Anda di halaman 1dari 18

Tugas 1

1. Langkah-Langkah dalam manajemen puskesmas yaitu :

P1 = perencanaan
P2 = pelaksanaan - pergerakan
P3 = pengawasan – pengedalian – penilaian

Ditambah dari dukungan dinas kesehatan setempat ( permenkes RI No 44


th 2017)

2. Rumus BMI dari interpretasi hasil yaitu :

BB
BMI =
(TB ) 2 dalam meter

Interpretasi : <17,0 = kekurangan berat badan berat


17,0-18,4 = kekurangan berat badan ringan
18,5-25,0 = normal
25,1- 27,0 = kelebihan berat badan normal ringan
>27 = kelebihan berat badan berat

3. Akreditasi puskesmas dan tingkatan akreditasi puskesmas

o Akreditasi puskesmas adalah pengakuan terhadap puskesmas yang


diberikan oleh lembaga independent penyelenggaraan akreditasi yang
ditetapkan oleh menteri kesehatan setelah dinilai bahwa puskesmas
telah memenuhi standar pelayanan puskesmas yang telah ditetapkan
oleh menteri kesehatan untuk meningkatan mutu pelayanan puskesmas
secara berkesinambungan.
o Tingkat akreditasi puskesmas :
1. Tidak terakreditasi 4. Akreditasi utama
2. Akreditasi dasar 5. Akreditasi paripurna
3. Akreditasi madya

4. Fishbone diagram

 Fishbone diagram adalah metode yang mengidentifikasi masalah dan


menampilkan berbagai penyebab yang mungkin dari suatu masasalah
atau karakteristik kualitas tertentu.

 Langkah-langkah fishbone diagram :


1. Menyepakati permasalahan utama yang terjadi dan diungkapkan
2. Mengidentifikasi penyebab masalah yang mungkin
3. Identifikasi berbagai penyebab
4. Menemukan sebab intensial
5. Mengkaji kembali
6. Mencapai kesepakatan.

5. Analisa SWOT

S = strength/ kekuatan
W= weakness/ kelemahan
0 = oportunitis / peluang
T = thickness / ancaman

SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi untuk mengevaluasi


kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau kegiatan
baik yang sedang berlangsung.

6. Program PTM puskesmas

Posyandu = pos pelayanan : keluarga berencana kesehatan terpadu adalah


kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari oleh petugas kesehatan.

Posbindu = pos pemberian terpadu merupakan suatu kegiatan deteksi dini dan
pemantauan factor risiko PTM utama yang dilaksanakan secara rutin dan periodic.

Pelayanan PTM :

 Promosi
 Pencegahan
 Deteksi dini
 Tindak lanjut dini
 Tatalaksana PTM
 Rehabilitasi

7. CDR dalam program TB dan interpretasi hasil

case detection rate adalah angka penentuan kasus dimana presentasi


jumlah pasien baru BTA (+) yang ditemukan dalam suatu wilayah
tersebut.

8. Konversi dalam program TB

Konversi adalah pasien baru TB paru BTA (+) yang mengalami perubahan
menjadi negatif setelah menjalani masa pengobatan intensif.
9. Puskesmas satelit Merupakan puskesmas pembantu atau puskesmas
kelurahan yang merupakan jaringan pelayanan puskesmas yang
memberikann pelayanan kesehatan secara baik di suatu lokasi dalam
wilayah kerja puskesmas induk.
10. Program TB

o Ketuk pintu = kegiatan bersama antara tenaga, kader kesehatan di


wilayah kerja masing2 dimana mereka melakukan kunjungan,
memeriksa dan memfasilitasi pengobatan yang intensif .
o PMO = pengawasan minum obat merupakan hal yang penting dalam
pengobatan. Jadi petugas kesehatan memastikan bahwa setiap hari
pasien TB harus didampingi oleh setiap PMO.

11. Keterkaitan program TB dan HIV

Pada penderita TB yang tidak kunjung sembuh dalam jangka waktu lama
dianjutkan untuk melakukan tes HIV. TB yang tidak kunjung sembuh bisa
jadi karena gangguan imun tubuh akibat HIV sehingga tubuh tidak mampu
melawan bakteri penyebab TB.

12. Keterkaitan TB dengan DM

TB dan DM bersifat hubungan dari 2 arah, TB dapat menyebabkan


timbulnya kasus baru DM, begitu juga sebaliknya DM dapat
meningkatkan resiko infeksi mycobacterium tuberculosis melalui beberapa
mekanisme salah satunya mekanisme penurunan imunitas tubuh yang
disebabkan oleh hiperglikemia yang menyebabkan tubuh tidak mampu
melawan bakteri TB.

13. PKPR

PKPR ( penyuluhan penlayanan kesehatan peduli remaja) adalah program


pemerintah oleh dinas kesehatan ditingkat kabupaten atau kota
dikoordinasikan oleh dinkes tingkat provinsi untuk melayani kesehatan
remaja.

14. Stunting dan indicator penegakan diagnostic

o Stunting adalah suatu kondisi dimana tinggi badan seseorang tidak


bertambah atau jauh lebih pendek dari orang normal pada umumnya.
o Indicator stunting dapat diketahui melalui indeks antropometri tinggi
badan menurut umur ( TB/ U) sama dengan / kurang dari (-2) standar
deviasi (-2 SD) dibawah rata2 standar anak pada umumnya .

o Masalah ini termasuk dalam program puskesmas

15. program GERMAS dan CERDIK

o Germas adalah gerakan masyarakat hidup sehat merupakan suatu


tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara
bersamaan .

o CERDIK
C = cek kesehatan secara berkala
E = enyahkan asap rokok
R = rajin aktivitas fisik
D = diet sehat dengan kalori yang seimbang
I = istirahat yang cukup
K = kelola stress

TUGAS 2

1. Pelaksanaan posyandu balita

o Waktu : 1x dalam sebulan


o Tempat : salah satu rumah warga, halaman, rumah, balai desa.
o Pelaksanaan : diselenggarakan dan dilaksanakan oleh kader, ditambah
dengan tenaga kesehatan dari puskesmas.
o Kegiatan 5 meja : meja 1 = pendaftaran
Meja 2 = penimbangan
Meja 3 = pengisian KMS
Meja 4 = penyuluhan kesehatan
Meja 5 = pelayanan kesehatan

2. Pelaksanaan posyandu

 Posyandu dilakukan 1x dalam sebulan.


 Tempat : salah satu rumah warga, halaman, rumah, balai desa.
 Pelaksanaan : diselenggarakan dan dilaksanakan oleh kader, ditambah
dengan tenaga kesehatan dari puskesmas.

3. PE DBD

Bertujuan untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran


DBD lebih lanjut serta tindakan penanggulangan DBD
 Kegiatan :
a. Mencatat laporan penderita DBD ke dalam buku harian.
b. Menyiapkan peralatan survey : tensimeter, senter, formulir PE,
surat tugas.

C. Memberitahukan kepada RT/RW setempat bahwa ada tersangka


penderita DBD dan akan dilaksanakan PE DBD.
D. Pelaksanaan PE Sbb :
- Melakukan wawancara dengan keluarga pasien
- Melakukan pemeriksaan kulit dan uji tourniquet bila ada yang
demam tanpa sebab
- Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat penampungan air.
- PE dilakukan dengan jarak 100 m dari lokasi penderita .
- Jika PE (+) dilakukan fogging, dikatakan (+) apabila angka bebas
jentik <95% da nada minimal 3 penderita DBD
- Penyuluhan pemberontakan sarang nyamuk 3m plus larvasida
selektif.
- Jika (-), pembatasan sarang nyamuk plus larvasida selektif dan
penyuluhan.

4. PMT ( pemberian makanan tambahan)

Kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan


yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan
memperhatikan aspek mutu dan kemasan pangan serta mengandung
nilai gizi yang sesuai kebutuhan.

5. Trias UKS

a. Pendidikan kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif, dan


rehabilitatif.
b. Pelayanan kesehatan untuk kondisi umum dalam semua aspek.
c. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
6. Kunjungan nifas dan kunjungan neonatus

 Kunjungan nifas = minimal 3x selama masa nifas


1. KF 1 = 6 jam – 3 hari pasca persalinan
2. KF 2 = 4 hari- 30 hari pasca persalinan
3. KF 3 = 29 hari – 42 hari pasca persalinan

 Kunjungan neonatus = minimal 3x


1. KN 1 = umur 6 – 48 jam
2. KN 2 = umur 3 – 7 hari
3. KN 3 = umur 8 – 20 hari.

TUGAS III

7.Ante Natal Care (ANC)


Kunjungan ibu hamil ke dokter atau bidan sedini mungkin sejak diketahui
hamil untuk mendapatkan pelayanan atau arahan maternal, menurut WHO 2016,
ANC dilakukan 8kali selama masa kehamilan.

Trimester I : kontak 1 : 8-12 minggu


Trimester II: kontak 2 : 20 minggu
Kontak 3 : 26 minggu
Trimester III: kontak 4 : 30 minggu
Kontak 5 : 34 minggu
Kontak 6 : 36 minggu
Kontak 7 : 38 minggu
Kontak 8 : 40 minggu

Standar pelayanan ANC memiliki kriteria 10 T, yaitu :

1. Timbang BB dan ukur TB


2. Mengukur Tekanan darah
3. Menilai status gizi : LILA
4. Tentukan presentasi janin dan DJJ
5. Ukur tinggi fundus uteri
6. Imunisasi tetanus toksoid
7. Pemberian tablet zta besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Tes laboratorium
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling)

8. penimbangan masal dan pemberian Vitamin A


Dilakukan 2kali/tahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus pada anak 6-59
bulan
- Kapsul biru (100.000 IU) : beri 5-6 bulan
- Kapsul Merah (200.000 IU) : 12-59 bulan dari ibu nifas

9. 5 pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)


Pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat
1. Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)
2. CTPS (cuci tangan pakai sabun )
3. PAM-RS (Pengelolaan Air minum dan makanan rumah tangga)
4. Pengelolaan sampah rumah tangga
5. Pengelolaan untuk cairan rumah tangga

10.PHBS
Sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat
melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur komunikasi
sebagai media berbagi innformasi
5 tatanan PHBS : PHBS rumah tangga
PHBS disekolah
PHBS di tempat kerrja
PHBS di Sarana Kesehatan
PHBS ditempat umum

11.Jamban sehat
- tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-
15 m dari sumber air minum
- tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus
- cukup luas dan lantai miring kearah lubang sehingga tidak mencemari
tanah disekitarnya
- mudah diberikan dan aman penggunaanya
- dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna
- cukup penerangan
- lantai kedap air
- ventilasi cukup baik
- tersedia alat dan air pembersih

12.standar pelayanan minimal


Merupakan acuan bagi pemerintah daerah kabupaten / kota dalam penyediaan
pelayanan kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. SPM
terdiri atas :
- pendidikan
- kesehatan
- pekerjaan umum
- perumahan rakyat
- ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan masyarakat
- sosial

TUGAS III
1.tripel eliminasi
Merupakan sebuah program kesehatan tentang eliminasi penularan HIV, Sifilis
dan hepatitis B dari ibu ke anak
- promosi kesehatan
- surveilans kesehatan
- deteksi dini
- penanganan kasus

2. LROA (Layanan Rehidrasi Oral Aktif)


Layanan dipuskesmas yang menyediakan konseling dehidrasi diare , tatalaksana
diare , dan upaya penanganan diare

3. Program esensial Puskesmas


Merupakan upaya kesehatan yang wajib atau harus dilaksanakan oleh suatu
puskesmas demi mencapai standar pelayanan minimal kabupaten/ kota bidang
kesehatan.
Terdiri dari :
- pelayanan promosi kesehatan
- pelayanan kesehatan lingkungan
- pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
- pelayanan gizi
- pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit

4. P4K ( program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi)


Merupakan kegiatan yang difasilittasi dari bidan dalam rangka meningkatkan
peran aktif suai , keluarga, dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang
aman dan persiapan dalam menghadapi komplikasi pada kehamilan , bersalin dan
nifas
Tujuan P4K :
- peningkatan pelayanan ibu hamil
- semua komponen berpartisipasi
- peningkatan kesadaran keluarga
- tenaga dan fasilitas kesehatan

5.BB/TB dan BB/U


Merupakan salah satu indikator dalam menentukan status gizi dan kategori
sekarang

6.Indikator PIS PK
1. keluarga mengikuti KB
2.Ibu melakukan persalinan dipelayanan kesehatan
3.Bayi mendapat imunisasi lengkap
4.Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5.memantau pertumbuhan dan perkembangan balita
6.penderita TB berobat sesuai standar
7.penderita Hipertensi berobat sesuai standar
8.gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
9.tidak ada anggota keluarga yang merokok
10. keluarga menjadi anggota JKN
11. keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. keluarga mempunyai akses/jamban sehat

7.Indikator PHBS (dirumah tangga)


- persalinan ditolong oleh petugas kesehatan
-memberi ASI eksklusif
-menimbang bayi dan balita tiap bulan
- menggunakan air bersih
-mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun
-menggunakan jamban sehat
-memberantas jentik nyamuk dirumah
-makan buah dan sayur tiap hari
-aktivitas fisik tiap hari
-tidak merokok dalam rumah

TUGAS IV
1. indikator PHBS (dirumah tangga)
- persalinan ditolong oleh petugas kesehatan
-memberi ASI eksklusif
-menimbang bayi dan balita tiap bulan
- menggunakan air bersih
-mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun
-menggunakan jamban sehat
-memberantas jentik nyamuk dirumah
-makan buah dan sayur tiap hari
-aktivitas fisik tiap hari
-tidak merokok dalam rumah
2. angka bebas jentik / larva frok index
Presentase rumah atau tempat umum yang tidak ditemukan jentik pada
pemeriksaan jentik berdasarkan permenkes no 50 tahun 2017: ABJ adalah
presentase rumah atau bangunan yang bebas jentik dihitung dengan cara :
Jumlah rumah yang tidak ditemukan jentik x 100 %
Seluruh rumah yang diperiksa

Standar baku mutu kesehatan lingkungan untuk ABJ adalah 95% , dengan
demikian untuk tidak terjadi penularan DBD maka ABJ disuatu wilayah minimal
95%

3. Indikator rumah sehat dan jamban sehat


-Tidak mencemari sumber air minum
-Tidak berbaur dengan tinja
- Air seni, air bersih tidak mencemari lingkungan sekitarnya
- mudah dibersihkan dan aman penggunaanya
- dilengkapi dinding dan atap pelindung , dinding kedap air terutama
- cukup penerangan
- lantai kedap air
- ventilasi cukup baik
-tersedia air dan alat periksa

Kepmenkes no 829/menkes/SK/VII /1999 : bahwa rumah sehat merupakan rumah


yang memenuhi kriteria minimal :
-akses air minum
-akses jamban sehat
-lantai
-ventilasi
-pencahayaan

4. syarat dilakukan fogging pada DBD


-tingkat ABJ rendah atau <95%
-pelaksanaan fogging harus masuk kedalam rumah secara keseluruhan
- siapkan pemantau pada saat pelaksanaan fogging agar warga patuh untuk
difoging secara keseluruhan dan masuk dalam rumah

5.Status gizi balita


a. status gizi balita dinilai menurut 3 indeks, yaitu (BB/U), (TB/U), (BB/TB)
-BB/ U : BB anak yang dicapai pada umur tertentu
-TB/U :TB anak yang dicapai pada umur tertentu
- BB/TB : BB anak dibandingkan dengan TB yang dicapai
Ketiga nilai indeks status gizi ini dibandingkan dengan buku pertumbuhan WHO
b. Z score
merupakan nilai simpangan BB atau TB dari nilai BB atau TB normal menurut
buku pertumbuhan WHO

c. contoh perhitungan Z score BB/U : BB anak –BB standar


standarisasi BB standar
tabel kategori status gizi balita
Indikato Status gizi z-score
r
BB/U -gizi buruk < -3,0 SD
-gizi kurang -3,0 SD s/d <-2.0
SD
-gizi baik -2,0 SD s/d 2,0
SD
-gizi lebih >2,0 SD
TB/ U -sangat <-3,0 SD
pendek
-Pendek -3,0 s/d <-2,0 SD
-normal > -2,0 SD
BB/TB -sangat kurus < -3,0 SD
-kurus -3,0 SD s/d <-2.0
SD
-normal -2,0 SD s/d 2,0
SD
-gemuk >2,0 SD

Istilah
- underweight/ BB kurang / Gizi kurang : gabungan gizi buruk dan gizi
kurang
- stunting / pendek : gabungan sangat pendek dan pendek
- wasting / kurus ; gabungan sangat kurus dan kurus

6.cara menghitung angka bebas jentik ( ABJ)


ABJ : Jumlah rumah yang tidak ditemukan jentik x 100 %
Seluruh rumah yang diperiksa

Standar baku mutu kesehatan lingkungan untuk ABJ adalah 95% , dengan
demikian untuk tidak terjadi penularan DBD maka ABJ disuatu wilayah minimal
95%

7. autopsi verbal ( audit maternal dan audit perinatal)


Menurut peraturan bersama menteri dalam negri dan menteri kesehatan nomor 15
tahun 2020 dan nomor 162/ menkes/ PB / 1/2010
- Autopsi verbal adalah suatu penelusuran rangkaian peristiwa , keadaan ,
gejala dan tanda penyakit yang mengarah pada kematian melalui
wawancara dengan keluarga atau pihak lain yang mengetahui kondisi sakit
almarhum /almarhumah
- Audit maternal dan perinatal
Suatu kegiatan untuk menelusuri kembali sebab kesakitan dan kematian
ibu dengan tujuan mencegah kesakitan dan kematian yang akan datang
Langkah –langkah dan persiapan AMP :
 Persiapan
 Pelaksanaan AMP
 Pencatatan dan pelaporan
 Pemantauann dan evaluasi
8. 12 indikator Pis PK
1. keluarga mengikuti KB
2. Ibu melakukan persalinan dipelayanan kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi lengkap
4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5. memantau pertumbuhan dan perkembangan balita
6.penderita TB berobat sesuai standar
7.penderita Hipertensi berobat sesuai standar
8.gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
9.tidak ada anggota keluarga yang merokok
10. keluarga menjadi anggota JKN
11. keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. keluarga mempunyai akses/jamban sehat

TUGAS V
1.Prioritas pembangunan kesehatan nasional dan indikatornya?

meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan


kesehatan semesta dengan pendekatan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar
atau primary health care dan peningkatan upaya promotif dan preventif didukung
oleh pemanfaatan teknologi.

Indikator:

 peningkatan kesehatan ibu anak KB dan kesehatan reproduksi


 Percepatan perbaikan gizi masyarakat
 Peningkatan pengendalian penyakit
 penguatan gerakan masyarakat hidup sehat *peningkatan pelayanan
kesehatan dan pengawasan obat dan makanan

2.standar pelayanan minimal bidang kesehatan dan indikatornya?

 suatu standar dengan batas tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggara


kewenangan wajib daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar kepada
masyarakat yang mencakup jenis pelayanan.

Indikator :

a) Pelayanan kesehatan dasar


 cakupan ibu hamil ke-4
 cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
 cakupan pertolongan persalinan
 cakupan pelayanan nifas
 cakupan neonatus dengan komplikasi cakupan kunjungan bayi
 cakupan pelayanan rawat balita
 cakupan pemberian makanan pendamping pada anak
 cakupan kesehatan siswa SD
 cakupan peserta KB *cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat
miskin
 cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan
 cakupan desa siaga aktif

3. 5 pilar STBM

1) stop buang air besar sembarangan


2) cuci tangan pakai sabun
3) pengelolaan air minum atau makanan rumah tangga
4) pengelolaan sampah rumah tangga
5) pengelolaan limbah cair rumah tangga

4. Syarat jamban sehat?

 Tidak mencemari sumber air minum


 tidak berbaur dengan tinja dan tidak dapat dijamah serangga
 air seni,air bersih tidak mencemari tanah sekitarnya *mudah dibersihkan
dan aman penggunaannya
 dilengkapi dinding dan atap
 dinding kedap air
 cukup pencahayaan
 lantai kedap air
 tersedia air dan alat

5.Jelaskan tentang penimbangan massal dan pemberian vitamin A?

dilakukan 2 kali per tahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus pada anak
usia 6 sampai 59 bulan

 kapsul biru (100.000 IU) = bayi 6 sampai 11 bulan


 kapsul merah (200.000 IU) = 12 sampai 59 bulan dan ibu nifas

6. Jelaskan tentang desa siaga?

 desa yang penduduknya memiliki sumber daya dan kemampuan serta kemauan
untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, sana dan kegawatdaruratan
kesehatan secara mandiri.

7. Jelaskan tentang pelaksanaan kelas ibu hamil?

kelompok belajar ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 Minggu sampai
36 Minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang.

tujuan : meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar


memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, KB, pasca persalinan dan lain-lain.

8. Jelaskan tentang ASI eksklusif?

pemberian ASI ke bayi yang baru lahir sampai usianya 6 bulan, selama kurun
waktu 6 bulan tersebut, bayi hanya diperbolehkan menerima ASI dan tidak
diberikan makanan dan minuman lainnya termasuk air mineral

9. PE DBD?

Bertujuan untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih


lanjut.

kegiatannya:

 mencatat laporan penderita DBD.


 Menyiapkan peralatan survei seperti (tensimeter senter formulir surat
tugas)
 memberitahu kepada RT atau RW setempat bahwa ada penderita DBD dan
akan dilaksanakan PE DBD.

10. Kunjungan ibu hamil?

Kunjungan ibu hamil ke dokter/bidan sedini mungkin sejak diketahui hamil


untuk mendapatkan pelayanan atau asuhan maternal, menurut WHO 2016,
kunjungan ibu hamil dilakukan 8 kali selama masa kehamilan.

 Trisemester 1 : kontak I : 0-12 mgg


 Trisemester II : kontak 2 : 20 mgg
Kontak 3 : 26 mgg
 Trisemester III : kontak 4: 30 mgg
Kontak 5 : 34 mgg
Kontak 6 : 34 mgg
Kontak 7: 38 mgg
Kontak 8: 40 mgg

11. Standar minimal pemeriksaan ANC?

Kriteria 10 T yaitu:

1) timbang BB dan ukur TB


2) ukur tekanan darah
3) nilai status gizi
4) tentukan presentasi janin dan djj
5) ukur tinggi fundus uteri
6) imunisasi imunisasi tetanus toksoid
7) pemberian tsd minimal 90 tablet
8) tes laboratorium sesuai indikasi
9) tatalaksana kasus
10) temu wicara (konseling)

12. Jelaskan tentang kelas ibu balita?

Kelompok belajar ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 Minggu sampai 6
minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang.

Tujuan: meningkatkan pengertian, merubah sikap dan perilaku ibu agar


memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan
persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan dan lain-lain.

13. Audit maternal perinatal (AMP)


suatu kegiatan untuk menelusuri kembali sebab kesehatan dan kematian ibu
dengan tujuan mencegah kesakitan dan kematian yang akan datang.

langkah-langkah dan persiapan amp:

 persiapan
 pelaksanaan Amp
 Pencatatan dan pelaporan
 pemantauan dan evaluasi.

14. P4K (program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi)

Merupakan kegiatan yang difasilitasi oleh bidan dalam rangka meningkatkan


peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang
aman dan persiapan dalam menghadapi komplikasi pada kehamilan persalinan dan
nifas.

Tujuan P4K:

 Peningkatan pelayanan ibu hamil


 semua komponen berpartisipasi
 Peningkatan kesadaran keluarga
 Tenaga dan fasilitasi kesehatan.

15. DDTK (deteksi dini tumbuh kembang)

adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya


penyimpangan tumbuh kembang agar lebih mudah dilakukan penanganan
selanjutnya.

Kegiatan yang dilaksanakan:

 pengukuran lingkar kepala


 pengukuran tinggi badan
 penimbangan berat badan
 pemberian vitamin A

16. Pemberian vitamin A

Dilakukan dua kali setahun, pada bulan Februari dan Agustus pada anak 6 sampai
59 bulan.

 kapsul biru (100.000 IU) = bayi 6 sampai 11 bulan


 kapsul merah (200.000 IU) = 12 sampai 59 bulan dan ibu nifas

17. PD3i( penyakit dapat dicegah dengan imunisasi )

Penyakit yang sudah tersedia vaksinnya untuk upaya pencegahannya.


Pd3i yang menjadi target pemberian pengambilan imunisasi dan vaksin nya:

 Bacillus tuberculosis  vaksin BCG


 Poliovirus  vaksin polio oral & in aktif
 Difteri  vaksin difteri
 Tetanus  vaksin Tetanus toksoid
 Pertusis  wP & aP
 Campak  vaksin campak
 Hepatitis B Virus  vaksin Hepatitis B
 Rotavirus  vaksin rotavirus
 H. Influenza  vaksin Hib conjugate
 Streptococus pneumonia vaksin pneumokok
 Yellow fever virus  vaksin yellow fever

18. VCT dan IMS

Voluntary konseling tes (VCT) adalah konseling pra testing dan konseling post
testing secara sukarela yang bersifat confidential dan dan secara lebih dini
membantu orang mengetahui status HIV.

Berguna sebagai pintu masuk pencegahan dan perawatan HIV yang merupakan
dialog yang terjaga kerahasiaan antara konselor dan klien.

19. Syarat fogging dan ABJ

 Tingkat ABJ rendah < 95%


 Pelaksanaan fogging harus masuk ke dalam rumah secara keseluruhan.
 siapkan pemandu pada saat pelaksanaan fogging agar warga patuh untuk
di fogging secara keseluruhan dan masuk dalam rumah.

Rumus ABJ :

Jumlah rumah yang tidak ditemukan jentik X 100 %

jumlah seluruh rumah yang diperiksa * 100%

20. Tes Iva Dan sadari

 IVA (Visual inpection with acetic Acid) adalah suatu pemeriksaan yang dapat
dilakukan untuk memastikan kanker serviks pada seseorang, berguna untuk
mencari DNA tivp yang dilakukan oleh tim medis.

Sadari (pemeriksaan payudara sendiri) dilakukan dengan meraba dan melihat


payudara sendiri untuk melihat kemungkinan adanya perubahan fisik pada
payudara untuk deteksi dini kanker payudara.

21.Bb/TB, BB/U
Status gizi balita:

a. Dinilai menurut 3 indeks yaitu:


 BB/U : BB anak yang dicapai pada umur tertentu.
 TB/U : TB anak yang dicapai pada umur tertentu.
 BB/TB : BB anak yang dibandingkan dengan TB yang dicapai.
b. Z. Score : merupakan nilai simpangan BB/TB dan nilai BB/TB normal
menurut buku pertumbuhan WHO.
c. Contoh perhitungan z score BB/U :
(BB anak - BB standar )
standar deviasi BB standar

22. Program esensial Puskesmas pengaturan yang mengurusnya?

Setiap Puskesmas harus menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat


(UKM) esensial tanpa melihat kriteria Puskesmas.

UKM Essensial meliputi 5 jenis pelayanan:

a. promosi kesehatan
b. kesehatan lingkungan
c. pelayanan gizi di KUA sampai KB
d. penegakan dan pengendalian penyakit tidak menular
e. survei survei dan sentinel SUDR
f. pencegahan dan pengendalian penyakit menular

Anda mungkin juga menyukai