Anda di halaman 1dari 4

BERTOBAT, MENGUNDANG RAHMAT ALLAH

Laa Ilaha Illallah, Nastaghfiruka Wanatubu Ilayka Fa-arsil al-Samaa’a ‘Alaina


Midraaran..

Hujan menjadi karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala yang besar atas umat manusia,
segala yang hidup diciptakan dari tetesan air, bahkan kebersihan fisik juga diperoleh
dengan turunnya air hujan. Allah berfirman:

ّ ٍ ‫َو َج َعلْنَا ِم َن الْ َما ِء لُك َّ يَش ْ ٍء يَح‬


“Kami telah menjadikan dari air, segala sesuatu yang hidup.” (QS. Al-Anbiya’: 30).

Allah juga berfirman:

َّ ‫َوه َُو اذَّل ِ ي َأ ْر َس َل ّ ِالراَي َح بُرْش ً ا بَنْي َ يَدَ ْي َرمْح َ ِت ِه َوَأ ْن َزلْنَا ِم َن‬
‫الس َما ِء َم ًاء َطه ًُورا‬
“Dialah Allah yang mengirimkan angin sebelum rahmat-Nya, dan Kami menurunkan
dari langit, air yang membersihkan”.  (QS. Al-Furqan: 48).

Air hujan juga menjadi bukti ketergantungan umat manusia kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Mereka senantiasa butuh kepada-Nya. Fakir kepada kasih sayang dan
segala pemberian-Nya. Manusia setinggi apapun, tidak akan pernah bisa hidup
tanpa karunia dari Allah. Keangkuhan dan sifat takabur umat manusia bahkan hanya
akan mengundang murka Allah kepada mereka, sehingga berbagai bentuk cobaan
diturunkan oleh Allah atas mereka.

Cobaan-cobaan ini ditimpakan atas umat manusia, agar mereka sadar akan
kesalahan dan sifat kesombongan yang telah dilakukan.

Kekufuran dan kemaksiatan yang telah diperbuat.

Kemusyrikan, berupa percaya kepada jimat atau benda keramat, perdukunan dan
ramalan-ramalan nasib, astrologi dan ilmu perbintangan.

Kekufuran, berupa penistaan terhadap agama Islam, dan mengubah-ubah hukum


Allah.

Atau sifat kemunafikan, yaitu kesetiaan kepada kaum kafir sehingga melecehkan
kaum muslimin.

Atau kesesatan, seperti pemikiran liberal dengan menyamakan semua agama, dan
tidak mengafirkan kaum kuffar.

Atau menuduh para sahabat Nabi sebagai kaum kafir, dan murtad.
Atau kaum kolot dan tidak paham agama.

Demikian halnya dengan perbuatan maksiat, seperti praktik ilmu sihir, transaksi riba,
perzinahan, korupsi, ingkar janji, dan lain sebagainya. Semua ini, dapat menjadi
sebab sehingga Allah menurunkan cobaan-Nya, agar menjadi peringatan bagi umat
manusia. Allah berfirman:

‫ ِم ْن ُم ِصي َب ٍة فَ ِب َما َك َسبَ ْت َأيْ ِديمُك ْ َوي َ ْع ُفو َع ْن َك ِث ٍري‬Bْ ‫َو َما َأ َصابَمُك‬
“Segala musibah yang menimpa kalian, disebabkan oleh hasil tangan kalian sendiri,
dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahan kalian”. (QS. Asy-
Syura: 30).

Laa Ilaha Illallah, Nastaghfiruka Wanatubu Ilayka Fa’arsil al-Samaa’a ‘Alaina


Midraaran..

Kaum muslimin dan muslimat yang disayangi oleh Allah.

Keluhan telah banyak terdengar, tentang kondisi musim kemarau yang panjang, dan
musim hujan yang belum juga datang, sehingga mengakibatkan kepada kekeringan
dan kerusakan yang merata di segenap wilayah bangsa. Bencana kabut asap,
kebakaran hutan, gagal panen, air tanah yang telah habis, air gunung, dan sungai
yang semakin berkurang, sehingga mengurangi pasokan energi listrik, telah menjadi
kondisi yang dirasakan oleh mayoritas rakyat di segenap negeri kita ini.

Kondisi ini semoga dapat menyadarkan segenap anak bangsa, rakyat biasa atau
pemerintah, kaum pinggiran atau kalangan pejabat, umat yang terlupa atau kaum
pesohor, bahwa bumi ini adalah milik Allah, tiada kuasa bagi manusia untuk
menghindar dari nikmat yang diangkat oleh-Nya. Maka upaya tobat adalah satu-
satunya jalan untuk mengembalikan nikmat tersebut. Bertobat dengan segenap
kesadaran dan keikhlasan, kembali kepada aturan dan syariat Allah, meninggalkan
perilaku yang dimurkai oleh Allah. Bertobat kepada Allah, menjadi penghapus atas
segala kesalahan, dan juga pembuka pintu rahmat Allah. Allah berfirman:

‫الس َم َاء عَلَ ْيمُك ْ ِمدْ َر ًارا َويَ ِز ْدمُك ْ قُ َّو ًة ىَل قُ َّو ِتمُك ْ َواَل تَ َت َول َّ ْوا ُم ْج ِر ِم َني‬
َّ ‫َواَي قَ ْو ِم ْاس َت ْغ ِف ُروا َربَّمُك ْ مُث َّ تُوبُوا لَ ْي ِه يُ ْر ِس ِل‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
“Wahai kaumku mohon ampunlah kepada Tuhanmu, lalu bertobatlah kepada-Nya,
niscaya Dia akan menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan menambahkan
kekuatan kepada kekuatanmu, maka janganlah kamu berpaling dengan perbuatan
dosa”. (QS. Hud: 52).

Istighfar dan bertobat, sikap kaum mukmin terhadap kondisi yang tidak
menyenangkan bagi dirinya atau bagi orang lain.

 
Laa Ilaha Illallah, Nastaghfiruka Wanatubu Ilayka Fa’arsil al-Samaa’a ‘Alaina
Midraaran..

Kaum muslimin dan muslimat yang diberkati Allah.

Pada hari ini, kita berkumpul bersatu, membawa perasaan dan beban yang sama,
dalam ketundukan dan kekhusyukan hanya kepada Allah. Bersama menunaikan
shalat, patuh dan merendahkan diri di hadapan Allah Rabbul Izzah,
membumbungkan harapan setinggi-tingginya kepada Allah Rabbul Alamin, agar
berkenan menurunkan hujan yang deras atas segenap wilayah negeri.

Pakaian bersahaja yang dipakai, shalat yang telah ditunaikan, kedua belah tangan
yang terangkat, lantunan zikir mengandung pujian yang dilafazhkan, doa terbaik
yang dipanjatkan, kesemua ini semoga dapat membuka pintu langit, untuk sampai
kepada Allah pemilik segala sesuatu, Sang Raja Diraja, Maha Mendengar, Maha
Melihat, dan Maha Mengetahui. Segala upaya ini, hendaknya dibarengi dengan
kekuatan hati dan prasangka baik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kekuatan
hati menjadikan lafazh doa lebih tegas berisi permintaan, sedangkan prasangka baik
menjadi syarat agar doa dikabulkan oleh Allah. Tiada yang menghalangi seorang
manusia untuk berprasangka baik kepada Tuhannya, kecuali jiwa yang kotor.
Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki segala-galanya? Ia Mahakuasa atas
makhluk ciptaan-Nya. Ia juga Zat Yang Mahabaik dan Maha Pemurah, maka tiada
alasan untuk berprasangka buruk kepada-Nya.

Laa Ilaha Illallah, Nastaghfiruka Wanatubu Ilayka Fa’arsil al-Samaa’a ‘Alaina


Midraaran..

Hadirin dan hadirat yang disayangi Allah

Mari memanjatkan doa kepada Allah,

َ ‫هَل‬ ‫ َاللَّه َُّم َأن َْت َاهَّلل ُ اَل‬، ُ‫ اَل هَل َ اَّل َاهَّلل ُ ي َ ْف َع ُل َما يُ ِريد‬،‫ َماكِل ِ ي َ ْو ِم َا ِّدل ِين‬،‫ َا َّلرمْح َ ِن َا َّلر ِح ِمي‬،‫َالْ َح ْمدُ هَّلِل ِ َر ِ ّب َالْ َعالَ ِم َني‬
‫ِإ‬ ‫جتعلنا ِإمن القانطني َو ْاج َع ْل َما َأ ْن َزلْ َت ُق َّو ًة َوبَاَل‬ ‫ِإ‬
‫غًا‬ ‫ وال‬،‫ َأ ْن ِز ْل عَلَ ْينَا الْ َغ ْي َث‬،‫ َأن َْت َالْ َغيِن ُّ َوحَن ْ ُن َالْ ُف َق َرا ُء‬،‫اَّل َأن َْت‬
‫ِإ‬
ٍ‫ىَل ِحني‬
‫ِإ‬
‫اللَّه َُّم ْاس ِقنَا غَ ْيثًا ُم ِغيثًا َم ِراًّي َم ِري ًعا غَدَ قًا َط َبقًا عَ ِاج ًال غَرْي َ َرائِ ٍث اَن ِف ًعا غَرْي َ ضَ ٍّار‬
‫اللَّه َُّم ْاس ِق ِع َبادَكَ َوهَب َائِ َم َك َوانْرُش ْ َرمْح َ َت َك َوَأىْح ِ بَدَل َ كَ الْ َم ّي َِت‬
‫اللهم أغثنا اللهم أغثنا اللهم أغثنا‬
‫اللهم إان عبيدك بنو عبيدك بين إمائك نواصينا بيدك ماض فينا حمكك عدل فينا قضاؤك نسأكل اللهم أن‬
‫تزنل علينا الغيث لتحيي به بالدان امليتة وأن تسقينا مما خلقت أنعام ًا وأانيس كثري ًا‬
‫اللهم أنت ربنا ال إهل إال أنت خلقتنا وحنن عبادك وحنن عىل عهدك ووعدك ما استطعنا نعوذ بك من رش‬
‫ما صنعنا نبوؤ كل بنعمتك علينا ونبوؤ كل بذنوبنا فارمحنا وأنزل علينا الغيث واغفر لنا فإنه ال يغفر اذلنوب‬
‫إال أنت‬
Ya Allah Yang Maha Melihat, Engkau telah melihat kondisi kami pada saat ini,
musim kemarau yang panjang telah mengakibatkan kekeringan di negeri kami.
Engkau Maha Mengetahui perasaan kami sekarang ini yang butuh kepada
ampunan-Mu, bergantung kepada belas kasih-Mu, turunkanlah curahan rahmat-Mu
atas kami, siramlah negeri kami dengan hujan-Mu yang deras, basahilah tanah kami
agar kembali subur, dan menumbuhkan tanam-tanaman.

Ya Allah, Penguasa Langit dan Bumi, tiada kuasa bagi kami untuk menolak
ketetapan-Mu, tiada kemampuan bagi kami untuk mengangkat cobaan dari-Mu, kami
memohon dengan segenap jiwa, kasihilah kami, sayangilah kami, jauhkan kami dari
musibah dan azab-Mu, janganlah Engkau menghukum kami atas kesalahan-
kesalahan kami, ampuni kami, saudara saudari kami, serta segenap orang yang
bersalah kepada-Mu dan hendak bertobat kembali ke jalan-Mu. Bimbinglah mereka
yang dikuasai oleh nafsu jahat, berilah petunjuk kepada mereka yang diliputi oleh
keserakahan.

Ya Allah, Tuhan segala makhluk, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu, Engkau
Mahakuasa untuk mengubah kekeringan menjadi kesuburan, kelaparan menjadi
kekenyangan, kemiskinan menjadi kesejahteraan. Ya Allah, ubahlah kondisi kami
pada saat ini menjadi lebih baik bagi kami sekarang dan masa nanti. Gantilah
nestapa kami menjadi bahagia atas karunia dan rahmat-Mu. Berikanlah kami
pakaian untuk menutup aib dan kesalahan kami. Tunjukilah kami kepada jalan yang
lebih terang, agar kami dapat meninggalkan sikap angkuh dan ketakaburan.

Ya Allah, perbaikilah keadaan kami di negeri ini. Kuasakan atas kami pemimpin
yang Engkau sayangi dan menyayangi kami, pemimpin yang menjadikan agama-Mu
sebagai pondasi, dan menjadikan hukum-hukum-Mu sebagai pedoman. Ya Allah,
jauhkanlah kami dari pemimpin yang zhalim, dan tidak mengasihi kami. Engkau
Maha Mendengar segala doa dan permintaan kami ini.

‫سبحانك اللهم وحبمدك أشهد أن ال إهل إال أنت نستغفرك ونتوب إليك‬
‫وصىل هللا وسمل عىل سيدان ونبينا محمد وعىل آهل وحصبه أمجعني‬
‫وآخر دعواان أن امحلد هلل رب العاملني‬

Anda mungkin juga menyukai