Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL USAHA AYAM GEPREK KENANGAN

"Dususun Untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Kewirausahaan"

Disusun Oleh :
Nama : Novi Ariyanti
NIPP : 20.23.03035

PROGRAM SEKRETARIS DAN ADMINITRASI


PERKANTORAN
MAGISTRA UTAMA SEMARANG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
serta hidayahnya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Proposal Usaha ini dengan baik.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kewirausahaan di Magistra Utama Semarang Program Sekretaris dan Adminitrasi
Perkantoran.

Dalam memenuhi persyaratan tersebutpenulis mencoba membuat proposal yang berjudul


"Proposal Usaha Ayam Geprek Kenangan".

Dalam menyusun Proposal ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa Proposal ini masih jauh
dari kesempurnaan, sebab pengetahuan dan pengalaman yang dimilikipenulis terbatas,
cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam menyusun Proposal
ini.

Akhir kata, semoga Proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.

Semarang, 23 November 2020

Penulis

RINGKASAN

Di jaman sekarang ini, makanan enak dan murah merupakan suatu hal penting dalam benak
para konsumen. Sehingga banyak para pedagang makanan atau pengusaha warung/cafe
yang berlomba-lomba menjual produknya secara murah.

Salah satunya adanya usaha yang kami dirikan yaitu "Ayam Geprek Kenangan". Ayam
Geprek Kenangan merupakan sajian khas ayam geprek yang pedas. Dengan rasa makanan
yang enak dan didorong dengan harga yang murah tentu para konsumen akan tertarik untuk
datang dan mencoba. Apalagi Ayam Geprek Kenangan memberi bonus gratis es teh apabila
makan ditempat.

Dengan kreasi seperti ini diharapkan agar ayam geprek ini menjadi menu makanan yang
selalu terbayang di benak masyarakat.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
HALAMAN RINGKASAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Konsep Usaha
1.3 Visi Misi
1.4 Tujuan
BAB II PROFIL USAHA
BAB III STRUKTUR ORGANISASI
BAB IV PRODUK USAHA
4.1 Jenis dan Produk Usaha
4.2 Peralatan yang digunakan
4.3 Bahan Baku
4.4 Pembuatan Produk
BAB V ASPEK PEMASARAN
5.1 Anilisis ST dan 4P
5.2 Faktor Kompetitif
BAB VI RENCANA KEUANGAN
BAB VII PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang di Asia yang memiliki tingkat
pengangguran yang tinggi. Kondisi yang bersifat ironi jika dibandingkan dwngan jumlah
tingkat lulusan sarjana dari berbagai maca jurusan dari berbagai Universitas di Indonesia
yang seharusnya mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satu hal yang menyebabkan
hal tersebut dapat terjadi adapah kurangnya jiwa kewirausahaan dari para lulusan tersebut
sehingga tidak terciptanya lapangan kerja baru. Adapun kesempatan kerja yang dicari oleh
para lulusan sarjana pada umumnya adalah lapangan kerja dibidang formal dan masih
terhambat dengan kompetesi pencari kerja yang jumlahnya tidak sedikit pula serta
penyerapan tenaga kerja yang belum seimbang.
Melihat kondisi yang sedang dihadapi sekarang ini, tentu membuat masyarakat pencari kerja
merasa bahwa dunia kerja di Indonesia kurang menjanjikan masa depan yang cerah.
Memahami kondisi tersebut maka diperlukan sebuah cara yang efektif agar dapat
menyelesaikan permasalahan kurangnya penyerapan tenaga kerja yaitu dengan berwirausaha
mandiri. Begitu banyak pilihan untuk dijadikan jenis usaha mandiri bagi para pemula dalam
membuka lapangan usaha baru. Salah satunya adalah jenis usaha yang berkecimbung dalam
bidang kuliner. Jenis usaha kuliner saat ini semakin marak dijumpai di berbagai tempat. Akan
tetapi, kesempatan untuk dapat berkembang dapam usaha ini tidaklah kecil. Permasalahan
yang mungkin dihadapi adalah pemilihan usaha kuliner yang tepat dan dapat digemari
sehingga usaha yang dirintis dapat bertahan.
Salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia adalah jenis makanan yang diolah dari
unggas. Ayam merupakan makanan yang umum dijumpai sebagai menu makan keluarga
hampir disemua kalangan ekonomi atas maupun bawah. Bahkan menu unggas ini juga
digemari oleh semua umur karena rasanya yang enak serta nutrisi yang baik pada olahan
daging unggas ini. Dilihat dari konsumsi masyarakat secara umum, daging unggas khususnya
ayam merupakan jenis bahan olahan yang dikonsumsi sebagai menu harian dimeja makan
keluarga maupun dirumah makan pada umumnya.

1.2 Konsep Usaha


Konsep usaha yang akan kami terapkan disini adalah sebuah warung makan lesehan agar
tidak terasa sempit apabila banyak pengunjung yang datang. Jadi ketika pengunjung datang
bisa langsung duduk kemudian ada pelayan yang menghampiri untuk mencatat pesanannya.
Kemudian ditambah dengan WIFI gratis yang membuat para pengunjung menjadi lebih betah
dan nyaman, dan memiliki pemikiran untuk datang lagi ketempat ini.
Apabila ada pelanggan yang ingin makan geprek tetapi tidak bisa keluar membeli karena
sibuk, akan disediakan delevery order (pesan antar) ke daerah tujuan pelanggan jadi bisa
lebih mudah.
Memang tak jarang jika kita jumpai konsep usaha yang seperti ini, karena memang yang
diutamakan pelanggan sekarang ini adalah tempat yang nyaman serta makanan yang enak.
Namun, bukan mencoba untuk meniru tetapi saya ingin menjadikan pelanggan tersebut
merasa nyaman dan tenang.

1.3 Visi dan Misi


a. Visi
Menjadi warung makan ayam geprek yang kreatif dan menjadi pilihan utama pelanggan.
b. Misi
Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat

Memberi kepuasan terhadap pelanggan, pemilik, serta karyawan/pegawai

Mengembangkan inovasi demi kelangsungan dan ketahanan perusahaan

Mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan dengan para pemasok

1.4 Tujuan Usaha


Sekarang ini yang dibutuhkan masyarakat bukan hanya sembarang makanan dari unggas saja
tetapi juga kualitas rasa dan sajiannya. Maka hal ini menjadi perhatian kami untuk
menciptakan ide yaitu membuat usaha di bidang kuliner yaitu produk olahan unggad dengan
jenis olahan ayam geprek. Oleh karena itu, meski produk saya merupakan produk yang
berdasarkan ayam juga namun produk kami berbeda dengan makanan olahan unggas lainnya
serta ingin mengembangkan terobosan yang sudah ada sesuai dengan zaman sekarang yang
lebih modern.
Namun tujuan utama dari pendirian usaha ini adalah kecintaan kami sebagai pendiri usaha ini
terhadap rada masakan yang pedas dan kesukaan kami terhadap ayam. Karena menurut kami,
apabila makanan tidak memiliki rasa pedas maka makanan tersebut kurang sedap. Untuk itu
kami ingin menunjukan kepada masyarakat sekitar bahwa makanan pedas itu enak apalagi
dipadukan dengan ayam krispy yang gurih dan lebih nikmat ditambah dengan segelas es teh.
BAB II
PROFIL USAHA

Warung ayam geprek yang kami beri nama dengan nama "Ayam Geprek Kenangan", adalah
sebuah warung makan yang bergerak dibidang jasa boga atau makanan. Bukan hanya ayam
geprek tetapi ada yang lainnya dan tersedia berbagai macam jenis cemilan disini.
Warung ini merupakan usaha perorangan yang didirikan oleh Novi Ariyanti yang memiliki
oecintaan terhadap rasa makanan yang pedas. Kemudian muncul ide untuk membuat sebuah
warung makan yang didalamnya terdapat masakan yang memiliki rasa pedas.
Ayam Geprek Kenangan akan membuka usahanya disekitar Jl. Jendral Sudirman No.
04,Tegowanu, Grobogan, Jqwa Tengah. Dengan letak yang stategis karena berada dipinggir
jalan raya Semarang-Purwodadi, dan dekat dengan SMP N 1 Tegowanu, Pabrik Formosa, dan
Pabrik Holi.

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
Profil pemilik :
Nama Pemilik Usaha : Novi Ariyanti
Tempat, tanggal lahir : Grobogan, 19 November 2001
Alamat : Jl. Sunan Giri, Tegowanu, Grobogan, Jawa Tengah
Pendidikan : D1- Perkantoran
Bukan hanya di sebuah perusahaan besar saja yang membutuhkan struktur organisasi,
namun diwarung kecil juga harus memiliki struktur organisasi yang tersesun baik agar usaha
tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Di warung Ayam Geprek Kenangan pun memiliki struktur organisasi dimana para pelaku
organisasi melakukan pekerjaan sesuai dengan bidangnya agar warung ini dapat berjalan
dengan bai. Struktur organisasinya adalah sebagai berikut :
 Novi Ariyanti
Pemilik dan kepala usaha
 Wiwid Dwi
Pelayan 1
 Andi Saputra
Pelayan 2
 Sofiyan
Koki 1
 Rina Safitri
 Koki 2
Dari keterangan di atas saya akan mendeskripsikan pekerjaan dan kemampuan mereka
masing-masing :
1. Novi Ariyanti, selaku pemilik usaha dan kepala usaha. Bertugas untuk mengawasi dan
bertanggung jawab dalam berjalannya sebuah proses usaha.
2. Sofiyan, sebagai koki 1 bertugas untuk memasak pesanan pelanggan dan bertanggung
jawab atas hidangan yang disajikan.
3. Rina Safitri, bertugas sebagai koki 2 yang bertugas membantu pekerjaan koki 1 agar tidak
terjadi kewalahan.
4. Wiwid Dwi, pelayan 1 dan bertugas melayani pelanggan dengan baik dan penuh
kesopanan.
5. Andi Saputra, pelayan 3 juga bertugas melayani pelanggan serta tugasnya sebagai man
delevery atau pengantar pesanan ke pada pelanggan yang tidak bisa datang kewarung.

Kami mencoba menempatkan orang-orang tersebut pada bidangnya yang sesuai agar
kelancaran usaha warung ini dapat berjalan dengan baik karena telag menwmpatkan sesuai
bidang dan kemampuan masing-masing orang. Sehinggat tidak akan di jumpai pesanan yang
tidak sesuai dengan keinginan pelanggan tersebut.

BAB IV
PRODUK USAHA

4.1 Jenis dan Macan-macam Produk


1. Ayam georek level
2. Mie goreng/kuah level
3. Berbagai macam minuman

4.2 Peralatan Yang Digunakan


1. Wajan penggoreng
2. Sodet
3. Mangkuk plastik
4. Piring
5. Gelas kaca
6. Sendok dan garpu
7. Kompor
8. Tabung gas
9. Cobeg
10. Saringan
11. Panci
12. Solet
13. Blender
14. Magic com
4.3 Bahan Baku Yang Dibutuhkan
 Bahan utama
1. Ayam potong
2. Mie instan
3. Beras
4. Telur
5. Gula
6. Garam
7. Bawang putih
8. Tepung terigu
9. Tepung maizena
10. Minyak goreng
11. Lada
12. Cabe setan
13. Teh
14. Es batu
15. Air galon
15. Susu bubuk
 Bahan pendamping
1. Keju
2. Biskuit

4.4 Pembuatab produk


Disini akan dipaparkan bagaimana pembuatan ayam geprek. Yang pertama akan dipaparkan
terlebih dahulu cara pembuatan ayam krispy nya, seperti berikut ini :
 Pelapis cair : Campur tepung terigu, tepung maizena, susu bubuk, baking powder, lada,
garam dan vetsin. Aduk rata. Masukan kuning telur dan air sedikit demi sedikit sambil
diaduk hingga tercamour rata. Simpan didalam kulkas/tempat yang dingin.
 Pelapis kering : Campur semua bahan pelapis kering. Aduk rata. Sisihkan.
 Bumbui potongan ayam dengan lada, garam, bawang putih bubuk, dan cabe merah
bubuk. Aduk rata. Fiamkan 15 menit agar bumbu meresap.
 Gulingkan potongan ayam kedalam pelapis kering sehingga seluruh permukaan
terselimuti tepung. Celupkan kedalam pelapus cair dan gulingkan kembali kedalam
pelapus kering samvil diremas. Lakukan hingga 2 kali bila ingin ayam yang ekstra kriuk.
Lqkukan cara ini hingga ayam habis.
 Panaskan minyak, goreng ayam didalam minyak banyak dengan panas sedang. Masak
hingga ayam matang, berwarna kuning kecoklatan dan kering. Angkat, tiriskan.
 Ayam goreng krispy sudah siap
Setelah ayam goreng krispy matang, persiapkan untuk membuat ayam geprek, caranya sebagai
berikut :
1. Siapjan alat dan bahan
2. Bersihkan cabai setan dan bawang putih
3. Uleg kasae cabai dan bawang putih secara bersamaan, cabai sesuai dengan selera
4. Kemudian masukan ayam krispy yang telah digoreng kedalam cobek, geprek bersamaan
dengan cabai tersebut
5. Campurkan apabila belum tercampur secara keseluruhan
6. Ayam geprek siap dihidangkan

4.5 Kelebihan Dari Produk


1. Mengandung protein, vitamin, dan mineral yang dihasilkan dari ayam
2. Mengandung bahan yang aman dan higienis
3. Fress
4.6 Kelemahan Dari Produk
1. Adanya minyak yang mengandung lemak

BAB V
ASPEK PEMASARAN

5.1 Analisis STP dan 4P


Dalam ilmu pemasaran kita mengenal STP dan 4P sebagai strategi pemasran produk
ataupun jasa. STP adalah singkatan dari segmentation, targeting, dan positioning.
Sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni product,
price, place, dan promotion. STP dan 4P akan selalu muncul dalam marketing mix apapun
konteksnya.
5.1.1 Analisis STP
1. Segmentation
Besarnya prospek ayam goreng olahan membuat produsen berupaya mengembangkan
segmentasi dari ayam goreng olahan. Segmentasi tersebut mencakup dari segi usia maupun
selera, sehingga bermunculan produk makanan ayam goreng olahan dengan berbagai pilihan
sajian yang disesuaikan dengan selera dari segmentasi konsumen mereka. Sejalan dengan
peningkatan permintaan ayam goreng olahan dan perkembangan teknologi yang semakin maju,
produsen-produsen yang bergerak dalam usaha restauran terus melakukan inovasi untuk
menambah keunggulan dari olahan produknya, sehingga produk mereka memiliki perbedaan
yang nyata dibandingkan produk sejenis dengan tujuan menarik minat konsumen. Untuk itu
kepuasan atribut perlu ditingkatkan perusahaan untuk mempertahankan konsumen.
Segmentasi Demografis : Segmentasi demografis konsumen terdiri dari umur, jenis kelamin,
pendapatan, agama, status perkawinan, pendidikan, etnis dan kebangsaan. Produk ayam geprek
kenangan ini ditujukan kepada seluruh kalangan masyarakat tidak hanya untuk orang dewasa,
ayam geprek juga dapat diminati para anak-anak.
Segmentasi Geografis : Segmentasi geografis antara lain wilayah, ukuran daerah, ukuran kota,
dan kepadatan iklim. Lokasi berada di Tegowanu tetapi tidak menutup kemungkinan jika
membuka cabang di tempat lain selain berada di Tegowanu. Ayam geprek ini cocok dinikmati
disegala cuaca, baik panas maupun dingin.
Segmentasi Psikografis : Segmentasi psikografis ini meliputi kelas sosial, gaya hidup, kepribadian,
persepsi, serta sikap. Produk ayam geprek ini ditujukan kepada semua kelas sosial baik kelas
menengah ke bawah maupun kelas menengah ke atas karena harganya pun juga sangat
terjangkau.
2. Targeting
Tahap targeting disini yaitu membidik kelompok konsumen yang akan kita sasarkan. Dalam
usaha ayam geprek kenangan ini saya membidik pasar konsumen orang dewasa, tetapi tidak
dapat menutup kemungkinan jika produk ini dapat diterima oleh segala kalangan dan umur.
3. Positioning
Pokok bahasa dalam positioning adalah mengidentifikasi konsep positioning yang kemungkinan
bagi masing-masing segmen sasaran dan memilih, mengembangkan dan mengkomunikasikan
konsep positioning yang dipilih.
Pada produk yang saya akan rencanakan yaitu AYAM GEPREK KENANGAN ini memiliki kelebihan
dalam bentuk penyajian yaitu makan ayam geprek ditempat kami akan diberi es teh secara
gratis. Dengan penyajian yang seperti ini akan menambah nilai jual dan sensasi yang berbeda
dengan yang dihasilkan dari pedasnya ayam geprek dan dijamin rasanya tambah enak.
5.1 2 4P
1. Product : Pertama-tama, untuk masuk kepasar, kita harus memilih produk yang bagus sesuai
dengan target pasarnya. Kesempurnaan sebuah produk dinilai konsumen melalui komposisi-
komposisi produk yang dimiliki.
Produk ayam geprek kenangan adalah produk dimana olahan ayam goreng krispy yang
dipadukan dengan pedasnya sambal yang terdiri dari cabai setan yang dikenal cukup pedas dan
dengan sedikit membuat inovasi penyajian ayam geprek dengan minuman es teh. Produk ini
juga menyehatkan karena dapat memperoleh protein dan vitamin dari ayam.
2. Price : Produk juga harus memiliki harga yang sesua dengan target pasar. Setelah menentukan
produk selanjutnya perusahaan akan menetapkan harga untuk produk tersebut agar memiliki
nilai jual atau nilai tukar. Ayam geprek + nasi + teh menetapkan harga berkisar antara Rp.
10.000,- sampai Rp. 15.000,- /porsi, sedangkan untuk minuman lainnya berkisar antara Rp.
5.000,- sampai Rp. 12.000,- /gelas.
3. Place : Lokasi atau tempat yang kita masuki juga menentukan keberhasilan menggarap target
pasar. Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,
menyenangkan, dan efesien.
Produk ayam geprek kenangan berlokasi di Jl. Jedral Sudirman No.04, Tegowanu, Grobogan,
Jawa Tengah. Dengan letak yang strategis karena berada dipinggir jalan raya Semarang-
Purwodadi, dan membidik berbagai kalangan masyarakat. Letak yang strategis dan mempunyai
peluang karena lokasi sekitar yang terdapat Pabrik Formosa, Pabrik Holi dan dekat dengan
sekolah-sekolah yang berada di Tegowanu.
4. Promotion : Ketiga P yang lain tak akan berarti tanpa promosi, yakni mengkomunikasikan
produk kita kepada target pasar. Promosi yang saya lakukan adalah menggunakan dua strategi
pemasaran yaitu secara offline dan online.
Menggunakan strategi pemasaran secara offline taitu dengan mulut ke mulut, penyebaran
brosur-brosur. Selain itu dapat juga dengan membuka stand pada acara cfd, bazar, maupun
expo sehingga masyarakat juga akan lebih mengenal produk ini.
Menggunakan strategi secara online yaitu menjadikan media sosial sebagai tempat pemasaran.
Mengiklankan produk kami disebuah akun di media sosial.
5.2 Faktor Kompetitif
Setiap kegiatan untuk memulai usaha harus mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau
pesaing yaitu melalu analisis SWOT. Anqlisis SWOT adalah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau
suatu spekulasi bisnis.
1. Strength (Kekuatan)
Untuk bisnis ayam geprek ini sendiri masih cukup memiliki peluang besar untuk menarik
perhatian para konsumen karena saat ini makanan ini sedang trend dan sedang digemari oleh
banyak konsumen. Dan usaha ayam geprek di Tegowanu juga belum terlalu banyak. Jadi, untuk
memperoleh keuntungan besar sangat memungkinkan dari bisnis warung ayam geprek ini.
Dikarenakan juga bahan makanan yang dibeli masih segar.
2. Weakness (Kelemahan)
Ayam goreng krispy nya yang digoreng menggunakan minyak goreng yang terkadang dihindari
karena mengandung banyak lemak.
3. Oppurtinity (Peluang)
Peluang yang ada dalam bisnis warung ayam geprek kenangan diantara lain : bahan baku yang
mudah didapat di Pasar Tradisional. Dengan daya inovatif dan kreatif usaha ini memiliki
kesempatan besar untuk menguasai pasar. Kemudian, dengan letaknya yang strategis berada
ditengah-tengah pabrik dan sekolahan membuat peluang orang datang memang sangat besar.
4. Threath (Ancaman)
Banyak pesaing bisnis ayam geprek dengan inovasi yang terbaru yang saat ini sudah banyak
berada di Tegowanu sendiri. Dan harga cabai yang menjadi bahan baku utama warung ini yang
harganya sering tidak seimbang.
BAB VI
RENCANA KEUANGAN
Perlengkapan
Perlengkapan kwantitas Harga/unit Total
Kompor gas 1 Rp 529.900,- Rp 529.000,-
Tabung gas 1 Rp 200.000,- Rp 200.000,-
Sendok dan garpu 5 lusin Rp      6.500,- Rp 325.000,-
Piring 50 Rp   14.000.- Rp 700.000,-
Magic com 2 Rp 429.900.- Rp 859.800,-
Cobeg 2 Rp   80.000,- Rp 160.000,-
Panci 2 Rp   65.000,- Rp 130.000,-
Saringan 2 Rp   15.000,- Rp   30.000,-
Sodet 1 Rp   16.000,- Rp   16.000,-
Blender 1 Rp 350.000,- Rp 350.000,-
Mangkuk plastik 2 Rp   12.000,- Rp   24.000,-
Wajan besar 1 Rp 150.000,- Rp 150.000,-
Nampan 2 Rp   20.000,- Rp   40.000,-
Total Rp 3.514.800,-
Bahan baku ayam geprek
Bahan Kwantitas Harga/satuan Total
Ayam 5 ekor Rp  50.000,- Rp 250.000,-
Tepung terigu 3 kg Rp    7.500,- Rp   22.500,-
Lada bubuk 1 sc Rp    1.500,- Rp     1.500,-
Garam halus 2 sc Rp    1.000,- Rp     2.000,-
Bawah putih 1/2 kg Rp  16.000,- Rp   16.000,-
Bawang merah 1/2 kg Rp   20.000,- Rp   20.000,-
Cabai setan 1 kg Rp 125.000,- Rp 125.000,-
Minyak goreng 2L Rp   26.400,- Rp   52.800,-
Beras 10 kg Rp     6.000,- Rp   60.000,-
Total Rp 549.800,-

Bahan baku mie level


Bahan Kwantitas Harga/unit Total
Mie instan 1 karton Rp 82.000,- Rp  82.000,-
Cabai setan ½ kg Rp 62.000,- Rp  62.000,-
Telur 1 kg Rp 20.000,- Rp  20.000,-
Total Rp164.000,-

Bahan baku minuman teh


Bahan Kwantitas Harga/satuan Total
Teh 2 pack Rp    6.800,- Rp  13.600,-
Es batu 1 balok Rp  12.000,- Rp  12.000,-
Air galon 1 Rp  50.000,- Rp  50.000,
Total Rp 75.600

Jenis Makanan Biaya


Ayam geprek   Rp 549.800,-
Mie level Rp 164.000,-
Minuman teh Rp75.600,-
Total Rp789.400,-

A.    Proses Pengerjaan
Dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan rincian sebagai berikut :
Hari     : Senin-Minggu (Hari Jum’at libur)
Waktu : 10.00 WIB – 21.00 WIB
B.     Rencana Produksi
Jenis produksi = makanan
Jumlah produksi = 150 porsi/hari = 3.900 porsi/bulan
C.     Biaya Tetap
Sewa tempat               = 700.000/bulan
Peralatan                     = 3.514.800                 +
                                    = 4.214.800
D.    Biaya Variabel
Bahan baku                 = Rp 818.200/hari                   =          Rp  21.273.200/bulan
Biaya overhead
         Listrik                                                           =          Rp       150.000/bulan
         Transportasi                                                  =          Rp       150.000/bulan
+
Jumlah                                                                         =          Rp  21.573.000
*1 bulan kerja dihitung 26 hari

E.     Total Cost
= Rp 21.573.000,-

F.      Rencana Pemasaran
Bulan pertama
Harga pokok               =         
                             =      
                             = Rp   5.531,5            (dibulatkan menjadi Rp  5.532/porsi)
Harga Jual       = Rp  10.000
BEP unit untuk bulan pertama
10.000x = 5.532x + 4.214.800
(10.000-5.532)x   = 4.214.800
     =    4.214.800
            4.468
      =    943
Maka, 943 / 150 = 6 (dalam hari), 26 hari – 6 hari = 20 hari.
Jadi, untuk mengembalikan semua biaya dengan keuntungan 0 rupiah makanan dan minuman
harus terjual 943 porsi sedangkan untuk menjual makanan dan minuman sebanyak 943 porsi
diperlukan waktu sebanyak 6 hari. Masa produksi dalam sebulan adalah 26 hari, jadi
keuntungan yang diperoleh dibulan pertama ini adalah hasil dari penjualan dalam 20 hari.
Revenue 1 = 20 hari X 150 X 10.000
                  = 30.000.000
Kemudian dikurangi gaji tetap karyawan sebesar Rp 1.000.000 X 4 orang = Rp 4.000.000.
Maka, Rp 30.000.000 – Rp 4.000.000 = Rp 26.000.000,
Jadi, keuntungan bersih bulan pertama adalah Rp 26.000.000. itu jika seandainya semua
biaya yang dikeluarkan ingin kembali dalam produksi bulan pertama.
Bulan kedua
Harga pokok               =         
                             =      
                             = Rp   5.531,5            (dibulatkan menjadi Rp  5.532/porsi)
Harga Jual       = Rp  10.000
BEP unit untuk bulan pertama
10.000x = 5.532x + 700.000
(10.000-5.532)x   = 700.000
     =    700.000
            4.468
      =    157
Maka, 157 / 150 = 1,2 (dalam hari), 26 hari – 1,2 hari = 24,8 hari
Revenue 2 = 24,8 hari X 150 X 10.000
                  = 37.200.000
Kemudian dikurangi gaji tetap karyawan sebesar Rp 1.000.000 X 4 orang = Rp 4.000.000.
Maka, Rp 37.200.000 – Rp 4.000.000 = Rp 33.200.000,
Jadi, keuntungan bersih bulan kedua dan seterusnya adalah Rp 33.200.000.
BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan
Ayam geprek merupakan makanan sederhana berupa ayam goreng yang telah diberi bumbu
agar menjadi krispy kemudian digeprek dengan cabai setan dengan jumlah sesuai selera
semakin pedas semakin nikmat. Meskipun baru masuk ke daerah Tegowanu, namun
makanan ini telah memiliki banyak penggemar karena rasanya yang enak. Ayam geprek
kenangan adalah menu ayam geprek yang dipadukan dengan rasa pedas dan gurih,
menanbah kenikmatan dalam menyantap ayam geprek ini. Terbuat dari bahan-bahan
pilihan yang kaya akan vitamin dan protein yang cocok dikonsumsi oleh semua kalanga.
Selain ayam geprek terdapat pula mie goreng/mie rebus level yang dijamin pelanggan akan
ketagihan jika menyantapnya.
7.2 Potensi Usaha
Usaha bisnis ayam geprek kenangan berprospek baik ke depannya dikarenakan banyaknya
penggemar ayam, juga tak sedikit pula penggemar rasa pedas. Selain itu, kandungan dalam
ayam yang kaya akan protein dan mineral serta cabai yang ternyata baik untuk tuhuh
manusia. Pedasnya cabai dan gurihnya ayam dipadukan dibuat menjadi ayam geprek. Atas
dasar itulah, visnis ini mempunyai porensi yang sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai