Di antara perkara besar yang bermanfaat bagi seorang hamba dalam kehidupan ini
adalah merenungkan ayat, tanda kebesaran Allah. Merenungkan betapa
mengagumkannya ciptaan-ciptaan Allah ini. Karena hal ini dapat menambah dan
menguatkan keimanan. Mengokohkan keyakinan. Dan memper-erat hubungan seorang
hamba dengan Allah Rabbul alamin. Allah ﷻberfirman,
ِ ات أِل ُويِل اأْل َلْبٍ ف اللَّي ِل والنَّه ا ِر آَل ي ِ ض واختِاَل ِ َّ إِ َّن يِف خْل ِق
اب َ َ َ َ ْ ْ َ ِ الس َم َاوات َواأْل َْر َ
ودا َو َعلَى ُجنُ وهِبِ ْم َو َيَت َف َّك ُرو َن يِف َخ ْل ِق ِ ِ َّ) ال190(
ً ُين يَ ْذ ُك ُرو َن اللَّهَ قيَ ًام ا َو ُقع
َ ذ
ِ َاطاًل سبحان ِ السماو
اب النَّا ِر
َ ك فَقنَا َع َذ َ َ ْ ُ ِ َت َه َذا ب َ ض َربَّنَا َما َخلَ ْق ِ ات َواأْل َْر َ َ َّ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka.” (QS:Ali Imran | Ayat: 190-191).
Di antara tanda kebesaran Allah ﷻadalah perubahan keadaan, waktu, dan musim.
Ada siang, ada malam. Kadang panas, kadang pula hujan. Ada musim semi, ada pula
musim gugur. Allah memiliki hikmah yang begitu besar dalam pengaturan dan
pergantian ini. Renungkanlah wahai hamba Allah, renungkanlah nikmat-Nya untuk para
hamba-Nya. Dan kita saat ini sedang berada di musim hujan. Setelah sebelumnya kita
mengalami kemarau yang panjang.
Jika Anda perhatikan, bagaimana musim hujan terjadi hingga sekarang. Awalnya, Allah
ﷻtidak menurunkan hujan yang banyak, yang intens, semua itu bertujuan agar
hamba-Nya beradaptasi. Dari suasana panas ke suasana hujan. Dari biasa beraktivitas
di musim panas, kemudian bersiap diri dan berangsur terbiasa dengan beraktivitas kala
hujan. Sekiranya pergantian musim ini terjadi secara drastis dan ekstrim, maka akan
menimbulkan mudharat untuk fisik kita. Anak-anak yang kondisi fisiknya tidak sekuat
orang dewasa, mungkin akan paling menderita. Oleh karena itu, alangkah besar nikmat
Allah ﷻdalam pengaturan-Nya ini.
Ibadallah,
Di musim hujan, Allah juga memiliki ayat-ayat lainnya. Yang juga menunjukkan
kebesaran dan kekuasaan-Nya. Ada petir dan halilintar. Ada kilat dan ada pula hujan.
Serta cuaca yang dingin dan basah. Allah ﷻberfirman,
“Dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia
kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang
Maha keras siksa-Nya.” (QS:Ar-Ra’d | Ayat: 13).
“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara
(bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah
olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran)
es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka
ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan
dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir
menghilangkan penglihatan. Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang
mempunyai penglihatan.” (QS:An-Nuur | Ayat: 43-44)
Cara Allah ﷻmenurunkan air hujan dari langit pun luar biasa. Ia jadikan dalam
bentuk tetesan-tetesan yang banyak yang rata. Bukan seperti air mancur yang keras
hantamannya dan sempit cakupannya. Dengan hujan seperti yang kita saksikan ini,
basah di bumi menyebar.
Cuaca yang sangat dingin, merupakan sebagian kecil dingin (embun) dari Neraka
Jahannam. Sebagaimana pula panas yang sangat adalah uap dari Jahannam.
Dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu meriwayatkan sabda Rasulullah ﷺ,
“Neraka berkata, ‘Ya Rabbi, kami memakan satu sama lainnya, (maka izinkanlah kami
untuk bernapas!)’ Maka Allah mengizinkan untuk bernapas dua kali, napas ketika
musim dingin dan napas ketika musim panas. Hawa yang amat panas, itu adalah dari
panasnya neraka. Hawa yang amat dingin, itu adalah dari dinginnya (dingin bekunya)
neraka.”
Cuaca yang ekstrim tersebut mengingatkan kita akan neraka. Cuaca panas yang
menyengat dan dingin yang membuat menggigil adalah nafas Jahannam. Jika demikian
bagaimana pula panasnya Neraka Jahannam sendiri? Semoga Allah melindungi kita
dari neraka.
Ibadallah,
Sungguh jiwa-jiwa kita ini menaruh perhatian besar terhadap segala pernak-pernik
dunia. Perhatian yang berlangsung selama tahunan bahkan berganti zaman. Perhatian
kita terhadap naik dan turunnya harga. Perhatian dengan musim hujan dan panas,
sebelum musim hujan dan panas itu tiba. Perhatian yang membuat orang-orang merasa
khawatir dan cemas tentang dunia yang dia jalani. Lalu apa yang kita sisakan untuk
memperhatikan akhirat dan keadaannya?
Di musim hujan juga sering terjadi bencana. Banyak terjadi banjir, tanah longsor, dll.
sehingga bermunculan saudara-saudara kita yang butuh pertolongan dan bantuan. Ini
juga merupakan hikmah lainnya dari musim hujan. Allah ﷻuji solidaritas kita. Allah
uji ukhuwah Islamiyah kita. Allah uji kita untuk berderma, menjaga diri dari panasnya
neraka. Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺbersabda,
“Jagalah diri kalian dari neraka walaupun hanya dengan sebutir kurma.”
Ibadallah,
Musim hujan atau musim dingin adalah ghanimah (harta rebutan) bagi orang-orang
yang taat. Pada saat ini biasanya waktu siang lebih pendek, maka manfaatkan untuk
berpuasa. Dan malam harinya panjang, isilah dengan menegakkan shalat. Umar bin al-
Khattab radhiallahu ‘anhumengatakan, “Musim dingin adalah ghanimah (harta
rampasan) bagi ahli ibadah.”
Inilah raeksi sebagai orang yg beriman saat mereka berjumpa dengan musim dingin.
Mereka senang dan semangat. Mereka memberi perhatian dan gembira. Mereka
bersungguh-sungguh mendekatkan diri kepada Allah. Adapun keadaan banyak orang
saat ini, banyak menyia-nyiakan kewajiban, menerabas hal-hal yang diharamkan, dan
melewati batas-batas yang telah Allah ﷻtetapkan. Waktu yang baik ini diisi dengan
begadang yang panjang di malam hari. Diisi dengan sesuatu yang Allah benci dan
murkai. Dan diisi dengan aktivitas yang membuat hati gelap jauh dari cahaya keimanan.
Seuatu yang harus kita ingat di zaman ini adalah bahwasanya seorang muslim harus
memiliki hubungan yang kuat dengan Rabbnya, Allah ﷻ. Jika seseorang takut
dengan musuh dan bahaya menimpa dirinya, maka mendekatlah kepada Allah. kembali
kepada-Nya. Dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Seorang muslim, semua keadaan dan kesempatannya hanya dia hadapapkan untuk
Allah ﷻ. Mereka senantiasa berpegang teguh kepada agama-Nya.