Anda di halaman 1dari 5

KEBIJAKAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

HAK ANAK DAN PERLINDUNGAN ANAK

DOSEN PENGAMPU

Faridah Samad , S.Pd, M, KPd

OLEH

NAMA: 1. Fitri Pulobanya

NPM : 03331911076

KELAS : III B/SEMESTER 3

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS KHAIRUN

2021
HAK ANAK DAN PERLINDUNGAN ANAK

PERLINDUGAN ANAK Sejak Dalam Kandungan S/D Usia 18 Tahun

POKOK BAHASA

 SIAPA WAJIB MELINDUNGI ANAK?


 BAGAIAMANA CARA MELINDUNGI ANAK?
 ASAS PERLINDUNGAN ANAK
 TUJUAN PERLINDUNGAN ANAK
 MELINDUNGI ANAK DARI : kelaparan dan penyakit, serta penelantaran
 MELINDUNGI ANAK DARI: perlakuan salah dan kejahatan

 Siapa wajib melindungi anak


Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa harus
kita jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak sebagai manusia
yang harus dijunjung tinggi. Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia
yang termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Konvensi Perserikatan Bangsa-
Bangsa tentang Hak-Hak Anak. Dari sisi kehidupan berbangsa dan bernegara, anak
adalah masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa, sehingga setiap anak
berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, berpartisipasi serta berhak
atas perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan.

Meskipun Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia telah
mencantumkan tentang hak anak, pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab orang tua,
keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara untuk memberikan perlindungan pada anak
masih memerlukan suatu undang-undang mengenai perlindungan anak sebagai landasan
yuridis bagi pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab tersebut. Dengan demikian,
pembentukan undang-undang ini didasarkan pada pertimbangan bahwa perlindungan
anak dalam segala aspeknya merupakan bagian dari kegiatan pembangunan nasional,
khususnya dalam memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Orang tua, keluarga, dan masyarakat bertanggung jawab untuk menjaga dan memelihara
hak asasi tersebut sesuai dengan kewajiban yang dibebankan oleh hukum. Demikian pula
dalam rangka penyelenggaraan perlindungan anak, negara dan pemerintah bertanggung
jawab menyediakan fasilitas dan aksesibilitas bagi anak, terutama dalam menjamin
pertumbuhan dan perkembang_annya secara optimal dan terarah.

Undang-undang ini menegaskan bahwa pertanggungjawaban orang tua, keluarga,


masyarakat, pemerintah dan negara merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
secara terus-menerus demi terlindunginya hak-hak anak. Rangkaian kegiatan tersebut
harus berkelanjutan dan terarah guna menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak,
baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Tindakan ini dimaksudkan untuk mewujudkan
kehidupan terbaik bagi anak yang diharapkan sebagai penerus bangsa yang potensial,
tangguh, memiliki nasionalisme yang dijiwai oleh akhlak mulia dan nilai Pancasila, serta
berkemauan keras menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dan negara.

Upaya perlindungan anak perlu dilaksanakan sedini mungkin, yakni sejak dari janin
dalam kandungan sampai anak berumur 18 (delapan belas) tahun. Bertitik tolak dari
konsepsi perlindungan anak yang utuh, menyeluruh, dan komprehensif, undang-undang
ini meletakkan kewajiban memberikan perlindungan kepada anak berdasarkan asas-asas
sebagai berikut :

a. non diskriminasi;
b. kepentingan yang terbaik bagi anak;
c. hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan; dan
d. penghargaan terhadap pendapat anak.

Dalam melakukan pembinaan, pengembangan dan perlindungan anak, perlu peran


masyarakat, baik melalui lembaga perlindungan anak, lembaga keagamaan, lembaga
swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial, dunia usaha, media
massa, atau lembaga pendidikan.
 Bagaimana cara melindungi anak?
Perlindungan anak dari bahaya-bahaya yang mengancam didalama maupun diluar
rumah: kelaparan,penyakit, penelantaran!
Anak butuh pembelaan, terhadapat perlakuan salah atau kejahatan yang
melanggar ataupun mengabaikan hak-hak anak.

Melindungi anak: ketika anak kelaparan! Berilah anak makanan yang ber-gizi
Ketika anak haus: berilah anak minuman yang sehat.
Ketika anak sedih,menangis, resah gelisah? Hiburlah ajak-lah anak bicara dari
hati ke hati.
Ketika anak sakit: obatilah, peliharalah sehatannya.

Bagaimana jika kekerasan anak terhadap seksual?

Cara Melindungi Anak dari Kejahatan Seksual Oleh

karena itu, penting bagi orang tua melindungi anak terhindar dari kekerasan seksual,
berikut beberapa yang perlu diperhatikan orang tua Bangun komunikasi dengan anak
Selalu dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian Hargai pendapat dan seleranya
walau mungkin orang tua tidak setuju Jika anak cerita sesuatu hal yang sekiranya
membahayakan, tanya kepada mereka bagaimana menghindari bahaya tersebut. Posisikan
diri orang tua menjadi anak. Orang tua belajar untuk melihat dari sudut pandang anak.
Jangan cepat mengkritik atau mencela cerita anak. Mengajari Anak 1. Orang tua perlu
mengajari pada anak, tidak ada orang yang boleh menyentuh bagian pribadi (dada,
kelamin, paha, pantat). 2. Jika ada orang yang melakukan perbuatan tersebut:
JELASKAN BAHWA ITU SALAH, MELECEHKAN dan MELANGGAR HUKUM 3.
Beranikan dan bangun kepercayaan diri anak untuk menolak dan lari jika ada orang yang
menyentuh bagian tubuh pribadi anak Apa yang harus dilakukan jika anda mengira
bahwa ada anak yang menjadi korban kekerasan fisik atau kejahatan seksual? Beri anak
lingkungan yang aman agar dia dapat bicara kepada anda atau orang dewasa yang dapat
dipercaya. Yakinkan anak bahwa dia tidak bersalah, dan tidak melakukan apapun yang
salah. Yang bersalah adalah orang yang melakukan hal tersebut kepadanya. Cari bantuan
untuk menolong kesehatan mental dan fisik. Laporkan kejadian ini pada Komisi
Perlindungan Anak Nasional. Konsultasikan dengan aparat negara yang dapat dipercaya
bagaimana menolong anak tersebut. Jaga rahasia kejadian dan data pribadi anak agar
tidak menjadi rumor yang akan menambah beban penderitaan mental anak. Dalam
Undang-Undang Hak Anak, anak yang menjadi korban kejahatan seksual berhak untuk
dirahasiakan namanya.

 Asas perlindungan anak dan tujuan perlindungan anak

Penyelenggaraan perlindungan anak berasaskan Pancasila dan berlandaskan Undang-Undang


Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak-Hak
Anak meliputi :

a. non diskriminasi;
b. kepentingan yang terbaik bagi anak;
c. hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan; dan
d. penghargaan terhadap pendapat anak.
 Perlindungan anak bertujuan

untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang
berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai