Makalah Prak. MK 1 Tugas Aslab
Makalah Prak. MK 1 Tugas Aslab
Disusun Oleh
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Berkat dan Rahmat-Nya dapat
menyelesaikan laporan analisis keuangan pada Dealer MobiL Honda dan PT Ultrajaya Milk, Tbk.
Terima kasih kepada Ibu Titiek Ambarwati selaku kepala Laboratorium Manajemenyang Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.telah memberikan saya kesempatan untuk
menjadi asisten laboratorium semester genap 2018/2019
Laporan ini terkait dengan analisis perhitungan bunga majemuk atatu nilai waktu dan uang,
analisis rasio keuangan, penilaian investasi dan analisis biaya modal. Laporan ini digunakan untuk
menganalisa kinerja keuangan perusahaan semakin baik atau malah menurun..
Laporan yang kami buat jauh dari dari kata sempurna Namun, telah disajikan penjabaran
secara singkat dan mudah untuk dipahami. Topik pembahasan makalah dibahas secara global dan
dapat dipahami oleh semua orang. Pembahasan yang disajikan kiranya cukup untuk dijadikan
wawasan dalam menentukan prospek uasah yang menjajikan.
Yuri Anggita
ii
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 2
A. Latar belakang................................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 3
C. Tujuan............................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 4
KASUS 1............................................................................................................. 4
A. Profil Perusahaan........................................................................................... 4
B. Hasil Analisis Rasio Keuangan 2015-2017.................................................... 4
C. Kesimpulan Secara Komorehensif................................................................. 7
KASUS 2.............................................................................................................. 10
A. Definisi Nilai Waktu dan Uang...................................................................... 10
B. Hasil Analisis Data......................................................................................... 13
KASUS 3.............................................................................................................. 14
C. Penilaian Investasi.......................................................................................... 14
D. Hasil Analisis Data......................................................................................... 17
KASUS 4.............................................................................................................. 18
E. Analisis Biaya Modal..................................................................................... 19
F. Hasil Analisis Data......................................................................................... 25
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 26
A. Kesimpulan ................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 27
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungi fungsi keuangan. Fungsi
fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana dan bagaimana menggunakan
dana tersebut. Manajer keuangan berkepentingandengan penentuan jumlah aktiva yang layak
dati investasi pada bebagai aktiva dan pemilihan sumber sumber dana untuk membelanjai
aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana tersebut, manajer keuangan bisa memperolehnya dari
dalam maupun dari luar perusahaan.
Dalam manajemen keuangan juga terdapat konsep yang harus diketahui oleh seorang
manajer dalam pengambilan keputusan ketika akan melakukan investasi atau bekerja sama
dengan pihak perusahaan lain. Salah satu hal yang menddasariseorang manajer untuk
pengambilan keputusan adalah dengan mengetahui nilai waktu terhadap uang.
Nilai waktu terhadap uang adalah nilai dari beberapa waktu yang berbeda, yakni natara
nilai uang di masa sekarang dan di masa datang. Konsep nilai waktu uang diperlukan oleh
seorang manajer keuangan dalam pengambilan keputusan ketika akan melakukan investasi
pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika aan mennetukan sumber dana pinjaman
yang aan di pilih. Karena nilai waktu uang adalah setiap individu berpendapat bahwa nilai uang
saat ini lebih berharga daripada nanti.
Dalam pengambilan keputusan, seorang manajer tidah hanya memerlukan satu konsep saja
seperti nilai waktu dan uang, tetapi juga harus mengetahui laporan keuang perusahaan untuk
beberapa tahun terakhir. Laoran keuangna berperan penting pada kelancaran kegiatan usaha ,
tidak hanya seorang manajer yang harus mnegetahui laporan keuangan tetapi laporan keuangan
juga diperlukan untuk piha internal perusahaan speerti karaywan, serta piha eksternal saperti
pemerintahan, investor dan kreditur.
Laporan keuangan juga sangat penting untuk pengambilan keputusan oleh manajer agar
lebih tepat dan baik. Apalagi dalam pasar modal laporan keuangan memiliki fungsi strategis
bagi investor, kareana perusahaan yang go public, laporan keuangannya aan disebarkan ke
madia untuk meanarik investor agar menanam modal pada perusahaan Nilai waktu dan uang
serta analiasis laporan keuangan sangat dperlukan oleh perusahaan untuk pengambilan
keputusan agar perusahaan yang dijalankan bisa lebih baik untuk kedepannya dan tidak
mengalami kerugian.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Dari beberapa rumusan masalah tersebut ada beberapa tujuan yang aan diejelaskan sebagai
berikut.
3
BAB II
PEMBAHASAN
KASUS I
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN PT. Ultrajaya Milk Industri, Tbk.
A. Profil Perusahaan
Merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi minuman dalam kemasan yang
bermarkas di Padalarang, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat. Beralamat di Jl. Raya Cimareme
131, Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya merupakan industri rumah tangga
yang didirikan pada tahun 1958, kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun
1971. Perusahaan ini merupakan pionir di bidang industri minuman dalam kemasan di
Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
B. Pendekatan Time Series Analysis
Tabel 1.1 Hasil Analisis Rasio Keuangan 2015 - 2016
5
Keterangan tabel 1.2: pada tabel di atas menjelaskan bahwa akun rasio lancar mengalami
penurunan dari 790% tahun 2016 menjadi 595% tahun 2017, dimana kinerja keuangan
perusahaan tidak baik selama satu tahun terakhir. Kemudian untuk akun perputaran persediaan
mengalami kenaikan dari 6,161 kali tahun 2015 menjadi 7,138 kali tahun 2017, namu akun
perputaran asset juga mengalami penurunan dari 1,6300 kali tahun 2016 menjadi 1,418 kali
tahun 2017. Pada akun rasio utang dan rasio utang atas ekuitas juga mengalami penurunan yaitu
dari 18% tahun 2016 menjadi 14% tahun 2017 dan 27,08% tahun 2016 menjadi 27% tahun 2017.
Margin keuntungan kotor mengalami kenaikan 2% dari 35% tahun 2016 menjadi 37% tahun
2017, kemudian untuk margin keuntungan usaha juga mengalami kenaikan 1% dari 19% tahun
2016 menjadi 20% tahun 2017, selanjutnya untuk margin keuntungan bersih juga stabil atau
sama dari tahun 2016 ke tahun 2016 sebesar 15%. Akun pengembalian atas investasi mengalami
penurunan sebesar 3% dari 17% tahun 2016 menjadi 14% tahun 2017, kemudian untuk
pengembalian atas ekuitas masih tetap stabil dari tahun 2016 ke tahun 2017 sebesar 123%.
Selanjutnya untuk akun laba per lembar saham dan ekuitas per lembar juga memiliki nominal
yang tetap pada tahun 2016 dan 2017 sebesar Rp.246 dan Rp.200, serta dividen per lembar
saham juga mengalami kenaikan yang cukup banyak dari Rp.2,83 tahun 2016 menjadi Rp.29
tahun 2017. Serta akun rasio pembayaran dividen dan yield dividen juga mengalami kenaikan
cuku banyak dari tahun 2016 ke tahun 2017 sebesar 1% menjadi 12% dan 2% menjadi 15%.
Tabel 1.3 Hasil Analisis Rasio Keuangan dengan pendekatan Cross Section Analysis
No. Rasio Keuangan 2017 Rata rata Keterangan
industri
1. Rasio Lancar (AL/HL) 595% 17,22% Naik
2. Perputaran persediaan 7,138 kali 8,72 kali Turun
3. Perputaran asset 1,418 kali 1,43 kali Naik
4. Rasio Utang 14% 47,88% Naik
5. Rasio utang – ekuitas 27% 100,78% Naik
6. Margin keuntungan kotor 37% 48,66% Turun
7. Margin keuntungan operasi 20% 20,51% Turun
8. Margin keuntungan bersih 15% 28,16% Turun
9. Pengembalian atas investasi 14% 13,89% Naik
10. . Pengembalian atas ekuitas 123% 94,22% Naik
11. Laba per lembar saham Rp246 Rp 237,06 Naik
6
12. Ekuitas per lembar Rp200 Rp 435,89 Turun
13. Dividen per lembar saham Rp29 Rp 6.8387,87 Turun
14. Rasio harga – keuntungan 81% 3.251,13% Turun
15. Rasio harga pasar – nilai 14% Turun
buku 17.284,34%
16. Rasio pembayaran dividen 12% Rp 31,42 Turun
17. Yield Dividen 15% 9,89% Naik
b. Aspek Resiko
1) Resiko Jangka Pendek
Dalam analisis likuiditas perusahaan diperoleh rasio lancar 790% tahun 2016 turun
menkadi 595% tahun 2017. Pada tahun 2016 rasio lancar perusahaan cukup baik
yang menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang
tersedia, tetapi untuk tahun 2017 rasio lancar tutun menjadi 595%, dimana
kemampuan perusahaan menurun dalah hal membayar kewajiban jangka pendeknya
atau hutang yang telah jatuh tempo dengan aktiva lancar.
2) Resiko Jangka Panjang
Rasio solvabilitas yang rendah menunjukkan bahwa umur piutang dan perputaran
persediaan terbilang tinggi. Hal ini mengindikasikan bisa jadi kebijakan piutang dan
pengendalian persediaan baik, oleh karena itu manajemen harus tetap menjaga
pengaturan kebijakan piutang dan pengendalian persediaan agar perusahaan dapat
selalu memperoleh laba secara maksimal.
2. Kelemahan Analisis Rasio Keuangan
Kelemahan yang muncul adalah perusahaan yang mengalami kerugian meskipun
tidak signifikan, utang juga menambah sebab perusahaan mengalami kerugian, tetapi
7
perusahaan bisa menangani masalah tersebut sehingga pada tahun 2017 keuangan bisa
meningkat.
8
sahamnya di perusahaan tersebut, karena mulai tahun 2015 sampai tahun 2017 dividen yang
didapat oleh para pemegang saham mengakami kenaikan yang cukup banyak. hal tersebut
menunjukkan bahwa hasil investasi dan keuntungan yang didapat mengalami kenaikan yang
cukup signifikan.
4. Bagi para kreditur, keputusan apa yang sebaiknya dibuat dan berikan yaitu, pada analisis
rasio lancar menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2016 sebesar
8%, kreditur tetap bisa memberikan pinjaman kepada pihak perusahaan untuk memenuhi
kegiatan operasional maupun investasinya, karena perusahaan menunjukkan mampu
membeyara kewajiban jangka pendeknya sebelum jatuh tempo melalui aktiva lancar yang
tersedian. Tetapi pada tahun 2017 menurun, sehingga pihak kreditur harus
mempertimbangkan dari sisi bunga yang diberikan, serta jangka waktu pembayaran utang
agar perusahaan mampu memenuhi kewajibannya.
5. Bagi para pemasok, keputusan yang dibuat, yaitu dai sisi pemasok atau supplier dapat tetap
melakukan kerjasama dengan perusahaan terkait dengan pembelian bahan baku untuk
kegiatan operasionalnya, hal tersebut dapat dilihat dengan laporan keuangan perusahaan
cukup baik dari tahun ke tahun meskipun ada beberapa rasio yang menunjukkan penurunan.
Tetapi perusahaan masih bisa membayar kewajiban secara tepat waktu.
KASUS II
Nilai waktu dan uang pada dasarnya ada tiga bentuk/model, yaitu:
1. Model bunga tunggal atau disebut juga flat, yaitu sistem pembayaran bunga didasarkan
hanya pada pokoknya saja, hal ini diterapkan pada perusahaan lesasing, pengadaan dll
9
2. Model bungan majemuk (diskonto), yaitu perhitungan bungan yang didasarkan atas pokok
dan bunga berjalan selama periode berlangsung, model ini sering diterapkan pada bank,
penyusutan dll
3. Model anuitas, yaitu perhitungan bunganya berdasarkan pada jumlah setoran/cicilan yang
harus memenuhi beberpa kriteria yaitu: (interval periode harus ama, serta besarnya setoran
yang selalu tetap pada setiap periodenya).
MODEL FLAT
Tabel 1.4 Lembar Kerja Angsuran
Periode Kredit 12 24 36
BRIO SATYA S BRIO SATYA S BRIO SATYA S
Kredit Barang MT MT MT
Jangka Waktu 12 24 36
Suku Bunga Bank
(SBI) 6% 6% 6%
Bunga/Bulan
Harga Tunai Rp148.600.000 Rp148.600.000 Rp148.600.000
Uang Muka Rp37.680.000 Rp37.680.000 Rp37.680.000
Cicilan/bulan Rp11.123.000 Rp6.194.000 Rp4.635.000
Tabel 1.5 Lembar Kerja I (model flat)
Harga Barang Rp148.600.000 Rp148.600.000 Rp148.600.000
Uang Muka Rp 37.680.000 Rp 37.680.000 Rp 37.680.000
Sisa Kredit Rp110.920.000 Rp110.920.000 Rp110.920.000
Cicilan x Bulan Rp133.476.000 Rp148.656.000 Rp166.860.000
Selisih Rp 22.556.000 Rp 37.736.000 Rp 55.940.000
Bunga Selama kredit (%) 20% 34% 50%
Bunga/bulan (%) 1,69% 1,42% 1,40%
MODEL MAJEMUK/
MODEL ANUITAS
FV =PV (1+i )n
12
PV =Rp 110.920 .000 (1+ 0,0169 )
PV =¿Rp135.627.835
Keterangan tabel 1.6: perhitungan model majemuk atau anuitas jumlah komulatif yang akan
dibayar oleh pembelo Mobil HONDA BRIO SATYA S MT adalah sebesar Rp 123.892.492
dengan angsuran per bulan setiap bulan Rp 9.399.546 sampai dengan Rp 11.302.320 sesuai
dengan bunga yang telah ditetapkan
n
FV =PV (1+i )
PV =Rp 110.920 .000 (1+ 0,0142)24
PV =¿ Rp155.588.112
Keterangan tabel 1.7: pada perhitungan cicilan sebanyak 24 bulan, jumlah komulatif yang
dibayarkan semakin banyak yaitu Rp. 132.929.574,18, tetapi untuk cicilan per bulan lebih
rendah dari cicilan 12 bulan hanya sebesar Rp. 4 juta sampai dengan Rp 6 juta.
12
1. Metode Flat
Kelebihan: kepastian dari jumlah angsuran yang dibayar sama sesuai periode tenor yang
dipilih serta tida dikenakan biaya pinalti
Kekurangan: jika sewaktu – waktu terjadi penurunan suku bunga, konsumen tidak akan
merasakan keuntungan dari turunnya tingkat suku bunga.
2. Metode Majemuk
Kelebihan: suku bunga akan turun sesuai dengan suku bungan yang berlaku di pasaran dam
total biaya bunga yang dibayarkan lebih kecil dari bunga flat, karena dihitung sesuai dengan
sisa utang pokok.
Kekurangan: jumlah atau nominal angsurantiap bulan tidak tentu, tergantung dari kenaikan
atau penurunan suku bunga.
Menurut saya, yaitu dengan menggunakan metode anuitas dengan angsuran yang sudah
ditentukan pihak kreditur mobil tersebut, alasannya karena metode annuitas menjelaskan secara
detail berapa biaya yang harus di keluarkan setiap bulannya untuk membayar setoran sehingga
pembeli akan menyiapkan uang tersebut dari jauh hari sebelum jatuh tempoPerhitungan yang
saya pilih adalah kredit dengan jumlah angsuran 12 bulan, karena dari sisi uang muka sama
dengan cicilan 24 bulan dan 36 bulan, hanya berbeda dari jumlah angsuran yang dibayarkan
lebih tinggi.
Keputusan pembeli yang akan dipilih (kredit atau tunai), yaitu bila pembeli memiliki
cukup dana, maka disarankan untuk membeli dengan harga tunai, karena dengan harga tunai
pembeli hanya dikenakan beban administrasi dan bunga lebih sedikit. Namun jika masih belum
memiliki dana disarankan untuk membeli secara kredit dengan jumlah periode angsuran 12
bulan dengan cicilan per bulan yang rendah.
13
KASUS 3
PENILAIAN INVESTASI
1
2017 Rp711.681.000.000 Rp1.456.308.000.000 Rp1.438.636.890 Rp256.000.000 Rp2.169.683.636.890
2
Kesimpulan tabel 3.1: pada keterangan di atss menunjukkan bahwa NCF memiliki hasil yang
positif, serta dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan, hal itu juga menjadi patokan bahwa
semakin besar jumlah NCF dan hasilnya positif, maka semakin tinggi pula pendapatan yang
diterima selama 10 tahun terakhir oleh PT ULTRAJAYA MILK, Tbk.
1
NPV 1
IRR=I 1 + ( NPV 1−NPV 2 )
X ( I 2−I 1)
IRR=0,105+¿
IRR=0,099
Rp 77.171.717 .653
¿ x 12bulan=¿ 5,167736497
Rp 179.200 .431.831
¿ 0,167 x 30 hari=5 , ,01 hari
Keterangan: dari perhitungan di atas menunjukkan bahwa periode pengembalian modal yang
diterima oleh investor yaitu 3 tahun 5 bulan 5 hari, Dan karena lamanya pengembalian lebih
cepat dari umur ekonomis maka investasi dapat dilaksanakan.
2
5. Tingkat Indeks Keuntungan (Profitability Index-PI)
PVdf
PI =∑
I0
Rp 1.416 .075 .734 .029
PI =∑
Rp 1.334 .776 .599 .906
PI =¿1,06090842
Keterangan: perhitungan PI menunjukkan hasil sebesar 1,060, sehingga PI>1 atau 1,060>1
investasi tersebut dapat dilaksanakan.
3
KASUS 4
ANALISIS BIAYA MODAL
4
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Analisis rasio keuangan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan selama 3 tahu terakhir
semakin baik, walaupun ada sedikit rasio yang mengalami penurunan. Tetapi dari segi
aset yang dikelola secara efektif, hutang yang dibayar tepat sebelum jatuh tempo , serta
keuntungan yang semakin meningkat. Hal tersebut membuat pihak investor tetap tertarik
untuk berivestasi atau menananamkan modal dan juga masih menjadi keuntungan untuk
pihak terkait seperti pemasok, kreditur, dan pemegang saham maupun manajemen
perusahaan
2. Nilai waktu uang menunjukkan bahwa model majemuk lebih efektif untuk konsumen,
dimana perhitungan dilakukan secara rinci, meskpun dari segi cicilan tidak tetap, namun
bunga yang diberika serta angsuran per bulan lebih rendah dibanding model flat.
3. Pada analisis data terkait penilaia investasi dengan rumus IRR, PP, ARR, dan PI
menunjukkan bahwa perusahaa masih dalam kondisi keuangan dan operasioal yang baik,
hal itu dilihat dari hasil PP, ARR, dan PI sudah dapat dilaksanakan dan memiliki tingkat
pemgembalian yang diterima oleh investor lebih sebentar dari umur ekonomis yang
ditentukan.
4.
5
DAFTAR PUSTAKA
6
LAMPIRAN
7
Brosur Mobil Honda