau pada akhir periode
kerja. Evaluasi kinerja bisa mengenai poin-poin yang telah dicapai
selama periode kerja atau membandingkan dengan kinerja tahun lalu
sebagai standarnya.
b. Struktur Pengendalian Manajemen

Elemen-elemen yang membentuk sistem pengendalian manajemen adalah


struktur pengendalian manajemen, terdiri atas pusat-pusat
pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban adalah bagian atau unit
organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab
terhadap unit yang dipimpinnya.

Ukuran prestasi pada dasarnya mengukur efektivitas dan efisiensi organisasi


dalam melaksanakan strateginya. Efektivitas diukur berdasarkan kaitan antara
keluaran pusat pertanggungjawaban dengan tujuan atau target yang ditetapkan,
sedangkan efisiensi sebagai perbandingan antara keluaran dengan masukan
pusat pertanggungjawaban. Prestasi setiap pusat pertanggungjawaban diukur
berdasarkan biaya dan atau pendapatan.

Berdasarkan hal tersebut, pusat pertanggungjawaban dapat dikelompokkan


menjadi pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi.
V. KESIMPULAN

Belanja negara bertujuan untuk pencapaian sasaran pembangunan, antara lain melalui upaya
memacu pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan merata, mengurangi kemiskinan,
mengurangi pengangguran, dan mengendalikan inflasi. Selama 15 tahun terakhir, kurangnya
belanja publik dan investasi di bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur menghasilkan
layanan publik yang bermutu rendah. Diharapkan dengan hadirnya suatu pendekatan baru
yaitu Manajemen Pengeluaran Publik sebagai alat yang efektif untuk mengalihkan sumber-
sumber ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan bisa
mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan publik yang efisien.

Sedangkan akuntansi manajemen merupakan salah satu bagian dari ilmu akuntansi yang
menitikberatkan permasalahannya pada organisasi serta informasi yang dibutuhkan organisasi
tersebut. Laporan dari bagian akuntansi dalam perusahaan dapat membantu manajer
mengambil keputusan dengan lebih bijak dan terarah. Setelah keputusan diambil biasanya
bagian akuntansi akan menilai apakah keputusan itu efektif dan efisien.

Dengan kata lain, Akuntansi Manajemen dan Laporan Akuntansi menyajikan informasi yang
terutama ditujukan untuk memberi gambaran kondisi financial dalam pencapaian tujuan
organisasi. Dilain pihak para manajer harus menentukan tujuan organisasi, menjabarkan
tujuan tersebut, mengevaluasi dan mengambil tindakan untuk pencapaian, sesudah itu
mengendalikan apa yang telah ditetapkan. Informasi akuntansi sangat membantu
menjalankan fungsi manajer tersebut.
VI. SUMBER
https://www.harmony.co.id/blog/manajemen-keuangan-publik-pengertian-tujuan-dan-fungsi
http://nichonotes.blogspot.com/2018/02/fungsi-perencanaan.html
http://nichonotes.blogspot.com/2018/11/fungsi-pengarahan.html
http://nichonotes.blogspot.com/2018/11/fungsi-pengawasan.html
https://www.academia.edu/40323160/KONSEP_DASAR_DAN_PERKEMBANGAN_AKU
NTANSI_MANAJEMEN
https://www.e-akuntansi.com/perkembangan-dan-sejarah-akuntansi-dari-zaman-kuno-hingga-
modern/
https://brainly.co.id/tugas/25040120#:~:text=Kegunaan%20laporan%20keuangan
%20pemerintah%20dalam%20menyajikan%20informasi%20yaitu%20%3A,Akuntabilitas.
https://fiskal.kemenkeu.go.id/ejournal/index.php/kek/article/view/193
https://www.adb.org/id/news/adb-500-million-loan-improve-public-expenditure-
management-reduce-inequality-indonesia
https://pemerintah.net/penyusunan-laporan-kinerja-instansi-pemerintah/
https://klc.kemenkeu.go.id/laporan-statistik-keuangan-pemerintah-umum-tahun-2018/
https://www.bpk.go.id/news/penyimpangan-laporan-keuangan-negara-rugi-rp-1248-triliun
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200721110821-8-174225/bpk-temukan-
penyimpangan-laporan-keuangan-pemerintah
https://www.rusdionoconsulting.com/apa-itu-akuntansi-manajemen-bagaimana-fungsi-dan-
tujuan-akuntansi-manajemen/

Anda mungkin juga menyukai