Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Fatih Hanifa Jati

NIM : 10620027
PRODI : S1 Kedokteran Gigi

BAB I
Latihan Soal
1. Jelaskan proses terbentuknya karbohidrat pada tumbuhan?
2. Sebutkan dan jelaskan tentang monosakarida?
3. Sebutkan dan jelaskan tentang disakarida?
4. Sebutkan dan jelaskan tentang polisakarida?
5. Sebutkan dan jelaskan fungsi karbohidrat di dalam tubuh?

Jawab:

1. Karbohidrat terbentuk dalam tumbuh-tumbuhan sebagai hasil reaksi dari


karbondioksida (CO2) dengan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari melalui
proses fotosintesis dalam tanaman yang berklorofil (bagian daun). Foto (sinar), tesis
(pembentukan). Pada proses fotosintesis,energi matahari akan diserap oleh klorofil
pada tumbuh-tumbuhan untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari
udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah.energi kimia yang terbentuk akan
disimpan di dalam daun,batang,umbi,buah,dan biji-bijian.
2. Monosakarida, juga disebut gula sederhana, adalah bentuk karbohidrat yang paling
sederhana dan satuan karbohidrat paling dasar karena menyusun disakarida dan
polisakarida. Contoh monosakarida adalah glukosa, galaktosa, fruktosa, sakarosa dan
maltosa.
3. Disakarida atau biosa merupakan senyawa karbohidrat yang terbentuk ketika dua
monosakarida mengalami reaksi kondensasi yang melibatkan terlepasnya suatu
molekul kecil, seperti air, dari bagian gugus fungsi saja. Seperti
monosakarida, disakaridamembentuk larutan dalam air.
4. Polisakarida adalah karbohidrat yang memiliki polimer yang panjang dan tersusun
dari ratusan hingga ribuan monosakarida. Rantai ikatan
kimia polisakarida dihubungkan dengan ikatan glikosida yang panjang dan bercabang
dengan susunan molekul yang sejenis dan majemuk.
5. Fungsi:

1. sumber energi

2.pemberi rasa manis pada makanan

3.penghemat protein

4.pengatur metabolism lemak

5.membantu pengeluaran feses


BAB II
Latihan Soal
1. Jelaskan dan sebutkan tahapan utama dari metabolisme karbohidrat?
2. Jelaskan ganguan metabolisme karbohidrat?
3. Jelaskan tentang Glikolisis?
4. Jelaskan tentang Glikogenesis?
5. Jelaskan tentang Glikogenolisis?
6. Jelaskan tentang Glukoneogenesis?
7. Jelaskan tentang transport electron?
8. Jelaskan tentang jalur pentosa phospat?
9. Jelaskan tentang transport electron?
10. Jelaskan tentang siklus krebs?

Jawab:

1. mekanisme yang mengatur arus metabolit melewati lintasan tersebut.


Lintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori:
1. Lintasan anabolisme (penyatuan/pembentukan)
Ini merupakan lintasan yang digunakan pada sintesis senyawa pembentuk struktur dan
mesin tubuh. Salah satu contoh dari kategori ini adalah sintesis protein.
2. Lintasan katabolisme (pemecahan)
Lintasan ini meliputi berbagai proses oksidasi yang melepaskan energi bebas, biasanya
dalam bentuk fosfat energi tinggi atau unsur ekuivalen pereduksi, seperti rantai respirasi dan
fosforilasi oksidatif.
3. Lintasan amfibolik (persimpangan)
Lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada persimpangan metabolisme
sehingga bekerja sebagai penghubung antara lintasan anabolik dan lintasan katabolik.
Contoh dari lintasan ini adalah siklus asam sitrat.
2. Nutrisi yang merupakan sumber energi atau kalori adalah karbohidrat atau gula,
protein, dan lemak. Jadi, gangguan metabolik adalah semua penyakit yang
menyebabkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Salah satu
contoh penyakit metabolik yang paling terkenal adalah diabetes.
3. Glikolisis berasal dari kata glukosa dan lisis (pemecahan), adalah serangkaian reaksi
biokimia di mana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam
piruvat.Proses glikolisissendiri menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa
dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna.
4. Glikogenesis juga dapat diartikan sebagai proses pembentukan glikogen dari glukosa
yang selanjutnya akan disimpan dalam otot maupun hati, karena glikogen adalah
suatu bentuk karbohidrat yang disimpan dalam tubuh yang sama dengan amilum dari
tumbuhan.
5. Glikogenolisis adalah lintasan metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain
glukoneogenosis, untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma
darah untuk menghindari simtoma hipoglisemia. Pada
glikogenolisis, glikogen digradasi berturut-turut dengan 3 enzim, glikogen
fosforilase, glukosidase, fosfoglukomutase,[1] menjadi glukosa. Hormon yang
berperan pada lintasan ini adalah glukagon dan adrenalin.
6. Glukoneogenesis adalah proses sintesis atau pembuatan glukosa dari senyawa non-
karbohidrat di dalam tubuh. Biasanya, glukoneogenesis mengubah protein atau lemak
menjadi glukosa (gula) yang kita butuhkan sebagai energi.
Proses glukoneogenesisutamanya terjadi di dalam hati. ... Asam amino (protein)
7. transpor elektron merupakan proses produksi ATP (energi) dari NADH dan FADH2
yang dihasilkan dalam glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus krebs.
Transfer elektron terjadi di membran dalam mitokondria, yang dibantu oleh
kelompok-kelompok protein yang terdapat pada membran tersebut.
8. Jalur pentosa fosfat adalah Serangkaian reaksi yang mengubah glukosa (heksosa, 6 C)
menjadi gula pentosa(ribulosa-5-fosfat) dan ribosa-5-fosfat. Siklus ini juga dikenal
sebagai hexose monophosphate shunt (HMP shunt) dan jalur fosfoglukonat.
9. Transfer elektron atau transpor elektron merupakan proses produksi ATP (energi) dari
NADH dan FADH2 yang dihasilkan dalam glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan
siklus krebs. Transfer elektron terjadi di membran dalam mitokondria, yang dibantu
oleh kelompok-kelompok protein yang terdapat pada membran tersebut.
10. Siklus krebs adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi pada sel hidup untuk
menghasilkan energi dari asetil ko-A, yaitu perubahan dari asam piruvat hasil
glikolisis. Tahapan respirasi aerob sendiri dimulai dari glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus krebs, dan transfer elektron.

BAB III
Latihan Soal
1. Jelaskan penyebab diabetes mellitus?
2. Jelaskan perbedaan diabetes mellitus tipe dan diabetes Mellitus tipe 2?
3. Jelaskan metabolisme karbohidrat pada penderita diabetes mellitus?
4. Sebutkan dan jelaskan gejala-gejala diabetes mellitus?
5. Sebuktan dan jelaskan komplikasi yang diakibatkan oleh diabetes mellitus?
6. Jelaskan faktor resiko diabetes mellitus?
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sindrom ovarium polikistik ?

Jawab:

1. Penyebab utama adalah kekurangang produksi insulin.Diabetes disebabkan karena


adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak mampu menggunakan glukosa
darah ke dalam sel, sehingga glukosa menumpuk dalam darah. Pada diabetes tipe 1,
gangguan ini disebabkan karena pankreas tidak dapat memproduksi hormon tertentu.
Sedangkan pada diabetes tipe 2, gangguan ini terjadi akibat tubuh tidak efektif
menggunakan hormon tertentu atau kekurangan hormon tertentu yang relatif
dibandingkan kadar glukosa darah. Kadar glukosa yang tinggi ini dapat merusak
pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, dan sistem saraf, sehingga
mengakibatkan berbagai macam komplikasi.

2. Perbedaan mendasar dari DM tipe 1 dan 2 terletak pada kondisi yang menyebabkan
kenaikan gula darah. Meski ada pula perbedaan dari segi pengobatan dan waktu
kemunculan gejala.
Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin yang
bertugas membantu penyerapan gula dalam darah menjadi energi. Sementara pada
kondisi diabetes tipe 2, kadar gula darah yang naik diakibatkan kurang optimalnya
produksi atau penyerapan insulin oleh tubuh.

3. Pengaturan metabolisme glukosa oleh insulin. metabolisme karbohidrat dan diabetes


mellitus adalah dua rantai yang tidak dapat dipisahkan. Pada pasien Diabetes melitus
terjadi kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak akibat dari kekurangan
jumlah serta fungsi insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah.
Apabila jumlah karbohidrat lebih dari kemampuan tubuh untuk membakarnya sebagai
sumber energi, maka karbohidrat akan dikonversasikan ke lemak Mengkonsumsi
karbohidrat sederhana terlalu banyak hal ini akan menyebabkan hormon insulin cepat
diproduksi dan membuat gula darah masuk ke sel otot atau pun sel hati. Jika tempat
penyimpanan gula sudah penuh yakni otot atau hati, gula akan di simpan di dalam sel
lemak dan di dalam sel lemak gula akan di ubah menjadi lemak
4. Gejala DM:
 Sering merasa haus.
 Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
 Sering merasa sangat lapar.
 Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
 Berkurangnya massa otot.
 Terdapat keton dalam urine. ...
 Lemas.
 Pandangan kabur.

5. Komplikasi Diabetes Melitus Kronis:


 Gangguan pada mata (retinopati diabetik) Diabetes dapat merusak pembuluh darah di
retina.
 Kerusakan ginjal (nefropati diabetik)
 Kerusakan saraf (neuropati diabetik)
 Masalah kaki dan kulit.
 Penyakit kardiovaskular.

6. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:

 Ras/etnik
Ras asia, indian amerika, hispanik, memiliki risiko diabetes melitus yang lebih besar.
 Riwayat keluarga dengan diabetes
 Umur
Risiko diabetes melitus meningkat seiring meningkatnya usia. Jika Anda berusia >45
tahun, sebaiknya periksakan kadar gula darah.
 Riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir bayi >4000 gram atau pernah menderita
DM saat hamil (DM gestasional)
 Riwayat lahir dengan berat badan rendah (< 2,5 kg)

Faktor risiko yang dapat dimodifikasi:

 Overweight/berat badan lebih (Indeks massa tubuh > 23kg/m2)


 Aktivitas fisik kurang
 Merokok
 Hipertensi (TD > 140/90 mmHg)
 Dislipidemia atau kadar kolesterol abnormal (HDL <35 mg/dL, trigliserida > 250
mg/dL)
 Diet tidak sehat
Makanan tinggi gula dan rendah serat akan meningkatkan risiko DM
 Polycystic ovary syndrome (PCOS)
Terjadi pada wanita, ditandai dengan adanya menstruasi yang tidak teratur,
pertumbuhan rambut yang banyak (kumis, rambut di lengan, dll), dan obesitas.

7. Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah


gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur. Penderita PCOS mengalami
gangguan menstruasi dan memiliki kadar hormon maskulin (hormon androgen) yang
berlebihan.

BAB IV
Latihan Soal
1. Sebutkan dan jelaskan asupan makanan yang dianjurkan bagi penderita diabetes
mellitus?
2. Sebutkan dan jelaskan asupan makanan yang harus dihandiri bagi penderita diabetes
mellitus?

Jawab:
1. Makanan yang Dianjurkan Penderita diabetes perlu hati-hati saat menyantap
makanan. Selain dengan pengobatan, diabetes juga perlu ditangani dengan mengikuti
pola makan khusus, yang disebut terapi nutrisi medis, dengan pilihan makanan yang
aman. Pada penderita diabetes, terapi ini menganjurkan konsumsi makanan bergizi
yang rendah lemak dan kalori, agar kadar gula darah mereka tetap terkontrol.
2. Terdapat beberapa hal yang jadi penyebab gula darah melonjak dengan cepat, salah
satunya makanan. Pantangan dan harus dihindari oleh pengidap diabetes adalah
makanan tinggi kalori dari karbohidrat dan gula sederhana.
Kebanyakan makanan dapat mengandung kalori dan karbohidrat dengan kadar yang
bervariasi. Namun, bagi pengidap diabetes, sangat ditekankan untuk menghindari
segala macam produk pangan yang serba tinggi kalori dan gula.
Makanan-makanan seperti ini dikelompokkan sebagai jenis makanan dengan indeks
glikemik tinggi. Kandungan gula sederhana dari makanan tersebut sangat mudah
diolah oleh tubuh menjadi glukosa. Akibatnya, kadar gula narah naik dengan cepat.

Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes


 Roti tawar putih.
 Daging berlemak.
 Produk susu tinggi lemak.
 Makanan yang terbuat dari tepung terigu.
 Kulit ayam.
 Sayuran kaleng yang mengandung garam tinggi.
 Sayuran yang dimasak dengan tambahan garam, keju, mentega, dan saus dalam
jumlah yang banyak.
 Popcorn kaya rasa.
BAB V
Latihan Soal
1. Jelaskan prosedur kerja untuk uji aktivitas enzima-glukosidase dan enzim α-amilase?
2. Bagaimana mekanisme enzim α-glukosidase dalam menghambat pembentukan
glukosa darah?
3. Bagaimana mekanisme enzim α-amilase dalam menghambat pembentukan glukosa
darah?

jawab:

1. -Uji aktivitas enzim a-glukosidase menggunakan reagen utama P-Nitrophenyl & beta;
D- Galactopyranoside(PNPG)
-Uji aktivitas enzim a-amilase menggunakan reagen Dinitro Salisilat(DNS).

2. Pada pengujian aktivitas penghambatan enzim alpha glucosidase 10 mikro liter ekstrak
sampel buah ditambahkan 490µL buffer fosfat pH 6,8 ditambahkan 250µL PNPG
diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37·C. lalu ditambahkan 2000µL, 200Mm, Na 2
CO3 lalu diinkubasi selama 15 menit pada suhu 37·C. Ditambahkan 250µL enzim a-
glukosidase 0,15 U/ml lalu ukur absorbansi pada Panjang gelombang 400 nm.
3. 500µL sampel ditambahkan dengan 500µL enzim a-amilase yang telah dilarutkan
dengan buffer fosfat pH6,9. Larutan campuran diinkubasi selama 10menit pada suhu
25·C kemudian reaksi ditambahkan 1000µL substrat amilum, selanjutnya larutan
Kembali diinkubasi selama 10menit pada suhu 25·C. larutan campuran ditambahkan
2000µL reagen dinitrosalicylic acid(DNS) dan dipanaskan dalam air mendidih yang
bertujuan untuk menghentikan reaksi. Larutan campuran yang telah dingin selanjutnya
diukur nilai absorbansinya dengan spektrofotometer menggunakan Panjang gelombang
540nm untuk mengetahui nilai absorbansi inhibitor a-amilase. Larutan acarbose 1%
digunakan sebagai larutan pembanding.

BAB VI
Latihan Soal
1. Jelaskan dan sebutkan upaya yang dilakukan untuk pencegahan diabetes mellitus ?

Jawab:

1. 1. Pencegahan Primer
Yaitu upaya yang ditujukan pada kelompok yang memiliki faktor risiko,
yakni mereka yang belum terkena,tetapi berpotensi untuk mendapat DM(
Diabetes Mellitus) dan kelompok intoleransi glukosa. Ada beberapa faktor
risiko yang tidak bisa dimodifikasi seperti : Ras dan etnik, riwayat keluarga
dengan DM (Diabetes Mellitus), lalu jika berusia lebih dari 45 tahun harus
dilakukan pemeriksaan DM (Diabetes Mellitus). Kemudian terdapat juga
risiko yang bisa dimodifikasi seperti : Kelebihan berat badan, kurangnya
aktivitas fisik, hipertensi ( >140/90mmHg), dan diet tak sehat (unhealthy
diet).

2. Pencegahan Sekunder
Upaya untuk mencegah atau menghambat timbulnya penyulit pada penderita
yang telah terdiagnosis DM (Diabetes Mellitus), kemudian pengendalian
kadar gula sesuai target terapi serta pengendalian faktor risiko penyulit yang
lain dengan pemberian pengobatan yang optimal, dapat juga dengan cara
melakukan deteksi dini adanya penyulit yang termasuk bagian dari
pencegahan sekunder. Tindakan untuk pencegahan sekunder ini dilakukan
sejak awal pengelolaan penyakit DM (Diabetes Mellitus).

3. Pencegahan Tersier
Pencegahan ini ditujukan kepada kelompok penyandang diabetes yang telah
mengalami penyulit dalam upaya mencegah terjadinya kecacatan lebih lanjut
serta meningkatkan kualitas hidup, selain itu juga memerlukan pelayanan
kesehatan komprehensif dan terintegrasi antar disiplin yang terkait (RS
rujukan), tidak hanya itu saja kerja sama antara para ahli di berbagai disiplin
(jantung, ginjal, mata, saraf, bedah ortopedi, bedah vaskular,radiologi dan
lain-lain).

Anda mungkin juga menyukai