Anda di halaman 1dari 1

LATAR BELAKANG

Sampah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Sampah harus diolah atau di
daur ulang dengan baik agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia.
Indonesia termasuk ke dalam 10 besar Negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal ini tidak
menutup kemungkinan menimbulkan sejumlah persoalan lanjutan, diantaranya adalah produksi sampah
dan pembuangannya. Menurut data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bahwa Indonesia
memproduksi sampah hingga 65 juta ton pada 2016 tahun lalu. Dan jumlah sekarang naik 1 juta ton dari
sebelumnya. Pengelolaan sampah saat ini berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 dan PP No 81 Tahun 2012
di lakukan dengan dua fokus utama yakni pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah
seperti yang di jelaskan di dalam UU maupun PP yang telah disebutkan dilakukan mulai dari sumber
sampah sampai pada pengelolaan akhir. Pada dasarnya pengolahan sampah difokuskan pada TPS
(Tempat pengolahan sementara) dan TPA (Tempat Pengelolaan Akhir) yang sudah ditentukan oleh
pemerintah setempat, hal ini sebenarnya belum terlalu efektif dalam hal penanganan sampah.

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang,
pengelolaan sampah berhubungan erat dengan intelektual seseorang, pengetahuan merupakan
kemampuan seseorang untuk mengingat sesuatu (ide, fenomena) yang pernah diajarkan. Pengetahuan
responden tentang pengelolaan sampah dibangun berdasar kemampuan berpikir sesuai dengan
kenyataan yang responden lihat dan temukan di lingkungan sekitar responden berada. Pengetahuan
baik dan memiliki perilaku yang tidak baik dalam mengolah sampah disebabkan oleh faktor kurangnya
informasi mengenai cara pengolahan sampah yang baik. Hal ini sejalan meskipun seseorang memiliki
sikap atau keyakinan yang peduli lingkungan namun ketidakadaan informasi itu dapat menyebabkan
orang tersebut tidak dapat bertindak secara efektif pada sikap dan keyakinannya. Informasi merupakan
faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Semakin banyak seseorang memperoleh
informasi tentang pengolahan sampah yang baik maka pengetahuannya akan semakin baik dan akan
memiliki perilaku yang baik pula. Faktor lain yang mempengaruhi seseorang yang walaupun memiliki
pengetahuan yang baik dengan perilaku pengelolaan sampah yang kurang baik yaitu karena
keterbatasan sarana dan prasarana dalam mengelola sampah. Produksi sampah di Kota Kupang sangat
tinggi, sehingga untuk menangani persoalan sampah tidak hanya tergantung pada Dinas Lingkungan
Hidup dan Kebersihan tetapi juga menjadi tangung jawab semua masyarakat Kota Kupang.

Anda mungkin juga menyukai