Anda di halaman 1dari 2

1.

Dengan perusahaan menciptakan situasi kondisi yang nyaman dan aman dilingkungan
pekerjaanatau perusahaan.
Dengan menberikan jenjang karir dengan promisi bagi karyawan yang berprestasi.

Dengan cara atau tahapan :


 Perekrutan yaitu penarikan tenaga kerja yang sesuai dengan posisi yang sedang
kosong atau yang sedang dibutuhkan.
contoh : merekrut karyawan dangan kualifikasi dan kompetensi sesuai apanya
dibutuhan, PT.Prodia membutuhkan karyawan dibidang sales untuk mengisi posisi
yang kosong di PT tersebut, dengan itu manajemen melakukan rekruitmen dengan
mangadakan seleksi sesuai kualifikasi sales tersebut.
 Seleksi adalah proses untuk menemukan karyawan yang sesuai dari beberapa
kandidat yang tersedia.Contoh: setelah PT.Prodia melakukan rekritmen langsung ke
seleksi apakah masuk kriteria perusahaan atau tidak dengan melakukan
serangkaian test dan wawancara.
 Nego salary dan penempatan kerja.
Setelah melalui proses perekrutan,seleksi dan negosiasi , karyawan akan dihadapi :
Proses Orientasi
Adalah masa adaptasi karyawan baru terhadap pekerjaan barunya dan nilai serta
budaya perusahaan,
Contoh : HRD mengenalkan bagan organisasi, apa saja yang harus dikerjakan dan
mengenalkan ke karyawan lain supaya mengenal dilingkungan pekerjaan.

2. Perbedaan perencanaan strategis dan perencanaan operasional.


 Perencanaan strategis
Rencana strategis merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan
strategis.fokus rencana ini adalah organisasi secara keseluruhan.Rencana strategis
menggambarkan alokasi sumber daya,prioritas, dan langkah yang diperlukan untuk
mencapai tujuan strategis.perencanaan ini menekankan aksi atau tindakan untuk mencapai
suatu tujuan yang biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak dan dalam jangka waktu
lebih dari 5 tahun.

 Perencanaan operasional
Perencanaan yang fokusnya lebih sempit durasi pelaksanaanya, jangka waktu yang
lebih pendek ( <1 tahun ),yang melibatkan manajemen menengah dan manajemen
bawah.
Perencanaan ini mempunyai 2 jenis plan/ rencana yaitu :
a. Rencana Tunggal (sekali pakai/tidak berulang),rencana ini dipakai untuk mencapai
tujuan yang spesifik yang kemudian dihapuskan setelah tujuan tercapai.Beberapa
jenis rencana ini yaitu program(rencana sekali pakai yang dipakai untuk aktivitas
besar),proyek(bagian dari program dengan cakupan yang lebih kecil),dan
anggaran(rencana yang dinyatakan dalam bentuk angka dan dapat berupa
kuantitas ataupun angka unit moneter).
Contoh tujuan ini ketika perusahaan merencanakan ekspansi, kemudian
mengembangkan rencana sekali pakai, seperti pembuatan pabrik baru di wilayah
ekspansi, merekrut tenaga kerja baru.
b. Standing plan ( rencana yang dipakai berkali kali),rencana standar yang lebih sesuai
dipakai untuk mencapai tujuan yang muncul berulang ulang rencana ini akan
menghemat waktu dan tenaga manajer.beberapa contoh rencana standing yaitu
Kebijakan,yakni pedoman pengambilan keputusan, terutama mengarahkan cara
berfikir pengambilan keputusan, bukan pada tindakan yang spesifik.
Prosedur, yakni langkah langkah yang diperlukan dijelaskan secara terperinci dan
biasanya disusun secara kronologis.
Aturan, yakni pernyataan spesifik apakah suatu tindakan harus dilakukan atau
tidak berdasarkan situasi yang ada.

3. Kondisi yang dihadapi oleh manajer dalam suatu Perusahaan.

Kondisi pasti yakni  kondisi dimana pihak manajemen atau manajer memiliki informasi
yang cukup untuk mengetahui hasil keputusan sebelum keputusan tersebut dibuat
Contoh: PT.Jaya Abadi mendapatkan kontrak dari sebuah istitusi untuk menyuplai bahan
bangunan dan jasa pembuatan gedung istitusi tersebut.Dengan nilai kontrak yang telah
disepakati, manajer bisa menghitung berapa biaya untung dan rugi dalam kontrak tersebut.
Kondisi Resiko
Contoh: dalam menangani kontrak tersebut pihak PT.Jaya Abadi memiliki elemen resiko
dikarenakan perkiraan biaya membengkak atau tidak terduga dikarenakan waktu
pengerjaan tidak sesuai jadwal menyebabkan harus membayar lebih pekerja yang disewa
oleh perusahaan tersebut.
Kondisi ketidakpastiaan
Contoh: Pada saat pengerjaan kontrak PT.Jaya abadi, terjadi bencana alam sehingga pihak
manajemen tidak bisa melakukan perhitungan menyebabkan ketidakpastian biaya dan
waktu penyelesaian kontrak dengan institusi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai