Anda di halaman 1dari 4

“Hubungan antara kepercayaan diri dan lingkungan masyarakat dengan motivasi

beewirausaha pada usaha DAMIU (DisAqua) di kec, durai”


Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.
Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk masak, minum, mencuci
dan sebagainya. Menurut perhitungan WHO kebutuhan air tiap orang di negara maju
lebih tinggi dibandingkan kebutuhan air di negara berkembang. Setiap orang di negara
maju memerlukan air 60-120 liter per hari sedangkan negara berkembang termasuk
Indonesia setiap orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari (Notoadmodjo, 2010).
Kegunaan air yang sangat penting bagi manusia adalah kebutuhan untuk minum.
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air yaitu sekitar 60-70% dari berat badannya
yang berguna untuk membantu proses pencernaan, mengatur metabolisme, mengangkut
zat–zat makanan dalam tubuh, mengatur keseimbangan suhu tubuh dan menjaga tubuh
agar jangan sampai kekeringan. Air juga merupakan media bagi penularan penyakit.
Oleh karena itu untuk keperluan minum, air bersih harus diolah terlebih dahulu agar air
tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia (Asmadi dkk, 2011).
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai demikian
besar, sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur dimana-mana yang
perlu
diawasi, dibina dan diawasi kualitasnya agar selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi
masyarakat (Kemenkes, 2010). Masyarakat mulai beralih mengkonsumsi air minum
yang
di produksi oleh Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU). Hal ini disebabkan harga yang
lebih murah dibandingkan dengan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), lebih praktis
karena masyarakat sebagai konsumen tidak perlu memasak air, penggunaan wadah air
minum yang bisa dipakai berulang kali serta adanya pelayanan antar jemput sehingga
konsumen tidak perlu keluar rumah untuk mendapatkan air minum dari DAMIU.
Peningkatan jumlah penduduk yang diikuti dengan peningkatan akan kebutuhan
air minum mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah rumah tangga yang
mengkonsumsi air minum dari depot air minum isi ulang. Menurut Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) tahun 2013, terdapat peningkatan rumah tangga yang menggunakan
air isi ulang sebagai sumber air minum dari 13,8% pada tahun 2010 meningkat menjadi
21% pada tahun 2013. Proporsi rumah tangga berdasarkan jenis sumber air minum yang
menggunakan air isi ulang mempunyai presentase yang cukup besar setelah sumur gali
terlindung 22,5%. Hal ini terjadi seiring dengan kemajuan teknologi serta semakin
tinggi
tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terutama dalam pemenuhan air bersih
untuk minum, sementara itu persediaan air tanah yang selama ini menjadi sumber utama
air minum sudah berkurang sehingga beralih kepada produk air minum isi
ulang/kemasan (Riskesdas 2013).
Penggunaan air di Provinsi Riau untuk seluruh keperluan rumah tangga selain air
sungai/danau/irigasi dengan pemakaian air per orang per hari pada umumnya antara 100
sampai 300 liter (49,3%). Proporsi rumah tangga tertinggi untuk pemakaian air antara
100 sampai 300 liter per orang per hari dijumpai di Pelalawan (80,8%) dan terendah di
Kepulauan Meranti (22,6%). Sedangkan persentase rumah tangga di Provinsi Riau yang
menggunakan air isi ulang sebagai sumber air minum mempunyai persentase paling
tinggi dibandingkan sumber air minum lainnya yaitu (47,2%) dibandingkan air dari
penampungan air hujan (19,3%), air dari sumur gali terlindung (15,0%), air dari sumur
bor/pompa (7,9%), air dari sumur gali tak terlindung (5,2%), air kemasan (1,9%), air
ledeng (1,0%) serta air ledeng eceran/membeli dan air sungai/danau/irigasi
(masingmasing 0,9%) (Riskesdas 2013).

Menurut Basrowi (2014: 64-66)


faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.
1) Faktor Internal: Faktor internal yaitu segenap pikiran emosi dan
persoalan dari dalam diri seseorang yang mempengaruhi minat
sehingga tidak dapat dipusatkan.
a) Motivasi
Motivasi merupakan proses psikologis yang mendasar, dan
merupakan salah satu unsur yang dapat menjelaskan perilaku
seseorang. Motivasi merupakan salah satu faktor penentu
dalam pencapaian tujuan. Motivasi berhubungan dengan
dorongan atau kekuatan yang berada dalam diri manusia.
Motivasi berada dalam diri manusia yang tidak terlihat dari
luar. Motivasi menggerakkan manusia untuk menampilkan
tingkah laku ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu.
b) Faktor Kemampuan
Kemampuan adalah suatu kecakapan seseorang dalam bidang
tertentu, yang dapat diperoleh dari hasil belajar, melalui
pendidikan formal maupun pendidikan non formal, dengan
adanya kemampuan dalam berwirausaha tentu akan
menimbulkan minat berwirausaha.
c) Perasaan Senang
Perasaan erat hubungannya dengan pribadi seseorang maka
tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu hal tidaklah
sama antara orang yang satu dengan orang yang lain.
Perasaan senang terhadap bidang wirausaha akan
menimbulkan minat berwirausaha.
d) kepercayaan diri
dalam memulai usaha untuk pertama kalinya butuh rasa percaya diri untuk memulai
suatu usaha baru agar usaha tersebut berjalan sesuai dengan apa yang di harapkan
walaupun entah itu usaha yang kita geluti sudah banyak kompetitor yang mendahului
yang sudah tetapi dengan raya percaya diri kita mampu bersaing dengan kompetitor
yang mendahului dan kita yakin kita akan lebih berhasil dari mereka
2) Faktor Eksternal: Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari
luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi minatnya.
a) Faktor Keluarga
Keluarga mempunyai peran penting dalam mempersiapkan
anak untuk mencapai masa depan yang baik bagi diri sendiri,
keluarga, dan masyarakat, dengan adanya dorongan dari
orang tua dan keluarganya dapat mempengaruhi seseorang
dalam memupuk minat berwirausaha.
b) Faktor Lingkungan Masyarakat
Faktor lingkungan yang mempengaruhi minat berwirausaha
seperti lingkungan masyarakat serta nilai-nilai yang tumbuh
dalam masyaratak tersebut, pergaulan dengan teman sebaya,
surat kabar, televisi, dan lain-lain.
c) Faktor Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan yang sangat potensial untuk
mendorong peserta didik dalam perkembangan minat,
misalnya di lingkungan sekolah ikut dalam mengelola
Business Center. sehingga siswa yang memiliki karakter
berwirausaha, passion, dan pengalaman dapat membangun
sistem usaha mandiri.

Anda mungkin juga menyukai