Anda di halaman 1dari 5

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Proposal dengan Judul “Peran
Keluarga Dalam Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Melitus”. Adapun Literatur
Review ini merupakan salah satu syarat dalam mata kuliah Karya Tulis Ilmiah di
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palangka Raya Program Studi D-III
Prodi Keperawatan Kelas Reguler XXI Angkatan 2018.
Peneliti menyadari bahwa dalam pelaksanaan dan Literatur Riview ini tidak
terlepas dari bantuan moril,pengarahan,bimbingan,maupun dari berbagai pihak,baik
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,dalam kesempatan ini peneliti
menyampaikan ucapan terimakasih yang teramat banyak kepada semua pihak yang
terlibat dalam Literatur Riview ini. Saya ucapan terimakasih ini disampaikan kepada
yang terhormat :
1. Ibu Dhini, M.Kes. selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Palangka Raya yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
belajar di Politeknik Kementerian Kesehatan Palangka Raya.
2. Ibu Ns. Reny Sulistyowati, S.Kep., M.Kep. selaku Ketua Jurusan Keperawatan di
Politeknik Kementerian Kesehatan Palangka Raya.
3. Bapak Untung Halajur, S.SiT., S.Pd., M.Kes. selaku Ketua Prodi D-III
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya.
4. Dosen dan seluruh staf Politeknik kesehatan Kemenkes Palangka Raya, yang
telah memberikan ilmu selama mengikuti pendidikan di Poltekkes Kemenkes
Palangka Raya.
5. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam Literature Review ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna sehingga peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun Literatur Review ini menjadi lebih baik di masa mendatang.
Semoga Literatur Review ini dapat bermanfaaat bagi peneliti dan pembaca untuk
meningkatkan pengetahuan.
6. Kepada kedua Orang Tua , Ibu dan Ayah, Kakak , dan semua kelurga yang
senantiasa mendoakan, memberikan dukungan dan semangat serta motivasi
kepada saya. Nasihat dan doa kalian yang menjadi kekuatan saya selama ini.
Terima kasih sudah menjadi orang tua yang mengajarkan dan mendidik hal yang
luar biasa kepada saya selama ini.
7. Kepada seluruh sahabat Prodi D-III Keperawatan Reguler XXI yang telah
membantu, memberikan ide dan semangat dalam Literatur Review
8. Kepada Dosen Pembimbing, Ibu Fina Ratih Wira Putri.,M.Sc dan Ibu Ns. Aida
Kusnaningsih,M.Kep,Sp.Kep,Mat. Terimakasih yang telah memberikan dukungan
dan bimbingan serta arahan selama ini kepada saya dalam menyelesaikan
Proposal Literatur Riview ini.
9. Semoga kebaikan bapak dan ibu serta teman teman terbalaskan oleh yang
maha kuasa. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan
2

satu persatu.Dalam penyusunan Literature Review ini peneliti menyadari masih


banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna sehingga peneliti sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun Literatur Review ini menjadi
lebih baik di masa mendatang. Semoga Literatur Review ini dapat bermanfaaat
bagi peneliti dan pembaca untuk meningkatkan pengetahuan.
3

BAB I

PANDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang semakin
banyak jumlah penderitanya. Penyakit ini adalah penyakit metabolik yang ditandai
dengan peningkatan kadar gula darah karena produksi insulin yang terganggu
sehingga terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dan produksi insulin dalam
tubuh (Tarwoto, 2012). Penderita diabetes sering kali tidak menyadari kalau dirinya
mengidap diabetes dan ketika mereka sadar, sudah terjadi komplikasi. Jumlah
penderita DM di dunia dari tahun mengalami peningkatan. World Health
Organization/ WHO (2016), memperkirakan sebanyak 422 juta orang dewasa hidup
dengan DM. International Diabetic Foundation (IDF), menyatakan bahwa terdapat
382 juta orang di dunia yang hidup dengan DM, dari 382 juta orang tersebut,
diperkirakan diantaranya belum terdiagnosis, sehingga dimungkinkan berkembang
progresif menjadi komplikasi tanpa disadari dan tanpa pencegahan. (Darmawan,
2019). Prevalensi penderita Diabetes Mellitus di Indonesia semakin meningkat
berdasarkan bertambahnya umur, tetapi mulai umur ≥65 tahun prevalensi Diabetes
Mellitus cenderung menurun. Prevalensi Diabetes Mellitus berdasarkan diagnosa
dan gejala tertinggi berada pada kelompok umur 55-64 tahun yaitu 5,5%. Prevalensi
Diabetes Mellitus berdasarkan diagnosa dan gejalanya cenderung lebih tinggi pada
masyarakat dengan kuintil indeks penghasilan tinggi atau teratas (3,0%), semakin
tinggi kuintil indeks kepemilikan prevalensi Diabetes Mellitus semakin meningkat
jumlah penderita Diabetes Mellitus. Prevalensi Diabetes Mellitus lebih banyak pada
daerah perkotaan (2,5%) dari pada pedesaan (1,7%). (Helma Nasila, 2012).
Diabetes Melitus (DM) memiliki karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya (perkumpulan
endokrinologi Indonesia, Insiden dan prevalensi penyakit ini terus meningkat
terutama di negara sedang berkembang dan negara yang telah memasuki budaya
industrilisasi (Arisman,2013). Untuk perawatan DM itu sendiri bisa di lihat seperti :
terapkan pola makan(jenis,jumlah,jadwal), kerjasama yang baik antara penderita
dan dokter sangat membantu kualitas hidup yang lebih baik untuk perawatan pasien
diabetes,penderita diabetes adalah Agent Of Change di dalam keluarga.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Peranan keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang
berhubungan dengan pribadiu dalam posisi dan situasi tertentu. Dalam peranan
pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga,kelompok dan masyarakat. Peran keluarga dapat memberikan dampak
4

positif terhadap kepatuhan manajemen perawatan pada penderita DM. Peran


keluarga dapat memberikan dampak positif terhadap kepatuhan DM. Penderita yang
mendapatkan perhatian keluarga yang akan jauh lebih mudah melakukan perubahan
perilaku kearah lebih sehat daripada penderita yang kurang mendapatkan perhatian
dari keluarga. (Setyowati & Santoso, 2019). Keluarga berperan penting dalam
membina dan membimbing anggota-anggota keluarganya untuk beradaptasi dengan
lingkungan dan orang lain, fisik maupun lingkungan budaya dimanapun mereka
berada. Apabila semua anggota keluarga sudah mampu beradaptasi dengan
lingkungan atau tempat tinggal, maka kehidupan dengan masyarakat akan
menimbulkan kehidupan yang tenang,aman dan tentram.

Bentuk peran keluarga dalam memberikan dukungan kepada pasien DM


ditunjukan dengan kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarganya.
Kemampuan keluarga yang dipakai Menurut Teori Bloom yaitu kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotor (Helma Nasila, 2012).

Pada umumnya Diabetes Melitus memiliki pengobatan dengan


memperbanyak konsumsi Pasien diabetes diharuskan untuk mengatur pola makan
dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, protein dari biji-bijian, serta
makanan rendah kalori dan lemak. Pasien diabetes dan keluarganya dapat
berkonsultasi dengan dokter atau dokter gizi untuk mengatur pola makan sehari-hari.
Untuk membantu mengubah gula darah menjadi energi dan meningkatkan
sensitivitas sel terhadap insulin, pasien diabetes dianjurkan untuk berolahraga
secara rutin, setidaknya 10-30 menit tiap hari. Pasien dapat berkonsultasi dengan
dokter untuk memilih olahraga dan aktivitas fisik yang sesuai.

Kepatuhan merupakan interaksi antara pasien DM dengan petugas kesehatan


sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan agar mendapatkan
pengobatan,mematuhi aturan deit, olahraga, dan atau merubah gaya hidup yang di
rekomendasikan oleh pemberi pelayanan kesehatan. Kepatuhan diet bertujuan
untuk dapat mengontrol kadar gula di dalam darah agar terwujud kualitas hidup yang
lebih baik bagi penyandang DM, kepatuhan Diabetes Mellitus perlu diperhatikan
karena jika tidak diperhatikan akan berujung pada komplikasi. Motivasi Instrinsik dan
Ekstrinsik mempengaruhi kepatuhan diet. (P, Acero, K. Cabas, C. Caycedo, P.
Figueroa, 2020). faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dapat
mempengaruhi kepatuhan diet seperti pendidikan, pengetahuan, keyakinan dan sifat
kepribadian. Faktor eksternal meliputi interaksi profesional kesehatan dan pasien,
faktor lingkungan dan dukungan diet. Disaat anggota keluarga mengalami masalah
kesehatan anggota yang lain berperan sangat penting dalam masalah keperawatan.
Maka dari itu dukungan keluarga sangat penting untuk penderita DM dalam
menjalani kepatuhan terhadap diet. (Bangun et al., 2020).

Dalam meningkatkan status kesehatan keluarga perlunya peran dari keluarga


yaitu berupa dukungan keluarga sangat penting dalam menejemen DM. Dalam
keperawatan kesehatan yang dibutuhkan pasien DM. Dampak positif yang di peroleh
5

dengan memberikan dukungan sosial antara lain dapat mempengaruhi kualitas


hidup, kesejahteraan fisik dan psikologis, kurangnya dukungan keluarga dapat
berakibatkan ketidakpatuhan mengikuti pengobatan DM dan kontrol gula darah yang
kurang baik. Pasien juga kurang termotivasi dengan pengobatan yang menyebabkan
pasien melakukan perilaku kurang sehat. (P, Acero, K. Cabas, C. Caycedo, P.
Figueroa, 2020)

Anda mungkin juga menyukai