DOSEN PENGAMPU
OLEH
NPM : 03331911076
UNIVERSITAS KHAIRUN
2021
HAK ANAK DAN PERLINDUNGAN ANAK
POKOK BAHASA
Meskipun Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia telah
mencantumkan tentang hak anak, pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab orang tua,
keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara untuk memberikan perlindungan pada anak
masih memerlukan suatu undang-undang mengenai perlindungan anak sebagai landasan
yuridis bagi pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab tersebut. Dengan demikian,
pembentukan undang-undang ini didasarkan pada pertimbangan bahwa perlindungan
anak dalam segala aspeknya merupakan bagian dari kegiatan pembangunan nasional,
khususnya dalam memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Orang tua, keluarga, dan masyarakat bertanggung jawab untuk menjaga dan memelihara
hak asasi tersebut sesuai dengan kewajiban yang dibebankan oleh hukum. Demikian pula
dalam rangka penyelenggaraan perlindungan anak, negara dan pemerintah bertanggung
jawab menyediakan fasilitas dan aksesibilitas bagi anak, terutama dalam menjamin
pertumbuhan dan perkembang_annya secara optimal dan terarah.
Upaya perlindungan anak perlu dilaksanakan sedini mungkin, yakni sejak dari janin
dalam kandungan sampai anak berumur 18 (delapan belas) tahun. Bertitik tolak dari
konsepsi perlindungan anak yang utuh, menyeluruh, dan komprehensif, undang-undang
ini meletakkan kewajiban memberikan perlindungan kepada anak berdasarkan asas-asas
sebagai berikut :
a. non diskriminasi;
b. kepentingan yang terbaik bagi anak;
c. hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan; dan
d. penghargaan terhadap pendapat anak.
Melindungi anak: ketika anak kelaparan! Berilah anak makanan yang ber-gizi
Ketika anak haus: berilah anak minuman yang sehat.
Ketika anak sedih,menangis, resah gelisah? Hiburlah ajak-lah anak bicara dari
hati ke hati.
Ketika anak sakit: obatilah, peliharalah sehatannya.
karena itu, penting bagi orang tua melindungi anak terhindar dari kekerasan seksual,
berikut beberapa yang perlu diperhatikan orang tua Bangun komunikasi dengan anak
Selalu dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian Hargai pendapat dan seleranya
walau mungkin orang tua tidak setuju Jika anak cerita sesuatu hal yang sekiranya
membahayakan, tanya kepada mereka bagaimana menghindari bahaya tersebut. Posisikan
diri orang tua menjadi anak. Orang tua belajar untuk melihat dari sudut pandang anak.
Jangan cepat mengkritik atau mencela cerita anak. Mengajari Anak 1. Orang tua perlu
mengajari pada anak, tidak ada orang yang boleh menyentuh bagian pribadi (dada,
kelamin, paha, pantat). 2. Jika ada orang yang melakukan perbuatan tersebut:
JELASKAN BAHWA ITU SALAH, MELECEHKAN dan MELANGGAR HUKUM 3.
Beranikan dan bangun kepercayaan diri anak untuk menolak dan lari jika ada orang yang
menyentuh bagian tubuh pribadi anak Apa yang harus dilakukan jika anda mengira
bahwa ada anak yang menjadi korban kekerasan fisik atau kejahatan seksual? Beri anak
lingkungan yang aman agar dia dapat bicara kepada anda atau orang dewasa yang dapat
dipercaya. Yakinkan anak bahwa dia tidak bersalah, dan tidak melakukan apapun yang
salah. Yang bersalah adalah orang yang melakukan hal tersebut kepadanya. Cari bantuan
untuk menolong kesehatan mental dan fisik. Laporkan kejadian ini pada Komisi
Perlindungan Anak Nasional. Konsultasikan dengan aparat negara yang dapat dipercaya
bagaimana menolong anak tersebut. Jaga rahasia kejadian dan data pribadi anak agar
tidak menjadi rumor yang akan menambah beban penderitaan mental anak. Dalam
Undang-Undang Hak Anak, anak yang menjadi korban kejahatan seksual berhak untuk
dirahasiakan namanya.
a. non diskriminasi;
b. kepentingan yang terbaik bagi anak;
c. hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan; dan
d. penghargaan terhadap pendapat anak.
Perlindungan anak bertujuan
untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang
berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera.