Anda di halaman 1dari 4

2.

Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian
informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan
standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-International Financial Report Standard (PSAK) adalah nama
lain sari SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang diterapkan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) pada Tahun
2012 lalu. Standar ini digunakan untuk badan atau bisnis yang memiliki akuntabilitas publik, yaitu badan
yang terdaftar atau masih dalam proses pendaftaran di pasar modal seperti perusahaan publik, asuransi,
perbankan, BUMN, ataupun perusahaan dana pensiun).

PSAK sama dengan SAK, sama-sama bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengguna
laporan keuangan. Sedangkan penggunaan IFRS sendiri ditentukan karena Indonesia merupakan
anggota IFAC (Internatinal Federation of Accountants) yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi
mereka.

3. Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari
tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan
standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan
laporan keuangan. Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals
(kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang
menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus
dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya mengalir
dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam
menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.

4. Sistem informasi adalah serangkaian unsur-unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya
untuk menghasilkan suatu produk berupa informasi.

Karakteristik informasi akuntansi yaitu

 Relevan, yaitu relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan tujuan penggunaannya
 Andal, yaitu informasi harus bebas dari kesalahan atau penyimpangan dan akurat dapat
mewakili suatu kejadian atau suatu aktivitas
 Lengkap, yaitu informasi harus lengkap dengan memenuhi enam tujuan kualitatif dan dapat
memenuhi standar pengungkapan laporan keuangan
 Tepat waktu, yaitu informasi tersebut disampaikan pada saat yang tepat
 Dapat dipahami, yaitu informasi dapat dipahami dalam bentuk yang jelas (tidak menimbulkan
penafsiran lain)
 Dapat diverifikasi, yaitu informasi dapat diverifikasi jika dibandingkan dan menghasilkan
informasi yang sama

4. Elemen Laporan Keuangan

Tiga elemen pertama adalah harta, kewajiban dan ekuitas yang masuk dalam laporan keuangan neraca,
kemudian investasi, distribusi dan laba komperhensif masuk dalam laporan perubahan modal,
sementara 4 elemen terakhir yakni pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian masuk dalam laporan
laba rugi

5. Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity / Economic Entity)

Kontinuitas Usaha (Going Concern/Continuity)

Penggunaan Unit Moneter dalam Pencatatan

Tepat Waktu (Time Period/Periodicity)

6. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)

Prinsip biaya historis ini menghendaki digunakannya harga perolehan didalam mencatat utang, modal,
aktiva, dan biaya. Lalu yang dimaksudkan dengan harga perolehan adalah harga pertukaran yang
disepakati oleh kedua belah pihak yang berkaitan dalam transaksi. Harga perolehan ini memang harus
terjadi didalam transaksi diantara kedua belah pihak yang bebas (arm’s-length transaction).
Dibawah prinsip biaya historis, harga jual-beli atau biaya yang sudah dikeluarkan saat transaksi terjadi,
merupakan dasar dari awal pencatatan hutang dan harta. Prinsip dasar ini digunakan pada saat
pencatatan awal yang disebabkan biaya perolehan. Biasanya hal tersebut merupakan penaksiran yang
terbaik untuk nilai pasar wajar dari hutang atau harta.

Sebagai sebuah contoh, Misalnya pada saat Anda ingin membeli laptop, harga yang ditawarkan sebesar
Rp 10.000.000,- setelah terjadi proses tawar menawar dengan penjual maka harga tersebut didapat
dengan harga Rp 9.500.000,-. Dari kejadian yang diceritakan tersebut yang menjadi harga perolehan
laptop yang harus dicatat adalah Rp 9.500.000,-, sehingga yang dicatat dalam pencatatan muncul
dengan angka Rp 9.500.000,-.

Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Prinsip Pengakuan Pendapatan ini adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang muncul dari penyerahan
jasa atau barang yang dilakukan selama periode tertentu oleh suatu unit usaha. Dasar yang dipakai
sebagai alat ukur besamya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang didapat dari semua
transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.

Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Prinsip mempertemukan biaya ini yang dimaksud adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan
yang muncul dikarenakan biaya tersebut. Prinsip mempertemukan ini sangat berfungsi untuk
menentukan besarnya penghasilan bersih dalam setiap periode. Karena biaya tersebut harus
dipertemukan dengan pendapatannya, maka semua pembebanan biaya tersebut sangat tergantung
pada saat pengakuan pendapatan. Jika terjadi penundaan pengakuan suatu pendapatan, maka
pembebanan biayanya pasti juga akan ditunda sampai saat ditetapkannya pendapatan.

Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Supaya laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode
dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi, harus diterapkan secara konsisten dari
tahun ke tahun. Sehingga bila ditemukan adanya perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, maka
hal tersebut dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan merupakan selisih akibat penggunaan
metode yang berbeda.
Prisip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

prinsip pengungkapan penuh (lengkap) yang dimaksud adalah menyajikan semua informasi yang lengkap
dan kompleks dalam laporan keuangan. Karena infomasi yang diberikan tersebut, merupakan ringkasan
dari semua transaksi-transaksi yang terjadi dalam satu periode. Juga semua saldo-saldo dari rekening-
rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi-informasi yang ke dalam
laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai