Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Managing Across Cultures

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :

Manajemen Sumber Daya Manusia

Dosen Pengampu : Dr.Rizki Febriani,MM

KELOMPOK 4

Fahreza Adhi Nurcahya (2019-417)

Hadisty Ananda (2019-385)

Kanda Salsa Fatkhurrahman (2019-410)

Sheila Imanie A (2019-422)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
KATA PENGANTAR 

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga 
kami dapat menyusun makalah ini sampai dengan selesai. Tidak lupa kami 
mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya atas bantuan dari berbagai pihak
yang  telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. 

Kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan 


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar  pembaca dapat mengambil hikmah dari makalah ini dan mampu 
mengimplementasikannya untuk kebutuhan pembaca. 

Pada makalah ini akan memberikan informasi mengenai “Managing Across


Cultures”

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam 
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. 
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi 
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak 
retak. Yang gading datangnya dari tuhan yang maha ESA dan yang retak datangnya 
dari kami sebagai manusia. 

Malang, 11 April 2022 

Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1Pengertian Management Across Cultures....................................................................................5
2.2 Karakteristik Disposisi MNC Pengelolaan Lintas Budaya..............................................................5
2.3.Faktor Pengembangan Strategi Bagi Budaya Berbeda.................................................................6
2.4 Tantangan Masalah Masalah Lintas Budaya................................................................................6
2.5 Pengelolaan Lintas Budaya..........................................................................................................6
2.6 Pengenalan dan Pemahaman Menjalankan Bisnis Berbagai Negara..........................................7
2.7 Faktor Kesuksesan MNC..............................................................................................................8
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................9
3.2 Daftar Pusaka...............................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya tidak hanya tercipta di lingkungan masyarakat saja. Dalam perusahaan, juga
ditemukan model budaya yang tentunya sesuai dengan kebiasaan yang terjadi dalam lingkup
kerja tersebut. Budaya yang beragam antar perusahaan akan menimbulkan rasa lebih
birokratis, sementara yang lain lebih fleksibel. Beberapa perusahaan mungkin secara terbuka
menyelesaikan konflik untuk menciptakan konsensus, sementara yang lain menyelesaikannya
secara hierarkis dan diam-diam di balik pintu tertutup. Manajemen lintas budaya (Cross
Cultural Management) tidak hanya berperan sebagai komunikator elemen dalam kelompok
itu saja, tetapi manajemen lintas budaya juga membentuk budaya tersendiri didalam
kelompok tersebut. Manajemen lintas budaya dapat membantu perusahaan dalam memahami
bagaimana lingkungan kelompok yang terdiri dari berbagai latarbelakang dan tentunya dapat
menunjang kinerja dari elemen dalam kelompok tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Melakukan komunikasi secara efektif dengan orang yang berbeda kebudayaan dalam
lingkungan kerja merupakan sebuah tantangan. Hambatan-hambatan komunikasi antarbudaya
seperti perbedaan bahasa, sistem nilai yang dianut dan bahasa non-verbal yang dimiliki
individu kerap kali terjadi dan menyebabkan konflik internal antara karyawan yang memiliki
budaya berbeda. Salah satunya adalah pada organisasi internasional ini.

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mendeskripsikan materi tentang manajemen lintas budaya (managing across cultures)
2. Menyampaikan fungsi dan peran manajemen lintas budaya (managing across cultures)
3. Menganalisis manajemen lintas budaya (managing across cultures)
4. Salah satu tugas mata kuliah manajemen sumber daya manusia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Management Across Cultures


Budaya adalah seperangkat keyakinan dan nilai-nilai tentang apa yang diinginkan dan tidak
diinginkan dalam komunitas, dan praktek formal atau informal untuk mendukung nilai-
nilai. Budaya sulit untuk dipahami karena berlapis-lapis. Cara terbaik untuk "mengupas
budaya" adalah menjadi proaktif dan mengenal orang-orang dari budaya yang
berbeda. Kita tidak bisa belajar tentang beragam budaya dan peluang besar apabila tinggal
di kantor pusat perusahaan. Satu masalah utama yang dihadapi MNC adalah bahwa
mereka mencoba untuk mengelola lintas budaya dengan cara yang sama dengan
negara asal mereka. Manajemen Lintas Budaya (Cross Cultural
Management) dalam Corporate Culture pada era globalisasi saat ini banyak terdapat
pada perusahaan atau organisasi internasional. Dalam budaya perusahaan (Corporate
Culture) tidak dipungkiri bahwa ada banyak elemen-elemen dan juga berbagai
macam suku, adat istiadat, agama dan watak. Hal ini tentunya dalam pengelolaannya
perusahaan akan membutuhkan sistem untuk mengatur supaya profesionalitas tetap
terjaga dalam perusahaan. Budaya mempengaruhi perilaku, dimana budaya ini
mendorong kembali manifestasi dari budaya. Hal tersebut kemudian akan menjadi
norma-norma perilaku dan diidentifikasi sebagai bagian dari budaya yang
diperlihatkan di dalam populasi. Manajemen perusahaan bertindak sebagai suatu
sarana untuk mentransfer arti-arti atau nilai-nilai yang secara kultural terdapat di
lingkungan eksternal untuk diadopsi ke dalam organisasi, sehingga komunikasi yang
digambarkan di dalam model merupakan suatu moderator utama dari pengaruh
budaya terhadap perilaku

2.2 Karakteristik Disposisi MNC Pengelolaan Lintas Budaya


Disposisi MNC yang mengarah pada pengelolaan lintas budaya dapat
dikarakteristikan kedalam lima model, yaitu :
1. Predisposisi Etnosentris yaitu filsafat nasionalistik management dimananilai-nilai dan
minat perusahaan induk untuk mengarahkan keputusan-keputusan strategis.
2. Predisposisi Polisentris yaitu filsafat management dimana keputusanstrategis
disesuaikan dengan budaya Negara –negara dimana perusahaan MNC beroperasic
3. Predisposisi Regiosntris yaitu filsafat management dimana perusahaan mencoba
mencampur minatnya dengan anak usahanya berdasarkan wilayah.
4. Predisposisi Geosentris yaitu filsafat management dimana perusahaan mencoba
mengintergrasikan pendekatan system global untuk pengambilan keputusan
5. Predisposisi Globalisasi yaitu keyakinan bahwa salah satu pendekatan diseluruh dunia
untuk menjalankan bisnis , dimana intinya adalah masalah efisiensi dan efektivitas

2.3 Faktor Pengembangan Strategi Bagi Budaya Berbeda


Faktor yg mendorong perusahaan untuk memfasilitasi pengembangan strategi yg
unikbagi budaya yg berbeda yaitu :

a. Keanekaragaman standar industry diseluruh dunia.


b. Permintaan terus menerus dari konsumen lokal utk produk-produk yg berbeda.
c. Pentingnya menjadi orang dalam.
d. Kesulitan mengelola organisasi global. Perlunya memperbolehkan anak perusahaan
untuk menggunakan kemampuan dan bakatnya sendiri dan tdk dikendalikan oleh
kantor pusat.

2.4 Tantangan Masalah Masalah Lintas Budaya


tantangan utama ketika berhadapan dengan masalah – masalah lintas budaya
adalah mengatasi parokialisme dan simplikasi.

 Parokialisme adalah kecenderungan memandang dunia melalui mata


dan persfektif seseorang.
 Simplikasi adalah proses menunjukkan orientasi yang sama terhadap
kelompok budaya yang berbeda.
 Cross Cultural Differences and Similarities Tantangan untuk MNC adalah
mengenali dan secara efektif mengatur persamaan dan perbedaan ini.
Sebagai contoh, cara MNC mengatur bisnis dalam negara asal mereka
seringkali harus berbeda dengan cara mereka mengatur bisnis mereka di
luar negeri. Setelah mengenali bahaya yang dihadapi oleh MNC jika
menjalankan parochialism dan simplification karena perbedaan budaya,
diberikan beberapa contoh cultural similarities dan differences dan
bagaimana me-manage across culture yang efektif dengan pendekatan
kontijensi. Hal itu dapat menyatukan berbagai latar belakang perbedaan
kebudayaan agar memaksimalkan hasil kerja perusahaan.

2.5 Pengelolaan Lintas Budaya


Pengelolaan Lintas Budaya Satu wilayah di mana yang membuktikan hal
tersebut adalah pada aspek sumber daya manusia, yaitu pada proses :
 Perekrutan dan penyeleksian karyawan baru,pelatihan, dan kompensasi
seringkali dilakukan dengan cara yang berbeda di negara yang berbeda,
Sebagai contoh : Apa yang dilakukan di Amerika Serikat, bisa jadi dianggap
memiliki nilai yang terbatas di Negara dan wilayah geografi yang lain.
2.6 Pengenalan dan Pemahaman Menjalankan Bisnis Berbagai Negara
Menjalankan bisnis di berbagai bagian dunia membutuhkan pengenalan dan
pemahaman perbedaan-perbedaan budaya. Beberapa perbedaan ini berkisar antara
pentingnya tugas masyarakat terhadap waktu, status, pengendalian pengambilan
keputusan, prestasi pribadi, dan pekerjaan itu sendiri. Jenis-jenis perbedaan budaya ini
membantu menjelaskan mengapa para manajer yang efektif di Cina atau Rusia
seringkali berbeda dengan para manjer di Perancis, dan mengapa gaya yang sukses di
Amerika Serikat tidak sesuai untuk diterapkan di negara Arab Saudi.

 Meskipun kecenderungan menggunakan strategi dari negara asal, MNC yang efektif
harus secara terus-menerus berusaha memenuhi kebutuhan lokal. Sejumlah faktor
yang membantu dalam memfasilitasi kebutuhan ini adalah mengembangkan strategi
yang unik untuk setiap kebudayaan yang berbeda termasuk hal berikut :

1. Berbagai macam standar industri dunia seperti dalam penyiaran, pesawat TV


harus diproduksi pada country by country basis.
2. Permintaan akan produk yang berbeda (differenciated) secara terus menerus
oleh konsumen setempat, seperti kasus barang-barang konsumsi yang harus
memenuhi selera setempat.
3. Kebutuhan untuk menjadi “orang dalam”, seperti dalam kasus konsumen yang
lebih suka membeli “barang setempat”.
4. Kesulitan untuk mengatur organisasi global, seperti dalam kasus beberapa
cabang setempat yang menginginkan lebih banyak desentralisasi namun yang
lainnya menginginkan lebih banyak desentralisasi.
5. Kebutuhan mengijinkan cabang untuk menggunakan kemampuan mereka dan
tidak dibatasi oleh kantor pusat, seperti dalam kasus cabang setempat yang
mengetahui produk yang unggul untuk pasar mereka dan menghasilkan Return
On Investment (ROI) yang tinggi dengan output produksi yang terbatas.
2.7 Faktor Kesuksesan MNC
Ada Beberapa faktor kunci kesuksesan MNC sebagai berikut :

1. Melihat faktor perubahan mereka sebagai perusahaan multinasional dan


dipimpin oleh tim manajemen yang berpengalaman dunia.
2. Mengembangkan strategi yang terintegrasi dan inovatif yang membuat
perusahaan sulit dan mahal buat perusahaan lain untuk bersaing.
3. Secara agresif dan efektif menerapkan strategi dunia mereka dan didukung
dengan investasi yang besar.
4. Mengerti bahwa inovasi teknologi tidak hanya di Amerika dan
mengembangkan sistem yang menekankan inovasi teknologi luar negeri.
5. Beroperasi seolah-olah dunia adalah suatu pasar yang besar, bukan pasar
yang tersendiri.
6. Mempunyai strutur organisasi yang didesain untuk mengatasi masalah
yang unik dan menantang sehingga diperoleh efisiensi.
7. Mengembangkan suatu sistem yang membuat mereka tetap mengetahui
perubahan politik di seluruh dunia dan implikasi perubahan ini pada
perusahaan mereka.
8. Mempunyai tim manajemen dengan komposisi internasional sehingga
dapat merespon perubahan permintaan pasar mereka dengan baik.
9. Mengijinkan direktur luar memainkan peran aktif mereka dalam operasi
perusahaan.
10. Diatur dengan baik dan cenderung mengikuti panduan yang penting dalam
mempertahankan hubungan yang dekat dengan konsumen, mempunyai
struktur organisasi yang ramping, dan mendorong otonomi dan
enterpreunarial bagi karyawannya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Salah satu hal utama dalam menghadapi MNC, mereka ingin melakukannya seperti di
negara mereka sendiri. Globalisasi harus diberikan perhatian yang lebih dari national
responsiveness.Manajemen Lintas Budaya (Suryanto) 149 atau sovereignty walau pada tahun
belakangan ini, di bawah strategi manajemen internasional, globalisasi telah terbentuk, fokus
pada lokal dapat membawa keuntungan. Beberapa faktor yang patut masuk hitungan untuk
strategi baru (a) perlu dibagi dalam standar worldwide; (b) pentingnya diferensiasikan produk
untuk pasar lokal; (c) perlunya menjadi orang dalam daripada tergantung kebijakan ekspor;
dan (d) perlunya memberikan sumbangan yang lebih berarti untuk merespon kondisi lokal.
Satu tantangan utama ketika berhadapan dengan masalah cross-cultural harus
menyelesaikan parochialism dan simplification. Parochialism adalah kecenderungan untuk
melihat dunia dengan pandangan dan perspektif. Simplification adalah proses yang
menunjukkan orientasi sama terhadap kelompok budaya yang berbeda. Permasalahan lain
ketika mereka melaksanakan dengan cara sama untuk pasar luar negeri dan pasar domestik.
Penelitian menunjukkan pada beberapa kasus pendekatan ini efektif, walau efektifnya
manajemen cross- culture lebih banyak meminta pendekatan berbeda dengan di rumah. Ini
merupakan salah satu bukti utama diperlukannya manajemen sumber daya manusia.
Recruitment, selection, training dan kompensasi sering dibawakan dengan berbeda pada
setiap negara dan yang berlangsung di United State mungkin memiliki nilai batasan berbeda
dengan negara dan daerah geografis yang lain.
Melakukan bisnis di bagian berbeda dari dunia memerlukan pengakuan dan
pengertian perbedaan budaya. Beberapa perbedaan melibatkan tugas kemasyarakatan
terhadap waktu, status, kontrol dari pengambilan keputusan, penyelesaian personal dan kerja
itu sendiri. Tipe berbeda dari perbedaan budaya membantu menjelaskan kenapa efektifitas
manajer di China dan Rusia sering berbeda dengan Prancis dan mengapa keberhasilan dengan
gaya United State akan tidak ideal di negara Arab.

3.2 Daftar Pusaka


DAFTAR PUSTAKA
Cropo, Richley. 2001. Cultural Antropologi. 5 Th Edition. Logan.2001. Utah State
University. Johnson, Johny K. 2001. Global Marketing. 2nd edition. Georgetown University:
Irwin
McGrow-Hill.

Anda mungkin juga menyukai