Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

DISUSUN OLEH :
1. RAHMA WIBAWATI
2. LULUK NUR ASYFIQOH
3. AGHNA MAULA ROBIATINNISA
4. NURMA HUDANATSTSANI
5. ESSA KHARISTA HATI
6. SITI QO’IDATUN ZAKIYAH
7. TITANIA WAHYUNINGRUM
8. SOFIA FIDA YASINTA
1. Budaya yang dipertahankan
 Puasa

2. Negosiasi Budaya
 jika klien yang sedang hamil mempunyai pantangan untuk makan makanan
yang berbau amis seperti ikan, maka klien tersebut dapat mengganti ikan
dengan sumber protein nabati yang lain.
 Penggunaan guritan pada bayi dilakukan untuk mencegah bayi kembung dan
terhindar dari penyakit perut. Padahal organ dalam pada tubuh bayi harus
berkembang dan jika dipakaikan guritan maka akan kekurangan ruang,
sehingga pertumbuhan akan terhambat. Jika ingintetap menggunakan guritan
maka penggunaanya jangan diikat terlalu kencang.
 Bayi hingga balita diperkenankan menggunakan gelang yang terbuat dari
rempah-rempah (dinobengkle) untuk menolak bala

3. Destruksi Budaya
 Anak laki-laki sehabis khitanan tidak boleh memakan telur karena lukanya
tidak cepat kering. Namun secara ilmu kesehatan itu tidak benar justru telur itu
banyak mengandung protein yang bagus untuk mempercepat pengeringan
luka.
 Seorang ibu yang akan melahirkan harus menyebarkan potongan tembakau
supaya tidak sakit saat melahirkan.
 Saat istri sedang hamil sang suami tidak boleh membunuh binatang. Karena
dipercaya apabila anaknya lahir akan seperti binatang yang dibunuh ayahnya.
 Usia kehamilan 28 minggu, inu hamil dianjurkan melakukan mandi mandi /
silaman dengan mengunakan air bunga dan mayang kelapa yang ditepuk
tepukan keseluruh badan ibu yang hamil dengan alasan agar bayi yang
dilahirkan selamat dan terhindar dari ganggiuan roh gaib, dan selama masa
kehamilan ibu hamil maupun keluarganya tidak tidak diperbolehkan makan
ikan yang disembelih dan tidak boelh melihat hal-hal yang aneh atau
mengejek orang lain karena diyakinkan dapat memberikan dampak yang
kurang baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Dan mereka
berkeyakinan bayi yang akan dilahirkan akan menjadi cacat.
 Bagi ibu yang hamil dan bapak bayi tida diperbolehkan mandi dengan
mengunakan sarung / kain panjang yang dililitkan ke lehernya dengan alasan
dapat membuat lilitan tali pusat pada bayi, seningga mempersulit kelahiran.

4. Kompensasi yang harus dimiliki perawat Transkultural

Anda mungkin juga menyukai