PENGANTAR MANAJEMEN
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................................................3
D. Manfaat..........................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
A. Lingkungan Budaya......................................................................................................................4
B. Keanekaragaman Budaya.............................................................................................................5
C. Kinerja Budaya Hijau...................................................................................................................6
D. Pengaruh Produk Ramah Lingkungan Untuk Keputusan Pembelian......................................8
BAB III.....................................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan..................................................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAK.................................................................................................................................11
1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi kerja kelompok untuk mata kuliah Pengantar Manajemen dengan judul “Memahami
dan Melakukan Analisis Terhadap lingkungan Budaya Dan Budaya Hijau”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh darin kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan budaya?
2. Apa saja yang menjadikan keanekaragaman budaya?
3. Bagaimana kinerja budaya hijau?
4. Apa saja pengaruh produk ramah lingkungan untuk keputusan pembelian?
C. Tujuan
1. Mahasiswa akan memahami maksud dari lingkungan budaya.
2. Mahsiswa akan mengerti mengenai keanekaragaman budaya.
3. Mahasiswa memahami cara kinerja budaya hijau.
4. Mahasiswa mengerti pengaruh produk ramah lingkungan untuk keputusan pembelian.
D. Manfaat
1. Bagi penulis : untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar manajemen.
2. Bagi pembaca: untuk memahami materi lingkungan budaya dan budaya hijau.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan Budaya
Sebuah perusahaan harus memiliki prinsip dan nilai-nilai kehidupan organisasi
yang menyatukan prilaku individu dengan prilaku kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Prinsip dan nilai-nilai organisasi bertujuan untuk mendorong suatu
organisasi agar mampu menghadapi tantangan dan mencapai tujuan, misi dan visi
perusahaan dengan maksimal.
Budaya perusahaan sering disederhanakan pemahamannya menjadi shared value
bagi anggota organisasi mengenai apa yang terbaik bagi mareka untuk mencapai
sukses. Nilai adalah persetujuan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilakukan. Dalam budaya yang kuat, tersimpan persetujuan yang tinggi terhadap
butir-butir nilai.
Budaya yang lemah, yang berarti mempunyai derajat komitmen yang rendah dari
anggota organisasi, relatif lebih mudah berubah. Dalam sebuah budaya perusahaan
yang kuat hampir semua manajer menganut bersama seperangkat nilai dan metode
menjalankan bisnis yang relatif konsisten Karyawan baru mengadopsi nilai-nilai ini
dengan sangat cepat. Dalam sebuah budaya seperti itu,seorang eksekutif baru bisa
saja dikoreksi oleh bawahannya,selain juga oleh bosnya, jika dia melanggar norma-
norma organisasi.
Budaya perusahaan yang efektif dapat menyatukan cara berpikir, berperilaku dan
bertindak seluruh komponen perusahaan. Dengan budaya yang baik dan efektif dapat
memudahkan penetapan dan implementasi visi, misi dan strategi dalam perusahaan.
Budaya yang efektif mampu mempererat kerjasama dalam tim. Pembentukan budaya
perusahaan yang baik, yang paling menentukan adalah orang-orang didalamnya.
Sebaik apapun aturan atau sistem di buat, tanpa ada keinginan dari manusia untuk
berubah ke arah yang lebih baik, semuanya menjadi sia-sia.
Dalam Budaya perusahaan dapat didefinisikan sebagai seperangkat nilai, tujuan,
sikap, dan praktik bersama yang menjadi ciri perusahaan. Budaya perusahaan
cenderung menekankan cara pengoperasian dan fungsi yang mengarah pada
keuntungan optimal. Pada Dasarnya, Jika Budaya perusahaan yang lemah atau negatif
akan menyebabkan karyawan mencari pekerjaan di tempat lain, tetapi budaya yang
kuat akan membuat mereka tetap bertahan di perusahaan tersebut.
Lasmi dalam Antariksa dan Wasita (2019) budaya organisasi memiliki dua atribut
yang berbeda yaitu intensitas dan integritas. Intesitas merupakan tahapan atau
Batasan Ketika para unit, pegawai menyetujui norma-norma,nilai atau budaya lain
4
yang ada pada organisasi atau perusahaan tersebut. Kemudian integritas merupakan
Batasan, tahapan atau konsistensi Ketika unit, pegawai ikut serta memberikan budaya
umum. Sedangkan menurut Suaibah, Abdullah, (2021) budaya organisasi adalah
sebagai aturan main yang ada dalam perusahaan yang menjadi pegangan bagi sumber
daya manusia dalam menjalankan kewajiban dan nilai-nilai untuk berprilaku dalam
perusahaan tersebut.
B. Keanekaragaman Budaya
Manajemen keragaman diperlukan oleh sebuah organisasi untuk mengelola sumber
daya manusia yang beragam dengan tujuan untuk memaksimalkan keragaman tersebut
guna mencapai tujuan organisasi.
Menanggapi perkembangan lingkungan eksternal perusahaan baik perkembangan
ekonomi, pasar, teknologi, trend sosial, maupun lingkungan sosial, setiap perusahaan
dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan agar tetap bertahan hidup di
lingkungan bisnis yang semakin kompetitif.
Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak
keragaman dimana masyarakatnya berasal dari latar belakang berbagai pendidikan,
agama, suku, bahasa, budaya dan tradisi. Hal ini tentunya mempengaruhi nilai dan pola
pikir setiap individu dari berbagai latar belakang tersebut. Perusahaan yang memiliki
karyawan dengan keragaman ini akan semakin kompleks lagi apabila perusahaan itu
merupakan perusahaan multinasional, dimana masuknya pemodal atau investor luar
negeri menjadi salah satu pembawa masuknya tenaga kerja asing yang pada akhirnya
menjadi sebuah potensi bertambahnya keragaman dalam sebuah perusahaan, dalam artian
positif maupun negatif.
Era globlisasi ditandai dengan makin kompetitifnya lingkungan bisnis, oleh karena itu
diperlukan strategi bisnis yang tepat yang memiliki keunggulan kompetitif sehingga
perusahaan dapat tetap bertahan dalam persaingan.
Dalam konteks ini, alasan untuk menangani keragaman budaya adalah untuk
mendapatkan keuntungan dari imigran karyawan dengan memanfaatkan keterampilan
bahasa mereka dan pengetahuan rinci mereka masing-masing pasar.
Dengan adanya manajemen keragaman yaitu kreativitas dan inovasi, karena orang-
orang dari berbagai latar belakang yang berbeda akan memiliki sudut pandang yang
berlainan terhadap suatu masalah. Kelompok-kelompok yang beragam akan memiliki
dasar pengalaman yang lebih luas dalam melalukan pendekatan suatu masalah. Ketika
dikelola secara efektif, mereka akan menghasilkan lebih banyak solusi dibandingkan
suatu kelompok yang homogen sehingga perusahaan dapat meraih keunggulan
kompetitif. Perusahaan- perusahaan yang memiliki reputasi dalam memberikan
kesempatan bagi karyawan yang beragam akan memiliki suatu keunggulan kompetitif
dalam pasar tenaga kerja dan akan diburu oleh karyawan yang memiliki kualifikasi paling
5
tinggi Ketika karyawan percaya bahwa perbedaan mereka tidak hanya ditoleransi, namun
juga dihargai, mereka akan menjadi lebih loyal, produktif, dan berkomitmen
6
membangun dan mengembangkan produk yang ramah lingkungan, dan meningkatkan
target pasar, "GREEN PACKAGING, GREEN PRODUCT, GREEN ADVERSITING"
disini perusahaan harus mempunyai strategi untuk bersaing secara sehat kepada
perusahaan lainnya. "GREEN PACKAGING" sendiri merupakan bagaimana perusahaan
dapat menarik minat konsumen dengan cara meciptakan produk yang rama lingkungan,
kemasan yang di gunakan sebagai mengenal produk serta merek yang kita buat, "GREEN
MARKETING" stratgi dimana perusahaan memasarkan hasil produknya dengan cara
tetap memperhatikan lingkungan sekitar, "GREE ADVERTISING" ini digunakan sebagai
mempromosikan produk yang ramah lingkungan, disini para konsumen yang mengetahui
bagaimana pentingnya menjaga lingkungan maka mereka akan membeli produk yang
ramah lingkungan juga. Disini kita memiliki kekhawatiran yang tinggi kepada rusaknya
lingkungan, produk ramah lingkungan ini mendorong konsumen untuk membeli produk
"green product". Konsumen juga bersedia membeli dengan harga yang lebih mahal untuk
produk ramah lingkungan ini. Perusahaan yang menerapkan "green product" ini semakin
banyak dan berkembang, perusahaan menarik para konsumen dan memberi penjelasan
bahwa pentingnya memiliki produk ramah lingkungan ini. Adanya progam ramah
lingkungan ini sanga berdampak positif. Minat belidari produk ini kebanyakan para
konsumen setuju dan banyak peminatnya sedangkan yang tidak setuju itu kecil sekali,
sehingga baiknnya kita mendukung produk ramah lingkungan ini.
"GREEN PACKAGING" disini kita mempunyai penelitian bahwa "green
packaging" mempunyai tanggapan positif dari orang orang, disini semua memilih sangat
setuju sedangkan yang tidak setuju hanya sedikit, disini mereka mulai sadar akan
pentingnya menjaga lingkungan sehingga mereka mendukung dengan adanya program
ini. "GREEN PRODUCT" disini di anggap sangat penting untuk program ini karena
disinilah konsumen memilih produk yang akan mereka beli, produk ini sangat
bermanfaat, dan bahan yang di gunakan tidak berbahaya. "GREEN ADVERTISING
disini respon yang di dapat juga banyak sekali yang setuju, penerepan ini membantu
minat para konsumen supaya membeli produk ramah lingkungan ini. Disini kita
memeningkan presepsi konsumen dimana "green product" dapat mengurangi pencemaran
lingkungan yang kita alami saat ini, produk ini jelas jelas aman dibanding dengan produk
lainnya, produk ini akan menjamin kualitas dari produk ini, permasalahan lingkungan
itu sendiri menjadi produk ramah lingkungan ini hal yang palingpnting untuk kita atasi
saat ini, "green packaging" yang kita akan gunakan ini menggunakan kemasan yang dapat
ita daur ulang atau bisakita gnakan kembali, mereka juga menggunakan kualtias bahan
yang tahan lama, kemasan yang berbahan baku plastik pasti akan di pertimbangkan untuk
produk ramah lingkungan ini seperti menggunakan kualitas bahan tinggi dan aman untuk
kesehatan, ini juga dapat digunakan kembali untuk para konsumen seperti untuk
menanam tanaman hias dan untuk lainnya, produk ini juga dapat dibuat dengan bahan
baku kertas, parawarga juga sudah memiliki kesadaran yang tinggi, atas saat ini, dan
mereka sadar dan tidak akan menambah sampah yang tidak ramah lingkungan. Produk
ramah lingkungan ini memiliki maaf kesehatan yang baik uuntuk konsumen dan
7
lingkungan, mereka beranggapan jika produk ini lebih sehat di banding produk yang
tidak ramah lingkungan, produk ini mempunyai dampak kinerja secara tidak langsung
memiliki hubungan erat kepada minat beli konsumen, produk ini bisa mengurangi polusi
udara, inijuga dapat mempermudah saat proses produksi karena prosesnya lebih
gampang, kemasan merupakan bagian dari dimana kesan pertama kita dapatkan dari
komsumen disini kita mempunyai cara untuk menyampaikan informasi dariproduk yang
kita rancang. Disini ada juga minat beli produk ramah lingkungan dimana ini bersifat
pribadi dan ini juga memiliki sifat yang akan mempunyai kekuatan atau juga dorongan
untuk mendekatkan ke objek tersebut, dimana minat beli konsumen untuk membeli
produk ramah lingkungan ini dihasilkan dari sebuah lingkungan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan budaya merupakan lingkungan yang dibentuk oleh aktivitas
manusia. Ini Berarti Lingkungan budaya mempunyai nilai sosial dan budaya yang
signifikan Sehingga Beberapa lingkungan budaya dilindungi atau didefinisikan sebagai
suatu hal yang sangat berharga apalagi dalam dunia manajemen. Oleh Karena itu, Setiap
orang berhak atas lingkungan budaya yang baik, dan kita semua juga harus bertanggung
jawab untuk menjaganya Lapisan dan kesinambungan lingkungan kita memungkinkan
orang menjadi berorientasi, memahami waktu sekarang dan membangun masa depan Jadi
disini lingkungan budaya merupakan Lingkungan yang penting untuk identitas dan
kesejahteraan orang-orang, Lingkungan budaya dan ciri khasnya memberikan
keunggulan unik pada wilayah dan tempat, Dan berfungsi sebagai dasar pengembangan
komunitas lokal serta menciptakan peluang bisnis.
Dalam Lingkungan pekerjaan, Manajer juga perlu mempertimbangkan unsur dan
kekuatan-kekuatan lingkungan eksternal dalam setiap kegiatannya. Manajer harus
mengidentifikasi, menganalisa mengevaluasi, mendiagnosa dan beraksi terhadap
kekuatan- kekuatan lingkungan disekitarnya, baik berupa kesempatan. risiko maupun
ancaman-ancaman, yang mempunyai pengaruh pada operasi sebuah perusahaan. Menurut
Lingkungan Budaya juga sangat berpengaruh terhadap berkembang dan berubahnya
suatu perusahaan. Dan apabila lingkungan kerja perusahaan akan mempengaruhi
keberhasilan dalam suatu Organisasi. Itulah mengapa kinerja lingkungan budaya sangat
berpengaruh terhadap suatu perusahaan Lingkungan kerja pada suatu perusahaan perlu
diperhatikan, pada hal ini disebabkan lantaran lingkungan kerja bisa mempengaruhi
semangat kerja terhadap karyawan. Kondisi lingkungan kerja yg dikatakan baik apabila
karyawan menerima suasana yg aman, nyaman dan sehat supaya seluruh pekerjaan yg
dilakukan bisa diselesaikan secara optimal, cepat dan baik.
B. Saran
Sebagiknya lingkungan budaya pada setiap perusahaan diterapkan, agar tercipta
keanekaragaman pada lingkungan perusaaan yang dapat menjadikan berbagai macam
ide-ide sebuah perusahaan agar berkembang dan lebih berinovasi sehingga dapat
mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
10
DAFTAR PUSTAK
Antariksa, Yani., Wasiti, 2019. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kerja
Karyawan Dengan Produktifitas Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada PT.
Intercallin (Battery BCA) Jurnal Ekonomi Bisnis Indonesia, volum 15 no. 1 juni
2020.
Suaibah, H. R., Abdullah , J., Suyanto, M. A., & Karundeng, D. R. (2021). Pengaruh Budaya
Organisasi, Motivasa Dan Lingkungan kerja Terhadap Kinerja pegawai pada Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen,
Ekonomi, dan Akutansi), (5) 3, 1545-1568.
11