Anda di halaman 1dari 28

NAVIGASI

 Navigasi adl suatu proses mengendalikan gerakan alat angkutan baik di udara, di laut atau sungai maupun di
darat dr suatu tempat ke tempat lain dgn lancar, aman dan efisien.
 Sistem navigasi di laut merupakan perpaduan antara teknologi dan seni mencakup beberapa kegiatan pokok,
antara lain :
1. Menentukan tempat kedudukan (posisi) dimana kapal berada dipermukaan bumi
2. Mempelajari serta menentukan rute/jalan yg harus ditempuh agar kapal dgn aman, cepat, selamat dan efisien
sampai ke tujuan
3. Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yg diketahui shg jauhnya / jaraknya dpt ditentukan
4. Menentukan tempat tiba bilamana titik tolak haluan dan jauh diketahui
 Untuk dpt mengendalikan, olah gerak dan melayarkan kapal dibutuhkan navigator yg handal (mualim) agar
dpt melayarkan kapal dgn selamat sampai tujuan (port of destination), dgn memiliki keahlian antara lain :
1. Pemeliharaan kapal
2. Mengolah gerak dalam semua keadaan, baik dipelabuhan maupun di laut
3. Mengemudikan kapal dgn aman agar sampai pd tempat tujuan dgn selamat
 Macam-macam navigasi :
1. Navigasi duga, yaitu navigasi dimana kedudukan kapal dikira-kirakan berdasarkan haluan dan kecepatan
kapal, dgn patokan suatu tempat kedudukan terakhir yg pasti
2. Navigasi datar atau pelayaran menyusur pantai, yaitu navigasi dimana tempat kedudukan kapal ditentukan
dengan menggunakan benda-benda di bumi (didarat & di laut), membaring benda-benda tersebut atau dgn
menduga dalamnya laut
3. Navigasi astronomi, yaitu navigasi dimana tempat kedudukan kapal ditentukan dgn menggunakan benda-
benda angkasa spti matahari, bulan, bintang-bintang dan planet-planet dgn mengukur benda-benda tsb thd
cakrawala, dan kemudian mengadakan perhitungan-perhitungan yg teliti untuk menentukan tempat
kedudukan dgn baik
4. Navigasi Elektronik, yaitu navigasi dmna tempat kedudukan kapal ditentukan dgn menggunakan alat-alat
navigasi elektronik (radar, arpa, GPS, echo sounder, AIS, dll). Alat-alat ini digunakan dgn tenaga listrik, shg
diperlukan keahlian khusus dlm menggunakan alat-alat tsb.
PERALATAN NAVIGASI
 Alat navigasi yg digunakan dikapal dibedakan mjd :
1. Navigasi Konvensional, yaitu bernavigasi dgn menggunakan alat2 konvensional :
a. Perum yaitu alat bantu navigasi dikapal untuk pengukur kedalaman air laut (perum tangan/perum klasik,
perum mesin/mekanik)
b. Topdal adl suatu alat untuk mengetahui kecepatan kapal (topdal tangan, topdal mesin/topdal tunda, topdal
modern/topdal listrik)
c. Pedoman magnet, yaitu sebuah alat navigasi yg digunakan untuk menetapkan arah di laut, baik berupa haluan
kapal maupun baringan.
d. Alat baring merupakan alat yg dipakai untuk membaring benda darat spti gunung, tanjung, suar, pulau,
kemudian dipindahkan dipeta untuk menentukan posisi kapal
e. Sextant adl alat untuk mengukur sudut baik scr mendatar / vertical, alat ini digunakan untuk mengukur sudut
diantara dua benda/pulau atau tunjung serta mengukur tinggi benda angkasa (bintang,matahari, bulan dan
planet)
f. Chronometer adl alat untuk menentukan jam UTC (Universal Time Coordinate)/GMT
2. Navigasi Elektronika (Modern)
a. RADAR (Radio Detection And Ranging) menggunakan sebuah pemancar Radar kapal maupun darat yg
menghasilkan pulsa-pulsa pendek dr gelombang-gelombang radio dan pancaran pulsa tsb diarahkan pada area
tertentu melalui scanner radar. Pengunaan pesawat Radar untuk :
- Alat Penentu Posisi (Fix Position)
- Alat Pencegah Bahaya Tubrukan (Anti Collision)
- Bernavigasi di Alur Pelayaran (Plotting)
- Peringatan Terhadap Keadaan Cuaca (Weather Warning)
b. GPS (Global Positioning System) adl sistem radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. Ketelitian
posisi yg diperoleh scra umum akan bergantung pd empat factor, yaitu :
- Metode penentuan posisi yg digunakan
- Geometri dan distribusi dr satelit-satelit yg diamati
- Ketelitian data yg digunakan
- Strategi/metode pengolahan data yg diterapkan
c. ARPA (Automatic Radar Plotting Aid), alat yg dpt digunakan untuk membuat trek menggunakan kontak radar.
Sistem ini dapat menghitung tracking, kecepatan dan titik terdekat pendekatan CPA (Closest point of approach),
shg tahu jk ada bahaya tabrakan dgn kpl lain atau daratan.
c. RDF (Radio Direction Fonder) adl pesawat radio pencari arah yg dioperasikan melalui penerimaan
gelombang elektromagnetik oleh pemancar yg dipancarkan oleh stasiun pemancar.
d. Echosounder adl perangkat yg menggunakan teknologi SONAR untuk pengukuran bawah air fisik dan
biologis, yg digunakan untuk mengukur kedalaman air dgn mengirimkan tekanan gelombang dr
permukaan ke dasar air dan dicatat waktunya sampai echo kembali dr dasar air. Echosounder
menggunakan instrument yg dpt menghasilkan beam (pancaran gelombang suara) yg disebut dgn
tranduser.
e. AIS (Automatic Identification System) adl sistem pelacakan kapal jarak pendek, digunakan pd kapal
dan Stasiun Pantai untuk mengidentifikasikan dan melacak kapal dgn menggunakan pengiriman data
elektronik dgn kapal lainnya dan stasiun pantai terdekat. Di dlm AIS dpt menampilkan identifikasi
posisi, tujuan dan kecepatan kapal. Sistem AIS terintegrasi dr Radio VHF transceiver standar dgn
Loran-C atau GPS dan dgn sensor navigasi elektronik lainnya, spt gyrocompass, dll.
Untuk aturan AIS sendiri diatur oleh IMO dalam aturan Regulation 19 of Solas Chapter V yg berisi
tentang pemasangan AIS dimana kapal-kapal diwajibkan memasang perangkat AIS transponder
terutama pd kapal penumpang, kapal tanker dan kapal berukuran 300 GT ke atas
Pedoman Kapal

 Pedoman adl sebuah alat navigasi yg digunakan untuk menetapkan arah di laut, baik berupa haluan kapal
maupun baringan.
 Macam pedoman :
1. Pedoman Magnit : prinsip kerjanya tergantung pd sifat-sifat magnit dr sebuah magnit batang dan pengaruh
medan magnit bumi
2. Pedoman Giro : prinsip kerjanya sama sekali tidak tergantung pd sifat-sifat magnit, melainkan pd cara
kerja sebuah gyroscope dan tergantung pd sumber tenaga listrik kapal (Master Giro & Giro repeater)
 Dengan bertambah modern dan praktisnya pedoman giro, mk dlm pemakaian dikapal ada kecenderungan
lebih banyak menggunakan pedoman giro, meskipun dpt diandalkan namun sbg pesawat yg bergantung pd
listrik, giro dpt sewaktu-waktu tdk dpt difungsikan
Pedoman Magnit

 Pedoman magnit bekerja berdasarkan sifat-sifat magnit dr sebuah magnit batang.


 Sifat-sifat magnit pd sebuah magnit batang / suatu magnit jarum antara lain :
1. Memiliki gaya Tarik tolak thd logam bermagnit lainnya (baja & besi)
2. Kekuatan gaya Tarik tolak tsb adalah terkuat pd ujung-ujung magnit batang
3. Ujung-ujung magnit batang tsb diberi nama kutub (kutub utara & kutub selatan)
4. Kutub-kutub yg senama dr 2 buah magnit batang akan saling tolak menolak, dan kutub-kutubnya yg tdk
senama akan Tarik menarik
5. Apabila sebuah magnit batang ditempatkan sedemikian rupa shg dpt berputar bebas dlm bidang horizontal,
mk kutub-kutubnya akan mengarah / menunjuk ke kutub-kutub bumi
6. Besarnya kekuatan gaya Tarik tolak antara 2 buah magnit batang yg berbeda, berbanding lurus dgn hasil
kali kekuatan magnit kedua kutub yg bersangkutan dan berbanding terbalik dgn jarak antara kutub-kutub
pangkat dua (Hukum Coulomb)
 Macam pedoman magnit sesuai dgn penggunaannya dikapal :
1. Pedoman magnit kering (magnetic dry compass) adl piringan pedoman kering
2. Pedoman magnit basah (magnetic liquid compass) adl piringan pedoman basah terapung di dlm suatu cairan
 Jenis pedoman magnit berdasarkan penempatan & fungsinya adalah :
1. Pedoman Standard
2. Pedoman kemudi
3. Pedoman darurat
 Istilah-istilah dalam kompas :
1. Deviasi : penyimpangan penunjukan utara-selatan piringan pedoman terhadap arah utara-selatan magnit
bumi
2. Variasi : penyimpangan arah utara-selatan magnit bumi (dari Utara-Selatan Sejati) derajat di peta
3. Agoone : Garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki perubahan variasi nol derajat
4. Issalogone : Garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki perubahan variasi yang sama
5. Isagone : Garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki variasi sama (bukan nol derajat)
6. Akline : Garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki sudut inklasi nol derajat
A. Pedoman Magnit Kering
 Bagian-bagian utama pedoman magnit kering :
1. Piringan pedoman (compass rose)  contoh : piringan pedoman Thomson
2. Ketel pedoman
3. Cincin lenja (alat penggantung pedoman)
4. Rumah pedoman
Syarat-syarat piringan pedoman yg baik :
a. Harus ringan, sungkup piringan pedoman bagian bawahnya harus licin
b. Tidak memiliki kesalahan kolimasi (sudut penyimpangan antara jarum-jarum magnit dan garis hubung arah
utara-selatan mawar pedoman)
c. Pembagian derajatnya harus jelas shg mudah dibaca dan dibuat secara teratur
d. Besarnya piringan pedoman harus seimbang dgn besarnya ketel pedoman
e. Piringan pedoman harus tenang
f. Piringan pedoman harus peka adl apabila pd suatu saat piringan pedoman keluar dr keadaan seimbang
karena suatu pengaruh dr luar, spt karena pengaruh magnit lain, mk segera setelah pengaruh magnet lain tsb
diambil, mk piringan pedoman
g. Waktu ayun piringan pedoman harus cukup besar, yaitu min 14 detik agar tdk terjadi sinkronisasi dgn olengan
kapal.
 Salah kolimasi piringan pedoman adalah sudut (penyimpangan) antara jarum-jarum magnet dan garis hubung
arah utara-selatan mawar pedoman
 Sifat peka piringan pedoman adalah apabila pada suatu saat piringan pedoman keluar dari keadaan seimbang
karena suatu pengaruh dari luar, seperti karena pengaruh magnit lain, maka segera setelah pengaruh magnet
lain tsb disingkirkan, mk piringan pedoman harus segera kembali pada kedudukan keseimbangannya.
 Sifat tenang piringan pedoman adalah apabila pada saat ada gangguan dari pengaruh-pengaruh luar mk
keseimbangan piringan pedoman tidak mudah terganggu (tidak boleh mengayun/hanya mengayun sedikit).
Pengaruh-pengaruh luar itu antara lain adalah olengan dan anggukan kapal, getarab-getaran, perubahan
haluan dsb.
Menimbal Pedoman
 Persiapan untuk menimbal :
1. Kapal harus duduk tegak, juga pada penimbalan simpangan senget
2. Kapal harus duduk dengan sarat rata
3. Semua bagian besi harus ada ditempat-tempat seperti keadaan sedang
berlayar di tengah laut (kpal harus siap laut secara magnetis)
4. Kapal tidak boleh ada di dekat massa besi yang besar, seperti dok, tongkang,
dsb
 Tujuan dari penimbalan :
1. Membuat deviasi sekecil mungkin
2. Perubahan deviasi pada perubahan-perubahan haluan agar terjadi secara
berangsur-angsur
3. Sebanyak mungkin memperkuat gaya pengaruh dan disamakan pada semua
haluan
B. Pedoman Magnit Basah
 Pedoman jenis ini menggunakan zat cair di dalam ketel pedoman. Piringan pedoman berada di dalam zat cair
tersebut. Ketel pedoman dibuat kedap air dan konstruksinya lebih kuat daripada ketel pedoman kering.
 Fungsi cairan didalam ketel pedoman adalah agar dapat lebih baik meredam getaran-getaran dari kapal
sehingga piringan dapat lebih tenang.
 Cairan di dalam ketel pedoman tersebut terdiri dari campuran 75% air sulingan dan 25% alcohol.
 Bagian2 pedoman basah :
1. Sumbat : Untuk penambahan air sulingan, mk ketel ditahan pd posisi miring dgn sumbat ditempatkan
dibagian atas, kemudian sumbat dibuka. Melalui lubang air sulingan diisikan dan kemudian sumbat dapat
ditutup kembali
2. Pengapung : untuk mengurangi tekanan pada ujung runcing semat dan sungkup piringan pedoman bagian
bawah karena adanya jarum-jarum piringan yang cukup berat
3. Tromol : berfungsi sebagai pegas, maka naiknya tekanan akibat pemuaian cairan sehingga tidak terjadi
gelembung-gelembung didalam ketel
4. Jembatan dari bahan/kuningan : berfungsi untuk mencegah terjadinya kesalahan penunjukan arah karena
semat dan piringan pedoman ikut turun naik dengan perubahan tromol
5. Pemberat : berfungsi untuk menstabilkan ketel pedoman, yang terbuat dari timah hitam
6. Piringan pedoman : besarnya piringan pedoman tidak boleh terlampau besar agar terdapat jarak yang cukup
antara tepi piringan dan ketel
PEDOMAN GASING (GYRO COMPASS)
 Gyroscope berasal dari kata “gyros” artinya berputar dan “skopein” artinya
meilhat, mk gyroscope memiliki arti melihat bumi berputar, ditemukan oleh
seorang bangsa Perancis LEON FOUCOULT.
 Syarat-syarat gyroscope :
1. Resultante semua gaya harus bertumpu pada titik berat gasing
2. Ketiga poros (axis) harus berdiri tegak lurus satu sama lain
3. Ketiga poros saling memotong di titik berat gasing
 Tipe pedoman gasing :
1. Pedoman Gasing Sperry (USA)
2. Pedoman Gasing Brown (Inggris)
3. Pedoman Gasing Anschutz (Jerman)
 Keuntungan pedoman gasing dibandingkan pedoman magnet ;
1. Penunjukan selalu dalam arah sejati (haluan, baringan dll)
2. Kesaksamaan pembacaan yg lebih besar, disebabkan oleh cara pembesaran pd
mawar pedoman kemudi yang menunjukkan ketelitian tiap 1 derajat
3. Pemasangan gyro repeater ditempat yang diperlukan sehingga dapat meliput
seluruh cakrawala
4. Untuk kapal yg oleng memudahkan juru mudi untuk melihat perubahan haluan
secara tepat
 Keuntungan menurut konstruksinya :
1. Gaya pengaruh beberapa ratus kali lebih besar daripada gaya pengaruh pedoman
magnet, serta lebih tetap dan tidak peka terhadap gangguan dari luar
2. Tidak terpengaruh oleh kemagnetan kapal
3. Kemungkinan dilengkapi dengan alat tambahan seperti Course recorder, Auto Gyro
Pilot, dll
 Kerugiannya :
1. Instalasi yg lengkap harganya mahal
2. Susunannya rumit, suatu gangguan arus listrik yg kecil mengakibatkan penunjukkan
tidak dapat dipercaya
3. Jk timbul kerusakan selama pelayaran, sulit diperbaiki dan memerlukan tenaga
ahli di pelabuhan yang disinggahi kapal.
Penentuan Posisi Kapal
 Haluan adalah sudut yg dibentuk oleh arah garis lunas kapal dgn garis utara selatan dan
memotong derajah-derajah dgn sudut yg sama.Haluan ditentukan dgn menggunakan pedoman.
 Untuk menunjukkan haluan, didalam ilmu pelayaran, dibedakan mjd :
1. Utara Sejati (US) yaitu arah utara yg sama arahnya dgn derajah-derajah dlm peta
2. Utara magnet (UM) yaitu arah utara jarum pedoman karena pengaruh magnet bumi
3. Utara pedoman (UP) yaitu utara jarum pedoman karena pengaruh magnet bumi dan magnet di atas kapal.
 Dengan detail di atas, mk dlm ilmu pelayaran dikenal 3 buah kutub:
• Kutub Utara Sejati (K Us), Kutub Utara Magnet (K Um), dan Kutub Utara Pedoman (K Up)
 Variasi adalah sudut yang dibentuk antara Utara Sejati dan Utara Magnit (US - UM). Variasi Timur
(E) diberi tanda positif (+) sedangkan variasi Barat (W) diberi tanda Negatif (-).
 Deviasi adalah sudut antara arah Utara Magnit dengan Utara Pedoman (UM - UP). Deviasi Timur (E)
diberi tanda positif (+) sedangkan variasi Barat (W) diberi tanda Negatif (-).Deviasi sangat
bergantung pada Haluan Pedoman.
 Dengan adanya tiga buah kutub magnet, maka ada tiga macam Haluan:
• Haluan Sejati (Hs), Haluan Magnet (Hm) dan Haluan Pedoman (Hp)
 Tujuan koreksi variasi dalam navigasi :
- Untuk membantu mengetahui tingkat kesalahan dari Pedoman Magnet (Magnetic Compass) yang digunakan di
atas kapal, shg pd keadaan dimana alat navigasi elektronik di atas kapal tdk dpt digunakan (Gyro, GPS,
Radar, ECDIS) mk kita masih bisa berlayar menggunakan pedoman magnet sbg petunjuk arah
- Cara mendapatkan nilai variasi :
Nilai variasi terdapat pd Mawar Pedoman di dalam peta laut, dimana harus dicermati terlebuh dahulu tahun
terbitan peta dan tahun dimana kita menggunakan peta tersebut. Perubahan yang dicantumkan adalah
perubahan tahunan (Annually)
 Besar kecilnya deviasi tergantung dari :
1. Tempat (Pengaruh medan magnet di daerah itu)
2. Haluan yang tetap dalam waktu lama (Berlayar dengan haluan tetap tentu akan menimbulkan gangguan pada
penunjukkan Pedoman Magnet)
3. Muatan (jk memuat muatan yg memiliki massa besi yg tinggi mampu mempengaruhi kinerja dari pedoman
magnet)
 Dalam perhitungan Haluan kita dapatkan Rumus :
• Hs = Hm + Variasi
• Hm = Hp + Deviasi
• Hs = Hp + Salah Tunjuk (St)/ Sembir
• St/Sembir = Variasi + Deviasi
 Contoh soal :
1. Diketahui : Haluan Pedoman = 120º, Variasi = +7 dan Deviasi = -2
Ditanyakan : a. Berapakah Haluan Sejati?
b. Berapakah Haluan Magnet?
2. Diketahui : Haluan Sejati = 300 , Variasi = 4 B dan deviasi = 12 T
Ditanyakan : Hm dan HP?
3. Diketahui : Haluan Pedoman = 110 , Var = 10 B dan Dev = 10 B
Ditanyakan : Hm dan Hs?
4. Diketahui : Haluan Sejati = 090 , Var = 20 T, Dev = 10 B
Ditanyakan : Hm dan Hp ?
Penentuan Tempat Kedudukan

 Benda-benda pembantu navigasi adl benda-benda yg berada di luar kapal(di dlm air dan di darat) yg
dapat dilihat dan berfungsi sbg rambu. Benda-benda yg membantu dlm navigasi antara lain : mercu
suar, kapal suar, rambu radio, pelampung-pelampung,rambu-rambu, pemancar-pemancar/stasiun-
stasiun.
 Untuk menentukan tempat kedudukan kapal dapat digunakan benda-benda bumi yg tampak dgn cara
membaring kemudian hasil baringan dilukiskan diatas peta.
 Membaring adalah mengambil arah suatu benda yg kelihatan lalu arah tsb dilukiskan diatas peta, dr
benda tsb dgn baringan td.
 Dgn adanya variasi dan deviasi, mk baringan dibedakan mjd :
1. Baringan sejati (Bs) yaitu sudut antara arah Utara Sejati dgn arah benda yg dibaring
2. Baringan Magnet (Bm) yaitu sudut antara arah Utara Magnet dgn arah benda yg dibaring
3. Baringan Pedoman (Bp) yaitu sudut antara arah Utara Pedoman dgn arah benda yg dibaring
Mk berlaku rumus : Bs = Bm + Var atau Bs = Bp + Var + Dev, Bm = Bp + Dev
 Deviasi tergantung dr haluan kapal, jk haluannya berbeda mk deviasinya juga berbeda
Melukiskan baringan dapat dilakukan dgn :
a. Menggunakan mawar pedoman (compass rose) yg berdekatan (setiap peta selalu ada mawar
pedoman) dan kemudian memakai mistar jajar atau dua buah segitiga.
b. Menggunakan derajah-derajah atau jajar-jajar sbg patokan untuk menentukan arah garis baringan.
 Persyaratan membaring :
a. benda-benda yg dibaring harus dikenal di peta
b. Ambilah benda-benda baringan sedemikian rupa shg sudut potong antara kedua garis baringan tdk
boleh kurang atw sama dgn sudut 30, sudut potong yg paling baik antara kedua garis baringan = 90
c. Waktu pengambilan antara Baringan I & Baringan II jangan terlalu lama
d. Koreksi variasi & deviasi
e. Perpotongan atara dua garis baringan adalah posisi kapal
 Macam-macam baringan :
a. Baringan Silang adl baringan atas dia benda yg dilakukan pd waktu bersamaan atau hampir
bersamaan. Titik potong dr kedua garis baringan itu adalah tempat kedudukan
b. Kombinasi baringan dengan jarak
c. Baringan 4 surat
d. Baringan silang dengan 3 benda darat adl Menentukan posisi kapal dengan bariangan 3 bendarat
lebih teliti dari baringan 2 benda darat, karena pada baringan benda 3 berfungsi sebagai pengontrol
posisi kapal.
e. Baringan silang dengan geseran 2 benda baringan

Anda mungkin juga menyukai