Anda di halaman 1dari 19

ILMU KEPELAUTAN

Pertemuan ke-1

By : Aditya Mutiara Dewi,S.ST.Pel.,M.M.Tr


UU KEPELAUTAN
Peraturan Kepelautan :
1. PP no 7 tahun 2000
a. Kepelautan adl segala sesuatu yg berkaitan dengan pengawakan, pendidikan,
pensertifikatan, kewenangan serta hak dan kewajiban pelaut.
b. Awak kapal : orang yg bekerja / dipekerjakan di atas kapal oleh pemilik / operator
kapal untuk melakukan tugas diatas kapal sesuai dgn jabatannya yg tercantum dlm
buku sijil & buku pelaut
c. Pelaut : setiap orang yg mempunyai kualifikasi keahlian atau keterampilan sbg
awak kapal
d. Sertifikat kepelautan : dokumen kepelautan yg sah yg diterbitkan oleh Menteri atau
yg diberi kewenangan oleh menteri
e. PKL (perjanjian kerja laut) : perjanjian kerja perorangan yg ditandatangani oleh
pelaut Indonesia dgn pengusaha angkutan di perairan
 Jenis sertifikat kepelautan :
a. Setifikat keahlian pelaut (COC & COE)
b. Setifikat keterampilan pelaut (COP)
 Pd setiap kapal yg berlayar harus berdinas :
a. Seorang nahkoda dan beberapa perwira kapal yg memiliki sertifikat keahlian pelaut dan
sertifikat keterampilan pelaut sesuai dgn daerah pelayaran, ukuran kapal, jenis kapal dan daya
penggerak
b. Sejumlah rating yg memiliki sertifikat keahlian pelaut dan/sertifikat keterampilan pelaut sesuai
dgn jenis tugas, ukuran dan tata susunan kapal.
 Hak & kewajiban pelaut yg tertuang dalam PKL :
a. Hak pelaut : menerima gaji, upah, lembur, uang pengganti hari-hari libur, uang delegasi, biaya
pengangkutan dan upah saat diakhirinya pengerjaan, pertanggungan untuk barang-barang
milik pribadi yg dibawa, serta kecelakaan pribadi serta perlengkapan untuk musim dingin untuk
yg bekerja diwilayah dgn suhunya 15o celcius atau kurang yg berupa pakaian dan peralatan
musim dingin.
b. Kewajiban pelaut : Melaksanakan tugas sesuai dgn jam kerja yg ditetapkan sesuai dgn
perjanjian, menanggung biaya yg timbul karena kelebihan barang bawaan di atas batas
ketentuan yg ditetapkan perusahaan, menaati perintah perusahaan dan bekerja dgn jangka
waktu perjanjian.
c. Hak pemilik/operator : Mempekerjakan pelaut
d. Kewajiban pemilik/operator : Memenuhi semua kewajiban yg merupakan hak-hak pelaut.
 Sertifikat yang tidak perlu di revalidasi :
- COC
- GMDSS
- MFA
- MC
- SAT
- SDSD
- SSO
 Sertifikat yang perlu di revalidasi :
- COE
- GOC ORU
- Able Deck / Engine
- BST
- SCRB
- AFF
- Radar
- BRM/ERM
- ECDIS
DINAS JAGA KAPAL
 Pengaturan dinas jaga diatas kapal diatur berdasarkan ketentuan STCW 1978 Amandemen 1995 Bab VII yg
mengatur hal-hal yg diperlukan oleh awak kapal selama melaksanakan tugasnya baik dipelabuhan maupun
saat berlayar.
 Pengertian :
a. Jaga Laut : tugas jaga yg dilaksanakan agar pengoperasian deck dan mesin selama berlayar dapat
dilaksanakan dgn lancar dan aman, tugas jaga laut dilaksanakan bergantian setiap 4 jam sekali.
b. Jaga rutin : tugas jaga yg dilakukan oleh awak kapal yg bersifat rutin baik dilaut maupun dipelabuhan
sesuai pembagian tugas dan jadwal yg ditetapkan didalam pengoperasian kapal
c. Jaga pelabuhan : tugas jaga yg dilaksanakan ketika kapal sedang sandar ataupun berlabuh jangkar, jaga
dilakukan penuh 24 jam atau diatur.
 Prosedur serah terima :
a. Sebelum serah terima jaga, jaga lama harus melaporkan tugasnya kpd pengganti jaga dan meyakini
laporan tsb telah dimengerti dan melaksanakan tugas jaganya
b. Jurnal jaga (log book) harus diisi lengkap dan ditanda tangani oleh petugas jaga lama sbg pertanggung
jawaban tugas jaga.
c. Pengganti jaga harus berada ditempat tugasnya maximal 15 menit sebelum serah terima jaga
d. Melakukan pengamatan bersama kedua regu jaga
e. Jk terdapat perbedaan yg mencolok dgn apa tertulis di log book, mk dilaporkan kpd Nahkoda/KKM
f. Jk pengganti jaga telah mengerti dan menerima tugas jaga yg akan dilanjutkan mk barulah regu jaga dpt
meninggalkan tempat jaga.
 Menurut pasal 341 KUHD dan pasal 1 ayat 12 UU No. 21 Th 1992, definisi Nahkoda adalah :
seseorang yg sudah menandatangani PKL dgn pengusaha kapal dimana dinyatakan sbg
Nahkoda, serta memenuhi syarat sbg Nahkoda dlm arti untuk memimpin kapal sesuai
peraturan perundang-undangan yg berlaku.
 Fungsi nahkoda yg diatur dalam perundang-undangan yaitu :
a. Sebagai pemegang kewibawaan umum diatas kapal (pasal 384, 385 KUHD serta pasal 55
UU No 21 Th 1992)
b. Sbg pemimpin kapal (pasal 341 KUHD, pasal 55 UU No 21 Th 1992 serta pasal 1/1 © STCW
1978)
c. Sbg penegak hukum (pasal 387, 388, 390, 394 (a) KUHD, serta pasal 55 No 21 Th 1992)
d. Sbg pegawai pencatatan sipil (Reglemen Pencatatan Sipil bagi kelahiran dan kematian,
serta pasal 55 UU No, 21 Th 1992)
e. Sbg notaris (pasal 947 dan 952 KUHPerdata, serta pasal 55 UU No 21 Th 1992)
 Hak-hak ABK
a. Hak atas upah
b. Hak atas tempat tinggal dan makan
c. Hak atas perawatan waktu sakit/kecelakaan
d. Hak atas cuti
e. Hak atas pengangkutan untuk dipulangkan
 Kewajiban ABK
a. Taat kpd perintah atasan, teristimewa thd perintah Nahkoda
b. Meninggalkan kapal (turun kedarat) harus dgn ijin nahkoda atau yg mewakilinya
c. Tidak membawa barang dagangan, minum-minuman keras dan senjata api diatas kapal
d. Melakukan tugas tambahan atau kerja lembur dianggap perlu oleh nahkoda
e. Turut membantu menyelamatkan kapal, penumpang, dan muatannya, dlm kecelakaan kapal
f. Berperilaku sopan, serta tidak mabuk-mabukan dikapal dlm rangka turut menciptakan
keamanan dan ketertiban diatas kapal.
Peraturan pengawakan kapal berdasarkan pemberlakuan Amandemen International Convention
on STCW 1995, dan KepMen Perhubungan No 70 Th 1998 tgl 21 Oktober 1998.
PERLINDUNGAN KERJA PELAUT

 Setiap pelaut yang bekerja di kapal dengan ukuran GT 35 atau lebih yang digerakkan
dengan mesin dan ukuran GT 105 atau lebih yang tidak mempunyai tenaga penggerak
mesin harus disijil.
 Bagi pelaut yang telah disijil diberikan Buku Pelaut yang merupakan identitas bagi Pelaut
dan berlaku sebagai dokumen perjalanan yang akan naik kapal di luar negeri atau menuju
Indonesia bagi yang turun dari kapal diluar negeri.
 Untuk bekerja sebagai awak kapal wajib memenuhi persyaratan:
a. Memiliki setifikat keahlian pelaut dan /atau sertifikat ketrampilan pelaut.
b. Berumur sekurang-kurangnya 18 tahun
c. Sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang khusus
dilakukan untuk itu dirumah sakit yang ditunjuk.
d. Disijil dan masih memiliki Perjanjian Kerja Laut yang berlaku.
e. PKL harus memuat hak dan kewajiban dari masing masing pihak.
PERLINDUNGAN KERJA PELAUT
 Jika awak kapal setelah dirawat akibat kecelakaan kerja,menderita cacat tetap yang
mempengaruhi kemampuan kerjanya besarnya santunan ditentukan:
 Cacat tetap yang mengakibatkan kerjanya hilang 100% besarnya santunan minimal
Rp.150.000.000,00 .
 Cacat yang mengakibatkan kemampuan kerja berkurang,besarnya santunan ditetapkan
sebesar persentase dari jumlah diatas sebagai berikut:
1.kehilangan satu tangan : 40%
2.kehilangan kedua tangan : 100%
3.kehilangan 1 telapak tangan : 30%
4.kehilangan kedua telapak tangan : 80%
5.kehilangan satu kaki dari paha : 40%
6.kehilangan kedua kaki dari paha : 100%
7.kehilangan satu telapak kaki : 30%
8.kehilangan kedua telapak kaki :80%
9.kehilangan satu mata :30%
10.kehilangan kedua mata :100%
11.kehilangan pendengaran 1 telinga :15%
12.kehulangan pendengaran 2 telinga :40%
13.kehilangan satu jari tangan :10%
14.kehilangan satu jari kaki : 5%
PERLINDUNGAN KERJA PELAUT

 Jika awak kapal meninggal dunia diatas kapal perusahaan wajib menanggung biaya
pemulangan dan penguburan jenazahnya ketempat yang dikehendaki keluarganya
sepanjang keadaan memungkinkan.
 Jika awak kapal meninggal dunia perusahaan wajib membayar santunan:
a. untuk meninggal dunia karena sakit minimal 100 juta rupiah.
b. untuk meninggal dunia akibat kecelakaan kerja minimal 150 juta rupiah
c.Santunan diberikan kepada ahli waris sesuai ketentuan yang berlaku.
AKOMODASI AWAK KAPAL
 Akomodasi Awak Kapal harus memenuhi persyaratan keamanan dan kesejahteraan awak kapal.

 Setiap kapal harus dilengkapi dengan ruang makan baik untuk Perwira maupun rating yang dilengkapi dengan pantry, meja dan
kursi makan yang layak.

 Setiap kapal harus dilengkapi dengan ruangan untuk bersantai bagi awak kapal yang sedang tidak bertugas yang cukup luas
disesuaikan dengan ukuran kapal dan jumlah awak kapal.

 Setiap kapal dgn ukuran GT3000 atau lebih harus mempunyai ruang rekreasi yang terpisah dari ruang makan utk Perwira dan
Rating,dilengkapidengan peralatan untuk rekreasi.Ruang tersebut harus dilengkapi dengan tenda untuk mencegsh sinar matahari.

 Setiap kapal harus dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang cukup dan layak:
a. kapal lebih kecil dari GT 800 minimum 3 buah.
b. kapal ukuran GR 800 keatas minimum sebanyak 4 buah.
c. kapal ukuran GT 3000 ke atas minimum 6 buah

 Fasilitas kamar mandi dan tempat cuci:


a. Kamar mandi 1 untuk setiap 8 orang.
b. Tempat cuci 1 untuk setiap 8 orang awak kapal.
 Setiap kapal yang awak kapalnya 15 orang atau lebih harus ada ruang perawatan dengan kamar mandi dan jamban sendiri.
.
TUGAS DAN TANGGUNG JWB CREW
KAPAL (REF ISM CODE)
 Tanggung jwb Nahkoda
1. Melaksanakan kebijakan perusahaan dlm bidang keselamatan dan perlindungan
lingkungan
2. Memotivasi awak kapal agar selalu memperhatikan dan memenuhi ketentuan Sistem
Manajemen Keselamatan sesuai dengan peraturan dan prosedur terkait sbg seorang yg
diberi tanggung jwb untuk pengelolaan dokumen diatas kapal
3. Membuat/menerbitkan instruksi dan perintah ditentukan dalam Sistem Manajemen
Keselamatan diperhatikan dan melaksanakannya.
4. Meneliti kembali Sistem Manajemen Keselamatan dan melaporkan kekurangannya kpd
DPA
5. Memeriksa dan mengawasi kegiatan bongkar muat terutama :
a. Keamanan Muatan
b. Kebenaran muatan yg akan diangkut
c. Memberikan pengawasan thd muatan selama dalam pelayarannya
 Tanggung jwb mualim 1 (C/O)
Mualim 1 bertanggung jwb kpd Nahkoda meliputi :
1. Menyelenggarakan tugas jaga navigasi
2. Menyelenggarakan buku harian dek, buku olah gerak dan buku catatan lainnya yg ada kaitannya dgn Departemen Dek
3. Memeriksa dan mengawasi kegiatan bongkar muat
4. Untuk pemeliharaan dr semua perlengkapan keselamatan, keselamatan jiwa dan pemadam kebakaran, kecuali ditentukan secara khusus
5. Melaksanakan inspeksi yg dianggap perlu / yg diperintahkan oleh Nahkoda
6. Mengawasi pelatihan kadet dek
 Tanggung jwb mualim II (2/O)
Bertanggung jwb thd hal-hal sbb :
1. Melaksanakan tugas jaga saat berlayar dan dipelabuhan
2. Menarik garis haluan dipeta berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari Nahkoda
3. Memeriksa tersedianya peta-peta dgn koreksi terakhir dan buku-buku navigasi untuk keperluan pelayaran yg direncanakan dan melakukan
koreksi sesuai dengan informasi terakhir yg ada di kapal
4. Menentukan posisi kapal tengah hari dan menyiapkan laporan posisi tengah hari
5. Merawat semua peralatan dan perlengkapan navigasi serta menyiapkan semua laporan pencatatannya
6. Melaksanakan perawatan sosok benda termasuk bendera-bendera, lampu-lampu navigasi dan alat-alat isyarat
7. Melaksanakan pengamanan dan perawatan ruang kemudi, ruang peta dan navigasi serta instrumennya termasuk : teropong, teleskop,
lampu aldis, HT
8. Mempersiapkan passage plan untuk mempersiapkan voyage report
9. Menyiapkan setiap laporan cuaca yg dibutuhkan
10. Melaksanakan tugas sbg perwira kesehatan, mempersiapkan dan menjamin bahwa persediaan peralatan kesehatan dan obat-obatan
cukup selama pelayaran
 Tanggung jwb mualim III (3/O)
 Tanggung jwb mualim III (3/O)
1. Melaksanakan tugas jaga saat berlayar dan dipelabuhan
2. Melaksanakan perawatan, pemeliharaan dan pengamanan pada sekoci penolong dan perlengkapannya
3. Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan pd baju pelampung, pelampung keselamatan dan
perlengkapannya
4. Melaksanakan pengawasan dan pengamanan pd Life Raft dan perlengkapannya
5. Melaksanakan pengawasan dan pengamanan pd alat-alat isyarat berbahaya, selang dan nozzle pemadam,
botol-botol pemadam, api portable dan alat-alat pemadam kebakaran lainnya
6. Menyelenggarakan dan memelihara alat-alat keselamatan jiwa dan pemadam kebakaran sesuai arahan Mualim
1

 Tanggung jwb Serang / bosun (boatswain)


1. Pengaturan dan pelaksanaan pemeliharaan rutin dek, pengawas kerja harian juru mudi dan kelasi
2. Pengaturan tugas Juru Mudi dan kelasi dalam rangka pengaturan bongkar muat, sandar/labuh dan mengevaluasi
hasil kerja mereka
3. Siaga di haluan pd saat kapal olah gerak dan menyiapkan jangkar pd saat lego / hibob
4. Melaksanakan pekerjaan reparasi sederhana, melaksanakan pekerjaan pemberian gemuk pd block-block batang
pemuat, sekoci dan peralatan dek lainnya
5. Menerima dan menghitung air tawar yg ada di atas kapal
 Tanggung jwb KKM (C/E)
1. Untuk pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan yg tepat guna pd semua mesin-mesin dan perlengkapan listrik, mesin dan
perlengkapan dek, mesin pendingin bahan makanan, dapur dan perlengkapan lainnya seperti yg telah ditetapkan
2. Tanggung jwb yg berhubungan dgn sistem muatan dan mesin perlengkapan dek akan dilakukan kerjasama dgn mualim 1
3. Untuk melaksanakan pengawasan yg ketat terhadap semua kegiatan dep. Mesin
4. Melakukan inspeksi keruangan mesin untuk memastikan pengoperasian mesin-mesin dgn
5. KKM agar setiap saat memberitahukan mengenai hal-hal berikut :
a. Tingkah laku dan kemampuan awak kapal Dep. Mesin
b. Pemakaian dan persediaan bahan bakar dan minyak pelumas
c. Kondisi dr mesin penggerak utama, mesin bantu dan mesin kemudi termasuk kinerja peralatan tersebut, perbaikan yg dibutuhkan,
persediaan dan penggunaan suku cadang
 Tanggung jwb Masinis 1 (1/E)
1. Melakukan tugas jaga di kamar mesin pd waktu kapal berlayar dan di pelabuhan jk ditetapkan demikian
2. Kondisi dan pemeliharaan mesin induk, pemeliharaan pompa-pompa, alat pemindahan panas (heaterexchange) dan
perlengkapannya
3. Sbg masinis 1 bertanggung jwb dalam pencegahan kecelakaan bersama Mualim I untuk memastikan kondisi kerja yg aman
diatas kapal
4. Melakukan tugas-tugas dan pekerjaan pemeliharaan sesuai dgn jadwal pemeliharaan terencana / PMS (Planned Maintenance
System)
5. Melaporkan dan mencatat pemakaian bbm dan minyak pelumas kpd KKM
6. Merencanakan permintaan bunker dan minyak pelumas
7. Pengoperasian dan pencatatan indicator pesawat-pesawat kelistrikan
8. Pengoperasian, menjalankan sistem mesin pendingin, sistem ac, panel listrik dan elektro motor
9. Menyiapkan dan mengganti lampu-lampu penerangan & navigasi apabila ada yg rusak
 Tanggung jwb Masinins II (2/E)
1. Melakukan tugas jaga dikamar mesin pd waktu kapal berlayar dan dipelabuhan
2. Pemelihaan motor bantu,generator, air compressor, pesawat-pesawat darurat
3. Melaksanakan tugas dan pemeliharaan sesuai PMS
4. Pemeliharaan pipa-pipa dan tangki-tangki bbm
5. Kebersihan ruang mesin

 Tanggung jwb Masinis III (3/E)


1. Melakukan tugas jaga dikamar mesin
2. Pemeliharaan pompa-pompa, alat pemindahan panas (heat exchange/boiler)
3. Melaporkan dan mencatat pemakaian bbm & minyak pelumas kpd KKM
4. Mengawasi pelaksanaan bunker dan penerimaan minyak pelumas
PENEMPATAN PELAUT
 Pelaut Indonesia dapat bekerja di kapal Indonesia atau kapal asing sesuai sertifikat keahlian atau
ketrampilan yang dimilikinya.

 Penempatan tenaga pelaut di luar negeri dapat dilakukan oleh perusahaan pelayaran Nasional
atau perusahaan jasa penempatan tenaga kerja pelaut yang memenuhi syarat:
A. Berbentuk badan hukum Indonesia yang memiliki izin usaha penempatan tenaga kerja pelaut
B. Memiliki tenaga ahli pelaut.

 Bagi pelaut yang bekerja di kapal asing diluar negeri tanpa melalui prosedur di atas berkewajiban:
A. Membuat PKL sesuai ketentuan yang berlaku.
B. PKL harus memuat hukum mana yang berlaku apabila terjadi perselisihan yang menyangkut
pelaksanaan PKL.

 Melapor kepada Perwakilan Republik Indonesia dimana pelaut tersebut bekerja.

 Bagi Pelaut yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana tersebut diatas menanggung sendiri
akibat yang timbul apabila terjadi perselisihan yang menyangkut pelaksanaan perjanjian kerja laut
SHIPBOARD ORGANISATION AND RESPONSIBILITIES

MASTER

Chief Chief
Engineer
Officer Engine Room
Bridgekeepers

Chief 2nd 3rd 3rd 2nd 4th


Officer Officer Engineer Engineer Engineer
Officer
Bosun/ Chief Cook
Pumpman Oiler Oiler Oiler
1 Seaman/ 1 Asst. Cook 1
Lookout/ Seaman Seaman/
Helmsman / Lookout/
Lookout/ Helmsman
Helmsman
1/2 No. 1 Oiler
Messboys Daywork
Sailors
Wiper

Anda mungkin juga menyukai