Anda di halaman 1dari 10

RANGKUAM ALAT BERAT

SCRAPER
PERALATAN DAN METODE KONSTRUKSI

Dosen
Musta’in Arif,ST., MT.
PMK kelas C

Anggota:

IDA BAGUS PRADNYA WIDADGA

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN, DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
1.Pengertian Alat Scraper
Alat Scraper merupakan alat berat yang memiliki fungsi yang berkaitan dengan tanah,
diantaranya berupa pengerukan, pengangkutan , dan penaburan tanah hasul pengurukan
secara berlapis pada tempat tertentu. Dimana dalam cara bergeraknya secara garis besar
terdapat dua macam, yakni dengan menggunakan mesin atau didorong dengan bulldozer.
Scraper menggunakan bagian penggerak berupa roda, maka scraper juga dapat digunakan
untuk mengangkut tanah dengan jarak yang cukup jauh, yakni sekitar dua kilometer.
1.1 Fungsi Alat Scraper
Seperti ysng telah dijelaskan bahwasannya Scraper memiliki fungsi yang secara garis
besar ialah :
 Pengerukan
 Pengangkutan
 Penaburan
1.2 Guna Alat Scraper
Dari fungsi tersebut, scraper memiliki beberapa penggunaan, diantaranya ialah
 Penggalian saluran irigasi dan drainase
 Pengupasan permukaan tanah (stripping top soil)
 Penggalian dan Penimbunan (Cut and Fill)
 Peralatan contour sekeliling building site
1.3 Faktor Pemilihan Alat Scraper
Faktor yang mempengaruhi pada pemilihan alat scraper ialah
 Panjang jarak tempuh
 Kondisi jalan
 Karakteristik material yang dioperasikan
 Alat Bantu yang diperlukan
1.4 Bagian Alat Scraper

 Bowl.
Tempat untuk memuat material. Bowl pada alat scraper terketak di antara kedua roda
belakang. Pada bagian ujung atau depan bowl memiliki bentuk tajam guna mengeruk
tanah. Volume bowl dapat menampung sekitar 3-38 m3. Dimana selain sebagai
penampung, bowl dapat berfungsi untuk mengeruk dan membongkar muatan .
 Apron
Apron adalah dinding bowl di bagian depan yang bisa diangkat atau dibuka pada saat
sedang digunakan untuk mengeruk dan membongkar muatan. Sedangkan saat
digunakan untuk memuat material, bagian apron ini akan ditutup sehingga muatan
tidak tumpah.
 Ejector/Tail gate
Ejector atau tail gate merupakan dinding di bagian belakang bowl yang digunakan pada
saat membongkar. Pada saat digunakan, bagian ejector ini akan mendorong semua
material atau muatan yang ada di dalam bowl sehingga mudah untuk dikeluarkan.

1.5 Jenis Alat Sraper


Ada 2 macam Scraper yaitu:

1. Towed Scraper
Dalam operasinya ditarik buldozer karena memang tidak bermesin, tenaganya diambil
dari buldozer. Towed Scrapper jarak angkut tidak lebih dari 500 meter. Towed scraper
umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 hp atau lebih. Scraper
jenis ini dapat menampung material 8 – 30 m3.

2. Motor Scraper
Dalam pengoperasiannya ada yang menggunakan mesin tunggal / Front dan ada yang
menggunakan mesin ganda / Front and Rear. Scraper yang bermesin tunggal harus
dibantu pendorong (buldozer), sedangkan yang bermesin ganda tidak harus dibantu
pendorong buldozer. Jarak angkut motor scraper antara (500 – 2000 meter), sangat
effektif material/tanah yang diambil tidak terlalu keras dan medan operasi
memotong/meratakan bukit yang cukup luas

Jenis alat scraper menurut yang ada di katalog CATERPILLAR.


1.5 Kinerja Alat Scraper
Scraper ukuran besar umumnya mempunyai dua mesin untuk menggerakkan roda
depan dan belakang. Besar mesin dapat mencapai 550 hp per buahnya.
Selain bermesin sendiri, dikenal pula pula scaper tanpa mesin. Scraper jenis ini perlu
ditarik alat lain untuk pengoperasiannya. Hanya sedikit yang masih menggunakan alat jenis
ini.
Dua scraper dapat dioperasikan bersama dengan formasi push-pull. Dalam formasi ini
kedua scraper digandengkan hingga dapat saling menarik-mendorong untuk mengoptimalkan
kinerja.

2. Produktivitas Alat Scraper


Dalam penggunaannya, setiap alat berat memiliki tingkat produktivitas masing-
masing. Dimana tingkat produktivitas alat berat bergantung pada beberapa faktor. Selain itu,
tingkat produktivitas juga berpengaruh pada jenis alat berat yang akan digunakan di suatu
tempat.

2.1 Faktor Produktivitas


Produksi Scrapper dapat dihitung secara teoritis tergantung dari faktor:
 Jenis material
 Volume material
 Tenaga yang tersedia untuk memuat
 Waktu siklus scraper
 Rute pengangkutan:
1. Keadaan lahan
2. Kemiringan
3. Traksi
 Kecepatan yang dipakai sepanjang rute
 Efisiensi
 Faktor-faktor lain yang mungkin timbul
2.2 Tingkat Produktivitas
Tingkat produktivitas alat scraper dapat diperoleh dengan menggunakan rumus
berikut.

FT = LT + DT + ST + TT + ADBT

Dimana waktu siklus merupan penjumlahan dari waktu muat (LT), waktu
pengangkutan (HT), waktu pembongkaran muatan (DT), waktu kembali (RT), dan waktu
antri (ST). selain itu ada waktu berputar atau turning time (TT) dan waktu percepatan,
perlambatan dan pengereman atau accelerating, decelerating and braking time (ADBT).
Karena LT, DT, ST, TT dan ADBT konsisten maka waktu-waktu tersebut dikategorikan
sebagai waktu tetap (FT).

2.3 Peningkatan Produktivitas Alat Scraper


Peningkatan produktivitas alat scraper dapat dilakukan dengan beberapa hal,
diantaranya :
 Penggemburan tanah yang akan dimuat ke dalam bowl. Sehingga waktu muat akan
berkurang.
 Membasahi tanah yang akan diangkut. Dimana hal ini dilakukan sebelum dimuat
dalam bowl.
 Memuat material pada kondisi menurun juga merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan produksi scraper.

2.4 Alat Pendorong (Pusher)

Alat Pendorong (Buldozer)

Pemakaian alat Bantu atau pusher pada scraper didalam operasinya dapat menaikan
produktivitas alat. Waktu siklus pusher adalah waktu yang dibutuhkan untuk memuat
material kedalam scraper ditambah waktu yang dibutuhkan pusher untuk bergerak dari satu
scraper ke scraper yang lain. Waktu siklus (dalam menit) dicari dengan menggunakan rumus :
CTp = 140% x LTs + 0,25
3. Pengoprasian Alat Scraper

Cara push pull

Jika pada alat scraper dengan motor, maka pengoprasiannya sesuai dengan bagian-
bagian alat scraper. Alat scraper terdiri dari bowl, apron, dan tail gate. Bowl adalah bak
penampung muatan terletak diantara ban belakang. Bagian depan bowl dapat digerakan
kebawah untuk operasi pengerukan dan pembongkaran muatan. Pada bagian sisi depan bowl
berkisar antara 3 sampai 38 m3. Apron adalah dinding bowl bagian depan yang dapat diangkat
pada saat pengerukan dan pembongkaran. Apron dapat menutup kembali pada saat
pengangkutan material. Beberapa model scraper memiliki apron yang dapat mengangkut
material sepertiga dari material di bowl. Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang
bowl. Pada saat pemuatan dan pengangkutan material dinding ini tidak bergerak. Namun
pada saat pembongkaran muatan ejector bergerak maju untuk mendorong material keluar dari
bowl.

Sedangkan pada alat scraper yang dibantu dengan alat bantu dilakukan dengan du acara,
yakni
 Push-loaded. Alat Bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian
 Push pull. Dua buah scraper dioperasikan dengan cara ini keduanya saling membantu
didalam pengerukan. Scraper yang dibelakang mendorong scraper didepannya pada
saat pengerukan dan scraper didepannya menarik scraper yang dibelakang pada saat
pengerukan

4. Kemampuan Alat Scraper


Seperti yang telah dijelaskan, bahwa alat scraper memiliki fungsi diantaranya pengerukan,
penimbunan, serta penaburan tanah. Maka dari fungsi tersebut dapat diketahui kemampuan alat
scraper yakni

4.1 Menggali dan Mengisi


Aktivitas menggali dan mengisi yang dilakukan alat scraper terdiri dari beberapa cara, diantaranya :
a. Pusher Loading
Power Scrapper sebenarnya dapat mengisi muatan tanpa bantuan alat
lain, tetapi memakan waktu yang lama. Oleh karena itu pengisian muatan
sebaiknya dibantu oleh Buldoser.
Dalam Pusher Loading perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:
 Pekerjaan harus dilakukan minimum dengan kecepatan 10 ft/ detik,
agar laju Power Scrapper tak terhambat oleh tatanan material yang sedang digali.
 Harus dilakukan sinkronisasi kecepatan antara Power Scrapper dan
Buldoser yang digunakan. Diusahakan tiap 1,5 – 2 menit datang Power
Scrapper yang sudah siap untuk didorong, dengan demikian Scrapper tak sampai
menunggu untuk didorong Buldoser.
 Sebaiknya memilih operator Buldoser yang telah terlatih dan
berpengalaman   

b. Downhill Loading
Diuasahakan agar pola kerja Power Scrapper selalu menuju ke bagian
yang lebih rendah, agar gaya berat alat akan membantu Power Scrapper dalam
mengisi muatannya sendiri, sehingga waktu pengisian menjadi lebih singkat.
c. Straddle Loading
Straddle Loading adalah suatu pola pemuatan/ pengisian Power
Scrapper di mana tiap dua kali pengisian, bagian tengahnya ditinggalkan kurang
lebih selebar 5 ft. Bagian yang ditinggalkan itu akan dipotong/ digali pada
perjalanan pengisian yang berikutnya

4.2 Mengangkut Material


Alat scraper dalam mengangkut material memiliki kecepatan tertentu. Yang harus
diperhatikan. Cara untuk memperlancarpengangkutan menggunakan Power  Scrapper:
 Power Scrapper yang masih baik dan memiliki kecepatan tinggi jangan disatukan pada jalan
yang sama dengan Power Scrapper yang mempunyak kecepatan rendah, sebab akan
mengganggu; kecuali jika jalan cukup lebar sehingga Power Scrapper dapat saling menyalib.
 Diusahakan untuk menghindari belokan tajam atau yang melingkarterlalu jauh, diusahakan
waktu membelok tak lebih dari 15 detik.
 Supaya Power Scrapper dapat bergerak dengan kecepatan yang maksimum maka jalan harus
terpelihara baik.
 Pengangkutan ke dua arah sangat menguntungkan, sebab mengurangi waktu untuk membelok

4.3 Menyebarkan Material


Ada beberapa cara yang baik untuk mengosongkan, lalu menimbun dan menyebarkan
material muatan menggunakan Power Scrapper.
 Apron  (pinggiran) dibuka, lalu fail gate (lubang untuk keluar masuk material)
didorong ke depan dengan hati-hati agar material keluar dengan teratur. Pisau
(Cutting Edge) jangan diturunkan terlalu rendah supaya material tak terhalang. Kalau
material belum turun/ keluar karena apron belum dibuka, fail gate jangan didorong
ke depan, sebab apron bisa rusak akibat tekanan yang terjadi.
 Jika material sangat lengket (misalonya material yang diangkut adalah
lempung) apron perlu dibuka/ tutup beberapa kali agar material mau keluar dari bowl,
lalu pisau diturunkan sampai ketebalan yang dikehendaki.
 Penyebaran akan merata jika kecepatan Power Scrapper disesuaikan dengan
kecepatan keluarnya material dari dalam bowl.
 Material yang mudah mengalir keluar (misalnya pasir) dapat disebarkan dengan
kecepatan tinggi, dan biasanya mudah diperoleh sebaran material berupa lapisan-
lapisan yang tipis serta merata.

4.4 Cara Menggali Tanah dengan Penutup Tanah yang Tipis


Pengalian tanah dengan penutup tanah yang tipis diterapkan pada tanah dengan posisi
yang curam, Alat Scrapper harus dibantu dengan Buldozer; jika kecuramannya telah
dikurangi/ sudah dilandaikan menggunakan Buldoser, maka barulah digali
menggunakan AlatScrapper, dan tanah diangkut ke tempat lain.

Cara menggali tanah dengan penutup tanah tipis

4.5 Cara Menggali Tanah dengan Penutup Tanah yang Tebal


Penggalian dengan cara ini diterpkan bila lapisan penutup tanah sangt tebal, maka
cara pengalian tidak diarahkan ke sisi tebing yang curam, tetapi kurang lebih sejajar dengan
tebing tersebut.
Cara menggali tanah dengan penutup tanah teba

Anda mungkin juga menyukai