Anda di halaman 1dari 24

Pertemuan Ke-4

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

BELAJAR
DAN
PEMBELAJARAN
Belajar dan Pembelajaran
GAYA BELAJAR DAN GAYA KOGNITIF
DALAM PEMBELAJARAN
GAYA BELAJAR
DAN PRINSIP BELAJAR
GAYA BELAJAR merupakan suatu kombiasi
dari bagaimana ia menyerap, kemudian
mengatur serta mengolah informasi. Gaya
belajar bukan hanya berupa aspek ketika
menghadapi informasi, melihat, mendengar,
menulis dan berkata tetapi juga aspek
pemrosesan informasi sekuensial, analitik,
global, atau otak kiri otak kanan, aspek lain
adalah ketika merespon sesuatu atas
lingkungan belajar.
BERIKUT ADALAH MACAM-MACAM
GAYA BELAJAR :

• Gaya Belajar Visual


Gaya belajar visual merupakan gaya belajar
dengan cara melihat. Karakteristik gaya
belajar visual berhubungan dengan visualitas.
Pertama, adalah kebuthan melihat sesuatu
baik informasi maupun pelajaran secara
visual, lalu memperhatikan segala sesuatu dan
menjaga penampilan, dan yang terakhir
adalah akan membuat kita lebih mudah
mengingat jika dibantu gambar, serta lebih
suka membaca dari pada dibacakan.
• Ciri-ciri orang yang memiliki gaya
belajar visual adalah kebutuhan yang
tinggi untuk melihat dan menangkap
informasi secara visual sebelum ia
memahaminya.
• Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar auditorial merupakan gaya belajar dengan
mendengarkan. Kita harus mendengar, baru kemudian
kita bisa mengingat dan memahami informasi itu.

Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk


belajar bila kita termasuk orang yang memiliki
kesulitan-kesulitan belajar :

Pertama, menggunakan tape perekam sebagai alat


bantu.
Kedua, dengan wawancara atau terlibat didalam
kelompok diskusi.
Ketiga, mencoba membaca informasi, kemudian diringkas
dalam bentuk lisan dan direkam untuk kemudian
didengarkan dan dipahami. Keempat, melakukan review
secara verbal dengan teman atau pengajar.
• Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar ini mengharuskan individu
yang bersangkutan menyentuh sesuatu
yang memberi informasi agar ia bisa
mengingtnya. Ada beberapa
karakteristik model belajar seperti ini
yang tidak semua orang bisa
melakukannya.
• Pertama, menempatkan tangan sebagai
alat penerima informasi utama agar bisa
terus mengingatnya.
• Kedua, dicontohkan sebagai orang yang
tidak tahan duduk manis berlama-lama
mendengarkan penyampaian
pembelajaran.
Prinsip Belajar Diantara
Lain Sebagai Berikut:
• Mempelajari apa yang siap untuk
dipelajari.
• Mempelajari yang terbaik dari apa yang
pernah kita lakukan.
• Belajar dari kesalahan yang telah
diperbuat.
• Belajar lebih mudah terhadap sesuatu
yang kita kenal.
• Menyukai adanya perbedaan sense dalam
belajar.
• Kita tidak dapat mempelajari sesuatu
yang tidak dimengerti.
• Belajar melalui latihan.
• Belajar lebih baik ketika kita
mengetahui kemajuan kita.
• Kita menanggapi dengan lebih baik
ketika apa yang kita pelajari disajikan
secara unik terhadap setiap orang
Modalitas Belajar dan Ciri-Cirinya
• Modalitas adalah cara termudah untuk
mendapatkan informasi.
Informasi dapat diserap dengan 3 cara:
• Visual, dengan melihat.
• Auditorial, mendengar.
• Kinestetik, bergerak, bekerja, ataupun
menyentuh.
Ciri-ciri Masing Masing Modalitas

Modalitas Visual:
• Rapih dan teratur
• Berbicara dengan cepat
• Pengatur jangka panjang yang baik
• Teliti
• Mementingkan penampilan
• Pengeja yang baik
• Pembaca cepat dan tekun
• Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi
verbal
• Tidak terganggu oleh keributan
• Lebih suka membaca daripada dibacakan
• Mencoret-coret tanpa arti selama
berbicara ditelpon maupun rapat
• Lupa menyampaikan pesan kepada orang lain
• Sering menjawab pertanyaan dengan
singkat
• Lebih suka melakukan demostrasi daripada
berpidato
• Lebih suka seni lukis daripada seni musik
Modalitas Auditorial:
• Berbicara kepada diri sendiri
• Mudah terganggu oleh keributan
• Mengucapkan tulisan dibuku ketika
membaca
• Senang membaca dengan keras
• Dapat mengulangi dan menirukan nada,
birama dan warna suara
• Kesulitan menulis tetapi hebat dalam
bercerita
• Berbicara dengan irama berpola
• Pembicara yang fasih
• Lebih suka seni musik daripada seni lukis
• Suka berbicara, berdiskusi dan
menjelaskan dengan panjang lebar
• Mempunyai masalah dengan pekerjaan
yang melibatkan visualisasi
• Lebih pandai mengeja daripada menulis
• Lebih suka gurauan lisan daripada
membaca komik
Modalitas Kinestik :
• Berbicara dengan perlahan
• Menanggapi penampilan fisik
• Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian
mereka
• Berdiri dekat dengan orang yang sedang
berbicara dengannya
• Banyak bergerak
• Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
• Menggunakan jari ketika membaca
• Banyak menggunakan isyarat tubuh
• Tidak dapat duduk diam terlalu lama
• Belajar melalui praktik
Gaya Belajar Kognitif
• Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, cara seseorang dalam bertingkah laku,
menilai, dan berpikir akan berbeda pula. Labunan (2004)
menyatakan: setiap individu memiliki cara-cara tersendiri
yang dilakukan dalam menyusun dalam pikirannya, apa yang
dilakukan, dilihat, diingat dan apa yang dipikirkan.
• Individu akan memiliki cara-cara yang berbeda atas
pendekatan yang dilakukannya terhadap situasi belajar, dalam
cara mereka menerima, mengorganisasikan, serta
menghubungkan pengalaman-pengalamam mereka dalam cara
mereka merespon terhadap metode pengajaran tertentu.
• Perbedaan-perbedaan yang menetap pada setiap individu
dalam cara mengolah informasi dan menyusunnya dari
pengalaman-pengalamannya lebih dikenal dengan gaya kognitif.
• Jadi dapat dikatakan gaya kognitif adalah cara
setiap individu dalam menerima, mengorganisasikan,
merespon, mengolah informasi dan menyusunnya
berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dialaminya
berdasarkan kajian psikologis menurut Nurdin (2005),
ada perbedaan cara orang memproses dan
mengorganisasikan kegiatannya, dengan demikian
perbedaan tersebut akan mempengaruhi kuantitas
serta kualitas dari kegiatan yang dilakukan, termasuk
kegiatan yang dilakukan siswa di sekolah perbedaan
inilah yang disebut dengan gaya kognitif (cognitif
style).
Implikasi Teori Kognitif
Dalam Pendidikan
1. Memusatkan Perhatian
Banyak faktor yang mempengaruhi perhatian siswa.
Dalam permulaan pelajaran, guru dapat membuat
kontak mata atau berbuat sesuatu yang mengejutkan
siswa dengan maksud untuk menarik perhatian siswa.
Siswa akan belajar lebih banyak karena guru dalam
menyampaikan mata pelajaran sangat menarik dan
mengasyikkan.
2. Mengidentifikasi Apa yang Penting, Sulit,
dan Tidak Biasa
Siwa sering memperhatikan dan belajar keras,
tetapi mereka memusatkan pada metode yang salah.
Mereka mungkin menghabiskan waktu belajar
mereka dengan hal-hal jyang tidak penting dan
kehilangan pokok-pokok yang penting. Mereka
mungkin berkonsentrasi pada materi yang telah
mereka ketahui dan menghindari mengerjakan
tugas-tugas yang sulit atau kurang dikenal.
Beberapa siswa ada yang lebih baik dari yang lain
dalam mempertimbangkan pelajaran mana yang
penting setelah mereka betul-betul mengerti ide
yang disampaikan guru.
3. Belajar Dapat Dipertinggi Jika Guru
Membantu Siswa Merasa Betapa
Pentingnya Informasi Baru

Dalam penyampaian pelajaran lisan, guru


dapat memperjelas persamaan dan
perbedaan ide-ide yang disampaikan dan
memberikan contoh yang berbeda dari
konsep-konsep yang diajarkan. Jika suatu
ide baru membuat siswa bingung, guru
harus memberikan contoh dengan
perbedaan yang ada. Bagian pelajaran yang
sulit harus diberikan ekstra perhatian.
4. Membantu Siswa Mengingat Kembali
Informasi Yang Telah Dipelajari
Sebelumnya

Strategi untuk membantu siswa


mengingat kembali pelajaran yang sudah
diberikan dapat berupa meninjau
kembali secara singkat pelajaran yang
sudah diberikan, atau mendiskusikan
kata-kata kunci dalam pelajaran
kosakata.
5. Membantu Siswa Memahami Dan
Menggabungkan Informasi

Mungkin satu-satunya metode terbaik


untuk membantu siswa memahami pelajaran
dan mengombinasikan informasi yang telah
ada denga informasi baru adalah membuat
pelajaran sedapat mungkin bermakna
(meaningfuul). Pelajaran yang berarti itu
sendiri artinya bukan suatu perubahan, dan
pelajaran itu selalu berhungan dengan
informasi atau konsep siswa yang telah ada.

Anda mungkin juga menyukai