Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

GADAR BENCANA

Jubelina Manakane

P07120118068

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan yang maha esa yang telah memberikan penulis

kemudahan dalam menyesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan

pertolongannya penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini sehingga

makalah ‘’ GADAR BENCANA’’ Dapat diselesaikan .makalah ini disusun guna

memenuhi tugas mata kuliah Gadar bencana, Penulis makalah ini masih perlu

banyak penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan.penulis terbuka

terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik ,apabila

terdapat banyak kesalahn pada makalah ini,baik terkait penulisan maupun

konten,penulis memohon maaf.

Demikiian yang dapat penulis sampaikan.akhir kata semoga makalah ini dapat

bermanfaat

Ambon,2021

penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN....................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................3

A. Salah satu Gambar bencana di indonesia ............................... 3

B. Bagaimana strategi dalam Pengelolaan bencana tersebut..... 4

C. Bagaimana peran dan fungsi sebagai perawat dalam

Pengelolaan bencana tersebut ................................................. 4

BAB III METODE STUDI KASUS..............................................................5

A. Rencana Studi Kasus......................................................................5

B. Subjek Studi Kasus ........................................................................6

C. Waktu Dan Lokasi Studi Kasus.......................................................6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat diprediksi dan

bisa terjadi kapan saja. Besar guncangan gempa bumi beragam mulai dari

yang sangat kecil sehingga sulit dirasakan sampai gempa bumi yang sangat

dahsyat yang mampu menimbulkan kerusakan bangunan dan korban jiwa.

Gempa bumi terjadi hampir di seluruh belahan dunia termasuk di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat aktivitas gempa bumi

tinggi, hal tersebut dikarenakan Indonesia terletak pada jalur pertemuan 3

lempeng tektonik dunia yakni : lempeng Indo – Australia, lempeng Pasifik dan

lempeng Eurasia. Lempeng Eurasia dan Indo-Australia bertumbukan di lepas

pantai barat pulau Sumatera, di selatan pulau Jawa, di selatan kepulauan

Nusa Tenggara, dan berbelok ke arah utara ke perairan Maluku sebelah

selatan. Sedangkan lempeng Australia dan Pasifik bertumbukan di sekitar

Pulau Papua. Pertemuan antar lempeng ini menyebabkan sering terjadinya

gempa bumi karena tumbukan atau pergeseran lempeng. Oleh karena itu,

Indonesia merupakan daerah yang secara tektonik rawan gempa bumi.

(BNPB,2016) Secara geografis provinsi Nusa Tenggara Timur terletak di

antara 8°-12,5° Lintang Selatan dan 118,5°- 126° Bujur Timur. Nusa

Tenggara Timur merupakan wilayah di Indonesia yang masuk dalam kategori

rawan gempa. Hal ini dikarenakan daerah Nusa Tenggara Timur diapit oleh 2

zona penyebab gempa bumi, yaitu wilayah selatan merupakan tempat

bertemunya dua lempeng yaitu, lempeng Eurasia dan Indo-Australia secara


subduksi, dan dibagian sebelah utara terdapat patahan naik busur belakang

(back arc thrust) yang sangat mempengaruhi frekuensi gempa bumi di daerah

ini cukup tinggi. Sebagian besar gempa bumi yang merusak di wilayah Nusa

Tenggara Timur disebabkan oleh gempa patahan naik di utara Nusa

Tenggara Timur. Berdasarkan catatan sejarah kegempaan di wilayah Nusa

Tenggara Timur telah beberapa kali mengalami gempa bumi merusak.

Gempa bumi yang mengguncang pulau Alor tanggal 18 April 1898 tercatat

korban jiwa yang berjatuhan sebanyak 250 orang, dan pada 4 juli 1991

bencana gempa bumi kembali mengguncang pulau Alor dan menelan korban

jiwa sebanyak 39 orang. Dan terakhir terjadi tanggal 12 Desember 2 1992,

gempa dahsyat mengguncang Flores dengan kekuatan 7,5 SR ini juga

mengakibatkan terjadinya bencana tsunami. Gempa yang mengakibatkan

tsunami ini menelan korban jiwa sebanyak 2100 orang meninggal, 500 orang

dinyatakan hilang, dan 447 orang lukaluka.(PGR III BMKG).

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat bahaya dan kerentanan gempa bumi

2. Di kabupaten manakah di wilayah yang memiliki tingkat bahaya dan

kerentanan yang tinggi terhadap gempa bumi ?

C. TUJUAN

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini :

1. Untuk menganalisis tingkat bahaya dan kerentanan gempa bumi di wilayah .


2. Untuk mengindentifikasi kabupaten di wilayah yang memiliki tingkat bahaya dan

kerentanan yang tinggi terhadap gempa bumi.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu gambar bencana yang terjadi yaitu GEMPA BUMI

- Bagaimana strategi pelaksanaan bencana alam tersebut yaitu GEMPA BUMI

Bencana Gempa Bumi Secara lebih rinci upaya pengurangan bencana Gempa

Bumi antara lain :

1) Memastikan bangunan harus dibangun dengan konstruksi tahan

getaran/gempa.

2) Memastikan perkuatan bangunan dengan mengikuti standard kualitas

bangunan.
3) Pembangunan fasilitas umum dengan standard kualitas yang tinggi.

4) Memastikan kekuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.

5) Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan

hunian di daerah rawan bencana.

Jenis Gempabumi Gempabumi yang merupakan fenomena alam yang bersifat

merusak dan menimbulkan bencana dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:

a. Gempa bumi Vulkanik ( Gunung Api ) Gempa bumi ini terjadi akibat adanya

aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila

keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang

juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya

terasa di sekitar gunung api tersebut.

b. Gempa bumi Tektonik Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik,

yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai

kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini

banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi

yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.

c. Gempa bumi Runtuhan Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur

ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat

lokal.

.
Persiapan Ketika terjadi Gempa

(1) Matikan api kompor jika anda sedang memasak, matikan juga alat-alat

elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran

segera padamkan api dengan alat pemadam api, pasir atau karung basah.

(2) Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung.

(3) Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat

anda berada segera mengungsi ke tempat pengusian terdekat.

(4) Tetap tenang dan tidak terburu-buru ke luar dari rumah atau gedung. Tunggu

sampai gempa mereda, ambil tas yang berisi barang-barang keperluan darurat

barulah ke luar rumah atau gedung menuju tanah kosong/ lapang sambil

melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang bisa melindungi

kepala.

(5) Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat evakuasi. Jika

bisa ajaklah tetangga dekat untuk evakuasi.

(6) Jika gempa bumi terjadi saat anda sedang menyetir kendaraan, kurangi

kecepatan kendaraan, dan hentikan kendaraan di bahu jalan. Jangan berhenti di

dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan tinggi, di jembatan, atau di

bawah jembatan.

Bagaimana peran perawat dalam menghadapi bencana alam yaitu Gempa Bumi

Peran tenaga kesehatan adalah


a. Memfasilitasi jadwal kunjungan konsultasi medis dan cek kesehatan sehari-hari

b. Tetap menyusun rencana prioritas asuhan ketenaga kesehatan harian

c. Merencanakan dan memfasilitasi transfer pasien yang memerlukan penanganan

kesehatan di RS

d. Mengevaluasi kebutuhan kesehatan harian

e. Memeriksa dan mengatur persediaan obat, makanan, makanan khusus bayi,

peralatan kesehatan

f. Membantu penanganan dan penempatan pasien dengan penyakit menular

maupun kondisi kejiwaan labil hingga membahayakan diri dan lingkungannya.

g. Mengidentifikasi reaksi psikologis yang muncul pada korban (ansietas, depresi

yang ditunjukkan dengan seringnya menangis dan mengisolasi diri) maupun reaksi

psikosomatik (hilang nafsu makan, insomnia, fatigue, mual muntah, dan kelemahan

otot)

h. Membantu terapi kejiwaan korban khususnya anak-anak, dapat dilakukan dengan

memodifikasi lingkungan misal dengan terapi bermain.

i. Memfasilitasi konseling dan terapi kejiwaan lainnya oleh para psikolog dan

psikiater

j. Konsultasikan bersama supervisi setempat mengenai pemeriksaan kesehatan dan

kebutuhan masyarakat yang tidak mengungsi


BAB III

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yakni peneliti

melakukan analisis kejadian di bencana Palu dengan melihat praktik yang

diterapkan jurnalisme bencana Liputan 6 SCTV dalam liputan bencana. Pendekatan

kualitatif adalah cara atau metode untuk mendeskripsikan dan menganalisis

fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, pemikiran orang secara individual

maupun kelompok (Muslimin,2016:51). Pendekatan penelitiaan ini bertujuan untuk

menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya terkait bagaimana prinsip yang

diterapkan oleh jurnalisme bencana Liputan 6 SCTV dalam meliput bencana Palu,

melalui pengumpulan data yang didapat dari wawancara, observasi dan

dokumentasi.

Tipe dan Dasar Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena yang

berlangsung saat ini atau saat lampau, yang penyajian datanya dengan cara

mendeskripsikan (Muslimin,2016:136). Penelitian deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan keadaan dalam tahapantahapan perkembangannya. Pada

penelitian perkembangan ini ada yang bersifat sepanjang waktu dan ada yang
bersifat dalam potongan waktu. Penelitian yang bersifat potongan waktu bertujuan

untuk mendapatkan sebuah sampel dari populasi 37 dalam suatu waktu saja.

Setelah itu, memeriksa status data-data yang diperoleh pada titik waktu yang sama

dari masing-masing individu dalam sampel tersebut. Artinya, tiap-tiap subjek yang

diteliti hanya dilakukan observasi satu kali saja dan proses pengukuran dilakukan

terhadap status karakter variabel subjek saat diperika. Pada penelitian ini, peneliti

mendeskriptifkan prinsip yang digunakan jurnalisme bencana dalam meliput

pemberitaan bencana Palu dengan menggunakan penelitian cross sectional yaitu

melakukan pencarian data hanya dalam suatu waktu saja.

Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan BULAN APRIL 2021.


DAFTAR PUSTAKA

BNPB (2010). Buku Panduan Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya

Mitigasi-nya di Indonesia. BAKORNAS PBP dan Gempa bumi dan Tsunami,

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (2010). Buku Panduan

Pengenalan Karakteristik Bencana Dan Upaya Mitigasinya di Indonesia.

Ballay C, 2006, Hospital Incident Command System : Guide book, EMSA :

California Burley, D. (2011). Better Communication in The Emergency

Department. Journal of Emergency Nurse, 19,2, 32-36. DepKes. (2002).

Pedoman Koordinasi Penanggulangan Bencana di Lapangan. Sekertariat

Jendral Departemen Kesehatan: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai