Anda di halaman 1dari 6

‫‪KHUTBAH PERTAMA – ALLAH AKAN MENAHAN BENCANA JIKA KITA‬‬

‫‪BANYAK BERTAUBAT‬‬

‫إَّن الـَحْم َد ِهّلِل َنـْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه‪َ ،‬و َنُعوُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُروِر‬
‫َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‪َ ،‬م ْن َيْهِدِه ُهللا َفاَل ُمِض َّل َلُه‪َ ،‬و َم ْن ُيْض ِلْل‬
‫َفاَل َهاِدَي َلُه‪َ ،‬أْش َهُد َأن َّال ِإَلَه ِإَّال هللا َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َهُد َأَّن‬
‫ُم ـَحَّم دًا َع ْبُد ُه َو َر ُسوُله‬
‫قال هللا تعالى فى كتابه الكريم‪َ ،‬يا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه‬
‫َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن‬
‫وقال تعالى‪َ ،‬يا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َو ُقوُلوا َقْو اًل َسِد يًد ا‬
‫ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنوَبُك ْم َو َم ْن ُيِط ِع َهَّللا َو َر ُسوَلُه َفَقْد َفاَز‬
‫َفْو ًز ا َع ِظ يًم ا‬
‫َأَّم ا َبْعُد ‪ ،‬فِإَّن َأَص َدَق اْلَحِد يِث ِكَتاُب ِهَّللا‪َ ،‬و َأْح َس َن اْلَهْد ِي َهْد ُي ُمَحَّم ٍد‬
‫َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ‪َ ،‬و َش َّر اُألُم وِر ُم ْح َد َثاُتَها‪َ ،‬و ُك َّل ُم ْح َد َثٍة ِبْد َع ٌة‪،‬‬
‫َو ُك َّل ِبْد َع ٍة َض الَلٌة ‪َ ،‬و ُك َّل َض الَلٍة ِفي الَّناِر‬
‫‪Ummatal Islam,‬‬

‫‪Kita melihat berbagai macam bencana dan musibah menimpa negeri kita. Kita melihat‬‬
‫‪adanya banjir bandang, tsunami yang menimpa, demikian pula gunung merapi yang meletus,‬‬
‫‪gempa yang mengguncang. Itu semua -Ya Akhal Islam- tiada lain adalah akibat perbuatan-‬‬
‫‪perbuatan manusia. Allah Ta’ala berfirman:‬‬

‫َو َم ا َأَص اَبُك م ِّم ن ُّمِص يَبٍة َفِبَم ا َك َسَبْت َأْيِد يُك ْم َو َيْع ُفو َع ن َك ِثيٍر‬
‫‪“Tidak ada satupun musibah yang menimpa kalian kecuali karena akibat tangan-tangan‬‬
‫‪kalian (akibat dosa-dosa kalian kata para ulama), namun Allah masih memaafkan banyak lagi‬‬
‫)‪yang lainnya.” (QS. Asy-Syura[42]: 30‬‬
Allah juga berfirman:

…‫َظَهَر اْلَفَس اُد ِفي اْلَبِّر َو اْلَبْح ِر ِبَم ا َك َسَبْت َأْيِد ي الَّناِس‬
“Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan oleh perbuatan-perbuatan
manusia.” (QS. Ar-Rum[30]: 41)

Kata Ibnu Abbas artinya dengan maksiat-maksiat mereka.

Ummatal Islam,

Apalagi kita hidup di negeri -yang kata mereka- kita ini dalam Ring of Fire (di cincin api)
yang sangat besar kemungkinan katanya terjadi gempa dan yang lainnya. Ketahuilah
saudaraku, tidak mungkin terjadi gempa kecuali dengan perintah Allah, tidak mungkin
terjadi tsunami kecuali dengan izin Allah, tidak mungkin terjadi meletusnya gunung berapi
kecuali dengan perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka semua adalah hamba-
hamba Allah yang tunduk kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Sesungguhnya semua itu terjadi dengan
perintah Allah akibat dosa-dosa manusia, bukan hanya sebatas karena cuaca, bukan hanya
sebatas karena ini dan itu daripada fenomena alam.

Sungguh mereka-mereka yang kurang beriman kepada Allah selalu menisbatkan itu kepada
fenomena alam. Sementara kita kaum muslimin meyakini bahwasanya itu adalah akibat
dosa-dosa manusia. Karena itu yang Allah firmankan dalam Al-Qur’anul Karim. Sebab
kalaulah suatu negeri itu penduduknya beriman dan bertakwa, pasti Allah akan bukakan
kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Karena itulah janji Allah. Allah Ta’ala
berfirman:

‫َو َلْو َأَّن َأْهَل اْلُقَر ٰى آَم ُنوا َو اَّتَقْو ا َلَفَتْح َنا َع َلْيِهم َبَر َك اٍت ِّم َن الَّس َم اِء‬
‫َو اَأْلْر ِض َو َٰل ِكن َك َّذ ُبوا َفَأَخ ْذ َناُهم ِبَم ا َك اُنوا َيْك ِس ُبوَن‬
“Kalaulah penduduk negeri itu beriman dan bertakwa kepada Allah, Kami pasti bukakan
keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka
Kami siksa mereka disebabkan perbuatan-perbuatan mereka.” (QS. Al-A’raf[7]: 96)

Lihatlah bagaimana kaum-kaum yang lebih kuat, bahkan negerinya lebih hebat daripada
negeri-negeri kita. Kaum ‘Ad yang badannya luar biasa, diberikan kenikmatan pun banyak
sekali. Akibat kemaksiatan mereka, Allah hancurkan.

Lihatlah Firaun, mereka Subhanallah diberikan oleh Allah kenikmatan yang banyak berupa
taman-taman yang indah. Demikian pula harta yang melimpah ruah. Ternyata Allah
hancurkan mereka kaum-kaum yang senantiasa memaksiati Allah, yang telah Allah ceritakan
dalam Al-Qur’an. Itu semua akibat dosa-dosa mereka kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Sengaja
Allah ceritakan agar kita bisa mengambil pelajaran. Akan tetapi yang bisa mengambil
pelajaran hanyalah orang-orang berakal saja.
Adapun orang-orang yang tidak berakal dan tidak beriman kepada Rabbul ‘Izzati wal Jalalah,
kepada Allah Jalla wa ‘Ala, mereka selalu menisbatkan ini katanya fenomena alam, katanya
bumi sudah tua, katanya cuaca sedang tidak bersahabat dan yang lainnya. Padahal semua itu
makhluk-makhluk Allah, mereka hanya tunduk kepada Allah, mereka adalah pasukan-
pasukan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bagi Allah mudah untuk menahan langit dan bumi ini, bagi Allah sangat mudah sekali untuk
menjadikan suatu negara itu aman ataupun kemudian tidak aman, bagi Allah itu
mudah. Tidak ada yang mustahil bagi Allah Jalla wa ‘Ala. Karena Allah ‫( َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد يٌر‬Maha
Kuasa atas segala sesuatu).

Maka kewajiban kita -Ya Ummatal Islam- kita bertaubat kepada Allah, kita minta ampun
kepada Allah, kita istighfar kepada Allah. Karena dengan banyak istighfar itulah Allah akan
menahan bencana dari kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

‫َو َم ا َك اَن ُهَّللا ُم َع ِّذ َبُهْم َو ُهْم َيْسَتْغ ِفُروَن‬


“Tidak mungkin Allah mengadzab mereka selama masih istighfar (masih minta ampun)
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Anfal[8]: 33)

Iitu menunjukkan -Ya Akhal Islam- selama penduduk negeri terus minta ampun kepada
Allah, mengakui dosa-dosa mereka di hadapan Allah, selama itu Allah tidak akan timpakan
adzab kepada mereka.

Namun banyak di antara kita ternyata sombong kepada Allah. Kita lihat banyak kaum
muslimin tidak mau sujud dan meletakkan dahi mereka di atas tanah untuk sujud kepada
pencipta alam semesta ini. Betapa sombongnya mereka, sampai-sampai untuk untuk shalat
saja, untuk sujud saja, mereka tidak mau.

Subhanallah..

Maka kewajiban kita kaum mukminin di zaman sekarang adalah kita berusaha untuk
mengingatkan saudara-saudara kita agar kita banyak beristighfar kepada Allah, agar kita
kembali kepada Allah, agar kita minta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar
dengan itu Allah menahan adzabNya dari kita.

Subhanallah, saudara seiman a’azzaniyallah wa iyyakum..

Allah Subhanahu wa Ta’ala -demi Allah- sangat sayang kepada hamba-hambaNya. Allah
Ta’ala berfirman:

‫ِإَّن َر ْح َم ِتي َسَبَقْت َغ َض ِبي‬


“Sesungguhnya kasih sayangKu telah mendahului kemurkaanKu.” (HR. Bukhari)
Dalam satu riwayat yang lain:

‫ِإَّن َر ْح َم ِتي َغ َلَبْت َغ َض ِبي‬


“Sesungguhnya kasih sayangKu mengalahkan kemurkaanKu.” (HR. Bukhari)

Sebab kalau lah murka Allah mendahului kasih sayangNya, tidak akan ada lagi tersisa di
muka bumi orang-orang yang bermaksiat kepadaNya. Pasti Allah akan segerakan siksaNya.
Tapi Allah masih memberikan kepada kita kesempatan demi kesempatan agar kita mau
bertaubat kepada Allah.

Berapa banyak maksiat yang naik kepada Allah, tapi tetap Allah turunkan rahmat dan kasih
sayangNya, Allah turunkan rezekiNya, Allah masih berikan kepada kita hujanNya dan
berbagai macam tanaman-tanaman dan buah-buahan.

Semua itu menunjukkan kasih sayang Allah kepada kita. Karena Allah ingin agar kita
bertaubat kepadaNya, Allah ingin agar kita mendekatkan diri kepadaNya. Tapi ketika
manusia bersombong kepada Allah, ketika mereka tidak mau sujud kepada Allah, tidak pula
mereka istighfar kepada Allah, maka Allah pun punya sifat ‫( َش ِد يُد اْلِع َقاِب‬keras siksaNya).

Na’am.. Allah murka kepada mereka karena dosa-dosa mereka yang tidak pernah mau
mereka bertaubat kepada Allah.

Maka kewajiban kita Ya Akhi, mari kita kembali kepada Allah. Allah berfirman:

‫َو َأِنيُبوا ِإَلٰى َر ِّبُك ْم َو َأْس ِلُم وا َلُه‬


“Kembalilah kalian kepada Rabb kalian dan Islam lah (serahkan diri kalian) kalian kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala…” (QS. Az-Zumar[39]: 54)

Kalian ini hamba, kita semua hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang membutuhkan karunia
dari Allah Jalla wa ‘Ala.

Maka Ya Akhal Islam, kita kembali kepada Allah, memohon ampun kepada Allah akan dosa-
dosa kita. Dan senantiasa kita istighfar kepadaNya.

‫أقول قولي هذا واستغفر هللا لي ولكم‬


KHUTBAH KEDUA

‫ نبينا محمد و آله‬،‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا‬


‫ وأشهد‬،‫ أشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له‬،‫وصحبه ومن وااله‬
‫أَّن محّم دًا عبده ورسولُه‬
Ummatal Islam,

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyifati diriNya sebagai ‫َغ ُفوٌر َّر ِح يٌم‬
(Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) kepada hamba-hambaNya.

Adakah dosa yang tidak diampuni oleh Allah? Jawabnya tidak ada. Semua dosa, sebesar
apapun dosa yang kita lakukan, selama kita minta ampun kepada Allah, Allah pasti ampuni
dosa kita. Allah Ta’ala berfirman dalam hadits Qudsi:

‫َيا اْبَن َآَد َم َلو َبَلَغ ْت ُذ ُنْو ُبَك َع َناَن الَّس َم اِء ُثَّم اْسَتْغ َفْر َتِنْي َغ َفْر ُت َلَك‬
“Wahai anak Adam, kalaulah dosa kalian sampai ke awang-awang memenuhi langit-langit
sana, kemudian kamu minta ampun kepadaKu, niscaya Aku akan ampuni dosa-dosamu.”
(HR. Tirmidzi)

Allah juga berfirman:

‫َأنُفِس ِهْم اَل َتْقَنُطوا ِم ن َّرْح َم ِة ِهَّللاۚ ِإَّن‬ ‫ُقْل َيا ِعَباِدَي اَّلِذ يَن َأْس َر ُفوا َع َلٰى‬
‫اْلَغ ُفوُر الَّر ِح يُم‬ ‫َهَّللا َيْغ ِفُر الُّذ ُنوَب َجِم يًعاۚ ِإَّنُه ُهَو‬
“Katakan kepada hamba-hambaKu yang melampaui batas itu, janganlah mereka merasa
putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa.
Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar[39]: 53)

Lihatlah Ya Akhi, Allah selalu membuka tanganNya di waktu siang untuk menerima taubat
orang-orang yang berbuat dosa di waktu malam. Allah pun membuka tanganNya di waktu
malam untuk menerima taubat dari orang-orang yang berbuat dosa di waktu siang.

Tidakkah kita segera kembali kepada Allah, meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala?

Demi Allah, Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu ingin agar hamba-hambaNya mencintai
diriNya. Allah ingin agar si hamba itu bertaubat kepadNya. Bahkan kegembiraan Allah
melihat hambaNya yang bertaubat melebihi seorang hamba yang kehilangan unta yang
penuh makanannya di padang pasir kemudian ia mencarinya lalu ia menemukannya.
‫‪Sungguh kata Rasulullah, Allah lebih gembira melihat hambaNya yang bertaubat kepadaNya‬‬
‫‪daripada orang seperti itu.‬‬

‫‪MasyaAllah.. Tidakkah kita ingin menjadikan Allah gembira kepada kita Ya Akhal Islam.‬‬
‫‪Jadikan kita gembira nanti pada hari kiamat ketika kita melihat catatan amal kita dipenuhi‬‬
‫‪dengan istighfar kepada Allah. Rasulullah bersabda:‬‬

‫ُطوَبى ِلَم ْن َو َج َد في َصِح يَفِتِه اْس ِتْغ َفاًرا َك ِثيًرا‬


‫‪“Sangat beruntung bagi mereka yang mendapatkan buku catatan amalnya istighfar yang‬‬
‫)‪banyak kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Ibnu Majah‬‬

‫َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُمَحَّم ٍد َو َع َلى آِل ُمَحَّم ٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى ِإْبَر اِهْيَم‬
‫َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهْيَم ‪ِ ،‬إَّنَك َحِم ْيٌد َم ِج ْيٌد ‪َ .‬و َباِرْك َع َلى ُمَحَّم ٍد َو َع َلى آِل‬
‫ُمَحَّم ٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهْيَم ‪ِ ،‬إَّنَك َحِم ْيٌد َم ِج ْيٌد‬
‫اللُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو المْس ِلَم اِت َو المْؤ ِمِنْيَن َو المْؤ ِم َناِت اَألْح َياِء ِم ْنُهْم‬
‫َو اَألْم َو اِت ِإَّنَك َسِم ْيٌع َقِر ْيٌب ُم ِج ْيُب الَّد َع َو اِت‬
‫اللهم أصلح والة أمورنا يا رب العالمين‬
‫اللهم أعز اإلسالم والمسلمين‪ ،‬وانصر المسلمين في كل مكان يا رب‬
‫العالمين‬
‫اللهم انصرنا على القوم الظالمين على القوم الكافرين‬
‫اللهم ارفع عنا هذا الوباء يارب العالمين‬
‫اللهم أشفي مرضى المسلمين يا رب العالمين‬
‫اللهم تب علينا انك انت التواب الرحيم‬
‫وَص َّلى ُهللا على نبِّينا محَّم ٍد ‪ ،‬وآخر دعوانا أن الحمد هلل رب العالمين‬

Anda mungkin juga menyukai