Anda di halaman 1dari 6

CRISTOPOL ALEX SANDER MANGOWAL

X MULIMEDIA 1
DASAR DESAIN GRAFIS

KAMIS / 5-NOVEMBER-2020

UNSUR TATA LETAK (LAYOUT)

APERSEPSI

Prinsip tata letak membantu desainer untuk mengenal lebih jauh ide yang akan dituangkan dalam
sebuah karya. Dalam desain grafis, terdapat beberapa prinsip yang dapat digunakan desainer untuk
menumbuhkan ide yang akan dibuat pada sebuah karya.

a) PRINSIP TATA LETAK


Prinsip-prinsip menggambar merupakan salah satu pedoman yang membuat suatu karya
berupa gambar memiliki nilai estetika.
Berikut adalah prinsip-prinsip desian grafis untuk publikasi yang dapat membantu
menentukan bagaimana menggunakan elemen desain pada sebuah karya desain grafis.
Terdapat beberapa prinsip tata letak : kesatuan (unity) dan keselarasan (harmony),
keseimbangan (blance), proposi (proportion), irama (rhyhm), penekanan/ focus dan
emphasis, contrast dan variety dan reptisi (reptition).

1. kesatuan (unity) dan keselarasan (harmony).


Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Prinsip ini
sesungguhnya adalah prinsip hubungan.
Seorang desainer harus mengetahui cara mengorganisasi elemen dan membangun
ikatan atau hubungan.
Keselarasan warna dapat ditingkatkan dengan menggunakan warna-warna
komplementer atau warna analog.
Keselarasan dankesatuan dalam desain kadang memunculkan keseimbangan, seperti
keseimbangan dalam hal rancagan, furniture, pemilihan aksesoris, atau sering juga
dalam pengaturan tata letak furniture.
a. Pedoman unity
Untuk membuat kesatuan diperlukan beberapa pedoman dalam membuat kesatuan
yaitu sebagai berikut :
1) Gunakan hanya satu atau dua jenis huruf, hanya bedakan ukuran atau
warnanya.
2) Konsisten dengan jenis font, ukuran, dan gaya untuk judul, subjudul,
keterangan, headers, footers, dan lain-lain di seluruh punlikasi, presentasi,
atau situs web.
3) Menggunakan palet warana yang sama.
4) Mengulang warna, bentuk, atau tekstur di area yang berbeda.
5) Pilih visual yang serupa untuk warna, tema, atau bentuk.
b. Wujud harmoni
Harmoni dapat diwujudkan dengan 2 cara , yaitu sebagai berikut
1. Harmoni dan segi bentuk.
2. Harmoni dari segi warna.

2. keseimbangan (blance).
Karya seni dan desain harus memiliki kesimbangan agar nyaman dipandang dan tidak
membuat gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu bend ajika
semua daya yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak
dapat diukur tapi dapat dirasakan.
Pertama keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen agar merata ke
kiri dan ke kanan dari pusat. Kedua kesimbangan asimetris yang merupakan
pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama di setiap sisi halaman.
a) Menciptakan keseimbangan
1) Ulangi bentuk tertentu secara berkala, baik secara vertical maupun
horizontal
2) Pusat elemen pada halaman
3) Menempatkan beberapa visual kecil di satu daerah untuk
menyimbangkan satu blok besar gambar atau teks
4) Gunakan satu atau dua bentuk aneh dan membuat bentuk biasa
5) Keringkan teks potong berat dengan terang, berwarna-warni visual.
6) Meninggalkan banyak spasi besar sekitar blok teks atau foto gelap.
7) Offset besar, gelap foto atau ilustrasi dengan beberapa lembar teks kecil,
masing-masing dikelilingi oleh banyak spasi.
b) Elmen keseimbangan
Keseimbangan akan terjadi bila elemen-elemen ditempatkan dan disusun
dengan rasa serasi atau sepadan. Elmen keseimbangan terdiri dari 2 macam
yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan informal.
c) Penerapan keseimbangan
Berikut ini adalah beberapa penerapan keseimbangan pada sebuah tata letak
desain grafis yaitu sebagai berikut :
1) Keseimbangan berdasarkan warna
2) Keseimbangan berdasarkan bentuk
3) Keseimbangan berdasarkan posisi
4) Keseimbangan berdasarkan nilai warna
5) Keseimbangan berdasarkan tekstur
6) Keseimbangan berdasarkan arah pandangan mata.

3. proposi (proportion).
Proporsi digunakan dalam menggambar hubungan ukuran antara pbjek satu dan yang
lainnya.
Proposi termasuk prinsip dassar tata rupa untuk memperoleh perbandingan-
perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proposi adalah perbandingan metamatis
dalam sebuah bidang.
a. Jangkauan keseimbangan
Keseimbangan dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara :
1) Suatu elemen dengan elemen yang lain.
2) Elemen bidang/ ruang dengan dimensi bidang/ ruangnya.
3) Dimensi bidang/ ruang itu sendiri.
b. Langkah menata tata letak.
Berikut ini merupakan Langkah-langkah dalam menata tata letak untuk
menciptakan proposi :
1) Tentukan unsur unsur yang akan di tampilkan dalam layout.
2) Tentukan unsur yang akan menjadi pusat perhatian.
3) Unsur yang menjadi prioritas dan sebagai pendukung dapat menggunakan
warna yang mencolok atau sebaliknya.
4) Berikanlah ruang kosong untuk memberikan kesempatan kepada unsur utama
untuk menyampaikan pesannya.
5) Mainkan beberapa bidang atau unsur dengan variasi ukuran sesuai peran
masing-masing dalam komposisi tersebut.
4. irama (rhyhm).
irama (rhyhm) adalah irama, variasi gambar yang dinamis, banyak perubajhan, tidak
menonton.
Irama mengulangi goresan yang teratur dan terus menerus. Prinsip irama
sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk-bentuk unsur rupa.
Menempatkan elemen dalam sebuah layout secara berkala membuat halus, dan bahkan
ritmme yang tenang, santai moods. Pengulangan adalah mengulang elemen beberapa
visual atau seluruhnya secara konsisten sedangkan variasi adalah perubahan sejumblah
elemen, misalnya warna, ukuran, bentuk, ruang,posisi, dan bobot visual dari sebuah
elemen.
a. Jenis-jenis irama
1) Nada suara, tingkatan perbandingan contohnya dalam tinggi rendahnya suara.
2) Nada warna, tingkatan perbandingan antara warna yang satu dengan warna
yang lain.
3) Nada garis, Tingkatan perbandingan tebal tipisnya garis, Panjang pendeknya
garis, atau kasar halusnya garis.
b. Cara membentuk irama.
Irama dalam produk grafis komonikasi dapat kita rasakan dengan cara :
1) Dengan perpaduan unsur-unsur seni rupa yang berhubungan/ sejenis
(harmoni) atau yang bertentangan/ tidak sejenis (kontras).
2) Dengan pemunculan (reptisi) unsur-unsur yang sama dalam sebuah komposisi.
3) Dengan variasi bentuk, jarak, ukuran dan arah unsur-unsur seni rupa dalam
sebuah komposisi.
c. Langkah-langkah menata tata letak untuk menciptakan irama.
1) Gandakan objek dengan bentuk dan ukuran yang sama untuk menciptakan
sebuah ritme biasa.
2) Gandakan Objek dengan variasi ukuran semakin besar atau dengan variasi
bentuk yang berbeda untuk menciptakan ritme yang dinamis
3) Menggandakan objek dengan bentuk yang sama untuk menciptakan objek baru.
4) Untuk media yang terdiri dari beberapa edisi perlu ada penempatan unsur-
unsur yang sama dan pada posisi yang sama pada setiap halaman, misalnya
buku/ newsletter.
5) Untuk yang terbit beberapa edisi perlu ada penempatan unsur-unsur yang sama
dan pada posisi yang sama pada setiap edisi, misalnya : newsletter.

5. penekanan/ focus dan emphasis.


Penekanan segala sesuatu agar penikmat atau orang yang dimaksud tahu benar apa
yang dimaksud disebut sebagai emphasis atau opint of view, point of focus, point of
interest, dominasi (dominance) atau hal yang menjadi perhatian utama. Fokus
difungsikan sebagai objek utama, untuk menarik perhatian. Emphasis merupakan area
yang dianggap menarik, dominan.
a. Riset (research)
Riset diperlukan agar ide untuk desain sebelum dituangkan belum digunakan oleh
orang lain. Riset Pustaka saat ini sangat mudah dilakukan, dengan menggunakan
teknologi internet. Dan berikan pula sumbernya dari mana agar orang yang
digunakan gambarnya dapat juga mendapatkan kradit nama.
b. Citra, teks, atau keduanya (image, text or both).
Citra teks atau menggunakan keduanya. Namu menggunkan keduanya, pastikan
tetap salah satunya yang menjadi dominan, bukan keduannya sama-sama dominan,
sehingga tercipta harmoni yang pas antara citra dan teks.
c. Area dan ruang (space).
Area dan ruang tidak hanya sebagai elemen gambar tetapi dapat juga diterapkan
dalam prinsip menggambar.
d. Perspektif
Perspektif adalah gabungan mata melihat atau kamera yang diasumsikan sebagai
mata yang melihat dari sudut pandang (angle).

6. contrast dan variety.


Maksud prinsip kontras adalah menghindari elemen desain dalam halaman yang
tampak serupa. Kadang, dalam sebuah halaman, kontras adalah penyebab awal
pembaca membaca halaman tersebut.
Sedangkan variety, atau keanekaragaman digunakan untuk menghindari dari kesan
mononton atau membosankan.
a. Jenis-jenis kontras.
1) Kontras warna
Apabila dua warna satu sama lain, maka desain tersebut nilai kontras yang
tinggi. Apabila dua warna masih identik, maka mereka memiliki kontras yang
rendah.
2) Kontras ukuran.
Objek yang besar apabila disejajarkan dengan objek lain yang lebih kecil akan
membuat focus kita lebih tertuju pada objek yang lebih besar.
3) Kontras bentuk.
Mengontarskan objek berdasarkan bentuknya bertumpu pada sensitifitas
desainer grafis dalam memanfaatkan sto beragam objek yang tersedia dan
memahami ketakutan dan kelemahan tiap objeknya.
4) Kontras posisi.
Membuat kontras dalam posisi adalah pilihan terbaik untuk hierarki elemen
dengan hanya memaksimalkan pengaturan baria atau alignment.
b. Langkah menata objek
1) Masukkan objek, ilustrasi atau unsur lainnya dengan ukuran yang berbeda.
2) Letakkan bagian yang penting dan teks (headline) pada sudut melengkung atau
posisi yang berbeda daripada teks yang lainnya di kolom lurus.
3) Gunakan huruf tebal, hitam untuk headline dan jenis teks ringan untuk bodytext.
4) Buatlah bidang yang besar di sebelah gambar kecil/ sidikit teks.
5) Pilihlah warna yang berlawanan antara unsur utama untuk memisahkan atau
menekankan.
6) Gunakan jenis fount yang berbeda untuk headline yang membawa informasi
penting pendukung.
7. reptisi (reptition).
Elemen visual yang berulang dalam sebuah desain. Pengulangan elemen visual ini
mengembangkan komposisi dam memperkuat desain dalam kesatuan komposisi.
-

Anda mungkin juga menyukai