Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN ILMU KEWIRAUSAHAAN DAN

WIRAUSAHAWAN

Disusun Oleh :
Hizkia Runtuwene (20081101079)
Stedy Budi (20081101087)
Vincentia Viona (20081101015)
Syalom Mamahit (20081101015)
Ayumi Miyata (20081101013)
Jesica Soputan (20081101053)
Injilia Wakari (20081101103)
Alda Ilyas (20081101069)
Venia Posumah (20081101089)
Erika Mananggu (20081101097)
Angelica Kumontoy (20081101117)

Ilmu Administrasi Negara


1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Hubungan Ilmu
Kewirausahaan dan Wirausahawan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari Dosen Drs. Alden Laloma, M.Si pada mata kuliah
Kewirausahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis tentang bagaimana
Hubungan Ilmu Kewirausahaan dan Wirausahawan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampuh di
mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini, sehingga
dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi
yang kami pelajari saat ini.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL.................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................5

BAB II : PEMBAHASAN

A. Definisi Kewirausahaan...................................................................6
B. Peran dan Fungsi
Kewirausahaan.....................................................7
C. Peluang Usaha..................................................................................9
D. Tantangan Kewirausahaan.............................................................10
E. Hubungan Ilmu Kewirausahaan dan
Wirausahawan......................12

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagian besar permasalahan utama yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia merupakan permasalahan lama yang sedari
dulu tidak diselesaikan dengan baik dan cenderung diabaikan
sehingga semakin hari permasalahan-permasalahan tersebut
berkembang semakin parah. Permasalahan internal bangsa
Indonesia itu antara lain kemiskinan, semakin bertambahnya
pengangguran, rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat,
mahalnya harga pangan, mahalnya biaya pendidikan dan
kesehatan untuk masyarakat, dan berbagai permasalahan
lainnya. Untuk menjawab berbagai permasalahan bangsa
tersebut sangat dibutuhkan peran wirausaha (entrepreneur) yaitu
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang kreatif,
inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang ada.
Setiap individu harus berusaha untuk menjadi produktif,
memiliki kemandirian yang tinggi, mampu melihat peluang dan
tantangan yang ada, mampu memiliki kemampuan dalam
pengambilan keputusan, mampu memahami dan
mengimplementasikan manajemen bisnis, serta berguna dan
memberikan manfaat baik untuk dirinya maupun untuk orang
lain, organisasi, masyarakat, dan bangsa. Wirausaha usaha
memiliki peran yang besar dalam perekonomian nasional seperti
menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran,
meningkatkan pendapatan masyarakat, mengkombinasikan
faktor – faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan
keahlian), serta meningkatkan produktivitas.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kewirausahaan?
2. Apa peran dan fungsi kewirausahaan ?
3. Apa itu Peluang usaha?
4. Apa saja tantangan kewirausahaan
5. Bagaimanakah hubunagn kewirausahaan dan wirausahawan?

C.Tujuan
Setelah membaca makalah ini diharapkan dapat memahami
isi pembahasan dinataranya pengertian kewirausahaan, peran
dan fungsi kewirausahaan, peluang usaha, tantangan
kewirausahaan serta hubungan kewirausahaan dan
wirausahawan. Dengan adanya pengetahuan kewirausahaan
pembaca dapat memunculkan niat untuk berwirausaha sesuai di
bidang keahliannya masing-masing.

5
BAB II

PEMBAHASAN

HUBUNGAN ILMU KEWIRAUSAHAAN DAN


WIRAUSAHAWAN

A. Definisi Kewirausahaan
Definisi atau pengertian kewirausahaan sebenarnya sanggat
beragam menurut beberapa pendapat. Akan tetapi makna dari
pengertian kewirausahaan itu tidak jauh berbeda. Dalam
mengartikan kewirausahaan terlebih dahulu harus memahami arti
dari wirausaha dan wirausahawan.
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha.
Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi
luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan
amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph
Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar
melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa
dalam bentuk memperkenalkan produk baru, memperkenalkan
metode produksi baru, membuka pasar yang baru (new market),
memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru,
menjalankan organisasi baru pada suatu industri.

6
Dari arti wirausaha dan wirausahawan tersebut, maka pengertian
kewirausahaan dapat diartikan sebagai berikut:
1. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different). (Drucker, 1959).
2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk
memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha
(venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
3. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan
cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Keputusan
Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995).
4. Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-
employment). (Richard Cantillon, 1973).
Dari beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengertian kewirausahaan adalah sebuah proses mengkreasikan
dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha
keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana
pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan menerima reward berupa
keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.

B. Peran dan Fungsi Kewirausahaan


Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun
eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam
mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain,
meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli
pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam
menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan
terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan
oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional
menjadi berkurang.
7
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap
naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta
tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak
pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya
ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha berperan sangat besar dalam
meningkatkan perekonomian suatu negara. Berikut peran
kewirausahaan:
 Menciptakan lapangan kerja
 Mengurangi pengangguran
 Meningkatkan pendapatan masyarakat
 Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga
kerja, modal dan keahlian)
 Meningkatkan produktivitas nasional
Pada dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian, dan
sebagainya. Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan
kemajuan zaman yang menuntun manusia untuk melakukan kegiatan
konsumtif. Pengangguran yang semakin meningkat kalau tidak
ditanggulangi akan membuat manusia berpotensi ke arah negatif. Oleh
karena itu, dibutuhkan jiwa kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga
menekan jumlah pengangguran.
Adapun tiap Wirausaha memiliki fungsi sebagai berikut:
 Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko
tentang tujuan dan sasaran perusahaan.
 Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
 Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
 Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
 Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari
luar).
 Memilih dsan mernetapkan kreteria pegawai/karyawan dan
memotivasinya.
 Mengendalikan secara efektif dan efesien.
 Mencari dan menciptakan cara baru.

8
 Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input
serta mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
 Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan
dan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan
maksimal.

C. Peluang Usaha
Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu " peluang " dan " usaha
". Peluang yang dalam bahasa Inggris di sebut dengan opportunity
memiliki arti sesuai dengan KBBI adalah kesempatan. Secara
sederhana peluang di artikan sebagai kesempatan muncul atau
terjadi pada satu peristiwa. Sementara itu, usaha memiliki
pengertian berbagai daya untuk mendapatkan apa yang di
inginkan. Sehingga secara terminologis pengertian peluang usaha
adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk
mendapatkan apa yang di inginkannya ( keuntungan - kekayaan -
uang ) dengan memanfaatkan berbagai faktor baik faktor eksternal
maupun internal.
a. Faktor Internal yang berasal dalam diri seseorang sebagai
subjek, antara lain:
 Pengetahuan yang dimiliki,
 Pengalaman dari individu itu sendiri,
 Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan
masalah,
 Instuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari
individu itu sendiri.
b. Faktor Eksternal, yaitu hal-hal yang dihadapi seseorang dan
merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi usaha,
antara lain:
 Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,
 Kesulitan yang dihadapi sehari-hari,
 Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya
maupun orang lain,

9
 Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang
baru.
Peluang yang berasal dari sebuah ide usaha yang
diperoleh dari sebuah inspirasi, harus merupakan peluang
yang potensial, sehingga dapat dikategorikan sebagai
peluang usaha yang baik.
Berikut adalah ciri-ciri peluang usaha yang baik adalah:
 Peluang itu orisinil dan tidak meniru. Usaha yang sukses
itu tidak meniru usaha orang lain.Usaha yang meniru
orang lain hasilnya belum tentu sama.
 Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan
persaingan dan kebutuhan pasar di masa mendatang.
Dalam arti, peluang itu bisa terus ditingkatkan nilai
jualnya serta bisa terus diinovasi.
 Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa
bertahan lama.
 Tingkat visibilitas (kelayakan usaha) benar-benar teruji
untuk itu dilakukan riset dan trial (uji coba) dalam pasar.
 Bersifat ide yang kreatif dan inovatif bukan tiruan dari ide
orang lain.
 Ada keyakinan bisa mewujudkan dan sukse untuk
menjalankannya.
 Ada rasa senang menjalankannya dan benar-benar suka
dengan bisnis tersebut.

D. Tantangan Kewirausahaan
Memulai wirausaha memang bukan hal yang mudah. Berbagai
tantangan dan masalah pasti akan terus membayangi Anda ketika
berniat mengawalinya. Meskipun keuntungan dalam berwirasuaha
menggiurkan, tapi ada juga biaya yang berhubungan dengan
kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnis
sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan
membutuhkan kekuatan emosi. Kemungkinan gagal dalam bisnis
adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausaha, tidak ada jaminan

10
kesuksesan. Wirausaha harus menerima berbagai resiko
berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tantangan berupa kerja
keras, tekanan emosional, dan risiko meminta tingkat komitmen
dan pengorbanan jika kita mengharapkan mendapatkan
keuntungan. Umumnya ada tiga tantangan besar yang dihadapi,
yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan
Pendidikan formal seseorang secara tidak langsung akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang wirausaha. Namun,
untuk mengatasi keterbatasan informasi dan memacu kreativitas,
Anda bisa mengikuti berbagai pelatihan wirausaha yang saat ini
makin sering diadakan. Kurangnya kesempatan untuk
mendapatkan pelatihan akan berpengaruh terhadap minimnya
jaringan informasi untuk pemasaran dan distribusi produknya.

2. Keterbatasan dalam budaya


Sampai saat ini, masih banyak masyarakat yang beranggapan
bahwa peran perempuan hanya sebatas di lingkup domestik, alias
mengurus rumah dan keluarga. Persepsi ini secara tak langsung
akan membatasi gerak perempuan untuk bisa mulai bekerja dan
membantu perekonomian keluarga. Padahal sebenarnya perempuan
tetap dapat menjalankan usaha di rumah, tanpa mengorbankan
keluarga.
"Dukungan keluarga, terutama suami, sangat dibutuhkan. Dengan
adanya dukungan, semua kegiatan untuk menjalankan usaha akan
bisa berjalan dengan baik," jelasnya.

3. Kurangnya akses ke layanan pinjaman


Usaha memang tak dapat berjalan jika tak ada modal. Hal
inilah yang sering menjadi hambatan besar bagi para perempuan
wirausaha yang baru memulai usahanya. Kurangnya akses ke
layanan pinjaman ini membuat para perempuan ini merasa jadi
terbatas ruang geraknya. Padahal banyak cara yang bisa dilakukan
untuk mendapatkan modal usaha, misalnya dengan mengajukan

11
pinjaman ke bank, atau ke koperasi yang memiliki bunga yang
rendah.

Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti


kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga
memberikan keuntungan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang
mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri.
Dengan demikian keuntungan berupa laba merupakan motifasi
yang kuat bagi wirausaha tertentu.

E. Hubungan Ilmu Kewirausahaan dan Wirausahawan


Seorang yang memiki jiwa usaha tentunya haru memiliki bekal
ilmu pengetahuan khusunya tentang kewirausahaan agar dapat
sukses dibidang usaha yang digelutinya. Wirausahawan yang telah
memilik ilmu kewirausahaan.
Berikut ini beberapa ciri-ciri wirausahawan yang dikatakan
berhasil:

 Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk
menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga
dapat diketahui apa yang akan dilakukan oleh pengusaha
tersebut. Inisiatif dan selalu profokatif. Ini merupakan ciri
mendasar dimana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu
terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang
sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
 Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu
mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi
sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta
kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu
segala aktivitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan
harus lebih baik dibanding sebelumnya.
 Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus
dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik
dalam bentuk uang maupun waktu.

12
 Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang
dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang.
Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya material
tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
 Komitmen pada berbagai pihak, ini merupakan ciri yang
harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen
merupakan kewajiban untuk segera ditepati dan
direalisasikan.
 Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu,
dimana ada peluang disitu ia datang. Benaknya selalu
memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu
mendorongnya untuk bekerja keras merealisasikannya. Tidak
ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat
diselesaikan.
 Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan
berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan
usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang
perlu dijalankan antara lain kepada pelanggan, pemerintah,
pemasok serta masyarakat luas.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha.
Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi
luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan
amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph
Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar
melalui kombinasi-kombinasi baru.
Kewirausahaan adalah sebuah proses mengkreasikan dengan
menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan
waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik,
resiko sosial, dan akan menerima reward berupa keuangan dan
kepuasan serta kemandirian personal.
Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi
tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan
kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara
eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan
lapangan kerja bagi para pencari kerja.
Peluang usaha adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan
seseorang untuk mendapatkan apa yang di inginkannya
( keuntungan - kekayaan - uang ) dengan memanfaatkan berbagai
faktor baik faktor eksternal maupun internal.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji. 2007. Pengantar Bisnis Pengelola Bisnis Dalam


Era Globalisasi. Jakarta: Rineka Cipta
Longenecker, Justin G & dkk. 2001. Kewirausahaan Manajemen
Usaha Kecil Buku I. Jakarta: Salemba Empat
Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan Teori, Praktek, dan
Kasus-kasus. Jakarta: Salemba Empat

Hadi.Yunus, 2011, Kewirausahaan,“Pengertian Manfaat Fungsi


dan Prinsip Kewirausahaan”, (Online),
(http://yunushadi.blogspot.co.id/ 2011/ 10/pengertian-manfaat-
fungsi-dan-prinsip.html, diakses 28 september 2015).
Anonim, 2012, Kewirausahaan, “Pengertian Kewirausahaan
Menurut Ahli”, (Online),
(http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-
menurut-ahli/, diakses 28 september 2015).

Anonim, 2015, Kewirausahaan, “Kewirausahaan”, (Online),


(https://id. wikipedia.org /wiki/Kewirausahaan, diakses 28
september 2015).
Anonim, 2014, Kewirausahaan, “Peluang Kewirausahaan”,
(Online), (http://pipa-biru.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-
kewirausahaan-peluang.html, diakses 28 september 2015).

15
16

Anda mungkin juga menyukai