Anda di halaman 1dari 21

TUGAS BESAR 1

PENGARUH BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING TERHADAP


PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Dosen Mata Kuliah

EKAWATI, Dra. M.Pd

Disusun oleh :

Taufik Hidayat

(41519010168)

PROGRAM STUDI TEKNIK


INFORMATIKA FAKULTAS ILMU
KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU
BUANA
JAKARTA
2021
iii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puja dan
Puji syukur saya panjatkan kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga saya dapat merampungkan penyusunan Tugas Besar 1 bahasa indonesia
dengan judul " Pengaruh Bahasa Daerah dan Bahasa Asing terhadap Perkembangan Bahasa
Indonesia" tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin saya upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak
lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalah lain yang berkaitan pada makalah-makalah selanjutnya.

Jakarta, 8 April 2021

Taufik Hidayat
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3 Tujuan.................................................................................................................2

1.4 Manfaat...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengaruh Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia......................................4

2.1.1 Dampak Pengaruh Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia..............5

2.1.1.1 Dampak Positif............................................................................5

2.1.1.2 Dampak Negatif...........................................................................5

2.2 Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia........................................6

2.2.1 Bahasa Sansekerta....................................................................................7

2.2.2 Bahasa Arab.............................................................................................8

2.2.2.1 Lafal Sesuai Aslinya....................................................................8

2.2.2.2 Lafal Berubah..............................................................................9

2.2.2.3 Lafal Yang Berubah.....................................................................9

2.2.3 Bahasa Inggris..........................................................................................9

2.2.4 Dampak Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia..............10

2.2.4.1 Dampak Positif..........................................................................10

2.2.4.2 Dampak Negatif.........................................................................10

2.3 Kalimat Taksa atau Ambigu.............................................................................11

2.3.1 Ambiguitas Fonetik................................................................................11


2.3.2 Ambiguitas Gramatikal..........................................................................12

2.3.3 Ambiguitas Leksikal..............................................................................12

2.4 Kalimat Logis dan Tidak Logis........................................................................12

2.4.1 Contoh Kalimat Logis............................................................................13

2.4.2 Contoh Kalimat Tidak Logis..................................................................13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14

3.2 Saran.................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Bahasa Indonesia mampu
menerima unsur-unsur bahasa asing maupun bahasa daerah sehingga dapat memperkaya
kosakata yang dimiliki dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya. Bahasa
diperlukan untuk bisa berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa dapat
diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati (Murti,
Eksistensi Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Global, 2015). Melalui bahasa seseorang
dapat melakukan interaksi atau komunikasi dengan yang lainnya, baik untuk
menyampaikan keinginan, perasaan, pendapat, gagasan, pengalaman, maupun
pengetahuannya. Bahasa juga dapat membantu untuk memperoleh informasi, menambah
ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
Bahasa Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk mempersatukan bangsa
Indonesia yang sangat beragam suku, adat istiadat, ras, agama, dan bahasa. Para pendiri
bangsa Indonesia menyadari betul akan ancaman perpecahan bangsa akibat beragamnya
masyarakat itu, sehingga sejak peristiwa Sumpah Pemuda, bahasa Indonesia senantiasa
dibina dan dikembangkan. Bersyukurlah bangsa Indonesia telah memiliki bahasa
kesatuan yang sekaligus menjadi bahasa Nasional. Dapat dibayangkan tanpa adanya
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan akan sangat sulit untuk menjalin persatuan
dan kesatuan bangsa. Bahasa Indonesia telah mempermudah mengembangkan
kebudayaan, mempercepat majunya proses pendidikan dan yang terpenting ialah
mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan unsur sekaligus media komunikasi utama
masyarakat Indonesia. Bahasa secara filosofis adalah pengungkapan manusia atas realitas
melalui simbol-simbol. Berarti, eksistensi bahasa Indonesia sangat tergantung pada
tingkat keberhasilan mengembangkan bahasa, misalnya menciptakan kosa kata dan
istilah-istilah baru, baik penyerapan kosa kata bahasa daerah maupun asing semakin
digiatkan. Bahasa Indonesia harus mampu menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan
teknologi. Mengingat saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era
global, terutama teknologi informasi sangat cepat (Masudi, 2009).
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu. Menurut Suminar (Suminar, 2016)
bahasa Indonesia adalah bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga bahasa resmi negara
kita. Dalam penggunaannya, bahasa Indonesia mempunyai beberapa aturan yang harus
ditaati agar kita bisa menggunakannya dengan baik dan benar. Bahasa sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia selain menjadi bahasa resmi, juga
menjadi bahasa pemersatu yang dapat digunakan dalam berbagai keperluan.
Selain itu, fungsi hakiki bahasa sebagai alat bekerja sama dalam setiap komunikasi
Pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain kontak budaya antarbangsa, antardaerah, antarsuku, maupun faktor lain
seperti agama, politik, dan teknologi (Rondiyah, 2017). Perpindahan seseorang atau
kelompok didalam kelompok lain juga dapat menyebabkan adanya pergeseran bahasa
yang dapat memperkaya kosakata, sehinggga memunculkan bahasa baru.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia ? Apa saja dampak
positif dan negatif dari penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia ?
2. Bagaimana pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia ? Apa pengaruh positif
dan negatif dari pengguna bahasa asing terhadap bahasa indonesia?
3. Kalimat taksa atau ambigu?
4. Kalimat logis dan tidak logis?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang apa
pengaruh bahasa daerah dan bahasa asing terhadap bahasa Indonesia dan diharapkan
sangat bermanfaat bagi banyak orang yang membaca makalah ini.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah pengaruh bahasa daerah dan bahasa
asing terhadap perkembangan bahasa Indonesia yang dapat dijadikan sebagai landasan
dasar dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas bahasa Indonesia di masyakarat
sehingga nantinya bisa bersaing di era pasar global (MEA). Demikianlah penjelasan
mengenai manfaat makalah, semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan
kepada setiap pembaca mengenai makalah ini.
4

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Pengaruh Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia


Bahasa daerah merupakan sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan
suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri
berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Di
Indonesia terdapat banyak bahasa yang digunakan oleh masyarakatnya yang sering
disebut sebagai bahasa daerah. Bahasa daerah merupakan suatu bahasa yang dituturkan di
suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan, baik daerah kecil, negara bagian.federal
atau provinsi, atau daerah yang luas. Bahasa daerah sudah ada sejak zaman dulu.
Jumlahnya sampai beratus-ratus dan tersebar diseluruh kepulauan, mulai dari pulau
Formosa (Taiwan) di sebelah utara sampai ke Selandia Baru disebelah selatan, dari
Mandagaskar di sebelah barat sampai kepulau-pulau Paas di sebelah timur yang
merupakan suatu keluarga besar dan masih dekat hubungannya dengan Austronesia.
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh
terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan berikutnya, khususnya
bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia (Encep D. F., 2015). Sebagai contoh,
seorang anak memiliki ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan ayahnya berasal
dari daerah Pagaralam dan keluarga ini hidup di lingkungan orang Palembang. Dalam
mengucapkan sebuah kata misalnya “mengapa”, sang ibu yang berasal dari Sekayu
mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan bapaknya yang dari Pagaralam
mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di lingkungannya kata “mengapa”
diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai bersekolah, ia mendapat seorang teman yang
berasal dari Jawa dan mengucapkan “mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat
menimbulkan kebinggungan bagi sang anak untuk memilih ucapan apa yang akan
digunakan (Encep D. ,., 2915).
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa
daerah merupakan keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang
harus dilestarikan. Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara
yang kaya akan kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah menandakan
identitas dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat yang merantau ke ibukota
Jakarta mungkin lebih senang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah dengan
orang berasal dari daerah yang sama, salah satunya dikarenakan agar menambah
keakraban diantara mereka. Tidak jarang pula orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-
bisaan untuk berbahasa daerah yang tidak dikuasainya agar terjadi suasana yang lebih
akrab. Beberapa kata dari bahasa daerah juga diserap menjadi Bahasa Indonesia yang
baku, antara lain kata nyeri (Sunda) dan kiat (Minangkabau) (Encep D. ,., 2915).

2.1.1 Dampak Pengaruh Bahasa Daerah Terhadap Bahasa Indonesia


2.1.1.1 Dampak Positif
1. Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.
2. Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
3. Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.
4. Menimbulkan keakraban dalam
berkomunikasi. (Arifin, 2011)

2.1.1.2 Dampak Negatif


1. Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
2. Warga negara asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi
kesulitan karena terlalu banyak kosakata.
3. Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa
Indonesia yang baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa
daerah.
4. Dapat menimbulkan
kesalahpahaman. (Arifin, 2011)

Pada bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga terdapat beberapa kata yang sama
dalam tulisan dan pelafalan tetapi memiliki makna yang berbeda (Febriani, 2014), berikut
beberapa contohnya:
a) Suwek dalam bahasa Sekayu (Sumsel) bermakna tidak
ada. Suwek dalam bahasa Jawa bermakna sobek.
b) Mangga dalam bahasa Indonesia bermakna buah mangga.
Mangga dalam bahasa Sunda bermakna silakan.
c) Maen dalam bahasa Indonesia bermakna
bermain. Maen dalam bahasa Batak bermakna
gadis.
d) Gedang dalam bahasa Sunda bermakna
pepaya. Gedang dalam bahasa Jawa bermakna
pisang.
e) Nini dalam bahasa Sunda bermakna nenek.
Nini dalam bahasa Batak bermakna anak dari cucu laki-laki.
f) Tulang dalam bahasa Indonesia bermakna tulang.
Tulang dalam bahasa Batak bermakna abang atau adik dari ibu.

Menurut (Febriani, 2014) melalui beberapa contoh itu ternyata penggunaan bahasa
daerah memiliki tafsiran yang berbeda dengan bahasa lain. Jika hal tersebut digunakan
dalam situasi formal seperti seminar, lokakarya, simposium, proses belajar mengajar yang
pesertanya beragam daerahnya akan memiliki tafsiran makna yang beragam. Oleh karena
itu, penggunaan bahasa daerah haruslah pada waktu, tempat, situasi, dan kondisi yang
tepat.

2.2 Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia


Zaman semakin berkembang dan era globalisasipun tidak dapat dipungkuri oleh
bangsa Indonesia. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, bahasa asing sudah sangat
jelas berpengaruh terhadap bahasa Indonesia. Bahasa asing yang sangat signifikan
mempunyai pengaruh yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Adanya tuntutan
yang mengharuskan rakyat Indonesia untuk mempelajari bahasa ini. Oleh karena itu,
terjadi dampak-dampak dari bahasa asing (dalam kasus ini penulis menggunakan studi
kasus bahasa Inggris) terhadap bahasa Indonesia secara umum. Berikut merupakan
pengaruh bahasa asing terhadap bahasa Indonesia yang penulis rasakan (Febriani, 2014).
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak
menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Kata serapan adalah kata yang
berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan kedalam suatu bahasa dan diterima
pemakaiannya secara umum. Bahasa Indonesia menyerap banyak kata dari bahasa-bahasa
lain, terutama dari negara yang pernah berhubungan langsung dengan Indonesia baik
melalui perdagangan (Sansekerta, Arab, dan Tionghoa), melalui penjajahan (Portugis,
Jepang, Belanda), maupun dari perkembangan ilmu pengetahuan (Inggris) (Febriani,
2014).
Tabel 2.1 Asal Bahasa dan Jumlah Kata Bahasa Asing
Asal Bahasa Jumlah Kata
Arab 1.495 kata
Belanda 3.280 kata
Tionghoa 290 kata
Hindi 7 kata
Ingris 1.610 kata
Parsi 63 kata
Portugis 131 kata
Sanskerta-Jawa Kuna 677 kata
Tamil 83 kata

Terdapat beberapa bahasa asing yang mempengaruhi bahasa Indonesia, yaitu :

2.2.1 Bahasa Sansekerta


Perkembangan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tidak lepas
dari campur tangan bahasa sanskerta yang sangat lekat dengan sejarah bangsa
Indonesia. Mula-mula Bahasa sanskerta sejalan dengan masuknya agama hindu
ke Indonesia sejak sebelum bahasa Indonesia memunculkan identitas dirinya.
Bahasa sanskerta masuk ke wilayah Indonesia berabad-abad lamanya dan
berkembang seiring perkembangan yang terjadi pada kebudayaan India.
Terdapat sekitar 800 kata dalam bahasa indonesia yang merupakan kata serapan
dari bahasa sanskerta, baik di serap langsung dari bahasa aslinya ataupun dari
bahasa jawa atau bahasa jawa kuno (Rizqiyah, 2015).
Ada beberapa kata dalam bahasa indonesia yang sering digunakan dalam
percakapan ataupun tertulis yang merupakan kata serapan dari bahasa sanskerta.
Contoh :
Aja : hanya
Angka : bilangan
Baca (vaca) : mengartikan tulisan
Cerita (carita) : kisah
Celaka (chalaka) : musibah

2.2.2 Bahasa Arab


Ketika bangsa Arab datang ke Nusantara, mereka tidak hanya
membawa barang dagangan, namun juga agama bernama Islam. Agama tersebut
menarik perhatian banyak penduduk Nusantara karena membebaskan mereka
dari sistem kasta yang dianut oleh sebagian besar agama di Nusantara pada
waktu itu, sehingga Agama Islam dapat menyebar dengan cepat. Agama Islam
pun menyebar semakin cepat dengan banyaknya kerajaan baru yang didirikan
atas dasar Islam, seperti Kerajaan Demak.Agama Islam mewajibkan seluruh
penganutnya untuk memahami bahasa Arab karena seluruh ibadah mereka
dilakukan menggunakan bahasa tersebut. Hal ini menyebabkan banyak kerajaan
Islam yang menggunakan bahasa Arab untuk mengukir prasastinya ataupun
naskah-naskahnya. Oleh sebab itu, semakin banyaknya penganut Agama Islam
di Nusantara, juga berarti semakin menyebarnya bahasa Arab di kalangan
penduduk Nusantara. Diperkirakan ada sekitar 2.000-3.000 kosakata bahasa
indonesia yang berasal dari bahasa Arab. Sebagian dari kata-kata Arab itu
diserap secara utuh, baik lafal maupun maknanya; dan sebagian lagi ada yang
mengalami perubahan (Rizqiyah, 2015).
2.2.2.1 Lafal Sesuai Aslinya
Contoh :
1. Abad, abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak, awal, akhir,
azan
2. Bakhil, baligh, batil, berkah
3. Daftar
4. Hikayat, hikmah, khitan, kiamat, kitab, kursi
5. Lafaz
6. Musyawarah, markas, malaikat, mahkamah, musibah
7. Nisbah
8. Syariat
2.2.2.2 Lafal Berubah
Tabel 2.2 Lafal Berubah
Bahasa Indonesia Bahasa Arab
Berkah Barakah
Derajat Darajah
Kabar Khabar
Lafal Lafazh
Masalah Mas alatun
Makalah Makalatun

2.2.2.3 Lafal Yang Berubah


Tabel 2.3 Lafal Yang Berubah
Bahasa Indonesia Bahasa Arab
Keparat = sialan Kufarat = orang kafir
Logat = dialek Lughah = bahasa
Naskah = tulisan Nuskhatun = secarik
kertas
Petuah = nasihat Fatwa = Pendapat

2.2.3 Bahasa Inggris


Saat ini, sangat banyak kata dan istilah yang diserap dari bahasa inggris
sebagai pengaruh dari perkembangan pengetahuan dan tekhnologi yang memang
berasal dari negara yang menggunakkan bahasa Inggris (Rizqiyah, 2015).
Contoh kata serapan dari bahasa inggris :
‘Certificate’ diserap menjadi ‘Sertifikat’
‘Canteen’ diserap menjadi ‘Kantin’
‘Censor’ diserap menjadi ‘Sensor’
‘Check’ diserap menjadi ‘Cek’
‘Character’ diserap menjadi ‘Karakter’
‘Quota’ diserap menjadi ‘Kuota’
‘Quiz’ diserap menjadi ‘Kuis’
Kata-kata berbahasa inggris tersebut sebaiknya kita cari padanannya
dalam bahasa Indonesia sebelum diserap secara utuh, karena sering
menimbulkan kerancuan ataupun ketidakefektifan berbahasa, seperti kata
Komputer (Rizqiyah, 2015).
Contoh penggantian padanan kosakata bahasa inggris menjadi lebih Indonesia :
‘Download’ menjadi ‘Unduh’
‘Upload’ menjadi ‘Unggah’
‘Online’ menjadi ‘Daring’
‘Kualitas’menjadi‘Mutu’
‘Kuantitas’ menjadi‘Jumlah’
‘Talent/Talenta’ menjadi‘Bakat’
‘Sirkulasi’ menjadi ‘Perputaran’
‘Kolega’ menjadi‘Rekan’
‘Eliminasi’ menjadi‘Penyisihan’
‘Elaborasi’ menjadi‘Penjabaran’
‘Komplain’ menjadi‘Pengaduan’

2.2.4 Bagaimana Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Indonesia


2.2.1.1 Dampak Positif
1. Semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa
Inggris maka akan semakin cepat pula proses transfer ilmu
pengetahuan
2. Menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan internasional,
bisnis, sekolah).
3. Memperoleh dua atau lebih bahasa dengan baik
4. Melalui tahap perkembangan bahasa yang relatif sama meskipun
setiap anak dapat mencapai tahap-tahap tersebut pada usia yang
berbeda
(Arifin, 2011)
2.2.1.2 Dampak Negatif
1. Mengurangi kekaedahan dan keabsahan bahasa Indonesia
2. Rakyat Indonesia semakin lama kelamaan akan lupa kalau bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan
3. Mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada
bahasa dan budaya sendiri.
4. Menurunnya derajat bahasa
Indonesia (Arifin, 2011)

2.3 Kalimat Taksa atau Ambigu


Menurut (Charmelia, 2014) Ambiguitas ( kata benda ) berasal dari bahasa inggris
ya itu ambiguity yang berarti suatu konstruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti.
Hal ini mengakibatkan terjadinya lebih dari satu makna ini dapat terjadi saat pembicaraan
lisan ataupun dalam keadaan tertulis.
Menurut KBBI Ambiguitas /am·bi·gu·i·tas/ n 1 sifat atau hal yg bermakna dua;
kemungkinan yg mempunyai dua pengertian; 2 ketidaktentuan; ke-tidakjelasan; 3
kemungkinan adanya makna atau penafsiran yg lebih dr satu atas suatu karya sastra; 4
Ling kemungkinan adanya makna lebih dr satu dl sebuah kata, gabungan kata, atau
kalimat; ketaksaan. Ambigu menurut kamus besar bahasa indonesia yaitu bermakna lebih
dr satu (sehingga kadang-kadang menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan,
dsb); atau bermakna ganda. Ambiguitas ini terdiri dari 3 bentuk yaitu;

2.3.1 Ambiguitas Fonetik


Ambiguitas fonetik ialah keambiguan yang terjadi akibat dari kesamaan
bunyi-bunyi yang diucapkan dan biasanya banyak terjadi dailog atau percakapan
sehari-hari (Idschool.net, 2020).
Contoh;
“Dia datang kemari memberi tahu”
”Tahu dapat bermakna makanan dari kedelai”
“Tahu bermakna suatu informasi”
Kalimat diatas menimbulkan keambiguan karena memiliki banyak tafsir
yakni apakah dia datang memberi tahu. Untuk mengetahui arti atau makna kalimat
tersebut secara keseluruhan maka harus mendengarkan pembicaraan secara utuh.
2.3.2 Ambiguitas Gramatikal
Ambiguitas gramtikal terjadi karena proses pembentukan suatu
ketatabahasaan baik pembentukan kata, prasa maupun kalimat. Kata-kata atau
frasa yang memiliki keambiguitasa jenis ini akan hilang jika dimasukan ke dalam
konteks kalimat (Idschool.net, 2020).
Contoh
“Orang tua”
Kata tersebut memiliki dua makna yakni ibu dan bapak atau orang yang
sudah tua. Oleh sebab itu untuk mengetahui makna yang sebenarnya perlu
disatukan ke dalam satu kalimat.
a. Orang tua Deni tidak bisa hadir hari ini.
b. Aku bertemu dengan orang tua yang kemarin tersesat di jalanan.

2.3.3 Ambiguitas Leksikal


Keambiguan jenis ini terjadi karena faktor kata itu sendiri, pada dasarnya
setiap kata memiliki makna lebih dari satu tergantung dari kalimat yang
menyertainya (Idschool.net, 2020).
Contoh; Lari
Kata “lari” memiliki makna yang berbeda yaitu mengerjar sesuatu atau menjauh
dari sesuatu.
a. Dia berlari mengejar bus sekolahnya.
b. Aku lari dari kenyataan.

2.4 Kalimat Logis Dan Tidak Logis


Kalimat Logis adalah perkataan yang masuk akal. Kalimat artinya perkataan.
Logis artinya sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau masuk akal (KBBI),
sedangkan kalimat tidak logis adalah perkataan yang tidak masuk akal, kalimat yang
tidak sesuai dengan logika, atau kata-kata yang tidak masuk akal (Website, 2017).
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya
sesuai dengan ejaan yang berlaku. Suatu kalimat dikatakan logis apabila informasi dalam
kalimat tersebut dapat diterima oleh akal atau nalar. Logis atau tidaknya kalimat dilihat
dari segi maknanya, bukan strukturnya. Suatu kalimat dikatakan logis apabila gagasan
yang disampaikan masuk akal, hubungan antar gagasan dalam kalimat masuk akal, dan
hubungan gagasan pokok serta gagasan penjelas juga masuk akal (Website, 2017).
2.4.1 Contoh Kalimat Logis
1. Saya mengajarkan mata kuliah Jurnalistik di kampus.
2. Kepada Bapak Asep, kami persilakan.
3. Hati-Hati, Sering Terjadi Kecelakaan Lalu-Lintas di Jalan Raya Macet

2.4.2 Contoh Kalimat Tidak Logis


1. Saya mengajar mata kuliah Jurnalistik di kampus. Tidak logis karena yang
diajar mata kuliah, bukan mahasiswa.
2. Waktu dan tempat kami persilakan. Tidak logis karena yang dipersilakan
waktu dan tempat, bukan pembicara.
3. Hati-Hati Banyak Kecelakaan. Tidak logis: mana kecelakannya? katanya
banyak! Jalannya macet. Lho, emang jalan bisa macet? Macet = terhenti,
tidak lancar. Yang terhenti 'kan kendaraan, bukan jalannya! Yang logis: lalu-
lintas macet.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa pada zaman globalisasi ini
bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari peranan bahasa lain, baik dari bahasa daerah
maupun bahasa asing. Peranan bahasa asing dalam bahasa Indonesia membuktikan adanya
kontak atau hubungan antarbahasa sehingga timbul penyerapan bahasa-bahasa asing ke
dalam bahasa Indonesia. Penggunaan kosakata asing dalam bahasa Indonesia tidak selalu
diidentikkan dengan dampak negatif karena terselip hal positif, yakni dapat
mempermudah kegiatan berkomunikasi, khususnya dalam tuturan yang di dalamnya
terdapat bahasa asing yang terasa lebih akrab di telinga dibandingkan dengan padanan
bahasa Indonesianya.
Namun, diharapkan adanya sosialisasi terhadap padanan bahasa Indonesia secara
intensif agar identitas kosakata pada bahasa Indonesia tidak terkikis oleh kosakata dari
bahasa asing sehingga diharapkan kelak tidak lagi terdapat wacana bahwa kosakata bahasa
asing lebih akrab di telinga para pengguna bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa
Indonesia itu sendiri.
Pada situasi bangsa Indonesia saat ini yang masih merupakan negara berkembang
sehingga menyarankan penggunaan bahasa asing agar dapat bersaing dengan bangsa-
bangsa maju lainnya. Tetapi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa pemersatu bangsa.
Tidak boleh diabaikan dan tetap harus dipertahankan keberadaannya (dalam konteks
bahasa baku atau bahasa Indonesia yang baik dan benar). Semua itu tergantung kembali
kepada setiap individu masyarakat Indonesia dan jangan sampai bahasa asing menggeser
bahasa nasional bangsa Indonesia.
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan dan pengaruh
terhadap bahasa Indonesia dikarenakan masyarakat dalam berkomunikasi setiap hari lebih
cenderung menggunakan bahasa daerah dibandingkan menggunakan bahasa Indonesia
yang baku dan merasa canggung apabila bahasa Indonesia itu digunakan untuk
berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Saran
Sebaiknya masyarakat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan
jangan mencampur bahasa daerah dengan bahasa Indonesia karena akan menimbulkan
banyak kosakata baru dan akan mempengaruhi pengucapan saat menggunakan bahasa
Indonesia baku.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, R. (2011, Desember 23). https://rahmatarifin93.wordpress.com/2011/12/23/dampak-


positif-dan-negatif-dalam-penggunaan-bahasa-daerah-gaul-dan-asing-di-indonesia/.
Retrieved September 19, 2020, from
https://rahmatarifin93.wordpress.com/2011/12/23/dampak-positif-dan-negatif-dalam-
penggunaan-bahasa-daerah-gaul-dan-asing-di-indonesia/:
https://rahmatarifin93.wordpress.com/2011/12/23/dampak-positif-dan-negatif-dalam-
penggunaan-bahasa-daerah-gaul-dan-asing-di-indonesia/

Charmelia, E. O. (2014). Ambuguitas Frasa Nomina Pada Judul Artikel Surat Kabar Harian
Solopos. Ambuguitas Frasa Nomina Pada Judul Artikel Surat Kabar Harian Solopos.

Encep, D. ,. (2915). Pengaruh Bahasa Asing dan Bahasa Daerah Terhadap Perkembangan
Bahasa Indonesia. Pengaruh Bahasa Asing dan Bahasa Daerah Terhadap
Perkembangan Bahasa Indonesia.

Encep, D. F. (2015). Pengaruh Bahasa Asing dan Bahasa Daerah Terhadap


Perkembangan Bahasa Indonesia. Pengaruh Bahasa Asing dan Bahasa Daerah
Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia.

Febriani, I. (2014, Oktober 03). http://icrimafbn.blogspot.com/2014/10/pengaruh-bahasa-


daerah-terhadap-bahasa.html. Retrieved September 19, 2020, from
http://icrimafbn.blogspot.com/2014/10/pengaruh-bahasa-daerah-terhadap-bahasa.html:
http://icrimafbn.blogspot.com/2014/10/pengaruh-bahasa-daerah-terhadap-bahasa.html

Idschool.net. (2020, April 17). https://idschool.net/smp/contoh-kalimat-ambigu/. Retrieved


September 19, 2020, from https://idschool.net/smp/contoh-kalimat-ambigu/:
https://idschool.net/smp/contoh-kalimat-ambigu/

Masudi. (2009). Jati Diri Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Teknologi. Jati Diri
Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Teknologi, 133.

Murti, S. (2015). Eksistensi Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Global.


Eksistensi Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Global, 177.

Murti, S. (2015). Eksistensi Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi. In E. P.


Globalisasi. Bengkulu: FKIP Universitas Bengkulu.

Murti, S. (n.d.). Eksistensi Penggunaan Bahasa Indonesia di Era Global. Prosiding


Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB.

Rizqiyah, M. (2015, April 19). http://ldhreza740510.blogspot.com/2015/04/pengaruh-


bahasa-asing-terhadap-bahasa.html. Retrieved September 19, 2020, from
http://ldhreza740510.blogspot.com/2015/04/pengaruh-bahasa-asing-terhadap-
bahasa.html: http://ldhreza740510.blogspot.com/2015/04/pengaruh-bahasa-asing-
terhadap-bahasa.html

Rondiyah, W. ,. (2017). Pembelajaran Sastra Melalui Bahasa dan Budaya Untuk


Meningkatkan Pendidikan Karakter. Pembelajaran Sastra Melalui Bahasa
dan Budaya Untuk Meningkatkan Pendidikan Karakter.

Suminar. (2016). Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Penggunaan Bahasa. Pengaruh


Bahasa Gaul Terhadap Penggunaan Bahasa, 116.

Website, P. (2017, November 29). https://pgsdday.blogspot.com/2017/11/kalimat-logis-


kalimat-efektif-dan.html. Retrieved September 19, 2020, from
https://pgsdday.blogspot.com/2017/11/kalimat-logis-kalimat-efektif-dan.html:
https://pgsdday.blogspot.com/2017/11/kalimat-logis-kalimat-efektif-dan.html

Anda mungkin juga menyukai