35 563 1 PB
35 563 1 PB
Faizatul Munawaroh
SMA Wisnu Wardhana Malang
Alumni Program Magister Psikologi
Pascasarjana – Untag 1945
Surabaya
Kata kunci: konsep diri, intensitas komunikasi orang tua-anak, perilaku seks
pra nikah
Gejala terjadinya hubungan seks se- sebelum menikah justru banyak dilakukan
belum menikah sudah sampai pada tingkat oleh remaja yang berpacaran. Meskipun
yang mengkhawatirkan dan fenomena tidak semua remaja berpacaran melakukan
tersebut tidak hanya terjadi di kota-kota hal tersebut, tetapi dari fakta tersebut
besar namun sudah mulai merambah ke menunjukan kecenderungan yang meng-
kota-kota kecil. Suatu fenomena yang khawatirkan dan memprihatinkan. Ironis-
menarik adalah bahwa hubungan seksual nya, bujukan atau permintaan pacar me-
105
Faizatul Munawaroh
106
Konsep Diri, Intensitas Komunikasi Orang Tua Anak dan Kecenderungan Perilaku Seks Pra Nikah
besar dalam menentukan pembentukan Orang tua yang sangat jarang meng-
konsep diri remaja. Keluarga juga merupa- habiskan waktu bersama anak-anaknya
kan unit terkecil yang memberikan stempel menjadikan remaja lebih mengalami ke-
dan fondasi primer bagi perkembangan cenderungan melakukan seks pranikah.
remaja. Oleh karena itu, baik buruknya Selain itu dengan meningkatkan kualitas
struktur keluarga yang melingkupi remaja komunikasi antara orang tua dan anak yaitu
memberikan efek yang baik atau yang menjalin komunikasi secara terbuka serta
buruk pula terhadap pertumbuhan remaja menunjukkan cinta dan perhatian pada
(Kartini,1992). anak juga dapat menghindarkan remaja
Komunikasi yang dilakukan remaja dan dari perilaku seksual pranikah, karena
orang tua biasanya berkaitan dengan remaja memerlukan seseorang yang dapat
masalah yang dihadapi remaja, serta dipercaya dan dapat diajak membicarakan
menjadi tanggung jawab orang tua. masalah-masalah yang menekan mereka
Termasuk dalam berkomunikasi tentang (Tjahyono, 1995).
masalah seksual, peran orang tua menjadi Begitu besar fungsi komunikasi bagi
penting dalam memberikan wawasan yang perkembangan remaja dan akibat yang
tepat bagi berbagai pertanyaan atau rasa ditimbulkannya, maka komunikasi dalam
ingin tahu anak tentang hal itu. Sebab bila keluarga harus dilakukan dengan baik dan
orang tua tidak memberikan penjelasan dengan intensitas yang cukup tinggi. Hal
yang tepat mengenai organ-organ seks dan ini dapat dicapai bila diantara remaja dan
fungsinya kepada anak remaja maka orang tuanya berusaha aktif untuk
mereka akan mencari tahu informasi diluar melakukan komunikasi (Jalaluddin, 1998).
rumah misalnya melalui internet, film, dan Sehingga melalui komunikasi tersebut di-
teman. Tentu saja apabila anak tidak cukup harapkan muncul keterbukaan, rasa per-
mendapat bimbingan dari orang tua, maka caya dalam menghadapi permasalahan.
informasi yang mereka dapatkan bisa saja
disalahgunakan sehingga akhirnya mendo- Metode
rong dilakukannya perilaku seksual yang Populasi dalam penelitian ini adalah
belum waktunya mereka lakukan seperti siswa-siswi SMK Wisnuwardhana Malang
misalnya seks bebas yang berbuntut ke- yang berjumlah 163 siswa.
hamilan di luar pernikahan.
Berdasarkan penjelasan diatas, nampak Sampel Penelitian
bahwa dalam kehidupan remaja pasti akan
dilalui tahapan perubahan fisik, psikis, Sampel penelitian adalah siswa-siswi
sosial, seksual dan lain-lain. Perubahan itu kelas 2 dan kelas 3 yang bersekolah di
seringkali memicu munculnya berbagai SMK Wisnuwardhana Malang. Teknik
konflik atau permasalahan yang harus pengambilan sampel yang digunakan
dihadapi oleh remaja. Namun dengan dalam penelitian ini adalah purposive non
kehadiran orang dewasa terutama orang tua random sampling. Adapun ciri-ciri sampel
yang mampu memahami dan memper- yang diambil adalah para remaja atau
lakukan remaja secara bijaksana serta pelajar yang berusia 17- 19 tahun, yang
membantu mereka memecahkan masalah, bersekolah di SMK Wisnuwardhana
besar kemungkinannya remaja akan mam- Malang dan peneliti menggunakan 97
pu melewati permasalahan atau konflik responden yang terdiri dari 31 siswa laki-
tersebut dengan baik. Oleh karenanya, laki dan 66 siswa perempuan.
orang tua merupakan pilihan pertama bagi
remaja dalam membimbing mereka Variabel Penelitian dan Pengukurannya
menghadapi masa-masa sulit dalam peru- Variabel yang digunakan dalam peneli-
bahan perkembangannya. Artinya, orang tian ini ada tiga yaitu:
tua mempunyai arti penting bagi perkem-
bangan remaja yang selanjutnya, terutama Variabel Tergantung: Kecenderungan Seks
dalam pembentukan pribadi remaja. Pra Nikah (Y)
107
Faizatul Munawaroh
Seks pra nikah adalah segala tingkah setuju (2) dan sangat tidak setuju (1), dan
laku yang didorong oleh hasrat seksual, sebaliknya untuk nilai pernyataan unfa-
baik dengan lawan jenisnya maupun vorabel.
sesama jenis. Dan juga terdapat bentuk-
bentuk dari tingkah laku seksual ini yang Validitas dan Reliabilitas Kecenserungan
bermacam-macam dari perasaan tertarik Seks Pra Nikah
sampai tingkah laku berduaan, bermesraan,
Validitas didefinisikan sebagai ukuran
berciuman, bercumbu dan bersenggama
seberapa kuat suatu alat tes melakukan
yang obyek seksualnya bisa bersama orang
fungsi ukurnya (Hadi, 2000). Sehubungan
lain, orang dalam hayalan atau diri sendiri
dengan itu sebelum digunakan untuk
atau suatu proses peningkatan aktivitas
mengumpulkan data penelitian, skala diuji
seksual yang diawali dari ciuman, per-
coba dulu untuk mengetahui kesahihan
cumbuan ringan, percumbuan berat, dan
butir. Apabila validitas yang diperoleh
juga hubungan kelamin sebagai aktivitas
tinggi, maka alat ukur tersebut butir-
akhir sebelum dua individu tersebut
butirnya valid dan dapat digunakan sesuai
melakukan pernikahan yang resmi atau
dengan sasaran yang akan diukur.
sah.
Uji validitas butir dimaksudkan untuk
menguji apakah tiap-tiap butir benar-benar
Pengembangan Alat Ukur Seks Pra Nikah
telah mengungkapkan indikator yang ingin
Variabel seks pra nikah dalam pene- diteliti dengan suatu asumsi bahwa tiap
litian ini akan diungkap atau diukur dengan butir dalam indikator berbicara mengenai
menggunakan skala yaitu suatu daftar indikator yang bersangkutan (Hadi, 2000).
pertanyaan yang harus dijawab atau daftar Dalam penelitian ini validitas butir skala
isian yang harus diisi oleh sejumlah subyek kecenderungan seks pra nikah dilakukan
yang akan diteliti berdasar atas jawaban dengan menggunakan program statistik
atau isian itu peneliti mengambil kesim- SPSS seri 17.
pulan mengenai kondisi subyek yang di- Setelah dilakukan uji validitas berikut-
teliti (Suryabrata, 2000). nya dilakukan uji reliabilitas untuk mengu-
Variabel kecenderungan seks pra nikah ji keajegan hasil pengukuran skala. Uji
akan diungkap atau diukur dengan meng- reliabilitas erat hubungannya dengan masa-
gunakan skala yang disusun sendiri oleh lah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mem-
peneliti berdasarkan tahapan kecende- punyai taraf kepercayaan bila tes tersebut
rungan perilaku seksual yang dikemukakan memberikan hasil ajeg/andal. Uji reliabili-
Simanjuntak (1992) yaitu belum melaku- tas dimaksudkan untuk melihat tingkat
kan sesuatu, berciuman, bercumbuan dan keandalan, tingkat konsistensi butir secara
bersenggama. interval dalam satu indikator. Uji reliabili-
Untuk menghasilkan data yang relevan tas butir untuk skala kecende-rungan seks
sehingga tujuan penelitian tercapai dan pra nikah menggunakan kri-teria: Jika nilai
memiliki validitas dan reliabilitas yang hitung Alpha > dari nilai tabel r maka
baik maka penelitian ini menggunakan angket dinyatakan reliabel, atau jika nilai
skala sebagai alat pengumpulan data. Hasil hitung Alpa < dari nilai tabel r maka
skala tersebut akan dimanifestasikan dalam angket dinyatakan tidak reliable. Nilai
angka-angka, tabel analisa statistik dan tabel r dapat dilihat pada a=5% dan db= n-
uraian serta kesimpulan hasil penelitian. 2.
Data yang diambil dikaitkan dengan butir- Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas
butir yang relevan dengan masalah yang dengan program SPSS seri 17 diketahui
akan diteliti dan dituangkan menjadi butir- nilai koefisien Alpha sebesar 0,894 dan
butir favorabel dan unfavorabel dengan nilai r tabel adalah 0,195. Dengan demi-
menggunakan skala yang terdiri dari 4 kian nilai hitung Alpha lebih besar dari
kategori jawaban. Pemberian skor pada nilai tabel r atau 0,894 > 0,195. Artinya
aitem jawaban pertanyaan favorabel diberi instrument angket dinyatakan reliabel dan
nilai: sangat setuju (4), setuju (3), tidak
108
Konsep Diri, Intensitas Komunikasi Orang Tua Anak dan Kecenderungan Perilaku Seks Pra Nikah
dapat dipergunakan sebagai alat pengum- keluarga yang lain terjadi. Komunikasi
pul data. adalah adanya dialog dan kerjasama dalam
segala hal dan hubungan timbal balik
Variabel Bebas: Konsep Diri (X1)
antara anggota keluarga, misalnya antara
Intensitas Komunikasi (X2)
orang tua dan anaknya. Komunikasi
Konsep diri dalam penelitian ini di- sebagai proses sosial perlu didukung oleh
definisikan sebagai konsep diri adalah unsur pokok yang tidak bisa dilepaskan
pandangan seseorang tentang dirinya yaitu terutama peran komunikator sebagai
sendiri, dimana pandangan itu merupakan sumber, komunikan sebagai penerima dan
hasil bagaimana seseorang melihat dirinya aspek komunikasi. Aspek komunikasi
dan sikap terhadap dirinya sendiri. Persepsi meliputi informasi, pesan, pendapat dan
tentang diri ini memiliki aspek persepsi pengungkapan perasaan.
fisik, persepsi psikis dan persepsi sosial
Pengembangan Alat Ukur Intensitas
sebagai hasil dari pengalaman dan inte-
Komunikasi Orang Tua-Anak
raksinya dengan orang lain.
Variabel intensitas komunikasi orang
Pengembangan Alat Ukur Konsep Diri
tua-anak akan diungkap atau diukur
Variabel Konsep Diri akan diungkap dengan menggunakan skala yang disusun
atau diukur dengan menggunakan skala sendiri oleh peneliti berdasarkan indikator
yang disusun sendiri oleh peneliti yang dikemukakan Pikunas (1996) yaitu:
berdasarkan indikator yang dikemukakan Pemberian informasi, Pemberian pendapat,
Jalaluddun (1998) yaitu: Penilaian secara Pemberian pesan, Pengungkapan perasaan.
fisik, Penilaian secara psikis, Penilaian
Validitas dan Reliabilitas Intensitas
secara sosial.
Komunikasi Orang Tua-Anak
Validitas dan Reliabilitas Konsep Diri
Penyelesaian perhitungan validitas butir
Penyelesaian perhitungan validitas butir terhadap penelitian ini dikerjakan dengan
terhadap penelitian ini dikerjakan dengan menggunakan program statistik SPSS seri
menggunakan program statistik SPSS seri 17.
17. Untuk menafsirkan uji reliabilitas butir
Untuk menafsirkan uji reliabilitas butir untuk skala Skala Intensitas Komunikasi
untuk skala Skala Konsep Diri menggu- menggunakan kriteria: Jika nilai hitung
nakan kriteria: Jika nilai hitung Alpha > Alpha > dari nilai tabel r maka angket
dari nilai tabel r maka angket dinyatakan dinyatakan reliabel, atau jika nilai hitung
reliabel, atau jika nilai hitung Alpha < dari Alpha < dari nilai tabel r maka angket
nilai tabel r maka angket dinyatakan tidak dinyatakan tidak reliable. Nilai tabel r
reliable. Nilai tabel r dapat dilihat pada dapat dilihat pada a=5% dan db=n-2.
a=5% dan db=n-2. Hasil pengujian reliabilitas dengan
Hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS seri 17, diketahui nilai
program SPSS seri 17, diketahui nilai koefisien Alpha sebesar 0,889 dan nilai
koefisien Alpha sebesar 0,912 dan nilai tabel r adalah 0,195. Dengan demikian
tabel r adalah 0,195. Dengan demikian nilai hitung Alpha lebih besar dari nilai
nilai hitung Alpha lebih besar dari nilai tabel r atau 0,889 > 0,195. artinya
tabel r atau 0,912 > 0,195 artinya instrumen angket dinyatakan reliabel dan
instrument angket sinyatakan reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengum-
dapat dipergunakan sebagai alat pengum- pul data.
pul data.
Intensitas Komunikasi (X2) Analisis Data
Uji Normalitas Sebaran
Intensitas adalah keadaan tingkatan atau
ukuran yang menggambarkan seberapa Uji normalitas sebaran dapat dilakukan
sering suatu komunikasi antara anggota hanya pada 1 variabel saja yaitu variable
keluarga yang satu dengan anggota tergantung. Dalam penelitian ini uji
109
Faizatul Munawaroh
110
Konsep Diri, Intensitas Komunikasi Orang Tua Anak dan Kecenderungan Perilaku Seks Pra Nikah
perlu dimiliki adalah konsep diri yang yang dimiliki orang tentang dirinya.
positif. Konsep diri yang dimiliki remaja Artinya, banyak kondisi dalam kehidupan
akan mempengaruhi perilakunya dalam remaja yang turut membentuk pola
hubungan sosial dengan individu lain. kepribadian melalui pengaruhnya pada
Konsep diri tinggi atau positif akan konsep diri seperti perubahan fisik dan
berpengaruh pada perilaku positif. Sebalik- psikologis pada masa remaja (Hurlock,
nya Konsep diri rendah atau negatif akan 1999). Hal ini menun-jukkan bahwa
membawa pengaruh yang kurang baik konsep diri tidak menurun-kan tingkat
bagi perilaku individu. Ditambahkan oleh kecenderungan seks pra nikah. Artinya ada
Rogers (2000) bahwa konsep diri yang faktor lain yang mem-pengaruhi selain
negatif akan ditunjukkan dengan perilaku konsep diri. Fakta di-lapangan
negatif, pengetahuan yang tidak tepat menunjukkan bahwa remaja yang
tentang diri, pengharapan yang tidak pengetahuannya kurang mengenai sek-
realistis, harga diri yang rendah, takut tidak sualitas cenderung melakukan hubungan
berhasil atau kondisi ini menunjukan seksual pra-nikah karena tidak tahu akan
bahwa remaja memiliki kepribadian yang dampak yang akan dialami (Basri, 1994).
belum matang dan emosi yang labil, Selain itu tingkat relijiusitas yang rendah
sehingga mudah terpengaruh melakukan dan tingkat kepercayaan diri yang rendah
hal-hal negatif, misalnya yaitu melakukan mempunyai kemungkinan yang lebih besar
hubungan seks pranikah. untuk melakukan hubungan seksual pra-
Agar pengetahuan tentang masalah seks nikah (Suryoputro, Ford, Shaluhiyah,
yang diberikan optimal, maka diperlukan 2006). Serta remaja lebih banyak me-
komunikasi yang efektif antara orang tua ngetahui masalah seksual melalui Televisi,
dengan remaja. Menurut Rakhmat (1998) Radio, Internet, VCD, Film, Majalah,
komunikasi orang tua–anak dikatakan Koran, Buku, Tabloid (Adnani dan
efektif bila kedua belah pihak saling dekat, Widowati, 2009).
saling menyukai dan komunikasi diantara Terdapat korelasi negatif antara intensitas
keduanya merupakan hal yang menye- komunikasi orang tua-anak dengan kecen-
nangkan dan adanya keterbukaan sehingga derungan seks pra nikah. Semakin rendah
tumbuh sikap percaya. Komunikasi yang intensitas komunikasi orang tua-anak,
efektif dilandasi adanya kepercayaan, maka kecenderungan seks pra nikah
keterbukaan, dan dukungan yang positif semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan
pada anak agar anak dapat menerima sebagian literatur yang mengatakan bahwa
dengan baik apa yang disampaikan oleh informasi atau pengetahuan mengenai
orang tua. seksualitas yang diberikan pada remaja
Terdapat korelasi negatif antara konsep lebih baik dan tepat jika dilakukan dalam
diri dengan kecenderungan seks pra nikah. keluarga, karena anak dilahirkan dan
Sehingga semakin rendah konsep diri maka dibesarkan dalam lingkungan keluarga,
kecenderungan seks pra nikah semakin sehingga cara lain yang dapat diusahakan
tinggi. Artinya, hasil penelitian tidak sesuai untuk mengurangi perilaku seksual
dengan teori-teori yang dikemukakan oleh pranikah pada remaja adalah dengan
Rogers (dalam Burns, 1993) bahwa konsep meningkatkan kualitas komunikasi orang
diri disusun dari unsur-unsur seperti tua-anak (Laily dan Matulessy, 2004).
persepsi dari karakteristik dan kemampuan Gunarsa (1995) mengemukakan bahwa
seseorang, hal-hal yang dipersepsikan dan komunikasi efektif antara orang tua dengan
konsep-konsep tentang diri yang ada anak membentuk pola dasar kepribadian
hubungannya dengan orang lain, ling- anak secara normal dan perkembangan
kungan, kualitas nilai yang dipersepsikan, psikologis yang sehat bagi anak, karena
dihubungkan dengan pengalaman, obyek- merupakan hakekat seorang anak dalam
obyek, tujuan-tujuan dan ide-ide yang pertumbuhan dan perkembangannya mem-
dipersepsikan sebagai nilai positif atau butuhkan uluran tangan dari orang tua,
nilai negatif. Konsep diri adalah gambaran orang tualah yang bertanggung jawab
111
Faizatul Munawaroh
112
Konsep Diri, Intensitas Komunikasi Orang Tua Anak dan Kecenderungan Perilaku Seks Pra Nikah
113