GADAR BENCANA
Jubelina Manakane
P07120118068
Segala puji syukur bagi Tuhan yang maha esa yang telah memberikan penulis
memenuhi tugas mata kuliah Gadar bencana, Penulis makalah ini masih perlu
terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik ,apabila
Demikiian yang dapat penulis sampaikan.akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat
Ambon,2021
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat diprediksi dan
bisa terjadi kapan saja. Besar guncangan gempa bumi beragam mulai dari
yang sangat kecil sehingga sulit dirasakan sampai gempa bumi yang sangat
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat aktivitas gempa bumi
lempeng tektonik dunia yakni : lempeng Indo – Australia, lempeng Pasifik dan
gempa bumi karena tumbukan atau pergeseran lempeng. Oleh karena itu,
antara 8°-12,5° Lintang Selatan dan 118,5°- 126° Bujur Timur. Nusa
rawan gempa. Hal ini dikarenakan daerah Nusa Tenggara Timur diapit oleh 2
(back arc thrust) yang sangat mempengaruhi frekuensi gempa bumi di daerah
ini cukup tinggi. Sebagian besar gempa bumi yang merusak di wilayah Nusa
Gempa bumi yang mengguncang pulau Alor tanggal 18 April 1898 tercatat
korban jiwa yang berjatuhan sebanyak 250 orang, dan pada 4 juli 1991
bencana gempa bumi kembali mengguncang pulau Alor dan menelan korban
tsunami ini menelan korban jiwa sebanyak 2100 orang meninggal, 500 orang
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Bencana Gempa Bumi Secara lebih rinci upaya pengurangan bencana Gempa
getaran/gempa.
bangunan.
3) Pembangunan fasilitas umum dengan standard kualitas yang tinggi.
merusak dan menimbulkan bencana dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
a. Gempa bumi Vulkanik ( Gunung Api ) Gempa bumi ini terjadi akibat adanya
aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila
b. Gempa bumi Tektonik Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik,
kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini
banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi
c. Gempa bumi Runtuhan Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur
ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat
lokal.
.
Persiapan Ketika terjadi Gempa
(1) Matikan api kompor jika anda sedang memasak, matikan juga alat-alat
segera padamkan api dengan alat pemadam api, pasir atau karung basah.
(2) Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung.
(3) Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat
(4) Tetap tenang dan tidak terburu-buru ke luar dari rumah atau gedung. Tunggu
sampai gempa mereda, ambil tas yang berisi barang-barang keperluan darurat
barulah ke luar rumah atau gedung menuju tanah kosong/ lapang sambil
kepala.
(5) Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat evakuasi. Jika
(6) Jika gempa bumi terjadi saat anda sedang menyetir kendaraan, kurangi
bawah jembatan.
Bagaimana peran perawat dalam menghadapi bencana alam yaitu Gempa Bumi
kesehatan di RS
peralatan kesehatan
yang ditunjukkan dengan seringnya menangis dan mengisolasi diri) maupun reaksi
psikosomatik (hilang nafsu makan, insomnia, fatigue, mual muntah, dan kelemahan
otot)
i. Memfasilitasi konseling dan terapi kejiwaan lainnya oleh para psikolog dan
psikiater
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
diterapkan oleh jurnalisme bencana Liputan 6 SCTV dalam meliput bencana Palu,
dokumentasi.
berlangsung saat ini atau saat lampau, yang penyajian datanya dengan cara
penelitian perkembangan ini ada yang bersifat sepanjang waktu dan ada yang
bersifat dalam potongan waktu. Penelitian yang bersifat potongan waktu bertujuan
untuk mendapatkan sebuah sampel dari populasi 37 dalam suatu waktu saja.
Setelah itu, memeriksa status data-data yang diperoleh pada titik waktu yang sama
dari masing-masing individu dalam sampel tersebut. Artinya, tiap-tiap subjek yang
diteliti hanya dilakukan observasi satu kali saja dan proses pengukuran dilakukan
terhadap status karakter variabel subjek saat diperika. Pada penelitian ini, peneliti