Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

(Ringkasan dan Abstrak)

Dosen Pengampu : AGUS BUDIMAN,S.Pd., M.Hum

Nama Penyusun :
Amalia Yuliawati
20201660079
S1 Keperawatan

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
PEMBAHASAN
1. Buatlah ringkasan dari 10 jurnal yang telah dikumpulkan !

COVID-19
Hari-hari ini, perhatian umat manusia di seluruh dunia tertuju pada virus Korona yang
mewabah di banyak negara sejak ditemukannya kasus wabah Korona di Tiongkok pada
sekitar bulan Nopember - Desember 2019. Angka penularan yang begitu besar ini tidak
hanya disebabkan oleh tingkat penularan virus yang begitu tinggi, tetapi juga diakibatkan
minimnya pengetahuan serta pemahaman masyarakat kita terhadap penularan virus Korona
(Covid-19) ini.

Cepatnya sebaran virus Covid-19 melalui contagious sulit dihalau oleh negara maju
sekalipun. Di Indonesia dengan keadaan wilayah yang besar dan masih terdapat penduduk
terpencil, memiliki kesulitan tersendiri untuk memitigasi pandemi Covid-19 ini. Tetapi
meskipun masih memiliki penduduk yang berada di wilayah terpencil, pada kenyataannya
suku Badui masih terhindar dari sebaran Covid-19. Hal ini disebabkan karena wilayah
tersebut masih memegang teguh kearifan lokalnya dengan hidup menyatu dengan alam.

Covid-19 merupakan penyakit menular yang berpotensi menimbulkan kedaruratan


kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, tindakan pencegahan terhadap jenis penyakit menular
tersebut wajib dilakukan secepat mungkin. Indonesia sebagai negara hukum, maka
pencegahan terhadap jenis penyakit menular tersebut wajib dibentuk dalam sebuah aturan
atau regulasi. Aturan terkait dengan pencegahan Covid-19 ini wajib dibentuk dalam
Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan karena kedua peraturan tersebut
merupakan peraturan pelaksanaan daripada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan.

Virus corona adalah kelompok virus terbesar dalam ordo Nidovirales. Semua virus dalam
ordo Nidovirales adalah nonsegmented positive-sense RNA viruses. Virus corona termasuk
dalam familia Coronaviridae, sub familia Coronavirinae, genus Betacoronavirus, subgenus
Sarbecovirus. Lebih jauh dijelaskan bahwa subgenus Sarbecovirus meliputi Bat-SL-CoV,
SARS-CoV dan 2019-nCoV. BatSL-CoV awalnya ditemukan di Zhejiang, Yunan, Guizhou,
Guangxi, Shaanxi dan Hubei, China.
Outbreak COVID-19 juga diduga dimulai dari sebuah pasar penjualan makanan laut lokal
pada musim dingin, lingkungan yang hampir sama pada saat outbreak virus SARS.
Penyebaran virus Corona menyebabkan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia akan
berkurang. Sektor-sektor penunjang pariwisata seperti hotel, restoran maupun pengusaha
retail pun juga akan terpengaruh dengan adanya virus Corona.

Okupansi hotel mengalami penurunan sampai 40 persen yang berdampak pada


kelangsungan bisnis hotel. Sepinya wisatawan juga berdampak pada restoran atau rumah
makan yang sebagian besar konsumennya adalah para wisatawan. Penyebaran virus Corona
juga berdampak pada sektor investasi,perdagangan,,usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) dan juga karena para wisatawan yang datang ke suatu destinasi biasanya akan
membeli oleh-oleh. Jika wisatawan yang berkunjung berkurang, maka omset UMKM juga
akan menurun.

Pademi covid-19 juga telah mengganggu proses pembelajaran secara konvensional. Maka
diperlukan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Pembelajaran secara daring adalah
salah satu alternatif yang dapat mengatasi masalah tersebut. pembelajaran jarak jauh
mendorong munculnya perilaku social distancing dan meminimalisir munculnya keramaian
mahasiswa sehingga dianggap dapat mengurangi potensi penyebaran Covid-19 di lingkungan
perguruan tinggi. Lemahnya pengawasan terhadap mahasiswa, kurang kuatnya sinyal di
daerah pelosok, dan mahalnya biaya kuota adalah tantangan tersendiri dalam pembelajaran
daring. Meningkatkan kemandirian belajar, minat dan motivasi, keberanian mengemukakan
gagasan dan pertanyaan adalah keutungan lain dari pembelajaran daring.

Pandemi coronavirus COVID-19 telah memunculkan tantangan baru untuk diatasi oleh
negara-bangsa. Secara khusus, yaitu mengenai bagaimana negara merespons dan berupaya
mencegah dan menghentikan penyebaran virus jauh lebih luas. Banyak negara melakukan
kebijakan yang diterapkan di dalam wilayahnya, seperti sistem kebijakan lockdown, atau
kebijakan menjaga jarak sosial atau social distancing terhadap masyarakat. Beberapa negara
menunjukkan keberhasilan, tetapi ada pula yang menunjukkan kegagalan dari kebijakan ini.
Namun, vaksin sosial masih perlu didukung oleh elemen lain, dan salah satu yang paling
penting adalah tentang transparansi data.
Adapun kaitan virus Covid-19 ini dengan penggunaan bahasa, fungsi imajinatif adalah
fungsi bahasa yang digunakan untuk menciptakan ide-ide yang bersifat imajinatif. Misalnya,
menciptakan puisi, cerpen, novel, iklan, atau bentukbentuk tuturan yang mengandung
imajinasi penutur. Perhatikan data berikut ini.

 Jauhi Corona, dekati aku saja! (6)


 Ingat pake masker jangan cuman ingat dia (7)
 Tak masalah mulut kita ditutup sayang, masih ada mata untuk saling menatap dan
tangan untuk saling melambai (8)

Data ke-6 di atas menunjukkan bahwa penutur ingin berimajinasi atas perasaan sayang
kepada orang lain yang terkendala karena sedang ada kasus Covid-19. Oleh karena itu,
penutur berimajinasi agar mau menerima keadaan dengan mengatakan “Jauhi Corona, dekati
aku saja”.

Hukum sebagai sosial kontrol atau pengendali sosial merupakan wujud implementasi dari
kepastian hukum, sehingga peraturan perundang-undangan yang dilakukan benar terlaksana
oleh penguasa dan penegak hukum. Perubahan hukum harus dapat untuk mengatasi
kepincangan-kepincangan yang timbul yang dapat mengganggu ketertiban dan produktivitas
masyarakat.Untuk mencegah wabah Covid-19 diperlukan pembentukan hukum sebagai
pengendali sosial. Wabah Covid-19 telah membawa perubahan pergerakan struktur ekonomi
masyarakat. Penekan asas-asas hukum diperlukan untuk memperlancar terbentuknya
struktur ekonomi masyarakat. Penegakan asas-asas yang tidak sesuai aturan hukum akan
memperlambat terciptanya ekonomi yang dicita-citakan.

Wabah Covid -19 yang berdampak pada pengendalian kegiatan sosial dan ekonomi
masyarakat. Oleh karenanya dibentuklah peraturan sebagaimana berikut:

1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan


2. Perpu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem
Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau
dalam rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang PSBB
4. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang BNPB
5. Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
6. Surat Edaran Menteri Agama Nomor: 6 tentang Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul
Fitri Syawal 1441 H di tengah Pandemi Wabah Covid 19.
7. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( POJK) Nomor 11/POJK.03/2020
8. Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020
9. Maklumat Kapolri Nomor Mak/2/lll/2020 tentang Kepatuhan Terhadap Kebijakan
Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona.
10. Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah No.02/MLM/1.0/H/2020

Melawan Covid-19 dapat dilakukan dengan menggunakan hukum sebagai kaidah sosial
yang bukan hanya tugas dan tanggung jawab pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab
bersama, baik tenaga kesehatan, pihak swasta, anggota dan tokoh masyarakat dan pemuka
agama, media massa dan aparat penegak hukum serta seluruh anggota masyarakat melawan
Covid-19.

Peran anggota masyarakat sangat dibutuhkan sebagai upaya untuk melawan covid 19,
memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona dengan melakukan sosial distancing
(menjaga jarak), lockdown, karantina wilayah, tetap menjaga kesehatan dan kebersihan
lingkungan, penyediaan Alat Pelindung Diri (APD).

Hal yang paling sederhana dan paling efektif menekan dan memutus mata rantai
penyebaran Covid -19 adalah untuk tidak keluar untuk tetap di rumah saja, dan menjaga
jarak, jika berada di tempat umum atau keramaian, menggunakan masker serta sering untuk
mencuci tangan dan cukup istirahat agar kekebalan tubuh tetap terjaga dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

 http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/415
 http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/view/15325/0
 https://www.researchgate.net/publication/340103659_Analisis_Perilaku_Masyarakat_Ind
onesia_dalam_Menghadapi_Pandemi_Virus_Corona_Covid-
19_dan_Kiat_Menjaga_Kesejahteraan_Jiwa
 http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/semantik/article/view/1738
 https://www.jbiomedkes.org/index.php/jbk/article/view/117
 http://jurnal-maarifinstitute.org/index.php/maarif/article/view/79
 BIODIK (unja.ac.id)
 http://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalIlmiahHubunganInternasiona/article/view/3871
 Pneumonia Corona Virus Infection Disease-19 (COVID-19) Fathiyah Isbaniah, Agus Dwi Susanto
pdf - Bing
 DAMPAK COVID – 19 TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Silpa Hanoatubun Universitas
Kristen Satya Wacana pdf - Bing

Anda mungkin juga menyukai