Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PRAKTIKUM MANAJEMEN KEUANGAN I

HASIL ANALISIS PADA PT Ultrajaya Milk, Tbk

Disusun Oleh

Yuri Anggita (201510160311444)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Berkat dan Rahmat-Nya dapat
menyelesaikan laporan analisis keuangan pada Dealer MobiL Honda dan PT Ultrajaya Milk, Tbk.
Terima kasih kepada Ibu Titiek Ambarwati selaku kepala Laboratorium Manajemenyang Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.telah memberikan saya kesempatan untuk
menjadi asisten laboratorium semester genap 2018/2019
Laporan ini terkait dengan analisis perhitungan bunga majemuk atatu nilai waktu dan uang,
analisis rasio keuangan, penilaian investasi dan analisis biaya modal. Laporan ini digunakan untuk
menganalisa kinerja keuangan perusahaan semakin baik atau malah menurun..
Laporan yang kami buat jauh dari dari kata sempurna Namun, telah disajikan penjabaran
secara singkat dan mudah untuk dipahami. Topik pembahasan makalah dibahas secara global dan
dapat dipahami oleh semua orang. Pembahasan yang disajikan kiranya cukup untuk dijadikan
wawasan dalam menentukan prospek uasah yang menjajikan.

Malang, 14 April 2019

Yuri Anggita

ii
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................................... ii
Daftar Isi..................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 2
A. Latar belakang................................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 3
C. Tujuan............................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 4
KASUS 1............................................................................................................. 4
A. Profil Perusahaan........................................................................................... 4
B. Hasil Analisis Rasio Keuangan 2015-2017.................................................... 4
C. Kesimpulan Secara Komorehensif................................................................. 7
KASUS 2.............................................................................................................. 10
A. Definisi Nilai Waktu dan Uang...................................................................... 10
B. Hasil Analisis Data......................................................................................... 13
KASUS 3.............................................................................................................. 14
C. Penilaian Investasi.......................................................................................... 14
D. Hasil Analisis Data......................................................................................... 17
KASUS 4.............................................................................................................. 18
E. Analisis Biaya Modal..................................................................................... 19
F. Hasil Analisis Data......................................................................................... 25
BAB III PENUTUP.................................................................................................... 26
A. Kesimpulan ................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 27

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungi fungsi keuangan. Fungsi
fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana dan bagaimana menggunakan
dana tersebut. Manajer keuangan berkepentingandengan penentuan jumlah aktiva yang layak
dati investasi pada bebagai aktiva dan pemilihan sumber sumber dana untuk membelanjai
aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana tersebut, manajer keuangan bisa memperolehnya dari
dalam maupun dari luar perusahaan.
Dalam manajemen keuangan juga terdapat konsep yang harus diketahui oleh seorang
manajer dalam pengambilan keputusan ketika akan melakukan investasi atau bekerja sama
dengan pihak perusahaan lain. Salah satu hal yang menddasariseorang manajer untuk
pengambilan keputusan adalah dengan mengetahui nilai waktu terhadap uang.
Nilai waktu terhadap uang adalah nilai dari beberapa waktu yang berbeda, yakni natara
nilai uang di masa sekarang dan di masa datang. Konsep nilai waktu uang diperlukan oleh
seorang manajer keuangan dalam pengambilan keputusan ketika akan melakukan investasi
pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika aan mennetukan sumber dana pinjaman
yang aan di pilih. Karena nilai waktu uang adalah setiap individu berpendapat bahwa nilai uang
saat ini lebih berharga daripada nanti.
Dalam pengambilan keputusan, seorang manajer tidah hanya memerlukan satu konsep saja
seperti nilai waktu dan uang, tetapi juga harus mengetahui laporan keuang perusahaan untuk
beberapa tahun terakhir. Laoran keuangna berperan penting pada kelancaran kegiatan usaha ,
tidak hanya seorang manajer yang harus mnegetahui laporan keuangan tetapi laporan keuangan
juga diperlukan untuk piha internal perusahaan speerti karaywan, serta piha eksternal saperti
pemerintahan, investor dan kreditur.
Laporan keuangan juga sangat penting untuk pengambilan keputusan oleh manajer agar
lebih tepat dan baik. Apalagi dalam pasar modal laporan keuangan memiliki fungsi strategis
bagi investor, kareana perusahaan yang go public, laporan keuangannya aan disebarkan ke
madia untuk meanarik investor agar menanam modal pada perusahaan Nilai waktu dan uang
serta analiasis laporan keuangan sangat dperlukan oleh perusahaan untuk pengambilan
keputusan agar perusahaan yang dijalankan bisa lebih baik untuk kedepannya dan tidak
mengalami kerugian.

2
B. Rumusan Masalah

1. Apa definis dari analisis laporan keuangan?


2. Bagaimana untuk mengetahui analisis rasio sebuah perusahaan
3. Apa definis dari nilai waktu dan uang?
4. Bagaimana model perhitungan untuk model flat dan model majemuk?
5. Bagaimana penilaian investasi pada perusahaan PT Ultrajaya Milk, Tbk?
6. Bagaimana biaya modal perusahaan PT uLtrajaya Milk, Tbk?

C. Tujuan
Dari beberapa rumusan masalah tersebut ada beberapa tujuan yang aan diejelaskan sebagai
berikut.

1. Untuk menjelasana definisi dari ananlisis laporan keuangan


2. Untuk memaparkan analisis rasio sebuah perusahan
3. Untuk mnegetahu definisi dari nilai waktu dan uang
4. Untuk memaparkan model perhitungan flat dan majemuk
5. Untuk mengetahain investasi pada perusahaan.
6. Untuk memaparkan biaya modal yang digunakan oleh perusahaan.

3
BAB II
PEMBAHASAN
KASUS I
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PERUSAHAAN PT. Ultrajaya Milk Industri, Tbk.

A. Profil Perusahaan
Merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi minuman dalam kemasan yang
bermarkas di Padalarang, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat. Beralamat di Jl. Raya Cimareme
131, Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya merupakan industri rumah tangga
yang didirikan pada tahun 1958, kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun
1971. Perusahaan ini merupakan pionir di bidang industri minuman dalam kemasan di
Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
B. Pendekatan Time Series Analysis
Tabel 1.1 Hasil Analisis Rasio Keuangan 2015 - 2016

No. Rasio Keuangan 2015 2016 Keterangan


1. Rasio Lancar (AL/HL) 782% 790% Naik
2. Perputaran persediaan 5,9473 kali 6,161 kali Naik
3. Perputaran asset total 2,0888 kali 1,6300 kali Turun
4. Rasio Utang 20,974% 18% Turun
5. Rasio utang – ekuitas 31,308% 27,08% Turun
6. Margin keuntungan kotor 31,463% 35% Naik
7. Margin keuntungan usaha 16% 19% Naik
8. Margin keuntungan bersih 11,905% 15% Naik
9. Pengembalian atas investasi 14,776% 17% Naik
10. Pengembalian atas ekuitas 91% 123% Naik
11. Laba per lembar saham Rp181 Rp246 Naik
12. Ekuitas per lembar Rp200 Rp200 Stabil
13. Dividen per lembar saham Rp12 Rp2,83 Turun
14. Rasio harga – keuntungan 110% 81% Turun
15. Rasio harga pasar – nilai buku 21% 17% Turun
16. Rasio pembayaran dividen 7% 1% Turun
17. Yield Dividen 6% 2% Turun
Keterangan tabel 1.1: pada tabel dia atas menjelaskan bahwa pada tahun 2016 untuk rasio
lancar mengalami kenaikan 8% yaitu 790% dari 782% pada tahun 2015, kemudian untuk
perputaran persediaan mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2016 6,616 kali.
Pada bagian perputaran aset total mengalami penurunan dari 2,0888 pada tahun 2015 menjadi
1,6300 kali pada tahun 2016, hal tersebut memperihatkan bahwa perusahaan tidak bisa
mengelola secara efektif aset- asetnya. Pada bagian rasio utang mengalami penurunan dari
4
20,97% tahun 2015 menjadi 18% untuk tahun 2016, kemudian untuk rasio atas ekuitas/saham
juga mengalami penurunan dari 31,30% tahun 2015 menjadi 27,08% tahun 2016. Pada bagian
margin keuntungan kotor mengalami kenaikan dari 31.46% tahun 2015 menjadi 35% tahun
2016, kemudian untuk margin keuntungan usaha juga mengalami kenaikan dari 16% tahun
2015 menjadi 19% tahun 2018, selanjutnya margin keuntungan bersih juga mengalami
kenaikan dari 11,95% menjadi 15% tahun 2016. Pada bagian pengembalian atas investasi juga
mengalami kenaikan dari 14% tahun 2015 menjadi 17% tahun 2016, selanjutnya untuk
pengembalian atas ekuitas juga mengalami kenaikan dari 91% tahun 2015 menjadi 123% tahun
2016, hal tersebut memperlihatkan bahwa PT. Ultrajaya Milk semakin baik dalam hal kinerja
keuangan. Pada bagian laba per lembar saham mengalami kenaikan dari Rp.181 menjadi Rp.
246 tahun 2016, kemudian akun ekuitas per lembar memiliki jumlah nominal yang cukup stabil
untuk tahun 2015 dan 2016 yaitu Rp.200. Namun pada akun dividen per lembar saham
mengalami penurunan dari Rp.12 menjadi Rp,2,83 tahun 2016, akun rasio harga atas
keuntungan juga mengalami penurunan dari 110% tahun 2015 menjadi 81% tahun 2016,
selanjutnya untuk akun rasio harga pasar atas nilai buku dari 21% menjadi 17% tahun 2016,
rasio pembayaran dividen dari 7% tahun 2015 menjadi 1% tahun 2016 dan yield dividen dari
6% tahun 2015 menjadi 2% juga mengalami penurunan.

Tabel 1.2 Hasil Analisis Rasio Keuangan 2016 - 2017


No. Rasio Keuangan 2016 2017 Keterangan
1. Rasio Lancar (AL/HL) 790% 595% Turun
2. Perputaran persediaan 6,161 kali 7,138 kali Naik
3. Perputaran asset 1,6300 kali 1,418 kali Turun
4. Rasio Utang 18% 14% Turun
5. Rasio utang – ekuitas 27,08% 27% Turun
6. Margin keuntungan kotor 35% 37% Naik
7. Margin keuntungan usaha 19% 20% Naik
No. Rasio Keuangan 2016 2017 Keterangan
8. Margin keuntungan bersih 15% 15% Stabil
9. Pengembalian atas investasi 17% 14% Turun
10. Pengembalian atas ekuitas 123% 123% Tetap
11. Laba per lembar saham Rp246 Rp246 Tetap
12. Ekuitas per lembar Rp200 Rp200 Tetap
13. Dividen per lembar saham Rp2,83 Rp29 Naik
14. Rasio harga – keuntungan 81% 81% Stabil
15. Rasio harga pasar – nilai buku 17% 14% Turun
16. Rasio pembayaran dividen 1% 12% Naik
17. Yield Dividen 2% 15% Naik

5
Keterangan tabel 1.2: pada tabel di atas menjelaskan bahwa akun rasio lancar mengalami
penurunan dari 790% tahun 2016 menjadi 595% tahun 2017, dimana kinerja keuangan
perusahaan tidak baik selama satu tahun terakhir. Kemudian untuk akun perputaran persediaan
mengalami kenaikan dari 6,161 kali tahun 2015 menjadi 7,138 kali tahun 2017, namu akun
perputaran asset juga mengalami penurunan dari 1,6300 kali tahun 2016 menjadi 1,418 kali
tahun 2017. Pada akun rasio utang dan rasio utang atas ekuitas juga mengalami penurunan yaitu
dari 18% tahun 2016 menjadi 14% tahun 2017 dan 27,08% tahun 2016 menjadi 27% tahun 2017.
Margin keuntungan kotor mengalami kenaikan 2% dari 35% tahun 2016 menjadi 37% tahun
2017, kemudian untuk margin keuntungan usaha juga mengalami kenaikan 1% dari 19% tahun
2016 menjadi 20% tahun 2017, selanjutnya untuk margin keuntungan bersih juga stabil atau
sama dari tahun 2016 ke tahun 2016 sebesar 15%. Akun pengembalian atas investasi mengalami
penurunan sebesar 3% dari 17% tahun 2016 menjadi 14% tahun 2017, kemudian untuk
pengembalian atas ekuitas masih tetap stabil dari tahun 2016 ke tahun 2017 sebesar 123%.
Selanjutnya untuk akun laba per lembar saham dan ekuitas per lembar juga memiliki nominal
yang tetap pada tahun 2016 dan 2017 sebesar Rp.246 dan Rp.200, serta dividen per lembar
saham juga mengalami kenaikan yang cukup banyak dari Rp.2,83 tahun 2016 menjadi Rp.29
tahun 2017. Serta akun rasio pembayaran dividen dan yield dividen juga mengalami kenaikan
cuku banyak dari tahun 2016 ke tahun 2017 sebesar 1% menjadi 12% dan 2% menjadi 15%.

Tabel 1.3 Hasil Analisis Rasio Keuangan dengan pendekatan Cross Section Analysis
No. Rasio Keuangan 2017 Rata rata Keterangan
industri
1. Rasio Lancar (AL/HL) 595% 17,22% Naik
2. Perputaran persediaan 7,138 kali 8,72 kali Turun
3. Perputaran asset 1,418 kali 1,43 kali Naik
4. Rasio Utang 14% 47,88% Naik
5. Rasio utang – ekuitas 27% 100,78% Naik
6. Margin keuntungan kotor 37% 48,66% Turun
7. Margin keuntungan operasi 20% 20,51% Turun
8. Margin keuntungan bersih 15% 28,16% Turun
9. Pengembalian atas investasi 14% 13,89% Naik
10. . Pengembalian atas ekuitas 123% 94,22% Naik
11. Laba per lembar saham Rp246 Rp 237,06 Naik

6
12. Ekuitas per lembar Rp200 Rp 435,89 Turun
13. Dividen per lembar saham Rp29 Rp 6.8387,87 Turun
14. Rasio harga – keuntungan 81% 3.251,13% Turun
15. Rasio harga pasar – nilai 14% Turun
buku 17.284,34%
16. Rasio pembayaran dividen 12% Rp 31,42 Turun
17. Yield Dividen 15% 9,89% Naik

C. KESIMPULAN HASIL ANALISIS DATA


1. Secara Komprehensif
a. Aspek Return
Dilihat dari segi aspek return, PT Ultra Jaya Milk Industry memiliki rasio profitabilitas
yang baik (profit margin 15% dan ROI 17%). Dimana kemampuan perusahaan
menghasilkan laba baik berdasarkan tingkat penjualan tertentu maupun berdasarkan
tingkat aset tertentu cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen perusahaan
berjalan dengan efisien.

b. Aspek Resiko
1) Resiko Jangka Pendek
Dalam analisis likuiditas perusahaan diperoleh rasio lancar 790% tahun 2016 turun
menkadi 595% tahun 2017. Pada tahun 2016 rasio lancar perusahaan cukup baik
yang menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang
tersedia, tetapi untuk tahun 2017 rasio lancar tutun menjadi 595%, dimana
kemampuan perusahaan menurun dalah hal membayar kewajiban jangka pendeknya
atau hutang yang telah jatuh tempo dengan aktiva lancar.
2) Resiko Jangka Panjang
Rasio solvabilitas yang rendah menunjukkan bahwa umur piutang dan perputaran
persediaan terbilang tinggi. Hal ini mengindikasikan bisa jadi kebijakan piutang dan
pengendalian persediaan baik, oleh karena itu manajemen harus tetap menjaga
pengaturan kebijakan piutang dan pengendalian persediaan agar perusahaan dapat
selalu memperoleh laba secara maksimal.
2. Kelemahan Analisis Rasio Keuangan
Kelemahan yang muncul adalah perusahaan yang mengalami kerugian meskipun
tidak signifikan, utang juga menambah sebab perusahaan mengalami kerugian, tetapi

7
perusahaan bisa menangani masalah tersebut sehingga pada tahun 2017 keuangan bisa
meningkat.

D. REKOMENDASI PADA KEPUTUSAN KEUANGAN


Berdasarkan hasil anailsis dan kesimupulan hasil analisis rasio keungan pada seksi
sebelumnya, implikasi/rekomendasinya ditujukan kepada para stakeholders PT. ULTARJAYA
MILK INDUSTRY, Tbk terutama manajemen (keputusan investasi dan sumber
pembelelanjaan), para pemegang saham biasa (berinvestasi pada saham perusahaan atau tidak),
kreditor (memberi pinjaman atau tidak), dan para pemasok (memberi kredit bahan baku dan
spare part atau tidak).
1. Bagi pihak manajemen stakeholders PT. ULTARJAYA MILK INDUSTRY, Tbk,
keputusan keuangan apa yang sebaiknya diambil untuk operasi tahun 2017 dan beri
alasannya. Keputusan investasi :
Dari hasil perhitungan rasio aktivitas menunjukkan bahwa umur piutang dan
perputaran persediaan terbilang rendah. Hal ini mengindikasikan bisa jadi kebijakan piutang
dan pengendalian persediaan kurang baik. Oleh karena itu manajemen harus lebih bijak
dalam membuat kebijakan piutang dan mengendalikan persediaan agar perusahaan dapat
menghasilkan laba secara maksimal. Kemudian untuk rasio nilai pasar pada tahun 2017
memiliki nilai yang semakian naik, sehingga para investor dapat menanamkan modalnya di
perusahaan serta akan mendapatkan dividen yang cukup tinggi juga. Tetapi jika
dibandingkan dengan rata2 industri rasio nilai pasar tahun 2017 menjadi lebih rendah atau
turun, sehingga sebelum para investor menanamkan sahamnya, pihak terkait dapat
menganalisis kembali laporan keuangan perusahaan sehingga mendapatkan keputusan sesuai
dengan kebijakan sebelumnya.
2. Keputusan sumber pembelanjaan, yaitu dengan menganalisis kombinasi dari sumber-
sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan
investasi serta kebutuhan usahanya, perusahaan harus bisa meminimalisir sumber dana
untuk kebutuhan perusahaan. Hal itu dilihat dari utang jangka panjang dari tahun 2016
Rp156.440.554.888 meningkat pada tahun 2017 menjadi Rp157.560.000.000, walaupun
dalam keanaikkannya tidak terlalu banyak, namun perusahaan harus bisa mengatur sumber
pembelanjaan secara efisien guna menangani kebutuhan investasi dan operasional
perusahaan.
3. Bagi para pemegang saham biasa, keputusan apa yang sebaiknya dibuat dan berikan
alasannya : Jadi, menurut saya sebaiknya para pemegang saham tetap menanamkan

8
sahamnya di perusahaan tersebut, karena mulai tahun 2015 sampai tahun 2017 dividen yang
didapat oleh para pemegang saham mengakami kenaikan yang cukup banyak. hal tersebut
menunjukkan bahwa hasil investasi dan keuntungan yang didapat mengalami kenaikan yang
cukup signifikan.
4. Bagi para kreditur, keputusan apa yang sebaiknya dibuat dan berikan yaitu, pada analisis
rasio lancar menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2016 sebesar
8%, kreditur tetap bisa memberikan pinjaman kepada pihak perusahaan untuk memenuhi
kegiatan operasional maupun investasinya, karena perusahaan menunjukkan mampu
membeyara kewajiban jangka pendeknya sebelum jatuh tempo melalui aktiva lancar yang
tersedian. Tetapi pada tahun 2017 menurun, sehingga pihak kreditur harus
mempertimbangkan dari sisi bunga yang diberikan, serta jangka waktu pembayaran utang
agar perusahaan mampu memenuhi kewajibannya.
5. Bagi para pemasok, keputusan yang dibuat, yaitu dai sisi pemasok atau supplier dapat tetap
melakukan kerjasama dengan perusahaan terkait dengan pembelian bahan baku untuk
kegiatan operasionalnya, hal tersebut dapat dilihat dengan laporan keuangan perusahaan
cukup baik dari tahun ke tahun meskipun ada beberapa rasio yang menunjukkan penurunan.
Tetapi perusahaan masih bisa membayar kewajiban secara tepat waktu.

KASUS II

NILAI WAKTU DAN UANG

A. Definisi Nilai Waktu Terhadap Uang


Nilai waktu terhadap uang adalah jumlah uang yang sama jika diterima pada waktu yang
berbeda memiliki nilai yang berbeda. Hal ini terjadi karena sejumlah uang yang memiliki yang
diterima sekarang bisa diinvestasikan sehingga nilainy akan menjadi lebih besar dimasa yang
akan datang. Konsep nilai watu uang ini sangat penting untuk pertimbangan dalam
pengambilan keputusan yang sifanya jangka panjang. Pada investasi jangka panjang
pengeluaran kas untuk investasi dilakukan pada periode atau diterima secara bertahap. Dengan
demikian karena adanya perbedaan waktu anatra saat arus dikeluarkan untukinvestasi dan sat
arus kas diterima sebagai hasil dari investasi, maka akan terjadi perbedaan nilai waktu uang
atas arus kas tersebut. Oleh karena itu, dalam pengambilan keputusan investasi jangka panjang
perlu di pertimbangkan konsep investasi nilai waktu dan uang.

Nilai waktu dan uang pada dasarnya ada tiga bentuk/model, yaitu:

1. Model bunga tunggal atau disebut juga flat, yaitu sistem pembayaran bunga didasarkan
hanya pada pokoknya saja, hal ini diterapkan pada perusahaan lesasing, pengadaan dll
9
2. Model bungan majemuk (diskonto), yaitu perhitungan bungan yang didasarkan atas pokok
dan bunga berjalan selama periode berlangsung, model ini sering diterapkan pada bank,
penyusutan dll
3. Model anuitas, yaitu perhitungan bunganya berdasarkan pada jumlah setoran/cicilan yang
harus memenuhi beberpa kriteria yaitu: (interval periode harus ama, serta besarnya setoran
yang selalu tetap pada setiap periodenya).

MODEL FLAT
Tabel 1.4 Lembar Kerja Angsuran
Periode Kredit 12 24 36
BRIO SATYA S BRIO SATYA S BRIO SATYA S
Kredit Barang MT MT MT
Jangka Waktu 12 24 36
Suku Bunga Bank
(SBI) 6% 6% 6%
Bunga/Bulan      
Harga Tunai Rp148.600.000 Rp148.600.000 Rp148.600.000
Uang Muka Rp37.680.000 Rp37.680.000 Rp37.680.000
Cicilan/bulan Rp11.123.000 Rp6.194.000 Rp4.635.000
Tabel 1.5 Lembar Kerja I (model flat)
Harga Barang Rp148.600.000 Rp148.600.000 Rp148.600.000
Uang Muka Rp 37.680.000 Rp 37.680.000 Rp 37.680.000
Sisa Kredit Rp110.920.000 Rp110.920.000 Rp110.920.000
Cicilan x Bulan Rp133.476.000 Rp148.656.000 Rp166.860.000
Selisih Rp 22.556.000 Rp 37.736.000 Rp 55.940.000
Bunga Selama kredit (%) 20% 34% 50%
Bunga/bulan (%) 1,69% 1,42% 1,40%

MODEL MAJEMUK/
MODEL ANUITAS
FV =PV (1+i )n
12
PV =Rp 110.920 .000 (1+ 0,0169 )
PV =¿Rp135.627.835

Tabel 1.6 Angsuran 12 Bulan


Cicilan Angsuran (1+i)n jumlah Bunga(Rp) Jumlah Komulatif
ke (Rp)
1 Rp9.243.333 1,0169 Rp 9.399.546 Rp156.212 Rp 9.399.546
2   1,0341 Rp 9.558.398 Rp315.065 Rp 9.558.398
3   1,0516 Rp 9.719.935 Rp476.602 Rp 9.719.935
10
4   1,0693 Rp 9.884.202 Rp640.868 Rp 9.884.202
5   1,0874 Rp10.051.245 Rp807.911 Rp 10.051.245
6   1,1058 Rp10.221.111 Rp977.778 Rp 10.221.111
7   1,1245 Rp10.393.848 Rp1.150.514 Rp10.393.848
8   1,1435 Rp10.569.504 Rp1.326.170 Rp10.569.504
9   1,1628 Rp10.748.128 Rp1.504.795 Rp10.748.128
10   1,1824 Rp10.929.772 Rp1.686.438 Rp10.929.772
11   1,2024 Rp11.114.485 Rp1.871.151 Rp11.114.485
12   1,2228 Rp11.302.320 Rp2.058.986 Rp11.302.320
Total   Rp12.972.492 Rp123.892.492

Keterangan tabel 1.6: perhitungan model majemuk atau anuitas jumlah komulatif yang akan
dibayar oleh pembelo Mobil HONDA BRIO SATYA S MT adalah sebesar Rp 123.892.492
dengan angsuran per bulan setiap bulan Rp 9.399.546 sampai dengan Rp 11.302.320 sesuai
dengan bunga yang telah ditetapkan

n
FV =PV (1+i )
PV =Rp 110.920 .000 (1+ 0,0142)24
PV =¿ Rp155.588.112

Tabel 1.7 Angsuran 24 bulan


Cicilan Angsuran (1+i)n jumlah Bunga(Rp) Jumlah
ke Komulatif (Rp)
Rp4.621.66 1,0142
1 7 0 Rp4.687.294,33 Rp65.627,67 Rp4.687.294,33
1,0286
2   0 Rp4.753.853,91 Rp132.187,25 Rp4.753.853,91
1,0432
3   1 Rp4.821.358,64 Rp199.691,97 Rp4.821.358,64
1,0580
4   2 Rp4.889.821,93 Rp268.155,26 Rp4.889.821,93
1,0730
5   5 Rp4.959.257,40 Rp337.590,74 Rp4.959.257,40
1,0882
6   8 Rp5.029.678,86 Rp408.012,19 Rp5.029.678,86
1,1037
7   4 Rp5.101.100,30 Rp479.433,63 Rp5.101.100,30
1,1194
8   1 Rp5.173.535,92 Rp551.869,25 Rp5.173.535,92
11
1,1353
9   0 Rp5.247.000,13 Rp625.333,47 Rp5.247.000,13
1,1514
10   3 Rp5.321.507,53 Rp699.840,87 Rp5.321.507,53
1,1677
11   8 Rp5.397.072,94 Rp775.406,27 Rp5.397.072,94
1,1843
12   6 Rp5.473.711,38 Rp852.044,71 Rp5.473.711,38
1,2011
13   8 Rp5.551.438,08 Rp929.771,41 Rp5.551.438,08
1,2182
14   3 Rp5.630.268,50 Rp1.008.601,83 Rp5.630.268,50
1,2355
15   3 Rp5.710.218,31 Rp1.088.551,64 Rp5.710.218,31
1,2530
16   8 Rp5.791.303,41 Rp1.169.636,74 Rp5.791.303,41
1,2708
17   7 Rp5.873.539,92 Rp1.251.873,25 Rp5.873.539,92
1,2889
18   2 Rp5.956.944,19 Rp1.335.277,52 Rp5.956.944,19
1,3072
19   2 Rp6.041.532,79 Rp1.419.866,13 Rp6.041.532,79
1,3257
20   8 Rp6.127.322,56 Rp1.505.655,89 Rp6.127.322,56
1,3446
21   1 Rp6.214.330,54 Rp1.592.663,87 Rp6.214.330,54
1,3637
22   0 Rp6.302.574,03 Rp1.680.907,37 Rp6.302.574,03
1,3830
23   7 Rp6.392.070,58 Rp1.770.403,92 Rp6.392.070,58
1,4027
24   1 Rp6.482.837,99 Rp1.861.171,32 Rp6.482.837,99
Rp22.009.574,1 Rp132.929.574,1
  Total 8 8

Keterangan tabel 1.7: pada perhitungan cicilan sebanyak 24 bulan, jumlah komulatif yang
dibayarkan semakin banyak yaitu Rp. 132.929.574,18, tetapi untuk cicilan per bulan lebih
rendah dari cicilan 12 bulan hanya sebesar Rp. 4 juta sampai dengan Rp 6 juta.

B. KESIMPULAN HASIL ANALISIS DATA


Metode majemuk dan metode flat, dari kedua metode memiliki kelebihan dan kekurangan
masing – masing sebagai berikut

12
1. Metode Flat
Kelebihan: kepastian dari jumlah angsuran yang dibayar sama sesuai periode tenor yang
dipilih serta tida dikenakan biaya pinalti
Kekurangan: jika sewaktu – waktu terjadi penurunan suku bunga, konsumen tidak akan
merasakan keuntungan dari turunnya tingkat suku bunga.
2. Metode Majemuk
Kelebihan: suku bunga akan turun sesuai dengan suku bungan yang berlaku di pasaran dam
total biaya bunga yang dibayarkan lebih kecil dari bunga flat, karena dihitung sesuai dengan
sisa utang pokok.
Kekurangan: jumlah atau nominal angsurantiap bulan tidak tentu, tergantung dari kenaikan
atau penurunan suku bunga.

Menurut saya, yaitu dengan menggunakan metode anuitas dengan angsuran yang sudah
ditentukan pihak kreditur mobil tersebut, alasannya karena metode annuitas menjelaskan secara
detail berapa biaya yang harus di keluarkan setiap bulannya untuk membayar setoran sehingga
pembeli akan menyiapkan uang tersebut dari jauh hari sebelum jatuh tempoPerhitungan yang
saya pilih adalah kredit dengan jumlah angsuran 12 bulan, karena dari sisi uang muka sama
dengan cicilan 24 bulan dan 36 bulan, hanya berbeda dari jumlah angsuran yang dibayarkan
lebih tinggi.

Keputusan pembeli yang akan dipilih (kredit atau tunai), yaitu bila pembeli memiliki
cukup dana, maka disarankan untuk membeli dengan harga tunai, karena dengan harga tunai
pembeli hanya dikenakan beban administrasi dan bunga lebih sedikit. Namun jika masih belum
memiliki dana disarankan untuk membeli secara kredit dengan jumlah periode angsuran 12
bulan dengan cicilan per bulan yang rendah.

13
KASUS 3

PENILAIAN INVESTASI

A. PENDEKATAN MENGHITUNG PENILAIA INVESTASI


1. Pendekatan Akuntansi
a. Aliran Kas saat umur proyek berakhir
NCFn= EAT + Depresiasi + Bunga (1-T) +TC
Dimana TCF= terminal cash flow, aliran kas yang hanya terjadi pada saat umur proyek berakhir, seperti: Nilai Sisa (Solvage Value),
pengembalian modal kerja, pengembalian nilai tanah bagi perusahaan yang belum go public

Tabel 3.1 Aliran kas bersih dengan Pendekatan Akuntansi

Periode EAT Depresiasi Bunga (1-T) TCF NCF


1 2 3 4 5 1+2+3+4+5
Rp28.204.814.22
2008 Rp303.711.501.204 Rp451.738.677.862 6 110.883.437.112 Rp894.538.430.404
Rp26.956.366.94
2009 Rp61.152.852.190 Rp523.360.426.860 5 Rp1.671.540.000 Rp613.141.185.995
Rp25.117.845.41
2010 Rp107.123.243.835 Rp601.990.109.506 4 Rp737.540.800 Rp734.968.739.555
2011 Rp1.013.232.273.593 Rp680.984.279.177 Rp9.215.822.969 Rp3.238.403.600 Rp1.706.670.779.339
2012 Rp353.431.619.485 Rp772.774.650.697 Rp9.822.581.144 Rp2.887.013.006 Rp1.138.915.864.332
2013 Rp325.127.420.664 Rp873.848.645.634 Rp5.276.810.173 Rp19.245.048.068 Rp1.223.497.924.539
2014 Rp283.360.914.211 Rp1.013.290.998.046 Rp2.186.804.053 Rp69.944.046 Rp1.298.908.660.356
2015 Rp523.100.215.029 Rp1.157.299.301.490 Rp1.727.972.305 Rp4.365.589.771 Rp1.686.493.078.595
2016 Rp709.825.635.742 Rp1.307.324.000.000 Rp1.791.465.979 Rp676.160.456 Rp2.019.617.262.177

1
2017 Rp711.681.000.000 Rp1.456.308.000.000 Rp1.438.636.890 Rp256.000.000 Rp2.169.683.636.890

2
Kesimpulan tabel 3.1: pada keterangan di atss menunjukkan bahwa NCF memiliki hasil yang
positif, serta dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan, hal itu juga menjadi patokan bahwa
semakin besar jumlah NCF dan hasilnya positif, maka semakin tinggi pula pendapatan yang
diterima selama 10 tahun terakhir oleh PT ULTRAJAYA MILK, Tbk.

2. Tingkat Keuntungan IRR

Tabel 3.2 Tingkat Keuntungan Internal (Internal Rate of Return-IRR)


Period
e NCF DF PVdf
2008 Rp894.538.430.404 0,105 Rp93.926.535.192
2009 Rp613.141.185.995 0,105 Rp64.379.824.529
2010 Rp734.968.739.555 0,105 Rp77.171.717.653
2011 Rp1.706.670.779.339 0,105 Rp179.200.431.831
2012 Rp1.138.915.864.332 0,105 Rp119.586.165.755
2013 Rp1.223.497.924.539 0,105 Rp128.467.282.077
2014 Rp1.298.908.660.356 0,105 Rp136.385.409.337
2015 Rp1.686.493.078.595 0,105 Rp177.081.773.253
2016 Rp2.019.617.262.177 0,105 Rp212.059.812.529
2017 Rp2.169.683.636.890 0,105 Rp227.816.781.873
∑PV Rp1.416.075.734.029
∑Io Rp1.334.776.599.906
NPV1 Rp81.299.134.123

Tabel 3.3 Tingkat Keuntungan Internal (Internal Rate of Return-IRR)


Periode NCF DF PVdf
2008 Rp894.538.430.404 0,09 Rp80.508.458.736
2009 Rp613.141.185.995 0,09 Rp55.182.706.740
2010 Rp734.968.739.555 0,09 Rp66.147.186.560
2011 Rp1.706.670.779.339 0,09 Rp153.600.370.140
2012 Rp1.138.915.864.332 0,09 Rp102.502.427.790
2013 Rp1.223.497.924.539 0,09 Rp110.114.813.208
2014 Rp1.298.908.660.356 0,09 Rp116.901.779.432
2015 Rp1.686.493.078.595 0,09 Rp151.784.377.074
2016 Rp2.019.617.262.177 0,09 Rp181.765.553.596
2017 Rp2.169.683.636.890 0,09 Rp195.271.527.320
∑PV Rp1.213.779.200.596
∑Io Rp1.334.776.599.906
NPV2 -Rp120.997.399.310

1
NPV 1
IRR=I 1 + ( NPV 1−NPV 2 )
X ( I 2−I 1)

IRR=0,105+¿

IRR=0,099

Keterangan: nilai IRR menunjukkan 0,09 yang berararti, tingkat pengembalian


internal ` bagus

3. Tingkat Waktu Pengembalian

Tabel 3.4 Waktu Pengembalian (Payback Period)


Periode Investasi Awal (I0) PVdf Sisa
TH
1 2 3 4
Rp1.240.850.064.71
2008 Rp1.334.776.599.906 Rp93.926.535.192 4 1
Rp1.176.470.240.18
2009 Rp1.334.776.599.906 Rp64.379.824.529 4 2
2010 Rp1.334.776.599.906 Rp77.171.717.653 Rp77.171.717.653 3
2011 Rp1.334.776.599.906 Rp179.200.431.831 -Rp102.028.714.177 4
2012 Rp1.334.776.599.906 Rp119.586.165.755   5
2013 Rp1.334.776.599.906 Rp128.467.282.077   6
2014 Rp1.334.776.599.906 Rp136.385.409.337   7
2015 Rp1.334.776.599.906 Rp177.081.773.253   8
2016 Rp1.334.776.599.906 Rp212.059.812.529   9
2017 Rp1.334.776.599.906 Rp227.816.781.873   10

Rp 77.171.717 .653
¿ x 12bulan=¿ 5,167736497
Rp 179.200 .431.831
¿ 0,167 x 30 hari=5 , ,01 hari
Keterangan: dari perhitungan di atas menunjukkan bahwa periode pengembalian modal yang
diterima oleh investor yaitu 3 tahun 5 bulan 5 hari, Dan karena lamanya pengembalian lebih
cepat dari umur ekonomis maka investasi dapat dilaksanakan.

4. Tingkat Pengembalian Rata-rata (Average Rate of Return-ARR)


Rata−rata net cash flow
ARR= =¿
Investasi
Rp 1.384 .643 .556 .218
ARR= =1,0103(101 %)
Rp 1.334 .776 .599 .906
Keterangan: dari perhitungan Average rate of return, dapat disimpulkan bahwa nilai ARR
sebesar 101%, maka ARR >100% menunjukkan bahwa ARR diterima.

2
5. Tingkat Indeks Keuntungan (Profitability Index-PI)
PVdf
PI =∑
I0
Rp 1.416 .075 .734 .029
PI =∑
Rp 1.334 .776 .599 .906
PI =¿1,06090842

Keterangan: perhitungan PI menunjukkan hasil sebesar 1,060, sehingga PI>1 atau 1,060>1
investasi tersebut dapat dilaksanakan.

B. Kesimpulan Hasil Analisis Data


Pada analisis data terkait dengan IRR, PP, ARR, dan PI menunjukkan bahwa perusahaa
masih dalam kondisi keuangan dan operasioal yang baik, hal itu dilihat dari hasil PP, ARR, dan
PI sudah dapat dilaksanakan dan memiliki tingkat pemgembalian yang diterima oleh investor
lebih sebentar dari umur ekonomis yang ditentukan.

3
KASUS 4
ANALISIS BIAYA MODAL

4
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Analisis rasio keuangan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan selama 3 tahu terakhir
semakin baik, walaupun ada sedikit rasio yang mengalami penurunan. Tetapi dari segi
aset yang dikelola secara efektif, hutang yang dibayar tepat sebelum jatuh tempo , serta
keuntungan yang semakin meningkat. Hal tersebut membuat pihak investor tetap tertarik
untuk berivestasi atau menananamkan modal dan juga masih menjadi keuntungan untuk
pihak terkait seperti pemasok, kreditur, dan pemegang saham maupun manajemen
perusahaan
2. Nilai waktu uang menunjukkan bahwa model majemuk lebih efektif untuk konsumen,
dimana perhitungan dilakukan secara rinci, meskpun dari segi cicilan tidak tetap, namun
bunga yang diberika serta angsuran per bulan lebih rendah dibanding model flat.
3. Pada analisis data terkait penilaia investasi dengan rumus IRR, PP, ARR, dan PI
menunjukkan bahwa perusahaa masih dalam kondisi keuangan dan operasioal yang baik,
hal itu dilihat dari hasil PP, ARR, dan PI sudah dapat dilaksanakan dan memiliki tingkat
pemgembalian yang diterima oleh investor lebih sebentar dari umur ekonomis yang
ditentukan.
4.

5
DAFTAR PUSTAKA

Annual Report PT Ultrajaya Milk tahun 2008

Annual Report PT Ultrajaya Milk tahun 2009

Annual Report PT Ultrajaya Milk tahun 2010

Annual Report PT Ultrajaya Milk tahun 2011

Annual Report PT Ultrajaya Milk tahun 2012

Annual Report PT Ultrajaya Milk tahun 2013

Annual Report PT Ultrajaya Milk tahun 2014

Annual Report PT Ultrajaya Milk tahun 2015

Annual Report PT Ultrajaya Milk tahun 2016

Annual Report PT Ultrajaya Milk tahun 2017

6
LAMPIRAN

7
Brosur Mobil Honda

Anda mungkin juga menyukai