Proses elektrokimia adalah reaksi oksidasi-reduksi di mana:
•• Energi yang dilepas oleh reaksi spontan diubah menjadi listrik atau Energi listrik digunakan agar reaksi nonspontan dapat terjadi Redoks = Reduksi – Oksidasi Reaksi Redoks – Reaksi di mana satu spesi menerima elektron dan spesi lainnya kehilangan elektron. Kedua proses tersebut harus terjadi. Ingat reaksi asam-basa Bronsted di mana terjadi transfer proton. Ada yang menerima proton, dan ada yang memberi proton. 0 0 2+2- 2Mg (s) + O2 (g) 2MgO (s) 2Mg 2Mg2+ + 4e- Setengah-reaksi oksidasi (melepas e-) setengah-reaksi reduksi (menerima e-) Reduksi Melibatkan Penerimaan elektron. O2 + 4e- 2O2- (bilangan oksidasi ⇓) Oksidasi Melibatkan Pelepasan elektron. (bilangan oksidasi ⇑) Agen pengoksidasi - reaktan reduksi Agen pereduksi - reaktan oksidasi O0 Mg 0 -2 O2- +2 Mg2+ 2. SEL GALVANI Sel Galvani atau disebut juga dengan sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan. reaksi redoks spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik ini ditemukan oleh Luigi Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta.
3. POTENSIAL REDUKSI STANDAR
Potensial reduksi standar adalah potensial reduksi yang diukur pada keadaan standar, yaitu konsentrasi larutan 1M (sistem larutan) atau tekanan 1atm (sel yang melibatkan gas) dan suhu 25oC . Nilai potensial elektrode standar ini ditetapkan sama dengan nol volt atau EoH+ → H2 = 0,00 V.
4. KESPONTANAN REAKSI REDOKS
Kespontanan reaksi redoks dapat diprediksi dari nilai potensial reaksi redoks tersebut. Nilai potensial reaksi redoks sama dengan nilai potensial sel, yaitu selisih antara potensial reduksi katode (reaksi reduksi) dengan potensial reduksi anode (reaksi oksidasi). 5. BATERAI Sel bahan bakar adalah sel elektrokimia yang memerlukan pasokan reaktan yang kontinu agar tetap berfungsi
6. KOROSI 7. ELEKTROLISIS Elektrolisis merupakan proses dimana energy listrik digunakan agar reaksi kimia nonspontan dapat terjadi.