Anda di halaman 1dari 4

A.

Substansi dan Pengertian Demokrasi

Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno


pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah
sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah
berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18,
bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,
dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. 

B. Prinsip Demokrasi

Suatu pemerintahan disebut pemerintahan yang demokratis jika pemerintahan tersebut


menempatkan kewenangan tertinggi berada di tangan rakyat, kekuasaan pemerintah harus
dibatasi, dan hak-hak individu harus dilindungi. Namun demikian, dalam praktiknya masih
banyak kelemahan dan ketidaksesuaian dengan prinsip-prinsip di Negara-negara yang
mengaku adalah negara demokrasi. Penerapan prinsip-prinsip demokrasi di masing-masing
negara bersifat kondisional, artinya harus disesuaikan dengan situasi negara dan kondisi
masyarakat yang bersangkutan.
Berikut adalah prinsip-prinsip demokrasi, yaitu:
1)        Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.
2)        Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.
3)        Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh warga negara.
4)        Penghormatan terhadap supremasi hukum.

C.     Parameter Demokrasi


Prinsip-prinsip Negara demokrasi yang telah tersebutkan di atas kemudian dituangkan
dalam konsep yang praktis untuk dapat diukur dan dicirikan. Ciri-ciri inilah yang kemudian
dijadikan parameter untuk mengukur tingkat pelaksanaan demokrasi suatu Negara dalam
menjalankan tata pemerintahanya sehingga dikatakan demokratis atau tidak, ada 4 aspek
dalam mengukur hal ini, yaitu:
1)      Masalah pembentukan Negara.
2)      Dasar kekuasaan Negara.
3)      Susunan kekuasaan Negara.
4)      Masalah kontrol rakyat.

C. Sejarah Perkembangan Demokrasi

Kata demokrasi berasal dari Athena,Yunani Kuno sekitar abad ke-5SM. Yunani
merupakan salah satu negara yang ilmu pengetahuan dan peradabannya maju pada zamannya.
Dari sinilah awal perkembangan tentang hukum demokrasi modern. Seiring berjalannya
waktu hingga sekitar abad ke-18 terjadilah revolusi-revolusi termasuk perkembangan
demokrasi di berbagai negara. Konsep demokrasi menjadi salah satu indikator perkembangan
sistem politik sebuah negara. Prinsip Trias politica yang diterapkan oleh negara demokrasi
menjadi sangat utama untuk memajukan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Fakta
sejarah juga memeri bukti bahwa kekuasaan eksekutif yang terlalu besar tidak menjamin
dalam pembentukan masyarakat yang adil dan beradab.
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Konstitusi Indonesia, UUD 1945, menjelaskan bahwa Indonesia adalah sebuah negara
demokrasi. Presiden dalam menjalankan kepemimpinannya harus memberikan
pertanggungjawaban kepada MPR sebagai wakil rakyat. Oleh karena itu secara hierachy
rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi melalui sistem perwakilan dengan cara
pemilihan umum. Pada era Presiden Soekarno, Indonesia sempat menganut demokrasi
terpimpin tahun 1956. Indonesia juga pernah menggunakan demokrasi semu(demokrasi
pancasila) pada era  Presiden Soeherto hingga tahun 1998 ketika Era Soeharto digulingkan
oleh gerakan mahasiswa. Gerakan mahasiswa yang telah memakan banyak sekali harta dan
nyawa dibayar dengan senyum gembira dan rasa syukur ketika Presiden Soeharto
mengumumkan "berhenti sebagai Presiden Indonesua" pada 21 Mei 1998. Setelah era
Seoharto berakhir Indonesia kembali menjadi negara yang benar-benar demokratis mulai saat
itu.  Pemilu demokratis yang diselenggarakan tahun 1999 dimenangkan oleh Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Pada tahun 2004 untuk pertama kali Bangsa Indonesia menyelenggarakan pemilihan
umum presiden. Ini adalah sejarah baru dalam kehidupan demokrasi Indonesia.

D. Model Demokrasi

Sklar mengajukan lima corak atau model demokrasi yaitu demokrasi liberal, demokrasi
terpimpin, demokrasi sosial, demokrasi partisipasi, dan demokrasi konstitusional.
Penjelasan 5 model demokrasi tersebut sebagai berikut:
1.      Demokrasi Liberal yaitu pemerintahan yang dibatasi oleh UU dan Pemilihan Umum Bebas
yang diselenggarakan dalam waktu yang panjang. Banyak negara afrika menerapkan model
ini hanya sedikit yang bertahan.
2.      Demokrasi Terpimpin. Para pemimpin percaya bahwa semua tindakan mereka dipercaya
rakyat tetapi menolak pemilihan umum yang bersaing sebagai kendaraan untuk menduduki
kekuasaan.
3.      Demokrasi Sosial adalah demokrasi yang menaruh kepedulian pada keadilan sosial dan
egalitarianisme bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik
4.      Demokrasi Partisipasi yang menekankan hubungan timbal balik antara pengguasa dan yang
dikuasai.
5.      Demokrasi Consociational, yang menekankan proteksi khusus bagi kelompok-kelompok
budaya yang menekankan kerja sama yang erat diantara elit yang mewakili bagian budaya
masyarakat utama.

E. Unsur Penegak Demokrasi

1.      Negara Hukum


Negara hukum berarti alat-alat negara mempergunakan kekuasaannya hanya sejauh
berdasarkan hukum yang berlaku dan dengan cara yang ditentukan dalam hukum itu. Dalam
negara hukum, tujuan suatu perkara adalah agar dijatuhi putusan sesuai dengan kebenaran.
Tujuan suatu perkara adalah untuk memastikan kebenaran, maka semua pihak berhak atas
pembelaan atau bantuan hukum.
2.      Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri
dan demokratis, masyarakat madani lahir dari proses penyemaian demokrasi. Masyarakat
madani (civil society) dicirikan dengan masyarakat terbuka, masyarakat yang bebas dari
pengaruh kekuasaan dan tekanan negara, masyarakat yang kritis dan berpartisipasi aktif serta
masayrakat egaliter. Masyarakat madani merupakan elemen yang sangat segnifikan dalam
membangun demokrasi. Sebab salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah terciptanya
partisipasi masyarakat dalam proses-proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
negara atau pemerintah.
3.      Infrasruktur Politik
Infrastruktur politik atau organisasi sosial politik merupakan kompleksitas dari hal-hal
yang bersangkut paut dengan pengelompokan warga negara atau anggota masyarakat ke
dalam berbagai macam golongan yang biasanya disebut kekuatan sosial politik dalam
masyrakat. Infrastruktur politik terdiri dari komponen-komponen berikut, yaitu:
               Partai politik
Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok
warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara,
serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tujuan umum Partai Politik
adalah:

a.              Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b.             Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c.              Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan menjunjung tinggi
kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
d.             Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
               Kelompok gerakan
Lebih dikenal dengan sebutan organisasi masyarakat yaitu sekumpulan orang yang
terhimpun dalam satu wadah seperti, Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, dan Al Irsyad
               Kelompok penekanan
Kelompok penekan merupakan sekelompok manusia yang berbentuk lembaga
kemasyarakatan dengan aktivitas atau kegiatannya memberikan tekanan kepada pihak
penguasa agar keinginannya dapat diakomodasi oleh pemegang kekuasaan. Contohnya,
Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Nasib Petani, dan Lembaga Swadaya Masyarakat
Penolong Korban Gempa. Pada mulanya, kegiatan kelompok-kelompok ini biasa-biasa saja,
namun perkembangan situasi dan kondisi mengubahnya menjadi pressure group. Kelompok
Penekan dapat terhimpun dalam beberapa asosiasi yang mempunyai kepentingan yag sama,
antara lain :

1.      LSM
2.      Organisasi Keagamaan
3.      Organisasi Kepemudaan
4.      Organisasi Lingkungan Hidup.
5.      Yayasan
6.      Organisasi pembela hokum dan HAM
4.      Pers yang Bebas dan Bertanggung Jawab

Pers yang bebas dan bertanggung jawab merupakan konsep yang didambakan dalam
pertumbuhan pers di Indonesia . Pers yang bebas dan merdeka di sini bukan bebas yang
sebebas-bebasnya. Bebas dan merdeka dapat diartikan terbebas dari segala tekanan, paksaan
atau penindasan dari pihak manapun termasuk pemerintah negara atau pihak-pihak tertentu.
Dengan demikian, pers dapat bebas dan berekspresi tanpa tekanan dan paksaan dari pihak
manapun teta[i tidak mengabaikan etika, nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku, serta
memegang teguh kode etik jurnalistik sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
F. Keunggulan Demokrasi

           Melindungi kepentingan rakyat


Demokrasi merupakan sistem yang melindungi kepentingan rakyat. Kekuasaan yang
sesungguhnya terletak di tangan orang-orang yang mewakili rakyat banyak.
Para wakil rakyat dipilih dan harus bertanggung jawab kepada rakyat yang memilihnya.
Dengan cara ini, kepentingan sosial, ekonomi dan politik rakyat menjadi lebih terjamin di
bawah demokrasi.
         Berdasarkan prinsip kesetaraan
Demokrasi didasarkan pada prinsip kesetaraan. Semua warga negara memiliki
kedudukan sama di mata hukum.
Semua rakyat memiliki hak sosial, politik dan ekonomi yang sama dan negara tidak
boleh membedakan warga negara atas dasar kasta, agama, jenis kelamin, atau kepemilikan.
           Stabilitas dan tanggung jawab dalam pemerintahan
Demokrasi dikenal sebagai sistem yang stabilitas dan efisien. Pemerintahan berjalan
stabil karena didasarkan pada dukungan publik.
Dalam demokrasi perwakilan, wakil rakyat mendiskusikan masalah negara secara
menyeluruh dan mengambil keputusan berdasarkan aspirasi rakyat.
Di bawah sistem monarki, elit kerajaan mengambil keputusan sesuai keinginannya
sendiri. Sedangkan di bawah kediktatoran, diktator tidak melibatkan rakyat sama sekali
dalam pengambilan keputusan.
           Pendidikan politik kepada rakyat
Demokrasi bisa berfungsi sebagai sekolah pendidikan politik bagi rakyat. Rakyat akan
ikut terdorong untuk mengambil bagian dalam urusan negara. Pada saat pemilihan umum,
partai politik mengusulkan kebijakan dan program untuk dinilai oleh rakyat. Hal ini pada
akhirnya menciptakan kesadaran politik di kalangan masyarakat.
           Sedikit peluang revolusi
Karena demokrasi didasarkan pada kehendak publik, terdapat kemungkinan kecil
terjadi pemberontakan rakyat. Para wakil dipilih oleh rakyat untuk melakukan urusan negara
dengan dukungan rakyat. Jika mereka tidak bekerja dengan baik atau tidak memenuhi
harapan rakyat, para wakil bisa saja tidak dipilih lagi dalam pemilu berikutnya. Dengan cara
ini, rakyat tidak perlu melakukan pemberontakan saat menginginkan perubahan.
           Pemerintahan stabil
Demokrasi didasarkan pada kehendak rakyat sehingga penyelenggaraan negara berjalan
didasarkan atas dukungan rakyat.
Oleh karena itu, demokrasi dianggap lebih stabil daripada bentuk pemerintahan lain.
           Membantu membentuk rakyat menjadi warga negara yang baik
Keberhasilan demokrasi terletak pada bertumbuhnya warga negara yang baik.
Demokrasi menciptakan lingkungan yang tepat untuk pengembangan kepribadian dan
menumbuhkan kebiasaan yang baik. Dalam demokrasi, rakyat dilatih untuk memahami hak
dan kewajiban mereka.
           Berdasarkan opini public
Pemerintahan demokrasi didasarkan pada keinginan publik dan tidak didasarkan pada
ketakutan pada penguasa. Demokrasi berdiri di atas konsensus, bukan pada kekuasaan;
dengan warga negara memiliki kesempatan mengambil bagian aktif dalam pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai