Zufialdi Zakaria
Laboratorium Geologi Teknik, Jurusan Geologi, FMIPA, UNPAD
ABSTRACT
Jatinangor consist of volcanic brecia and its weathered. This terrain as development area. This
terrain is require some analysis to it land development, for example is foundation analysis. To anticipate
of negative impact as effect of foundation failure, hence requireded by calculation of bearing capacity.
Also required environmental analysis by Environmental Evaluation by identifying impact and also give
environmental management instruction and also environmental monitoring that started with location of
foundation at appropriate deepness. Monitoring herein can be done to condition of building (house,
bridge, drainage, road, street, etc.).
Keywords: Bearing capacity, environmental evaluation
ABSTRAK
Daerah Jatinangor terdiri atas breksi vulkanik dan lapukannya. Kawasan ini merupakan kawasan
pengembangan wilayah terpadu. Kawasan ini memerlukan berbagai analisis untuk pengembangan
wilayahnya, diantaranya adalah analisis untuk fondasi. Untuk mengantisipasi dampak negatif sebagai
akibat kegagalan fondasi, maka diperlukan perhitungan kapasitas dayadukung. Juga diperlukan analisis
lingkungan juga melalui Evaluasi Lingkungan dengan cara mengidentifikasi dampak serta memberikan
arahan manajemen lingkungan maupun pemantauan lingkungan yang dimulai dengan penempatan
fondasi pada kedalaman yang sesuai. Pemantauan selanjutnya dapat dilakukan terhadap kondisi
bangunan (rumah, jembatan, drainase dll.) dan keruntuhan pada jalan.
Kata kunci: Kapasitas dayadukung, evaluasi lingkungan
129
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 129-136
Sejauh manakah antisipasi dapat nya pada musim hujan, kadar air ta-
dilakukan terhadap dampak ne- nah seringkali meningkat sehingga di
gatif yang dapat ditimbulkan oleh dalam tanah akan meningkatkan te-
kegiatan pengembangan fisik kanan air pori ( ) yang arahnya
wilayah di daerah ini? berlawanan dengan kekuatan ikatan
Bagaimanakah evaluasi lingkung- antar butir (kohesi). Disamping itu
annya dan arahan pengelolaan jarak antar butir relatif menjadi lebih
lingkungan di sekitar daerah berjauhan sehingga kohesi maupun
tersebut dapat dilakukan? sudut geser dalam () menurun.
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas,
Tujuan penelitian ini adalah untuk muncul hipotesis sebagai beri-kut:
mempelajari karakteristik tanah yang a) Kenaikan kadar air ataupun keha-
dipengaruhi kadar airtanah terhadap diran air tanah akan memperle-
dayadukung tanah fondasi dangkal mah sifat fisik/mekanik tanah;
maupun Faktor Keamanan Lereng, b) Kenaikan kadar air akan menurun-
untuk mengidentifikasi dan meng- kan dayadukung tanah;
analisa dayadukung tanah fondasi c) Penurunan daya dukung tanah dan
dangkal tipe segiempat (square) pada melemahnya sifat fisik tanah akan
kedalaman 2 meter. menyebabkan dampak negatif.
d) Besarnya dampak negatif ling-
BAHAN DAN METODA PENELITIAN kungan akan menyebabkan kua-
litas lingkungan menjadi buruk.
Bermacam bentuk / tipe fondasi
dapat direncanakan sesuai keperluan
Pekerjaan Di lapangan
dan rancang bangun yang telah diper-
timbangkan. Untuk fondasi dangkal Pekerjaan di lapangan meliputi pe-
dikenal fondasi tapak (spread nelaahan geologi teknik dan sampling
foundation). Beberapa bentuk tapak tanah tak terganggu melalui sumur-
adalah: bentuk lajur (continous), uji (test-pit) untuk mengetahui kon-
segiempat (square), dan melingkar disi asli. Kadar air tanah () di-
(round, circular). Berdasarkan studi upayakan tetap seperti pada saat
oleh Bowles (1984), hasil perhitung- pengambilan sampel. Sampel tanah
an dayadukung dengan cara Terzaghi diambil dengan tabung berdiameter 7
mempunyai nilai terkecil atau dalam cm dan panjang 45 cm pada sumur-
arti lain mempunyai nilai paling tinggi uji seluas 1 X 1,2 M. Tabung berisi
dalam mengantisipasi keruntuhan sampel tanah diangkat dan ditutupi
lereng. Dalam penelitian ini telah parafin di bagian atas dan bawah
dipilih fondasi bentuk segiempat. Cara tabung yang terbuka. Deskripsi tanah
perhitungannya pada Tabel 1. dilakukan kemudian dibuat profil
Daya dukung tanah bergantung tanah dan perkiraan muka air tanah.
dari kohesi (c; T/M2) dan sudut geser
dalam (Bowles, 1982) dan bobot Pekerjaan di Laboratorium
satuan isi tanah (, T/M3), kedalaman
Penelitian sifat fisik/mekanik tanah
fondasi dan lebar fondasi.
dari sampel tanah tak-terganggu ber-
Kohesi dan sudut-geser dalam
dasarkan standar ASTM (American
(o) pada massa tanah yang berkon-
Society for Testing and Materials)
disi kering (kadar air sangat kecil)
dilakukan di laboratorium mekanika-
biasanya memiliki harga yang tinggi.
tanah, terutama untuk mengetahui
Pada keadaan demikian kekuatan
sifat : kohesi (c, T/M2), sudut geser
kompresi uniaksial dapat mencapai 4
dalam (, o) dan bobot satuan isi
kg/cm2 (Teng, 1977), yang berdasar-
tanah (w, Ton/M3) yang diperlukan
kan standar kualitas lingkungan dinilai
dalam perhitungan dayadukung tanah
mempunyai kualitas lingkungan
dan desain untuk fondasi dangkal.
sangat baik (Fandeli, 1992). Sebalik-
130
Evaluasi lingkungan untuk fondasi di daerah lapukan breksi vulkanik,
Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat (Zufialdi Zakaria)
131
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 129-136
muka air tanah umumnya dalam, sebesar - 0,4870 (lihat Tabel 3).
debit sumur umumnya kurang dari 5 Pola dayadukung tanah di daerah
l/detik (Soetrisno, 1983). penelitian dapat diperkirakan ber-
Tanah di daerah penelitian pada dasarkan data dayadukung yang dida-
umumnya merupakan lapukan batuan pat dari perhitungan. Daerah peneliti-
breksi volkanik di bawahnya. Tanah an diasumsikan mempunyai tanah
lapukan tersebut sebagian berupa yang homogen yaitu pada umumnya
lempung plastisitas tinggi (CH), dan lanau berplastisitas tinggi (MH).
lanau plastisitas tinggi (MH) berwarna Berdasarkan hubungan linier
coklat kemerahan sampai coklat tua, antara kadar airtanah dengan kohesi
teguh, plastisitas relatif tinggi, ber- (c, T/M2), bobot satuan isi tanah (,
dasarkan Tabel 2, permeabilitas di- T/M3) maupun sudut geser dalam (,
o
perkirakan sangat rendah sampai ), nilai koefisien korelasi negatif
rendah untuk material jenis tersebut. artinya kenaikan kadar airtanah akan
menyebabkan penurunan kohesi,
Hasil Uji Sampel Tanah bobot satuan isi tanah maupun sudut
geser dalam di daerah tersebut.
Tanah di daerah penelitian pada
Demikian juga dalam hubungan kadar
umumnya diklasifikasikan menurut
airtanah dengan dayadukung tanah,
USCS ke dalam jenis tanah MH, yaitu
koefisien korelasi menunjukkan nilai
lanau dengan plastisitas tinggi dan
negatif yang menandakan bahwa ke-
sebagian berupa CH lempung plas-
naikan kadar airtanah akan memberi-
tisitas tinggi. Untuk perhitungan
kan penurunan nilai dayadukung
dayadukung tanah fondasi dangkal,
tanah (lihat Tabel 3 ).
maka sampel diambil pada kedalaman
Penurunan kohesi maupun sudut
kurang dari 2 meter (dangkal) dengan
geser dalam () karena peningkatan
cara pengambilan menggunakan
kadar airtanah diatas sejalan dengan
sumur-uji (test pit).
kenyataan bahwa adanya peran air di
dalam tanah yang memberikan te-
Analisis Dayadukung Tanah
kanan pori (), semakin banyak air
Analisis dayadukung tanah untuk yang terkandung dalam tanah, tekan-
fondasi dangkal menggunakan meto- an pori semakin besar. Oleh sebab itu
da Terzaghi. Dengan faktor keamanan salah satu upaya dalam pengelolaan
F = 3, cara Terzaghi ini dianggap lingkungannya adalah mengendalikan
mempunyai nilai yang aman dalam muka air tanah agar kadar airtanah
mengantisipasi keruntuhan dibanding masih berada pada batas-batas yang
metoda lain. Berdasarkan desain, dapat diantisipasi.
jenis fondasi yang akan dipilih dalam
kajian ini adalah jenis segiempat Evaluasi Lingkungan
Pada kondisi tidak ada muka air
Penempatan fondasi pada keda-
tanah atau muka air tanah sangat
laman yang memadai bagi peletakan
dalam (lebih dari 2,5 meter belum
bangunan diperlukan untuk menghin-
ada muka air tanah), pertambahan D
dari kemungkinan keruntuhan daya-
meter kedalaman akan meningkatkan
dukung tanah fondasi dangkal pada
dayadukung tanah yang peningkatan-
bangunan rumah atau bangunan /
nya bergantung kepada kondisi se-
sarana lainnya. Sumber dampak yang
tempat. Dayadukung tanah meningkat
perlu dikelola berupa kondisi tanah
mengikuti pola regresi qa = 69,7235
yang tidak stabil, bangunan melebihi
– 0,8399 dengan koefisien regresi
kekuatan daya-dukung yang diijin-
sebesar -0,7368 untuk jenis kerun-
kan, adanya peran air dalam tanah,
tuhan umum (general shear). Untuk
adanya fluktuasi air tanah dan curah
jenis keruntuhan lokal (local shear)
hujan tinggi. Dampak yang timbul dari
mengikuti pola regresi qa = 30,7527 –
sumber dampak tersebut berupa
0,3507 dengan koefisien regresi
132
Evaluasi lingkungan untuk fondasi di daerah lapukan breksi vulkanik,
Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat (Zufialdi Zakaria)
133
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 129-136
Keterangan :
qult = ultimate soil bearing capacity c = kohesi tanah
q = x D (bobot satuan isi tanah x kedalaman) B = dimensi lebar (diameter fondasi)
= sudut geser dalam Nc, Nq, N, = Faktor dayadukung bergantung
134
Evaluasi lingkungan untuk fondasi di daerah lapukan breksi vulkanik,
Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat (Zufialdi Zakaria)
(Modifikasi dari : Dept. PU - Balitbang PU, 1986; Takeda & Soedarsono, 1987; Craig, 1989)
Tabel 3. Hubungan kadar airtanah (), kohesi (c), sudut geser dalam () dan
dayadukung tanah (qa, kedalaman 2 m) tipe fondasi segiempat
135
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2006 : 129-136
136