Anda di halaman 1dari 18

DIVING RESCUE

BAB 1 --------------------------------------------------------

PETUNJUK PERTOLONGAN UNTUK PENYELAM

1|Page
TEKNIK PERTOLONGAN DARI DARAT

I. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika memberikan pertolongan dari


darat (tetap tenang dan rasional)

1. Penggunaan alat untuk pertolongan.


Menurut standar penyelaman, ketika memberikan pertolongan tidak boleh sampai
membahayakan diri sendiri. Gunakan batang pohon ataupun kayu yang cukup kuat, namun
sebisa mungkin lemparkan ban yang sudah terikat dengan tali atau buoy untuk kemudahan
dan kecepatan dalam memberikan pertolongan dan hal tersebut lebih aman dilakukan.
Agar buoy ataupun tali yang anda lemparkan tepat pada sasaran, maka latihan penggunaan
alat-alat keselamatan sangatlah penting.

2|Page
2. Pertolongan Penyelam

(1) Menemukan korban

(2) Jangan lepaskan pandangan dari korban

(3) Minta bantuan dari rekan-rekan


Dua orang rekan yang tidak berenang, berdiri pada posisi cross pairing, dengan tangan
terbuka. Rekan yang berenang untuk memberikan pertolongan sebaiknya membawa
benda yang dapat mengambang atau tali.

(4) Jump In
Agar korban tidak lepas dari pandangan sebaiknya jangan masukkan wajah anda
kedalam air. Lakukan teknik giant stride ketika berenang. (ketika berenang, kedua
tangan membuka seperti hendak memeluk air, gerakan ini untuk membuat kepala
tetap terangkat).

3|Page
(5) Mendekat dengan melakukan head up crawl
(bukan hal yang mudah melakukan merangkak (crawl) dengan memakai pakaian “scuba”
namun sangatlah penting untuk tidak kehilangan pandangan dari korban.)

(6) Posisi reverse

(7) Melakukan observasi

(8) Memastikan kesadaran korban


Misalnya :
(anda) : ada apa?
(korban) : kaki saya keram
(anda) : sabar ya…

4|Page
(9) Memastikan korban
Misalnya teriakkan kata-kata dengan suara keras mengatakan “tunggu sebentar lagi..”
untuk menemberikan rasa aman.

(10) Pertolongan Pertama


Misalnya : menelentangkan korban dan memberi bantuan untuk melemaskan otot-
otot kaki.

(11) Membawa korban ke pantai atau ke perahu


Utamakan untuk membawa korban dengan mendorong kaki korban. (penjelasan detail
mengenai teknik ini akan dijelaskan pada bab 2. Meningkatkan latihan untuk Foot push
-> armpit over arm -> cross chest -> carry -> two handed control -> head carry -> spread
eagle -> flutter circuit training

II. Pertolongan pada orang yang kehilangan kesadaran.

1. Proses Pertolongan “Rear Approach”

(1) Menemukan Korban

(2) Mendekat dengan melakukan teknik head up crawl (Pendekatan)


Jika penolong menggunakan menggunakan perlengkapan scuba, maka akan sangat sulit
melakukan crawl, namun bagaimana juga jangan sampai korban kehilangan
pandangan)

5|Page
(3) Kemudian lakukan “reverse position”, ada beberapa perbedaan dalam menolong dari
sisi kiri dan kanan (jika dilihat pergerakan dari sebelah kiri lebih cepat)

①. Posisi reverse pada tubuh bagian depan sebelah kiri

②. Observasi

③. Memastikan kesadaran (denngan bertanya“kenapa?”)

④. Meraih dagu korban dari sisi kiri

⑤. Tangan kanan melepas pemberat dari tubuh korban


ö Jika korban memakai peralatan scuba, maka setelah melepas beban,
segera masukkan udara kedalam BC korban

⑥. Lepaskan pemberat anda

6|Page
①. Posisi reverse pada tubuh bagian depan sebelah kanan

②. Observasi

③. Memastikan kesadaran (dengan bertanya “kenapa?”)

④. Meraih dagu korban dari sisi kanan

⑤. Menahan korban dengan tangan kiri

⑥. Melepas pemberat korban dengan tangan kanan dan meletakkan kepala


korban pada pundak untuk memudahkan pergerakan.

⑦. Lepaskan pemberat anda

(4) Lakukan arm over arm dengan tangan kanan

(5) Pastikan jalan udara

(6) Lepaskan masker korban

7|Page
ARM OPEN ARM MOUTH TO MOUTH

(7) Lepas masker anda

(8) Pastikan nafas korban

(9) Mouth to mouth

Jika anda dan korban sama-sama memakai peralatan scuba, lepaslah sambil membawa
korban ke pantai atau perahu

(10) Angkat korban ke diperahu ataupun pantai

① Mengangkat ke pantai

Fireman carrier Saddle back carrier

Fireman carrier
8|Page
Fireman carrier
Mengangkat ke perahu

(11) CPR

(12) Membuat laporan


(ke perusahaan asuransi, pengacara, perusahaan penyelenggara diving)

2. Penyelamatan dengan teknik pendekatan dari depan korban

(1) Menemukan korban


(2) Dekati dengan teknik head up crawl
(3) Kemudian lakukan posisi reverse (ada perbedaan dalam cara menolong dari sisi kiri dan
kanan)

PERTOLONGAN DARI SEBELAH KANAN

①. Lakukan posisi reverse pada tubuh bagian kanan

②. Observasi

③. Memastikan kesadaran korban (dengan mengajak berbicara)

④. Raih pergelangan tangan korban dengan tangan kanan anda, tarik sampai ke
depan dagu anda tangan korban yang telah anda pegang

9|Page
(kalau memakai peralatan scuba lengkap, dengan melakukan posisi reverse pada tubuh
bagian kanan, setelah menarik untuk mendekatkan korban, dengan tangan kiri, segera
masukkan udara ke BC korban, tarik dagu kedepan. ~tapi, ketika korban melawan,
lakukan sesuai langkah dasar)
⑤. Raih dagu korban dari sebelah kiri

⑥. Lepas pemberat yang melekat pada tubuh korban

⑦. Lepas pemberat yang melekat pada tubuh anda

⑧. Lakukan arm over arm dengan tangan kanan

⑨. Pastikan jalan udara

⑩. Lepaskan masker korban

⑪. Lepaskan masker yang dipakai sendiri

⑫. Pastikan nafas korban

⑬. Lakukan teknik mouth to mouth lalu bawa korban (apabila menggunakan scuba,
sambil melakukan langkah ini, lepaskan peralatan dengan urutan : korban lalu
penyelamat)

10 | P a g e
PERTOLONGAN DARI SEBELAH KIRI

①. Lakukan posisi reverse pada tubuh sebelah kiri

②. Observasi

③. Pastikan kesadaran korban (dengan mengajak berbicara)

④. Raih pergelangan tangan kiri korban dengan tangan kiri.


Tarik sampai ke depan anda tangan korban yang telah dipegang. Tetap diposisi itu,
lebarkan dada ke atas dari sisi luar arah yang berlawanan. Tarik korban mendekat ke
arah belakang.

⑤. Raih dagu korban dari sebelah kanan

⑥. Tahan tubuh korban dengan tangan kiri. (apabila memakai


peralatan scuba, kalau korbannya tenang, tanpa dipegangi dengan tangan kiri segera
masukkan udara dari BC korban, setelah itu pegangi)

⑦. Lepaskan pemberat yang melekat pada tubuh korban

⑧. Lepas pemberat anda

⑨. Lakukan teknik arm over arm dengan tangan kanan

⑩. Pastikan jalan udara

11 | P a g e
⑪. Lepaskan masker korban

⑫. Lepas masker anda

⑬. Pastikan nafas korban

⑭. Lakukan teknik mouth to mouth lalu bawa korban


(kalau memakai scuba, sambil memberikan pernapasan buatan, lepaskan peralatan
dengan urutan : korban dan penyelamat)

(4) Angkat korban ke pantai atau perahu


(5) Lakukan CPR
(6) Membuat laporan ( ke perusahaan asuransi, pengacara, dan perusahaan
penyelenggara diving)

III. Menolong Penyelam yang Panik

1. Menolong dengan teknik rear approach (pendekatan dari belakang)

①. Menemukan korban

②. Lakukan teknik head up crawl untuk mendekati korban

③. Lakukan posisi reverse

④. Observasi

⑤. Mendekati kepala korban lebih dahulu, lalu bernavigasi didalam air

⑥. Naikkan lutut korban

⑦. Lepaskan pemberat yang melekat pada tubuh korban

12 | P a g e
⑧. Pegang kedua tangan korban (sambil keluar dari dalam air)
(apabila holder dipakai pada peralatan scuba, pakai BC disekitar bawah kedua ketiak
atau ditahan sambil menekan sekitar bahu)

⑨. Tenangkan korban dengan mengajaknya berbicara


“sudah tidak apa-apa yaa…., tenang saja yaaaa…”

⑩. Menarik korban
o Lakukan teknik penarikan yang sesuai dengan
kondisi korban, sambil mengawasi korban
secara terus menerus, apabila korban masih
bisa berenang sendiri, maka minta dia
berenang namun apa bila korban tidak mampu
berenang tariklah korban dan minta dia untuk
menggerakan kaki.
Walaupun korban bersuara tetapi apabila dia tidak dalam kondisi yang tenang dan
panik berkepanjangan maka cara membawanya adalah dengan menariknya dengan
sekuat tenaga (dengan dua tangan).

2. Menolong dengan teknik front approach (pendekatan dari depan)

(1) Menemukan Korban

(2) Lakukan teknik head up crawl untuk mendekati korban

(3) Lakukan posisi reverse

(4) Observasi

(5) Pastikan kesadaran korban dengan mengajak berbicara

(6) Mendekati kepala korban lebih dahulu,


lalu bernavigasi didalam air

(7) Pegang lutut korban dengan kedua tangan,


lalu putar setengah lingkaran. Lebih mudah jika
beban yang melekat ditubuh korban dilepaskan terlebih dahulu.

13 | P a g e
(8) Lepaskan beban pada tubuh korban

(9) Pegang tubuh korban dengan kedua tangan

(10) Ajak korban berbicara untuk menenangkannya


“sudah tidak apa-apa yaa.. tenang saja yaa”

(11) Menarik korban


ö Cara yang tepat untuk menarik korban.

Lakukan teknik penarikan yang sesuai dengan kondisi korban, sambil mengawasi
korban secara terus menerus, apabila korban masih bisa berenang sendiri, maka minta
dia berenang namun apabila korban tidak mampu berenang tariklah korban dan minta
dia untuk menggerakan kaki.

Walaupun korban bersuara tetapi apabila dia tidak dalam kondisi yang tenang dan
panik berkepanjangan maka cara membawanya adalah dengan menariknya dengan
sekuat tenaga (dengan dua tangan).

 Penjelasan Tambahan dalam Menolong Penyelam yang Panik


 Jika anda tidak melepaskan pemberat pada tubuh korban, maka
 Mudah kehilangan korban
 Jika korban dengan mudah tenggelam hingga kedasar laut
 Yang perlu diperhatikan ketika menolong penyelam yang panik adalah masukkan udara kedalam BC
korban
 Ketika korban dalam keadaan sangat panik, pertolongan yang efektif adalah dengan memegang kedua
lututnya
 Ketika korban mengenakan shoulder BC, lebih efektif jika dilepaskan terlebih dahulu.

IV. Menyadarkan korban di permukaan air


(Memberikan Pernapasan Buatan)

Ketika sudah menggapai korban, sangatlah penting untuk memberikan pernapasan buatan,
ada dua cara melakukannya

1. Mouth to mouth (ada pula mouth to nose)


2. Mouth to snorkel

14 | P a g e
1. Mouth to mouth
(1) Ketika anda sudah didekat korban, maka penyelamatan dimulai

(2) Lakukan teknik arm over arm pada salah


satu lengan korban. Peluk lengan korban
dari atas, lalu angkat kemudian belok
kan pergelangan tangan korban, dan
taruh dibelakang lehernya. Jika anda
memiliki postur tubuh lebih kecil dibanding
kan dengan korban, maka anda tidak
perlu melakukan teknik arm over arm,
tetapi langsung menaruh tangan pada leher
korban untuk membuka jalan udara.

(3) Lepas masker yang melekat pada korban maupun anda.


Apakah maskernya melewati lengan? Sampai di leher,
turunkan dan putar masker ke belakang. Hal ini
dilakukan supaya tidak menganggu kegiatan pertolongan.

(4) Pastikan pernapasan

(5) Berikan pernapasan melalui mulut dengan cara menempelkan bibir anda dan korban
lalu tiupkan udara. Lakukan secara berlanjut.

(6) Sambil melakukan teknik mouth to mouth bawa korban ke pantai atau perahu.
Untuk menambah kekuatan mengapung, masukkan udara kedalam BC.
Prosedur untuk melepaskan alat scuba pada korban
①. Lepaskan ikat pinggang BC korban

②. Lepaskan BC shoulder pada bahu korban

③. Tendang peralatan scuba tersebut dengan kaki (jika BC shoulder dilepaskan


maka akan lebih mudah)

④. Terakhir, lepaskan ikat pinggang BC dan BC shoulder anda

15 | P a g e
PENJELASAN TAMBAHAN

 Pastikan korban dalam keadaan terkontrol karena dalam teknik mouth to mouth ada
beberapa tahapan yang harus dilakukan
 Ketika membawa korban, pastikan kepala korban terarah
 Bersiaplah akan kemungkinan korban akan muntah. Sekiranya ada benda aneh yang
terdapat didalam mulut korban, keluarkan dengan jari
 Lepaskan peralatan scuba yang dapat mengganggu, berikan jarak waktu untuk
meniupkan udara /pernapasan buatan , namun apabila anda belum dapat memberikan
napas buatan, peralatan tersebut jangan dilepas agar. Hal yang utama bagi korban
adalah udara, maka ketika anda memberikan napas buatan jangan sampai ada jeda
waktu. Apabila perlatan scuba tersebut tidak mengganggu maka tidak perlu
melepaskanya. Anda dapat menyesuaikan daya apung supaya anda lebih mudah untuk
memberikan napas buatan mouth to mouth berdasarkan penyesuaian udara pada BC.
 Berhati-hatilah pada ombak, jangan sampai air terminum oleh korban. Ketika ada
ombak yang besar, tutuplah mulut dan hidung korban
 Jika anda berpostur tubuh lebih kecil dari korban, maka anda dapat menekan hidung
korban dengan pipi anda.
Tetap letakkan tangan pada belakang leher korban, lakukan teknik mouth to mouth
agar jalan udara dapat terbuka. Berenanglah dengan satu tangan.
 Cara melakukan pemulihan ketika didasar air lebih baik dilakukan berdua ataupun
bertiga untuk menenangkan korban.

2. Mouth to Snorkel

Teknik ini sangat efektif digunakan ketika ombak sedang besar, ataupun kondisi air laut tidak
stabil.

(1) Ketika sudah sampai didekat korban, buka masker dan letakkan
ditangan, bawa sampai sebatas leher dan jangan sampai masker
tersebut mengganggu
(2) Seperti yang terlihat pada gambar disebelah kanan, taruh kepala
korban dibahu anda
(3) Pegang snorkel korban dengan satu tangan dan keluarkan dari
dalam air. Turunkan masker korban, lalu gunakan snorkel untuk meniupkan udara, dengan
begitu wajah korban terlindung dari ombak ataupun cipratan air.

16 | P a g e
(4) Sandarkan kepala dan naikkan dagu korban dengan menggunakan jari, lalu masukkan tepi
snorkel ke mulut korban
(5) Tutup hidung korban menggunakan jempol atau jari telunjuk
(6) Pegang selang snorkel dengan satu tangan, mulai rehabilitasi korban dengan meniupkan
snorkel sebanyak dua kali
(7) Snorkel menjadi perantara untuk mengalirkan udara ke korban
(8) Sambil memberikan pernapasan buatan ini, bawa korban ketempat yang lebih aman

 PENJELASAN TAMBAHAN
 Permasalahan menggunakan teknik mouth to snorkel adalah pengaplikasiaannya masih
jarang dilakukan, dan sering sekali tidak dapat dilakukan.
Walaupun pada penjelasan dikatakan bahwa teknik ini menggunakan snorkel korban
namun pada praktiknya tidak masalah jika menggunakan snorkel anda.
 Pada saat meniupkan udara, suara tiupan itu akan terdengar oleh korban maupun anda
 Snorkel mempunyai bermacam tipe dan dibagi berdasarkan tingkat kesulitan
pemakaiannya. Akan sangat baik apabila anda melakukan latihan dengan berbagai
macam jenis snorkel. Ada banyak snorkel yang dipasangi purge valve sangat penting
untuk menekannya dengan jari ataupun tangan pada waktu anda menghembus nafas.
 Apabila korban muntah, jauhkan snorkel dari mulut korban dan bersihkan. Bersihkan
juga muntahan korban yang masuk kedalam snorkel.
 Walaupun wajah korban masuk kedalam air, dengan teknik ini pertolongan tetap dapat
dilakukan.

Teknik Mouth to Mouth dan Teknik Mouth to Snorkel

Masing-masing teknik ini mempunyai kekurangan dan kelebihan. Satu sisi, ada yang
lebih baik, namun adapula yang berjalan sempurna.

Tetapi akhir-akhir ini rehabilitasi dengan menggunakan teknik mouth to mouth lebih
banyak dilakukan jadi sebisa mungkin tetap lakukan teknik mouth to mouth.

Lalu, dalam kondisi seperti laut yang berombak, lebih tepat menggunakan teknik mouth
to snorkel.

Bagaimanapun juga, latihan penyelamatan tetap sangat diperlukan

17 | P a g e
18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai