MAKALAH
“Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Pembelajaran Anak Usia
Dini”
Dosen Pengampu: Dr. Aam Kurnia, M.Pd
Disusun Oleh :
PIAUD/ VI-B/ Kelompok 2
Nanda Aulia 1182100039
Salma Zahra Fauziah 1182100055
Ulfa Nafi’ah 1182100074
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Teori Perkembangan Agama dan Moral menurut Piaget” resume ini
diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur individu mata kuliah Teori
Pembelajaran Anak Usia Dini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga resume ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. resume
ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi guru, orang tua,
masyarakat, serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan Pembahasan..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Pengertian Perkembangan Agama pada Anak Usia Dini.................3
B. Pengertian Perkembangan Moral pada Anak Usia Dini ..................3
C. Fase-fase Perkembangan Agama pada Anak Usia Dini ..................5
D. Karaketristik Agama dan Moral.......................................................5
E. Tahapan-tahapan Perkembangan Moral Menurut Piaget.................6
F. Urgensi pendidikan Agama dan Moral AUD...................................8
BAB V PENUTUP......................................................................................10
A. Kesimpulan.....................................................................................10
B. Saran...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ada proses perubahan pada diri seseorang dimana perubahan
tersebut fungsi dari perubahan pertumbuhan. Seperti perkembangan pada daya
pikir menjadi meningkat setiap tahapan usianya. Terdapat beberapa
perkembangan yang harus dimiliki oleh anak yaitu salah satunya perkembangan
Agama dan moral. Pada perkembangan ini sangat penting dimiliki oleh anak
karena setiap orang memiliki keyakinan akanAgama yang dianutnya juga moral
merupakan perilaku yang sesuai dengan aturan budaya atau aturan yang ada,
karena ketika anak memiliki moral pada dirinya, anak akan mudah dalam
berinteraksi dengan orang laun dan akan diterima di masyarakat lingkungannya.
Pada umumnya agama seseorang di tentukan oleh pendidikan, pengalaman dan
latihan-latihan yang dilaluinya pada masa kecilnya dahulu. Pengalaman dalam
kehidupan rumah tangga merupakan peletak dasar dalam pertumbuhan dan
perkembangan agama pada setiap anak. Hal ini kelak akan berlanjut dalam
pendidikannya di sekolah, sehingga pendidikan agama di lingkungan keluarga
mempunyai peranan penting dan sangat menentukan. Perkembangan moral
terbagi menjadi dua yaitu moral baik dan buruk, maka dari itu orang tua ataupun
pendidik harus memberikan stimulus agar anak memiliki moral baik. Karena pada
zaman sekarang terdapat anak yang sulit menegakan Agamanya meskipun anak
belum memasuki masa remaja akan tetapi sejak kecil anak harus diberikan
stimulus mengenai Agama yang dianutnya. Selanjutnya anak akan mudah
mengikuti apa yang anak lihat maka dari itu orang tua dan guru harus menjadi role
model bagi anak usia dini dalam bermoral baik.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis akan membahas mengenai
perkembangan Agama dan Moral menurut Piaget secara terperinci, agar dapat
membantu orang tua dan pendidik dalam memberikan stimulus perkembangan
Agama dan moral anak.
1
B. Rumusan Masalah
Berikut rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan Agama bagi anak usia dini?
2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan moral bagi anak usia dini?
3. Apa sajakah fase-fase dalam perkembangan moral bagi anak usia dini?
4. Bagaimana karakteristik perkembangan agama dan moral?
C. Tujuan Masalah
Berikut tujuan masalah dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan Agama bagi
anak usia dini
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan moral anak usia
dini
3. Untuk mengetahui fase-fase dalam perkembangan moral bagi anak usia dini
4. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan agama dan moral
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tingkah laku seseorang. Sedangkan menurut Hurlock bahwa moral adalah
perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial. Moral sendiri
berarti tata cara, kebiasaan, dan adat. Perilaku moral dikendalikan konsep
konsep moral atau peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi
anggota suatu budaya.
Teori kognitif Piaget perkembangan moral melibatkan prinsip-
prinsip dan prosesproses yang sama dengan pertumbuhan kognitif yang
ditemui dalam teorinya tentang perkembangan intelektual. Piagget bahkan
mempercayai bahwa stuktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah
dasar dari pengembangan moralnya.kemampuan kognitif itulah yang akan
kemudian membantu anak mengembangkan penalaran yang berkaitan
dengan masalah sosial. Piaget percaya bahwa pengembangan moral dapat
digambarkan melalui aturan permainan.
Untuk memahami pemahaman moral anak-anak. piaget
mempelajari dua fenomena terpisahdalam permainan kelereng yang
dilakukanoleh anak-anak. Pertama peraktek atau pelaksanaan yaitu cara
anak dari tingkatan usia yang berbeda menerapkan aturan permainan.
Kedua the consiuousness of rules yaitu ide atau pemikiran anak anak dan
tingkat usia berbeda membuat atau membentuk atyaitu cara anak dari
tingkatan usia yang berbeda menerapkan aturan permainan. Kedua the
consiuousness of rules yaitu ide atau pemikiran anak anak dan tingkat usia
berbeda membuat atau membentuk aturan dari permaina kelereng itu,
apakah aturan tersebut sesatu yang wajib dan suci, atau sesuatu yang
tunduk pada pilihan mereka sendiri, atau sebuah heteronomy atau
autonomy.
Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-
anak yang sedang bermainkelereng dan menanyakan kepada mereka
tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng
tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak dibawah usia 6 tahun
pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak
dimulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan,
meskipun mereka belum mampu menerapkannya dengan baik dalam
4
permainan. Usia 10-12 tahun, anak-anak sudah mampu mengikuti aturan
permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibat
untuk menghindari pertikaian antar pemain.
5
terlihat dengan perspektif yang mengungkapkan Tuhan seperti makluk
lainnya, seperti punya mata, telinga dan yang lainnya.
2. Egosentris
Dalam mempelajari nilai-nilai agama, anak belum mampu bersikap
dan bertindak konsisten, dan lebih berfokus pada hal-hal
menguntungkan dirinya. Anak mengharapkan adanya imbalan bagi
semua aktivitas yang dilakukannya. Ada kecederungan anak tidak mau
disalahkan, namun senang mendapat pujian.
3. Verbalis dan Ritualis
Kondisi yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan nilai-
nilai agama pada diri anak dengan cara memperkenalkan istilah,
bacaan dan ungkapan yang bersifat agamus, seperti menghafal,
mengucapkan, mengikuti, dan sebagainya
4. Imitatif
Anak belajar dari apa yang mereka lihat secara langsung, dan
mereka meniru dari apa yang pernah dilihatnya sebagai pangalaman
belajar. Tampak pada peniruan yang nyata dilakukan oleh anak, seperti
berdoa dan beribadah kepada Tuhannya. Pembiasaan keluarga akan
sangat berpengaruh pada kebiasaan anak ini nantinya.
5. Rasa Heran dan Kagum
Ditandai dengan keinginan yang kuat anak menjadi sakri dan
mendapat limpahan kekuatan Tuhan. Serta mempertanyakan kehebatan
dan kekuatan Tuhan. (psikologi, 2017)
6
1. Tahap moralitas heteronom (Heteronomous Morality)
Merupakan tahap pertama perkembangan moral menurut
teori Piaget yang terjadi kira-kira pada usia 4-7 tahun. Slavin
(2011) menyatakan juga setiap tahap “realism moral” atau
“moralitas paksaan”. Kata “heteronom” juga berarti tunduk pada
aturan yang diberlakukan oranglain.
Seorang anak kecil pada masa heteronom, selalu
dihadapkan terhadap perintah atau ajaran orang tua atau orang
dewasa lain yang memberi pengetahuan kepada mereka tentag
hal yang salah dan yang benar. Pada tahap ini, seorang anak
akan berpikir bahwa melanggar aturan maka selalu akan
dikenakan hukuman dan setiap orang yang jahat atau berbuat
salah pada akhirnya akan dikenakan hukuman. Selain itu, Piaget
(dlam Slavina, 2011) menegaskan bahwa anak pada usia kanak-
kanak akan menilai sebuah perilaku yang jahat merupakan hal
yang menghasilkan konsekuensi atau dampak negative
sekalipun tujuan perbuatan tersebut baik sekalipun.
2. Tahap moralitas otonom (Autonomous Morality)
Tahap kedua perkembangan moral menurut teori Piaget,
yang diperlihatkan oleh anak usia di atas 6 tahun atau pada masa
pertengahan dan akhir anak-anak pada usia 10 tahun hingga 12
tahun. Anak menjadi sadar bahwa aturan-aturan dan hukum-
hukum diciptakan oleh manusia dan dalam menilai suatu
tindakan, seseorang harus mempertimbangkan maksud-maksud
pelaku dan juga akibat-akibatnya. Sehingga dengan hal lain
moralitas otonom disebut pula sebagai moralitas kerja sama.
Moralitas tersebut muncul ketika dunia sosial anak itu mulai
meluas hingga memiliki makin banyak teman sebaya
dilingkungannya. Adanya interaksi dan kerja sama dengan anak
lain, menciptakan gagasan baru pada anak tersebut tentang aturan
karena itu juga moralitasnya berubah.
7
F. Urgensi Pendidikan Agama dan Moral AUD
Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat rentan, dimana masa
ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan seorang
anak. Ketika anak masih di usia dini, orangtua harus mendidik dan
mengajarkan nilai-nilai pendidikan kepada anak untuk membantu
menunjang kehidupan anak di masa yang akan datang.
Pendidikan agama dan moral sangat membantu anak dalam memasuki
tahapan selanjutnya. Karena pendidikan agama dan moral adalah salah
satu pendidikan yang penting yang harus diajarkan dan dibiasakan kepada
anak sejak usia dini.
untuk anak. Karena jika anak di tanamkan pendidikan agama sejak
usia dini Yang pertama pendidikan agama, Pendidikan agama merupakan
pendidikan dasar, maka pendidikan umum yang lainnya juga akan
mengikuti pendidikan agama. Dikarenakan pendidikan umum sudah
tercakup di dalam pendidikan agama. Pendidikan agama adalah
pendidikan yang di dalamnya terdapat pengetahuan yang dapat
membentuk kepribadian dan sikap seorang anak. Tujuan diajarkannya
pendidikan agama kepada anak sejak dini yaitu agar anak dapat tumbuh
dan berkembang menjadi manusia yang memiliki karakter yang baik sejak
usia dini.
Kedua pendidikan moral, Kata moral memiliki arti “kebiasaan”. Jadi,
moral adalah membiasakan memberikan pengajaran tentang baik dan
buruk sesuatu seperti perilaku, sikap, budi pekerti, perbuatan dan lain
sebagainya, sehingga anak dapat menilai dan membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk. Seperti halnya tahapan dari piaget yang
disebutkan diatas.
Penanaman pendidikan agama dan moral kepada anak sejak dini
adalah hal yang sangat penting karena jika anak hanya memiliki kepintaran
saja tanpa akhlak, moral dan etika yang baik, maka kepintaran itu tidak
akan bermanfaat kepada kehidupan si anak.[ CITATION Lut17 \l 1057 ]
“Seseorang yang berakhlak pasti berilmu, tapi yang berilmu belum tentu
berakhlak”.
8
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan agama pada anak sangat penting, karena pada
umumnya agama seseorang di tentukan oleh pendidikan, pengalaman dan
latihan-latihan yang dilaluinya pada masa kecilnya dahulu. Pengalaman
dalam kehidupan rumah tangga merupakan peletak dasar dalam
pertumbuhan dan perkembangan agama pada setiap anak. Selanjutnya
perkembangan moral menurut Teori kognitif Piaget perkembangan moral
melibatkan prinsip-prinsip dan prosesproses yang sama dengan
pertumbuhan kognitif yang ditemui dalam teorinya tentang perkembangan
intelektual. Piagget bahkan mempercayai bahwa stuktur kognitif dan
kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan
moralnya.kemampuan kognitif itulah yang akan kemudian membantu anak
mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Piaget
percaya bahwa pengembangan moral dapat digambarkan melalui aturan
permainan.
Dalam perkembangan agama dan moral menurut piaget ini, ia
membagi menjadi tiga fase: Fase Absolut, Fase Realitas, dan Fase
Subyektif, adapun karakteristik dari pengembangan agama dan moral yaitu
tidak mendalam, egosentris, Verbalis dan Ritualis, imitative, rasa heran
dan kagum.
Teori perkmebnagan moral memiliki tahapan menurut Piaget yaitu
moralitas heteronom yang berarti paksaan yang aturannya dibuat oleh
oranglain dan moralitas otonom yang sadar akan aturan tersebut dibuat
oleh manusia.
B. Saran
Perkembangan agama dan moral untuk anak usia dini sangat
berperan penting untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak
yang lebih baik ditinjau dari segi agama maupun moral nya, dan makalah
ini masih memliki berbagai jenis kekurangan dengan demikian penulis
10
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk perbaikan
dalam makalah selanjutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, L. (2017). Apa Pentingnya Pendidikan Agama dan Moral pada AUD.
Kompasiana Beyond Bloggers.
Baihaqi, W. (2013). Psikologi Agama. Cibeunying Kidul: CV.Insan Mandiri.
Berk , Laura E. (2003). Child Developmen. USA: Pearson Education, Inc.
Clinicchildren. (2009). Tahap Perkembangan Moral Kohlberg. [Online]. Tersedia:
http://developmentbehaviourclinic.wordpress.com/2009/08/26/tahap-
perkembangan-moral-kohlberg/
Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rosda Karya.
Dini. Jakarta: Pusdiani Press UNJ.
Hurlock, E. B., 1999. Perkembangan Anak Jilid 2 (Edisi 6). Penerbit Erlangga :
Jakarta
Kohlberg. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Tahap_perkembangan
_moral_Kohlberg [7 Oktober 2010].
Muhammad Baitul A. (2010). Teori Perkembangan Moral Kohlberg. [Online].
Tersedia:http://www.psikologizone.com/teori-perkembangan-moral-kohlberg
[7 Oktober 2010).
Maharani, L. (2014). Perkembangan Moral Pada Anak. KONSELI: Jurnal
Bimbingan dan Konseling (E-Journal), 93-98.
Nurhidayati494. (2014). Teori Perkembangan Moral Piaget.
Modul 5 PERKEMBANGAN JIWA AGAMA MASA ANAK-ANAK. (n.d.).
12
Valmbad .(2005). Teori Perkembangan Moral. [Online]. Tersedia:
http://valmband. multiply.com/journal/item/9 [7 Oktober 2010
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. (2010). Moral. [Online].
Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/Moral [7 Oktober 2010].
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. (2010). Tahap Perkembangan
Moral
http://enamberita.blogspot.com/2016/10/makalah-perkembangan-agama-dan-
moral.html. Dikutip pada tanggal 22 Maret 2021.
https://www.academia.edu/37585232/TEORI_PERKEMBANGAN_MORAL_PI
AGET. Dikutip pada tanggal 22 Maret 2021
https://www.researchgate.net/publication/335753779_Teori_Perkembangan_Mora
l_atau_Etika_Menurut_Piaget. Dikutip pada tanggal 22 Maret 2021
https://www.kompasiana.com/lutfinamalia/58b13643c6afbd392b3f4883/apa-
pentingnya-pendidikan-agama-dan-moral-pada-anak-usia-dini? Dikutip pada
tanggal 22 Maret 2021
13