Anda di halaman 1dari 3
KEUSKUPAN RUTENG Jl, Ahmad Yani 10, Tromolpos 801, Ruteng 86508 FLORES — Nusa Tenggara Timur — INDONESIA Telp Rush Kastor (0585) 21214 (b(t) 72256; Nomor : 030/1.1/11/2021 Hal : Instruksi Pastoral tentang pelayanan pastoral selama masa Prapaska tahun 2021 di tengah pandemi Covid-19 Para imam, biarawan/wati, dan seluruh umat Allah Keuskupan Ruteng yang terkasih! Salam damai sejahtera dan sukacita pengharapan dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Sebentar lagi kita akan memasuki masa Prapaska, masa ret-ret agung dalam tahun liturgi Gereja. Seiring dengan masa ini, di tengah masyarakat, pemerintah terus berupaya memutus mata rantai penyebaran covid-19 melalui program vaksinasi nasional dan pembatasan- pembatasan sosial sesuai protokol covid-19. Sebagai umat beriman kita mengapresiasi dan terus mendukung upaya-upaya konkret pemerintah untuk menghadapi pandemi covid-19 ini. Kita juga perlu mengambil bagian secara aktif dalam berbagai program tersebut, dan perlu menerapkan secara ketat protokol covid-19 di tempat kita masing-masing. Pelayanan pastoral Gereja selama masa Prapaska 2021 dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol covid-19 sesuai himbauan Pemda setempat. Setelah rapat “zoom meeting” para pimpinan agama dengan Gubernur NTT tertanggal 11 Pebruari 2021, berikut ini, dalam spirit “OMNIA IN CARITATE?” (1 Kor, 16:14), kami hendak menyampaikan beberapa instruksi terkait pelayanan pastoral dimaksud: a. Beberapa paroki di kevikepan Ruteng (paroki-paroki dalam kota Ruteng, paroki Kuwu, Canear, dan Wangkung), beberapa paroki di kevikepan Labuan Bajo (paroki dalam kota Labuan Bajo plus Wae Nakeng) dan beberapa paroki di Kevikepan Borong (Borong, Kisol, dan Waerana), serta paroki Reo di kevikepan Reo, tetap memberlakukan instruksi Nomor 014/1.1/1/2021 tentang pembatasan sosial pelayanan Gereja selama masa pandemi covid-19, dengan catatan tidak diisinkan untuk melaksanakan pemberkatan nikah selama masa prapaska. b. Paroki-paroki lain dan biara-biara, terhitung mulai tanggal 15 Pebruari 2021, boleh merayakan misa harian dan hari Minggu dengan protokol sebagai berikut: ‘© Selama misa, imam wajib memakai masker. ‘© Umat mencuci tangan sebelum memasuki gereja. ‘© Sebelumnya umat menaruh uang kolekte pada kotak kolekte yang telah disiapkan di dekat tempat pencucian tangan. Pada saat persembahan petugas membawa kotak-kotak kolekte tersebut ke depan altar. © Umat diukur suhu tubuhnya. Apabila ada umat yang bersuhu >37,5°¢ (dua kali pemeriksaan dengan jarak lima menit) tidak diperkenankan memasuki gereja, dan dimohon segera melapor diri ke gugus tugas Covid-19 daerah (desa, kecamatan) terdekat. © Umat wajib memakai masker. Yang tidak mengenakan masker diminta untuk tidak mengikuti perayaan, © Jarak duduk antar umat dalam gereja minimal 1 meter (ke samping, ke muka dan ke belakang). Untuk itu perlu diatur tempat duduk umat dalam gereja oleh petugas paroki. © Bejana air berkat di pintu gereja dikosongkan, © Perayaan ekaristi dan ibadat lainnya dirayakan dalam waktu yang singkat tanpa ‘mengurangi kekhusukan dan kemeriahannya. * Doa dan lagu didaraskan serta dikidungkan oleh pelayan liturgi. Umat mengikuti dalam hati atau maksimal dengan suara yang kecil. © Salam damai dilakukan dengan mengatupkan tangan di dada dan membungkuk satu sama lain, © Sebelum membagi komuni pelayan misa wajib mencuci tangan dengan sabun, © Dalam komuni, ucapan “tubuh Kristus” dan jawaban “Amin” dilakukan dalam hati. © Berkat untuk anak-anak ditiadakan. © Petugas paroki wajib mencegah kerumunan sebelum dan sesudah misa. .. Jumlah perayaan Misa hari Minggu di gereja paroki hendaknya ditambah agar dapat mengakomodasi kehadiran umat dan selaras dengan protokol covid-19 sebagaimana ditekankan di atas. Pastor paroki perlu mengaturnya dalm kerja sama dengan gugus tugas covid 19 setempat. |. Misa Rabu Abu mengikuti protokol dari kongregasi untuk Tbadat Vatikan, Prot. N.17/21, antara lain setelah doa atas abu, imam mereciki abu dengan air suci tanpa ‘mengatakan apa-apa, lalu menyapa umat dan mengucapkan rumusan “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil, lalu menaburkan abu di atas kepala/oles pada dahi umat, tanpa mengatakan apa-apa. .. Bayi, anak-anak, lansia, dan orang sakit serta orang yang pernah kontak erat dengan orang yang masih positif covid-19/reaktif rapid antigen, diminta untuk mengikuti perayaan ckaristi dari rumah, Untuk itu paroki perlu melakukan pelayanan komuni di rumah dengan memperhatikan protokol keschatan yang berlaku. Misa atau ibadat penguburan dihadiri 10 anggota keluarga. Sedangkan misa peringatan arwah dirayakan di Gereja dengan 10 orang keluarga inti atau diintensikan dalam misa harian atau hari Minggu saja. r. Terkait kematian, entah karena covid-19 atau bukan covid, mesti diatur agar pemakamannya dilakukan sesegera mungkin, paling lambat dalam tempo 24 jam, demi menghindari kerumunan (hal ini ditegaskan ulang-ulang oleh Bapak Gubernur dalam zoom meeting dengan pemuka agama). Misa nikah selama masa prapaska ditiadakan, Misa syukur tahbisan imam baru ditunda sampai kondisi kondusif. Pelayanan sakramen baptis massal tak dijjinkan, dibatasi dua tiga anak sekali baptis Misa komuni pertama, krisma, dan pelantikan DPP, dll, ditunda sampai ada pemberithauan lebih lanjut, Pelayanan sakramen tobat pribadi tidak diisinkan, Sebagai gantinya, pelayanan pengakuan bisa dilaksanakan dengan absolusi umum. |. Pelayanan minyak suci boleh dilakukan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat. Katekese tatap muka umat KBG masa prapaska tidak diisinkan. Sebagai gantinya, katekese dijalankan secara on line (youtube) dan dapat diakses secara pribadi melalu kanal yuotube Komsos Keuskupan Ruteng. Kegiataan-kegiatan pastoral paroki, stasi, KBG, OMK, Sekami, kelompok rohani, dll, ditunda atau dilakukan secara daring (on line). Pertemuan DPP/DKP dilaksanakan oleh pengurus inti, maksimal 10 orang dengan protokol ketat. Mohon kepada umat agar kegiatan masal seperti acara-acara adat, pesta sekolah, dll, ditunda pelaksanaannya. Ketentuan mengenai perayaan Pekan Suci, akan disampaikan pada waktunya, Demikian penyampaian kami dan kiranya kita tetap teguh berjalan bersama pada masa sulit ini, dalam keyakinan akan penyertaan Tuhan yang “... kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok” (Mzm: 91, 4). Tuhan memberkati! Ruteng, 12 Pebruari 2021

Anda mungkin juga menyukai